Benihbaik x Metro TV

Salurkan donasi anda ke campaign-campaign di bawah ini

Campaign Pilihan Hari Ini

Pilihan Benihbaik

Panggilan Mendesak

Waktu mereka tidak banyak, mereka sangat membutuhkan bantuan kalian

Card image cap
Kemanusiaan
Puluhan Anak Panti Terancam Diusir dari Kontrakan

“Kalau lapar cuma bisa ditahan aja, soalnya kalau nambah dikit aja bisa ada yang nggak kebagian. Pas tidur pun kita di kasur tipis gitu, memang pegal dan sempit, tapi rumah kami hanya di sini,” ungkap salah satu anak di Panti Asuhan agnes tangga suci. Jika diberi kesempatan untuk memilih, 21 anak yang saat ini berada di Panti Asuhan Tangga Suci sangat ingin dibesarkan dengan kasih sayang ayah dan ibu. Tapi kehendak Tuhan berkata lain, mereka harus menerima takdir untuk hidup sebatang kara sejak usia dini.Saya Agnes Ernis Astria Iman Giawa (21 thn), salah satu pengurus Panti Asuhan Agnes Tangga Suci. Di panti yang berdiri sejak tahun 2003 di Babura Sunggal, Meda, Sumatera Utara ini, anak-anak menggantungkan harapannya untuk bisa meneruskan hidup dan mendapatkan bimbingan dari kami.Namun sayangnya, kami pun kesulitan untuk menghidupi mereka dengan layak. Kondisi panti hampir ambruk, akan ada air menggenang di lantai dasar tiap hujan tiba, atapnya bocor, dan mereka harus belajar di lantai tanpa meja.Gedung panti merupakan kontrakan tahunan yang biayanya Rp24 juta per-tahun. Hanya ada 3 kamar di kontrakan, dan tiap kamar diisi oleh 6 sampai 7 orang. Belum lagi mereka harus tidur berdesakan karena hanya ada 6 kasur untuk 21 orang.Selain itu, anak-anak juga makan dengan seadanya. Sebagian dari mereka juga harus menahan lapar karena makanan yang terbatas.  Namun, anak-anak harus dipaksa belajar bersyukur dengan kondisi mereka sekarang. Saat ini titik terendah panti yaitu terkendala membayar kontrakan. Jika tidak melakukan pembayaran, anak-anak terancam diusir oleh pemilik kontrakan. Saya berharap semoga ada perpanjangan tangan Tuhan untuk anak-anak panti.#TemanBaik, mari bantu Panti Asuhan Tangga Suci agar bisa terus memiliki tempat peristirahatan dengan cara klik Donasi Sekarang di bawah ini!

Dana terkumpul

Rp. 23.665.013
14 hari lagi
Dari Rp. 20.000.000
Card image cap
Anak
Temani Perjuangan Syabil Sembuh dari Penyakit Kanker Darah

Muhammad Syabil Najmussabah (12 tahun), anak saya sudah divonis menderita leukemia atau kanker darah sejak umurnya 6 tahun. Awalnya mengalami sakit di bagian sendi tulang, sekujur tubuhnya juga pucat. Syabil sempat menjalani pengobatan tradisional dan dirawat di RS Meilia Cibubur, sayangnya kondisinya tidak semakin membaik. Setelah kami bawa berobat ke RSCM, barulah kami tahu kalau Syabil divonis leukemia atau kanker darah. Apabila Syabil tidak menjalani pengobatan, maka kondisi tubuhnya akan terasa lemas. Syabil sempat menjalani pengobatan herbal, namun tidak ada perubahan. Akhirnya kami membawanya untuk menjalani kemoterapi di RSCM dari tahun 2016 sampai dengan sekarang.Saya berharap Syabil bisa mendapatkan bantuan agar bisa sembuh dari leukemia. Apabila dana terkumpul, kami akan gunakan untuk membeli keperluan Syabil dan biaya transportasi ke RSCM.TemanBaik, bantu Syabil sembuh dari Leukemia dengan cara: Klik “Donasi Sekarang”Isi nominal donasiPilih berdonasi dengan apa. Lebih praktis dengan OVO, DANA, LinkAja, ShopeePay, GoPay, Sakuku, BRI E-Pay dan BCA Klik-Pay. Bisa juga lewat transfer antar bank (BRI, Mandiri, BCA, BNI)

Dana terkumpul

Rp. 11.905.994
13 hari lagi
Dari Rp. 20.000.000
Card image cap
Anak
Anak Pedagang Mainan Berjuang Sembuh dari Kanker Darah

Kami terperangkap putus asa karena tidak punya uang, sempat terpikir, ‘bagaimana kalau hari ini tidak bawa anak kontrol ke rumah sakit?’ Tapi Tuhan begitu baik, memberikan rezeki lewat dagangan suami yang tiba-tiba laku, sehingga anak kami bisa berobat.”“Namun, jalan anakku menuju kesembuhannya masih panjang, seiring itu pula rasa  was-was dan cemas akan keterbatasan biaya terus menghantui kami. Rasanya ingin berteriak, tapi kami harus kuat, apalagi kami juga punya 4 anak yang harus dihidupi.” -Ewis Darliah, Orang tua Mutiara-Suamiku tanpa lelah melangkahkan kaki kemana saja, menawarkan mainan ke tiap orang yang ditemuinya. Hanya dagangan mainan, yang menjadi sumber kehidupan keluarga kami. Tak peduli sesakit apa kakinya berjalan hingga malam hari, yang penting ada yang laku hari itu.Disela perjuangannya mencari nafkah, pikirannya selalu tertuju pada kondisi putri kami, Mutiara Aerelyn Belvania (7 thn). Saat mengetahui anak kami terkena leukimia akut, rasanya kami sebagai orang tua ikut menderita. Awalnya ku kira semua akan baik-baik saja ketika Ia diberikan obat warung saat mengalami demam, mual dan muntah. Tapi kenyataannya, kesembuhan tak kunjung datang padanya. Malamku dipenuhi tidak kecemasan, tak bisa tidur dan kehilangan nafsu makan, hanya memikirkan putriku memiliki sakit yang mengancam nyawanya.Kini kehidupan anakku lebih banyak diisi dengan perjuangan, pengobatan dan kemoterapi rutin masih terus dijalaninya. Aku harus terus mengawasinya karena kondisinya saat ini masih lemah karena kurang darah.Biaya pengobatan menjadi tembok besar yang menghalangi kami untuk memberikan yang terbaik bagi anak kami. Kami puasa demi menghemat pengeluaran, berhutang pada kerabat hingga tak terhitung jumlahnya demi membawa anak berobat. Entah bagaimana lagi kami harus menutupi biaya transportasi, obat-obatan yang tidak dicover BPJS, susu dan kebutuhan lainnya. #TemanBaik, mari bantu Mutiara untuk melanjutkan pengobatannya dengan cara klik Donasi Sekarang di bawah ini!

Dana terkumpul

Rp. 2.371.000
Berakhir
Dari Rp. 20.000.000
Card image cap
Kesehatan
Kesakitan Sepanjang Hidup, Alif Infeksi Saluran Kencing Hingga Terancam Lumpuh!

“Sudah 12 tahun lamanya Anak saya menahan laut penderitaan! Ia harus menahan sakit pada kemaluannya tiap buang air kecil. Belum lagi Ia beresiko kehilangan kebebasannya, kakinya terancam lumpuh!” “Impian saya hanya satu Tuhan, Saya ingin lihat Ia tumbuh besar dan bisa berjalan bergandengan tangan dengan adiknya dengan senyuman.” -Yulyanti, orang tua Alif.-Sejak lahir, Alif Apriyadi Irawan (12 thn) sudah menanggung beban yang tak terlihat. Diagnosa infeksi saluran kencing itu menyebabkan kelainan pada perkembangan tulang belakangnya. Akibatnya, setiap buang air kecil dan buang air besar bisa keluar dengan sendirinya tanpa bisa Ia kendalikan, mengalir begitu saja. Selama 24 jam, pampers menjadi penolongnya.Kondisi ginjalnya juga mengecil! Tubuhnya berjuang melawan waktu. Rutin cuci darah menambah deritanya yang tiada akhir. Bahkan langkah kakinya tertahan akibat saraf kakinya bermasalah, jempol kakinya sampai sakit dan Ia kesulitan berjalan.Alif yang seharusnya menikmati masa sekolah dan bermain, tapi harus menjalani harinya dengan pusing, muntah, sakit perut dan sakit tulang belakang. Ibunya terperangkap dalam tekanan emosional tak terbayangkan, hancur perasaannya menyaksikan anaknya kesakitan. Namun, meski beban begitu berat, rasa sakit tak merampas optimis dan senyum ceria Alif dalam menanti keajaiban untuk sembuh. Sayangnya, Ibunya tak punya penghasilan dan tak lagi bisa bekerja karena mengurus Alif. Upaya menjual harta yang dimiliki sudah dilakukan, pinjaman sana-sini juga tak terhindarkan, tapi biaya pengobatan Alif justru tak tertutupi. Sering kali dalam diam tangisan ibunya pecah, takut harapan sembuh sang anak terkubur karena biaya. “Pernah saya menangis karena sedih tak punya uang untuk biaya pengobatan anak saya, saya takut anak saya tidak bisa cuci darah. Bersamaan itu sempat saya tidak bisa membeli beras dan sampai pinjam sana-sini tidak ada yang membantu karena saya tidak punya jaminan,” ungkap Yulyanti. Alif masih harus menjalani operasi dan kontrol rutin ke rumah sakit. Ia masih membutuhkan biaya untuk transportasi ke rumah sakit, obat yang tidak dicover BPJS, vitamin, pampers dan kebutuhan lainnya.#TemanBaik, mari bantu Alif untuk melanjutkan pengobatan dengan cara klik Donasi Sekarang di bawah ini!

Dana terkumpul

Rp. 3.175.049
11 hari lagi
Dari Rp. 20.000.000
Card image cap
Anak
Bantu Anak Buruh Tukang Jahit Sembuh dari Kelainan Jantung Bawaan

Kami menjual tanah warisan orang tua untuk membiayai perjalanan pengobatan Gama ke Jakarta. Meski hasil penjualan tidak seberapa, semangat untuk membawa Gama mendapatkan perawatan tetap membara. Ini anakku, Gama (2th). Kami tinggal di Pegaden Tengah, Kel. Pegaden Tengah, Kec. Wonopringgo - Pekalongan. Gamma lahir dari keluarga sederhana yang mengandalkan penghasilan ayahnya sebagai buruh tukang jahit pakaian. Sehari-hari, ayahnya berjuang dengan upah harian Rp 60 ribu rupiah, mencukupi untuk kebutuhan makan keluarga. Walaupun kondisi ekonomi kami terbilang sulit, namun kehadiran Gama merupakan anugerah terindah. Kehadirannya menjadi sinar dalam keluarga kami. Namun, kebahagiaan itu terusik ketika Gama mengalami masalah kesehatan serius.Gama lahir sehat di RSUD Kraton Pekalongan. Sayangnya, pada usia 5 bulan ia mulai mengalami sesak nafas, demam, dan batuk-batuk. Pertumbuhannya pun terhenti secara drastis. Ini semua karena kelainan jantung bawaan diagnosis VSD yang dideritanya. Ini kabar yang sangat menyedihkan untuk kami. Mendengar kabar ini, kebingungan menghampiri kami. Dana yang diperlukan mencapai 100 juta lebih. Sumber penghasilan kami hanya dari suamiku yang bekerja keras sebagai buruh jahit. Sementara kami tetap harus memenuhi rujukan dokter ke RS Harapan Kita Jakarta supaya anakku mendapatkan penanganan yang lebih baik. Kebutuhan hidup dan biaya di Jakarta sungguh besar, tapi kami hanya bisa berharap akan ada keajaiban dan rezeki dari arah mana saja yang terus memacu kami untuk melangkah menjemput kesembuhan anak kami, Gama.#TemanBaik, usaha demi usaha sudah kami lakukan walaupun hasilnya belum seberapa. Untuk itu kami membutuhkan uluran tangan supaya bisa mencukupi kebutuhan anak kami selama masa pengobatan di Jakarta. Bagi yang ingin membantu, bisa klik Donasi Sekarang di bawah ini ya!

Dana terkumpul

Rp. 6.001.009
3 hari lagi
Dari Rp. 20.000.000
Card image cap
Anak
6 Tahun Hidup dengan Gangguan Saraf di Otak dan Gizi Buruk

“Mungkin di mata sebagian orang, memiliki anak seperti ini dianggap hina. Tapi di mata Tuhan, lelah saya selama ini bisa jadi merupakan jalan menuju surga. Setiap air mata dan rasa lelah saya, bukti cinta saya pada anak.”“Tapi saya bingung! Bagaimana nasib masa depan anak saya nanti? Siapa yang mengurusnya jika saya tidak ada lagi?”Sudah 6 tahun lamanya, Khanza Almahyra tidak pernah merasakan kebahagiaan sedikitpun karena tidak bisa melakukan aktivitas apapun. Bahkan makan pun harus dengan nasi yang diblender karena Ia tidak bisa mengunyah. Tubuhnya rentan sakit, sampai kadang saya segan dengan petugas rumah sakit karena terlalu sering membawa anak berobat.Sejak lahir, Khanza memang sudah menghadapi cobaan bibir sumbingnya. Kemudian di usia 6 bulan, Ia membuat saya panik luar biasa ketika Ia tiba-tiba terdiam begitu lama, bahkan tidak berkedip saat sedang menyusui. Saya sudah berupaya memanggil dan menggerakkan tubuhnya, tapi Ia tetap tak bergerak.Dokter mendiagnosa Khanza didiagnosa epilepsi. Kondisinya semakin parah seiring berjalannya waktu, tubuhnya kejang berulang sampai mulutnya mengeluarkan lendir dan matanya melotot. Akhirnya dokter menyarankan Khanza untuk terus kontrol rutin.Syukurlah, berkat minum obat, Khanza sudah jarang kejang. Namun, tumbuh kembangnya terhambat sampai mengalami gizi buruk. Saya sebagai orang tua kesulitan biaya untuk memenuhi gizinya, apalagi berat badannya harus cukup untuk menjalani operasi lanjutan bibir sumbingnya.Suami saya hanya bekerja sebagai supir antar jemput sekolah yang penghasilannya terbatas, jadi saya berupaya ikut bekerja sebagai guru les di rumah. Bahkan ketika Khanza dirawat di rumah sakit, saya tetap pulang dulu untuk mengajar anak yang les. Tiada kata istirahat demi anak saya bisa berobat.Saya masih tetap kuat bagaimanapun keadaannya, karena harapan saya agar anak hidup lebih baik dan sembuh total tak pernah pupus. Saat ini saya masih mengumpulkan biaya agar anak bisa kontrol ke rumah sakit dekat rumah di Bekasi, susu untuk perbaikan gizinya, obat yang tidak dicover BPJS, vitamin dan kebutuhan lainnya.#TemanBaik, mari bantu Khanza untuk melanjutkan pengobatan dengan cara klik Donasi Seakrang di bawah ini!

Dana terkumpul

Rp. 3.239.000
15 hari lagi
Dari Rp. 20.000.000
Card image cap
Anak
Gagal Ginjal Kronis, Rafaeyza Harus Rutin Cuci Darah

Halo #TemanBaik, nama saya Fahrul, dan ini adalah istri saya, Ika. Kami adalah orang tua dari seorang putra yang sangat kami cintai, Rafaeyza Putra Ozka, yang saat ini berusia 4 tahun. Di balik senyumnya yang manis, ada perjuangan yang sangat berat yang harus ia hadapi. Rafaeyza didiagnosa dengan "Galloway Mowat Syndrome" dan "Gagal Ginjal St. V", dua kondisi yang mengubah hidupnya dan hidup kami.Rafaeyza adalah anak yang ceria, namun kondisi ini membuat tumbuh kembangnya terganggu. Kini, Rafaeyza harus menjalani cuci darah secara rutin di RSCM untuk menjaga kesehatannya.Sementara itu, dokter juga merekomendasikan tes genetik yang biayanya mencapai 30 juta rupiah. Sayangnya, kami tidak memiliki dana untuk melakukannya karena biaya tersebut tidak ditanggung oleh BPJS.Ayah Rafaeyza hanya berjualan online dengan penghasilan yang tidak menentu, dan Ibu Rafaeyza adalah seorang ibu rumah tangga yang selalu berusaha memberikan yang terbaik untuk keluarga kami. Setiap hari, kami berdoa agar Rafaeyza bisa mendapatkan perawatan yang ia butuhkan.Kami sangat membutuhkan bantuan dari #TemanBaik, agar bisa membawa anak kami untuk tes genetik dan biaya perawatan lainnya, termasuk kemungkinan transplantasi ginjal.#TemanBaik, yuk bantu perjuangan Rafaeyza untuk bisa sembuh dengan cara klik Donasi Sekarang di bawah ini!

Dana terkumpul

Rp. 4.209.999
4 hari lagi
Dari Rp. 20.000.000
Card image cap
Anak
Balqis Mengalami Penyumbatan Saluran Kencing. Urine Menumpuk dan Ginjal Bengkak

“Sudah hampir 2 bulan kami berada di Padang, namun anak masih harus menunggu tindakan operasi ginjalnya. Sementara itu, Ia harus menahan sakitnya selang yang menancap di perutnya, sebagai satu-satunya cara agar urin bisa keluar.“Aku sudah dikeluarkan dari pekerjaan saya sebagai sales karena sering absen demi membawa anak berobat keluar kota. Kini aku terperangkap, bingung harus cari biaya kemana lagi untuk menyelamatkan nyawa buah hatiku.” -Risnanda, Orang tua Balqis-Balqis Saidah (2 thn), putri kecilku yang lahir dengan sehat tanpa tanda-tanda sakit apapun. Namun, semuanya berubah ketika Ia memasuki usia 7 bulan. Perut bagian kirinya tiba-tiba terlihat membesar tanpa sebab yang jelas. Dokter mengatakan perut bayi memang biasanya sedikit membesar karena otot perut belum berkembang. Tapi rasa cemas luar biasa menyelimuti hatiku, karena seiring berjalannya waktu, perut anakku malah semakin membengkak.Saat kembali menemui dokter, pikiranku menjadi gelisah saat dokter bilang anakku kemungkinan sakit kuning. Namun, setelah membawanya ke rumah sakit besar, diagnosanya justru berbeda, diduga ginjal kirinya yang bermasalah. Anakku dirujuk ke rumah sakit yang fasilitas kesehatannya lebih lengkap di Batam untuk mendapat jawaban.Tanpa pikir panjang, aku membawa anak dari tempat tinggalku di Selat Panjang ke Batam dengan perasaan khawatir yang semakin memburuk. Ternyata anakku didiagnosa saluran ureter ginjal buntu dan Ia dirujuk ke rumah sakit di Padang untuk menjalani operasi. Aku terkendala biaya, semua barang-barang di rumah dan kendaraan sudah habis terjual demi memperjuangkan kesembuhan anak selama ini. Aku sangat ingin Balqis sembuh, dia anak yang kuat, meski disuntik bahkan dibawa ke rumah sakit rujukan sejauh apapun Ia tetap tenang dan tersenyum. Meski masih kecil, dia paham jika Ia sedang bertaruh sembuh.Harapanku untuk kesembuhan anak dibalut keputus asaan, pengobatan anakku masih membutuhkan untuk biaya obat yang tidak dicover BPJS, transportasi ke rumah sakit, dan kebutuhan lainnya.#TemanBaik, mari bantu Balqis untuk melanjutkan pengobatan dengan cara klik Donasi Sekarang di bawah ini!

Dana terkumpul

Rp. 4.056.000
12 hari lagi
Dari Rp. 20.000.000
Card image cap
Pendidikan
Dukung YLAI Tingkatkan Budaya Baca Anak Melalui Perpustakaan

Pada 2020 lalu, sebagian besar sekolah di Indonesia ditutup selama 2 tahun karena pandemi Covid-19. Hal ini menyebabkan banyak anak di kelas awal Sekolah Dasar hanya mendapatkan pendidikan membaca seadanya. Jika anak tidak dapat membaca dan memahami dengan baik apa yang mereka baca dalam 3 tahun pertama sekolah, besar kemungkinan pendidikan mereka akan tertinggal.Yayasan Literasi Anak Indonesia telah mengembangkan 40 Perpustakaan Sekolah Ramah Anak di Bali sejak 2023 lalu. Program ini berhasil, sehingga beberapa sekolah turut mengajukan diri untuk mendapatkan pendampingan.Pada campaign kali ini, Yayasan ingin mengembangkan 5 Perpustakaan Sekolah Ramah Anak di 2 kabupaten di Bali, yaitu Klungkung dan Tabanan. Lokasi ini dipilih dengan mempertimbangkan kebutuhan dan keaktifan pihak sekolah.5 sekolah yang terpilih untuk pengembangan perpustakaan diantaranya, SD 2 Semarapura Tengah, SD 2 Akah, SD 2 Semarapura Kangin, SD 2 Tegak, dan SD 4 Kusamba. Totalnya sekitar 900 siswa, 30 tenaga pendidik, dan 5 kepala sekolah, yang akan menerima manfaat.Masing-masing perpustakaan terpilih akan mendapatkan 360 buku bacaan. Buku yang disediakan berupa buku bergambar fiksi dan non-fiksi berdasarkan jenjang pendidikan. Guru juga akan mendapatkan pelatihan terstruktur untuk membantu anak mampu dan senang membaca, mulai dari pengelolaan perpustakaan, rutinitas, jam kunjung, praktik kegiatan membaca, hingga monitoring.Namun saat ini sekolah terbatas biaya untuk membangun dan mengembangkan perpustakaan sekolah rumah anak, sehingga tidak bisa menjalankan pelatihan guru dan memberikan buku bacaan yang bermutu.#TemanBaik, mari dukung Yayasan Literasi Anak Indonesia meningkatkan budaya baca anak Indonesia melalui Perpustakaan Sekolah Ramah Anak dengan cara klik Donasi Sekarang di bawah ini!

Dana terkumpul

Rp. 1.360.001
14 hari lagi
Dari Rp. 20.000.000
Card image cap
Kesehatan
Demi Pengobatan Jantungku, Ibu yang Sakit-sakitan Harus Jadi Tukang Cuci

Setelah dipecat dari perusahaan, pikiran saya kacau! Bagaimana keluarga saya bisa makan sementara saya tulang punggung keluarga. Stres menghimpit hingga kesehatan saya menurun drastis hingga harus bolak-balik masuk rumah sakit.Akhirnya, Ibu saya yang sudah tua terpaksa menanggung beban ekonomi keluarga. Ibu saya yang sakit-sakitan harus menjadi buruh cuci demi mencukupi kebutuhan sehari-hari dan pengobatan saya. -Muhammad Ricky Arabi-Di luar dugaan! Di usia saya yang 33 tahun ini, saya baru mengetahui bahwa saya mengalami penyakit jantung sejak lahir. Kesehatan saya semakin diperparah karena saya memiliki komplikasi di lambung serta paru-paru.Setiap hari saya berjuang dengan tubuh yang semakin kurus dan lemah, seakan tiada habisnya. Aktivitas kecil saja bisa membuat napas saya sesak, sehingga saya harus bergantung pada tabung oksigen untuk bisa terus bernapas. Dokter mengatakan saya harus menjalani operasi penutupan pada jantung saya yang bocor. Namun, biaya yang dibutuhkan begitu besar, apalagi saya tinggal jauh di Aceh, sedangkan operasi harus dilakukan di Jakarta. Sedangkan saya sudah tidak bisa bekerja lagi karena penyakit ini.Saya tidak bisa mengandalkan penghasilan Ibu yang hanya Rp500 ribu perbulan, itupun habis untuk kehidupan sehari-hari. Tabungan saya pun terbatas, karena dulu saya hanyalah pegawai kontrak. Kini saya kebingungan menghadapi kesembuhan saya, tidak tahu harus mengadu kemana lagi.#TemanBaik, mari bantu Ricky untuk melanjutkan pengobatannya dengan cara klik Donasi Sekarang di bawah ini!

Dana terkumpul

Rp. 1.380.000
4 hari lagi
Dari Rp. 20.000.000
Card image cap
Anak
Selamat dari Operasi, Tapi Perjuangan Arrasya Belum Usai

Ketika pertama kali melahirkan, saya begitu bahagia menyambut buah hati saya ke dunia. Namun, kebahagiaan itu perlahan berubah menjadi kecemasan ketika tali pusarnya mengeluarkan nanah berwarna hijau.Saya segera membawanya kembali ke rumah sakit tempat ia dilahirkan untuk memastikan kondisinya baik-baik saja. Dokter meyakinkan saya bahwa semuanya normal, tetapi beberapa hari kemudian, anak saya, Muhammad Arrasya Nadhirizky (2 bulan), mulai menunjukkan tanda-tanda yang mengkhawatirkan.Ia tidak bisa buang air besar, perutnya membesar, dan urat-urat hijau mulai terlihat jelas di tubuhnya. Kami sekeluarga panik dan membawanya ke rumah sakit, tetapi fasilitas yang terbatas membuatnya harus dirujuk ke RSCM Jakarta pada tengah malam.Setibanya di RSCM, anak saya langsung dimasukkan ke ruang PICU untuk perawatan intensif. Hari-hari penuh ketegangan dimulai, dengan serangkaian pemeriksaan darah, pengambilan sampel feses, dan transfusi darah karena tubuhnya semakin pucat akibat kekurangan sel darah merah.Setelah pemeriksaan CT-scan, dokter mendiagnosisnya dengan penyakit Hirschsprung, sebuah kelainan yang membuat ususnya tidak bisa berfungsi dengan normal. Saya harus mengambil keputusan besar saat dokter menyarankan operasi sebagai satu-satunya harapan untuk kesembuhannya.Meski, operasinya berjalan lancar, tetapi perjuangan belum selesai. Setelah beberapa hari di ruang pemulihan, ia mengalami kejang dan harus menjalani pemeriksaan tambahan, termasuk pengambilan cairan dari punggung untuk diuji di laboratorium.Setelah lebih dari 30 hari di RSCM, anak saya akhirnya diperbolehkan pulang, tetapi ia masih harus menjalani kontrol rutin setiap tiga minggu sekali. Perjuangan ini masih panjang, dan saya membutuhkan bantuan untuk biaya pengobatan serta perawatan ke depannya. Mohon doa dan dukungan dari #TemanBaik agar anak saya, Arrasya, bisa tumbuh sehat seperti anak-anak lainnya.

Dana terkumpul

Rp. 2.927.000
Berakhir
Dari Rp. 20.000.000
Card image cap
Anak
Terbaring Lemah Tak Berdaya, 7 Penyakit Mengintai Nyawa Anak Buruh Tani

Ada 7 penyakit serius yang mengintai nyawa anakku! Ia menderita jantung bocor, pneumonia, down syndrom, gerd, mikrosefali, bronkiolitis, dan laringomalasia.Biaya pengobatannya sangat besar bagiku yang bekerja hanya sebagai buruh tani yang harus menghidupi istri dan 4 anakku yang lain.Aku lebih banyak melihat Aimanzha Barrackzaugi (7 bln) menangis dan terbaring lemas sepanjang hidupnya. Tubuhnya sangat kurus, kesulitan bernapas akibat sakit paru-paru. Selang medis menempel di hidungnya demi membantunya bertahan hidup.Sejak lahir, masalah kesehatannya tak pernah berhenti. Ia tiba-tiba mengalami dehidrasi bahkan mimisan, tubuhnya juga berwarna kuning dan beberapa bagian tubuhnya berwarna biru.Namun, aku terkejut saat rumah sakit dekat rumahku di Lampung Selatan tidak bisa menangani anakku. Kemudian, anakku dirujuk ke rumah sakit di Bandar Lampung, dan hasil pemeriksaannya mengungkapkan kenyataan yang jauh lebih buruk dari yang kubayangkan. Ketika dokter memberitahuku bahwa anakku harus menjalani pengobatan ke Jakarta, duniaku seolah runtuh. Semua yang kumiliki, harta yang bekerja keras kudapatkan, aku jual demi mengantarkan anakku untuk mendapatkan pengobatan yang lebih baik.Akhirnya anakku sudah bisa menjalani kontrol rutin di Jakarta dan menunggu tindakan dari dokter. Biaya yang ditanggung sangat besar, seperti transportasi ke rumah sakit, obat yang tidak dicover BPJS, sewa tempat tinggal dan kebutuhan lainnya.#TemanBaik, mari bantu Aimanzha untuk melanjutkan pengobatan dengan cara klik Donasi Sekarang di bawah ini!

Dana terkumpul

Rp. 21.033.001
4 hari lagi
Dari Rp. 20.000.000
Card image cap
Pendidikan
Wujudkan Mimpi Anak Kampung Sepo NTT Punya Akses Buku Bacaan

“‘Kak Apakah boleh kami dapat buku untuk belajar?’ Anak-anak di Kampung Sepo bermimpi menjadi guru, dokter, masinis, dan lainnya. Tapi kurangnya akses bacaan membatasi wawasan mereka, apalagi perpustakaan hanya ada di sekolah yang harus ditempuh berpuluh kilometer berjalan kaki. Adanya rumah baca dan belajar yang mudah diakses, mimpi mereka tidak tampak kecil lagi dan kita semua bisa berkontribusi mewujudkan cita-cita mereka.”Manggarai Barat, Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT) merupakan salah satu wilayah Indonesia yang terkenal dengan alamnya yang indah dan menakjubkan. Tapi ironisnya, dibalik pesona alamnya ternyata menyimpan tantangan besar dalam akses pendidikan.Bangunan sekolah tidak memadai, banyak anak yang putus sekolah karena keterbatasan akses, kurangnya sarana dan prasarana, hingga keterbatasan bahan bacaan berkualitas untuk anak-anak hingga menghambat wawasan serta cita-cita mereka.Rumah Baca dan Belajar Gugah Nurani sudah didirikan di Kampung Sepo, Manggarai, NTT. Hal ini untuk mempermudah anak-anak mengakses buku bacaan. Namun sayangnya, belum ada buku bacaan di rumah belajar akibat kurangnya dana untuk membeli buku. Selain itu, akses distribusi buku bacaan sulit karena daerahnya terpencil dan minim transportasi.Oleh karena itu, program ‘Buku Jendela Dunia’ digalakkan sebagai inisiatif menyediakan akses buku dan literatur bagi anak-anak di Kampung Sepo. Targetnya program distribusi buku ini akan menjangkau 200 masyarakat di Kampung Sepo.Rencananya sekitar 150 buku dengan berbagai macam teman akan disediakan di rumah baca, seperti buku cerita anak-anak, ensiklopedia sederhana, buku pelajaran tematik, pengembangan diri, hingga buku cara bertani untuk orang dewasa.Pembimbing juga akan disediakan untuk membantu anak memilih buku, membacakan cerita, dan membantu memahami isi buku. Diharapkan dengan adanya akses buku-buku bacaan ini ini dapat menumbuhkan minat baca dan menambah wawasan anak-anak sehingga bisa memudahkan mereka menggapai mimpinya kelak,#TemanBaik, mari bersama kita bantu anak-anak Kampung Sepo agar bisa mendapatkan akses buku bacaan dengan cara klik Donasi Sekarang di bawah ini!

Dana terkumpul

Rp. 9.095.015
2 hari lagi
Dari Rp. 20.000.000
Card image cap
Kemanusiaan
Warga Dusun Rosok - NTT, Rela Masuk Hutan Demi Bisa Ambil Air Bersih

“Mata air terdekat dari dusun kami jaraknya sangat jauh, Pak. Harus melewati hutan. Terkadang kami tidak jadi mengambil air kalau ada buaya di dekat mata airnya,” cerita salah satu kepala keluarga yang merupakan warga Dusun Rosok.Kalau TemanBaik heran, mengapa kami berbondong-bondong membawa jerigen kosong? Ya, ini karena sudah menjadi rutinitas kami yang tinggal di Dusun Rosok RT. 08, Desa Golo Sepang, Kecamatan Boleng, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur.Jerigen ini kami bawa untuk mengambil air bersih di sumber mata air yang jaraknya sejauh 1 km dari desa kami. Jauh sekali ya? Sudah jauh, perjalanannya pun harus memasuki hutan yang licin dan terjal. Memang, sejak kampung ini berdiri kami kesulitan mendapatkan air bersih karena nggak ada saluran air atau bak penampung.Sebenarnya capek kalau harus bolak-balik ambil air di hutan. Tapi mau gimana lagi? Kalau nggak begitu kami nggak punya air untuk kebutuhan di rumah, setidaknya kami harus dua kali untuk ambil air. Harapan warga di sini masih sama dari dulu, berharap ada saluran air yang memudahkan kami untuk mendapatkan air bersih dari mata air pegunungan.  Tapi sampai sekarang, impian itu belum juga terwujud karena penghasilan kami sebagai petani tidak cukup untuk pengadaan sumber air. TemanBaik, bagaimana rasanya jadi warga Dusun Rosok? Untuk mendapatkan air bersih, mereka harus berjalan jauh terlebih dulu. Maukah meringankan beban mereka? Yuk patungan untuk membuat saluran air dan sumur pertama untuk warga Dusun Rosok dengan cara klik Donasi Sekarang di bawah ini ya!

Dana terkumpul

Rp. 4.325.003
2 hari lagi
Dari Rp. 20.000.000
Card image cap
Anak
Tumor di Mulut, Lidah Febio Bengkak dan Menjulur

Saat dokter mengungkapkan anakku harus dioperasi, hati kami sekeluarga begitu ketakutan! Karena operasi itu beresiko mengancam nyawanya. Akhirnya, kami memutuskan untuk membawa pulangnya pulang dan merawatnya di rumah. Tapi siapa sangka, lidah anakku semakin membesar! Bahkan lidahnya sampai menjulur keluar dari mulutnya, sampai Ia tak bisa makan dan kesulitan bicara. Kini yang tersisa hanya penyesalan, apalagi aku tak sanggup membiayai pengobatannya -Genti, Orang tua Febio-Anakku, Febio Oktavian (4 thn), harus menanggung penderitaan luar biasa akibat tumor yang terus menguasai lidahnya. Tak tega rasanya, setiap hari melihatnya hidup dengan rasa  sakit dan ketidaknyamanan. Apalagi ketika melihat pandangan bingung dan kasihan dari orang-orang yang tak tahu harus berbuat apa saat melihat wajahnya.Sementara aku kesulitan memberikan pengobatan yang Ia butuhkan. Suamiku hanya bekerja sebagai petugas kebersihan dengan gaji Rp35 ribu perhari, sedangkan aku hanya penjual kacang goreng yang dititipkan ke warung warga. Penghasilan kami digabungkan pun masih belum cukup untuk kebutuhan sehari-hari, apalagi biaya pengobatannya.Penyakit ini sebenarnya sudah ada sejak anakku lahir. Awalnya berupa benjolan yang berada lidah dan lehernya yang kian hari kian membesar. Kondisinya terus memburuk, akhirnya aku memutuskan untuk mengambil resiko apapun demi peluang kesembuhannya, meski harus menghadapi ketidakpastian yang mengerikan.Febio harus dioperasi! Namun, besarnya biaya bagai tembok besar yang menghalangi kesembuhannya. Febio membutuhkan biaya untuk membeli obat yang tidak dicover BPJS, transportasi ke rumah sakit untuk kontrol rutin, susu dan kebutuhan lainnya. Aku sangat berharap anakku bisa mendapat kesempatan untuk pulih dari penyakitnya. Aku selalu mendambakan senyum cerianya dan melihatnya meraih impiannya menjadi polisi, seperti yang selalu Ia katakan.#TemanBaik, mari bantu Febio untuk melanjutkan pengobatan dengan cara klik Donasi Sekarang di bawah ini!

Dana terkumpul

Rp. 3.751.000
2 hari lagi
Dari Rp. 20.000.000
Card image cap
Anak
Tolong Pengobatan Febrianto yang Menderita Kelainan di Otak

KURANG DARI 1 MENIT UNTUK #TEMANBAIK TAHU KENAPA HARUS BANTU FEBRIANTO, ANAK BURUH HARIAN LEPAS YANG KONDISINYA SEDANG MEREGANG NYAWA AKIBAT PENYAKIT DI OTAKNYA. Awalnya, orangtua Febrianto tidak tahu kalau kejang yang dialami beberapa tahun lalu, ternyata adalah sebuah gejala serius dari penyakit meningitis dan cerebral palsy. Kondisinya semakin parah. Tubuhnya kejang dan kaku. Bahkan, sempat tak sadarkan diri, dan harus mendapat perawatan khusus di ruang ICU selama 10 hari. Di usianya yang masih belia, ia sudah menjalani operasi. Namun, sudah lebih dari 2 tahun tak ada perubahan dengan kondisinya.Setiap bulan dia harus menjalani pengobatan di rumah sakit. Kejang yang terus menerus membuat sel di otaknya rusak. Kata dokter, sekali operasi saja tidak cukup. “Pengobatan harus tetap berjalan karena jika tidak berjalan Febri makin kaku dan mengancam nyawanya” Ungkap ayah FebriSementara ayahnya yang hanya sebagai buruh harian lepas, penghasilannya 50 ribu rupiah perhari, nyatanya tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan pengobatan Febri yang tidak ditanggung oleh jaminan kesehatan.#TemanBaik, berikan kesempatan untuk Febri terus menjalani pengobatan agar kondisinya semakin membaik, dengan cara klik Donasi Sekarang di bawah ini!

Dana terkumpul

Rp. 10.443.000
11 hari lagi
Dari Rp. 20.000.000
Card image cap
Kesehatan
Alvian Belasan Tahun Berjuang Sembuh dari Radang Otak

Alvian Dwi Aldiansyah (13 tahun), sejak lahir, dia adalah sumber kebahagiaan bagi orang tuanya. Namun, kebahagiaan itu tak bertahan lama. Ketika Alvian berusia lima bulan, demam tinggi menyerang tubuh kecilnya selama dua hari berturut-turut.Sesampainya di rumah sakit, dokter menyatakan bahwa Alvian harus diopname. "Gejala tipes," kata dokter dengan nada serius. Dalam hati, orang tuanya berdoa agar semua ini cepat berlalu.Namun, setelah lima hari dirawat, keadaan Alvian semakin memburuk. Dia mengalami kejang hingga akhirnya jatuh ke dalam koma. Selama tiga bulan, Alvian terbaring tak sadar, dan saat dia akhirnya membuka mata, segalanya telah berubah. Memori kecilnya hilang, dan dokter mendiagnosisnya dengan radang otak.Seiring berjalannya waktu, kendala ekonomi mulai menghantui mereka. Pengobatan yang harus dilanjutkan terpaksa terhenti. Di bulan Juni yang lalu, Alvian kembali dikejutkan oleh penyakit. Dia mengalami sesak napas yang parah, bahkan sempat berhenti detak jantungnya, akhirnya dia dirawat di ruang PICU selama dua minggu. Setiap detik terasa panjang, setiap detakan jantungnya menjadi harapan bagi semua orang yang mencintainya.Setelah perawatan intensif, Alvian dirujuk ke Rumah Sakit Dr. Soetomo di Surabaya. Diagnosis kali ini adalah infeksi paru. Keluarga Alvian menghadapi tantangan baru, tetapi mereka tidak pernah kehilangan harapan. Setiap kali melihat senyuman kecil Alvian, mereka diingatkan akan kekuatan cinta dan keteguhan hati.Kisah Alvian adalah pengingat bahwa dalam setiap perjuangan, ada harapan yang menyala. Meskipun jalan yang dilalui penuh liku, cinta dan keteguhan hati orangtuanya akan selalu menjadi cahaya yang menerangi kegelapan. #TemanBaik, semoga kondisi Alvian perlahan membaik, kamu bisa ikut membantu perjuangan Alvian untuk bisa sembuh dengan cara klik Donasi Sekarang di bawah ini!

Dana terkumpul

Rp. 8.440.108
4 hari lagi
Dari Rp. 20.000.000
Card image cap
Kemanusiaan
Anak Kembar Umur 10 Tahun, Harus Melanjutkan Hidup Tanpa Orang Tua

Semenjak ditinggal kedua orang tuanya, Ika dan Ila harus menyiapkan semuanya berdua. Sementara kebutuhan makan, mereka selalu mengharapkan belas kasih tetangga.Halo, TemanBaik!Perkenalkan si kembar, Ika dan Ila (10th). Mereka berasal dari Dusun Opelan, Desa Bilaporatimur, Ganding Sumenep, Kota Sumenep - Jawa Timur. Mereka telah kehilangan kedua orang tuanya. Ditinggal bapaknya 9 tahun lalu, sementara ibunya baru meninggal bulan kemarin.Naas, mereka harus tinggal berdua di rumah kecil yang sangat sederhana. Rumah, yang hanya beralaskan semen dan semua serba terbatas.Semenjak tidak ada ibunya, mereka harus menyiapkan semuanya berdua. Termasuk, saat sebelum sekolah. Pagi-pagi, harus mengurus rumah dulu sebelum berangkat. Untung, tetangga-tetangga di sebelah cukup perhatian dengan nasib si kembar, yang terkadang memberikan makanan untuk mereka.Sementara kebutuhan sehari-hari lainnya bagaimana? Ya, mereka tidak punya penghasilan sama sekali. Sejauh ini, mereka kerap “dibekali” oleh para tetangga. Seperti, uang jajan dan baju seragam untuk sekolah.Walaupun begitu, si kembar masih terus semangat untuk tetap hidup dan meneruskan sekolahnya. Semata-mata, karena mereka ingin sekali kelak menjadi guru. Terus bersekolah, adalah jalan untuk mempertemukan dengan impiannya.Yuk, TemanBaik! Lanjutkan perjuangan Ika dan Ila dalam meneruskan hidupnya yang ditinggal kedua orang tua, serta memperjuangkan cita-citanya menjadi guru. Klik tombol Donasi Sekarang di bawah ini ya!

Dana terkumpul

Rp. 22.515.716
4 hari lagi
Dari Rp. 20.000.000
Card image cap
Anak
Aku Harus Pergi dari Papua ke Jakarta Demi Naura Harus Transplantasi Hati

Di tengah perjuangan kami di Jakarta demi kesembuhan anak, kami terhimpit cemas karena tidak ada pemasukan. Suami saya sudah berupaya mencari pekerjaan selama merantau, tapi tak membuahkan hasil. Sementara penghasilan suami dari menjaga toko selama ini tak menutupi.Mengetahui cobaan yang menimpa gadis kecil kami, kerabat di Papua dengan tulus menyumbangkan sejumlah uang. Namun sayangnya, uang itu juga sudah habis untuk pengobatan selama ini, sementara anakku harus transplantasi hati. -Dewi Saptiawati, Orang tua Naura-Naura Ufaira Hanum (2 thn) lahir secara prematur dan syukurlah kata dokter kondisinya baik. Tapi kelegaan itu hanya sekejap, karena dalam waktu seminggu tubuh mungil anakku tampak kuning bahkan sampai berbulan-bulan lamanya. Saat itu aku sampai membawa anakku berobat dari Papua ke Makassar. Ternyata, dokter mengungkapkan bahwa saluran empedu anakku tersumbat, membuat racun dalam tubuhnya mengendap hingga membuat hatinya rusak secara perlahan.Tubuhku rasanya lemas, tak sanggup mendengar kenyataan pahit tentang anakku. Seharusnya anakku di operasi untuk dibedah hatinya, tapi dokter bilang peluang kesembuhannya sangat tipis.Kini, anakku sedang mendapatkan terapi dan persiapan untuk transplantasi hati. Jika tidak, kondisinya akan terus memburuk dan berisiko terjadi komplikasi.Aku sendiri sempat drop dan stres memikirkan anak, apalagi ketika Ia menangis sambil menendang-nendangkan kakinya seolah menahan sakit. Tapi ketika dia tersenyum, semangatku kembali bangkit. Aku harus terus berjuang meski kendala biaya menghalangi, terutama untuk transplantasi hati pendonor yang tidak dicover BPJS dan kebutuhan lainnya.#TemanBaik, mari bantu Naura untuk melanjutkan pengobatan dengan cara klik Donasi Sekarang di bawah ini!

Dana terkumpul

Rp. 5.039.017
12 hari lagi
Dari Rp. 20.000.000
Card image cap
Hewan
Satu Langkah untuk Kelestarian Badak Jawa, Bantu Tersedianya Pakan untuk Mereka!

Badak Jawa merupakan satwa endemik Pulau Jawa yang dilindungi dalam Red List Data Book IUCN tahun 2008 dengan kategori critically endangered atau satwa yang terancam punah. Badak Jawa juga terdaftar dalam Appendix I CITES sebagai satwa yang tidak boleh diperdagangkan. Badak jawa saat ini terkonsentrasi di wilayah Semenanjung Ujung Kulon.Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK) yang merupakan salah satu kawasan konservasi yang ada di Indonesia tidak luput dari terjadinya kerusakan kawasan. Kerusakan kawasan TNUK terjadi karena adanya perambahan yang dilakukan oleh masyarakat, penebangan  liar, dan kebakaran hutan. Untuk mengantisipasi akibat dari kerusakan tersebut, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mempunyai program yaitu pemulihan ekosistem. Pemulihan ekosistem ini merupakan kegiatan yang menjadi prioritas dari pemerintahan saat ini dengan harapan bahwa lahan-lahan dan area yang telah terjadi kerusakan dapat terpulihkan menjadi ekosistem semula sehingga keanekaragaman hayati dapat terjaga.Sesuai dengan Rencana Kegiatan Tahunan (RKT) Yayasan Badak Indonesia (YABI) Tahun 2024 yang telah disepakati bersama Balai Taman Nasional Ujung Kulon, Program Pemulihan Ekosistem Melalui Pembinaan Habitat dan Perluasan Javan Rhino Study and Conservation Area (JRSCA) untuk Meningkatkan Populasi Badak Jawa (Rhinoceros sondaicus), melalui Sub-Program Pembinaan Habitat Badak melalui kegiatan Penanaman Pakan Badak Jawa, maka YABI menyusun kegiatan berupa Pengkayaan Tumbuhan Pakan Badak Jawa dan Pemulihan Ekosistem di Area JRSCA TNUK. Kegiatan pengkayaan tumbuhan pakan Badak Jawa dalam rangka pemulihan ekosistem di Areal JRSCA seluas 6,18 ha diprioritaskan terhadap areal yang telah terjadi kerusakan ekosistem seperti areal bekas perambahan berupa sawah dan kebun.Mengapa Pakan Badak menjadi penting :Pemakan Tumbuhan: Badak adalah hewan herbivora, yang berarti mereka memakan tumbuhan sebagai sumber utama makanan mereka. Konsumsi Harian: Rata-rata seekor badak dewasa dapat mengonsumsi antara 40 hingga 60 kilogram makanan setiap hari, tergantung pada jenis badak dan kondisi .lingkungan.Pilihan Makanan: Badak cenderung memilih tumbuhan dengan kandungan nutrisi tinggi, seperti pucuk daun dan tanaman berkayu muda. Mereka juga dapat mencari makanan tambahan seperti buah-buahan.Kebutuhan Air: Meskipun badak mendapatkan sebagian besar cairan dari tumbuhan yang mereka konsumsi, mereka juga membutuhkan akses ke air segar untuk minum, terutama pada musim kemarau.Pencarian Makanan: Badak Jawa, salah satu spesies yang paling terancam punah, biasanya mencari makanan di hutan hujan dataran rendah dan sabana.Pakan Sebagai Faktor Kesehatan: Ketersediaan pakan yang cukup dan berkualitas sangat penting untuk menjaga kesehatan badak. Badak jawa juga membutuhkan garam mineral khususnya sodium untuk Kesehatan dan kekebalan tubuhnya. Dukungan Anda untuk Pakan Badak akan sangat berarti :Kesehatan Badak: Mereka memerlukan nutrisi yang tepat untuk menjaga kesehatan dan daya tahan tubuh.Reproduksi: Ketersediaan pakan yang mencukupi mendukung tingkat reproduksi yang sehat, vital untuk kelangsungan hidup spesies.Perilaku Alami: Ketersediaan pakan memungkinkan badak mengekspresikan perilaku alami mereka, mendukung kesejahteraan psikis dan fisik.Mengurangi Konflik: Dengan pakan yang cukup di habitat alami, kita dapat menghindari konflik antara manusia dan badak yang mencari makan dekat permukiman.Keseimbangan Ekosistem: Badak Jawa berperan penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem TNUK. Badak termasuk kedalam spesies payung (umbrella species) yang memiliki daya jelajah yang luas. Kegiatan konservatif pada spesies ini memberikan pengaruh pada spesies lainnya yang juga tinggal di dalam ekosistem yang sama. Badak Jawa mengkonsumsi sekitar 253 jenis, dan 73 famili dari 453 jenis dan 92 famili tumbuhan yang ada di TNUK (Rahmat, 2007). Jenis tumbuhan tersebut diantaranya cente (Lantana camara), sulangkar (Leea sambucina), lampeni (Ardisia humilis), areuy leuksa (P. suaveolens), dahu (Dracontomelon puellarum), ki tanah (Zanthoxylum rhetsa), dan kedondong (Spondias pinnata) (Vahlevi, 2020).Nantinya pengadaannya untuk penanaman dengan cara memberdayakan masyarakat dalam membuat dan mengelola persemaian. Benih/bibit yang ditanam oleh masyarakat dengan usia bibit yang ditanam pada lahan tanam berusia sekitar 7 minggu dan/atau setinggi 50-100 cm. Rencana jenis bibit yang akan ditanam pada persemaian berjumlah 35 jenis.Kami membutuhkan dukungan Anda! Mari bersama-sama menanam pakan Badak Jawa di TNUK. Setiap tindakan Anda akan membawa harapan bagi masa depan Badak JawaInformasi lebih lanjut mengenai program ini dapat mengakses:Yayasan Badak Indonesia (YABI)Alamat: Jl. Bima IV No. 10 Bumi Indraprasta I, Kelurahan Bantarjati Kecamatan Bogor Utara Kota Bogor, 16153Telepon: +62 251 - 8380832Email: info@badak.or.id

Dana terkumpul

Rp. 31.081.034
4 hari lagi
Dari Rp. 20.000.000
Lihat Semua
  Lihat Semua Campaign