Benihbaik x Metro TV
Salurkan donasi anda ke campaign-campaign di bawah ini
Campaign Pilihan Hari Ini

Rayhan Bertahan dari Infeksi Kulit, Infeksi Paru dan Infeksi Tulang
Siti Nuryanah

Anak Petani Karet Tak Berdaya, Ingin Melanjutkan Pengobatan Epilepsi
Armawansyah selian

Bertahan Meski Sudah 3 Kali Operasi, Sita Berjuang Sembuh dari Jantung Bocor
Maryati

Operasinya Gagal, Rayyandra Harus Menjalani Transplantasi Hati
Nurlaeli
Pilihan Benihbaik

Rayhan Bertahan dari Infeksi Kulit, Infeksi Paru dan Infeksi Tulang
Siti Nuryanah

Bertahan Meski Sudah 3 Kali Operasi, Sita Berjuang Sembuh dari Jantung Bocor
Maryati

Anak Petani Karet Tak Berdaya, Ingin Melanjutkan Pengobatan Epilepsi
Armawansyah selian

Operasinya Gagal, Rayyandra Harus Menjalani Transplantasi Hati
Nurlaeli
Panggilan Mendesak
Waktu mereka tidak banyak, mereka sangat membutuhkan bantuan kalian

Ayah Saya Terancam Buta Jika Tidak Segera Operasi
“Puncaknya saat Ayah saya kesulitan melihat hingga jatuh ke kolam ketika hendak berwudhu menunaikan sholat isya. Ayah begitu terkejut saat itu, kami sekeluarga rasanya tak tega melihat kondisi ayah basah kuyup akibat penyakit ini.” -Misbah, anak Bapak Cecep-Ayah saya, Cecep (68 thn), memang sudah cukup sering mengeluhkan penglihatannya yang kurang jelas. Beliau mengatakan seperti ada lapisan yang menghalangi pandangannya sehingga penglihatannya seperti berbayang tidak jelas.Kami begitu khawatir dan akhirnya membawa ayah periksa ke dokter. Hasil pemeriksaan menunjukkan ayah sakit katarak senilis imatur, merupakan penyebab utama kebutaan di dunia. Saya sekeluarga sangat khawatir, pantas saja ayah sering jatuh ketika hendak keluar di malam hari. Namun, dokter bilang penyakit ini bisa sembuh dengan deteksi dini dan pemantauan yang ketat. Tindakan operasi menggunakan BPJS sudah dilakukan kepada ayah saya. Tapi sayangnya, tindakan operasi tidak menunjukkan perubahan apapun.Kondisi ayah setelah operasi justru masih sulit melihat, Beliau lebih banyak berdiam diri di rumah. Bahkan ketika hendak ke toilet pun harus didampingi karena khawatir terpeleset. Ayah sudah tidak bisa lagi menjalani kegiatan sehari-harinya, seperti pergi ke masjid, ke pengajian, baca Al-Qur’an, maupun bekerja.Semangat ayah untuk sembuh sangat besar, beliau sering bilang ingin melihat dan beraktivitas seperti dulu seperti sebelum sakit. Saya dan keluarga pun akhirnya membawa ayah pengobatan rumah sakit tapi tanpa BPJS. Rencananya ayah akan dilakukan operasi mata katarak sebelah kiri.Tapi kami terkendala biaya untuk operasi bapak, saya bekerja hanya sebagai marbot masjid yang penghasilannya terbatas dan itupun untuk keluarga saya sendiri. Sementara tabungan ayah sebagai petani selama ini juga tidak cukup, apalagi sekarang Ayah saya sudah tidak bekerja.Saya sudah kebingungan untuk mendapatkan biaya demi ayah operasi. Saya juga sudah mencari pekerjaan tambahan tambahan dengan menjadi kuli cat, kuli angkut bongkaran rumah, dan lainnya. Tapi uang yang saya kumpulkan belum cukup untuk operasi mata bapak segera.#TemanBaik, mari bantu Bapak Cecep agar bisa menjalani operasi katarak dengan cara klik Donasi Sekarang di bawah ini!
Dana terkumpul

Tak Ada Saluran Air Bersih, Gereja Jemaat Haleluya Butuh Sumur Bor
Kami berharap kebutuhan air bersih di gereja dan masyarakat lingkungan sekitar terpenuhi. Namun sulit sekali untuk membuat sumur manual karena desa berada di perbukitan, satu-satunya cara adalah pembuatan sumur.GPdI Jemaat Haleluya adalah sebuah gereja yang terletak di Dusun Kaban Dollong, Desa Kentara, Lae Parira, Dairi, Sumatera Utara. Gereja ini berdiri sejak 2018, tapi hingga saat ini kebutuhan air bersih masyarakat belum tercukupi.Masyarakat biasanya memanfaatkan air hujan yang ditampung menggunakan ember. Jika sedang musim kemarau, maka masyarakat menggunakan air dari saluran irigasi sawah menjadi pilihan terakhir.Pemerintah desa telah berupaya membuat pipanisasi, dimana air yang dialirkan berasal dari anak Sungai Lae Simbolon di Bukit Rabi. Tetapi aliran air tersebut juga masih belum mencukupi kebutuhan air bersih para warga. Bahkan, airnya keruh, berpasir, dan tersumbat oleh kotoran dari dalam pipa. Oleh karena itu, harus dilakukan pengeboran sedalam 150 hingga 200 meter. Namun biayanya sangat mahal, masyarakat tidak mampu. Pekerjaan rata-rata warga adalah buruh tani, untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari saja sulit.Harapan para warga untuk memiliki sumber air bersih tak pernah padam, mereka selalu percaya suatu saat nanti kerinduan itu akan terwujud.#TemanBaik, mari bantu Gereja Jemaat Haleluya untuk mendapatkan air bersih dengan cara klik Donasi Sekarang di bawah ini!
Dana terkumpul

Kesulitan Bayar Sewa dan Rumah Bocor, Tolong Panti Asuhan Salafus Sholihin!
Panti Asuhan Salafus Sholihin yang berdiri pada tahun 2019 ini sudah memiliki 18 anak asuh yang terdiri dari yatim dan duafa. Kegiatan yang dilakukan sehari-harinya seperti beribadah, membaca Al-Qur'an dan sekolah formal. Anak-anak panti berasal dari Demak, Salatiga dan juga Purwodadi. Di tengah kegiatan rutin yang dilakukan setiap harinya, ternyata panti masih mengalami kekurangan untuk mencukupi kebutuhan mereka selama di panti. Hal tersebut karena Panti Asuhan Salafus Sholihin belum memiliki donatur tetap. Apalagi tempat yang mereka tempati statusnya masih menyewa. Ada rasa khawatir bagi anak-anak juga pengurus panti bagaimana jika mereka tak sanggup mengumpulkan uang untuk membayar sewa tempat? Apakah mereka terancam kehilangan tempat tinggal? Kemanakah mereka harus berlindung jika tak memiliki rumah? Tempat tinggal pun banyak yang bocor apabila hujan. Kondisi ini tentunya sangat memprihatinkan. Dibutuhkan bantuan agar kebutuhan anak panti dapat terpenuhi dengan baik dan tempat tinggal yang nyaman untuk belajar serta kegiatan lainnya. TemanBaik, ayo bantu Panti Asuhan Salafus Sholihin agar sandang pangan, kesehatan dan pendidikan mereka dapat terpenuhi. Bantuan dapat disalurkan dengan cara klik Donasi Sekarang
Dana terkumpul

Pengobatannya Terancam Terhenti! Bantu Lanjutkan Perjuangan Yudis Sembuh dari Kanker Darah
‘’Sudah 6 tahun anak saya berjuang sembuh dari penyakit mematikan ini. Saat ini kondisinya jauh lebih baik, dia tidak boleh terlalu lelah dan tidak boleh jatuh. Perasaan saya saat ini lega dan senang karena anak saya mengalami perkembangan yang baik. Anak saya selalu bilang ingin sekolah jika nanti sembuh,” ungkap Popi Nur’Afiati.Sebelumnya anak saya, Yudistira Athallah Razka (6 thn), sangat aktif bergerak dan berlarian kesana-kemari. Setiap hari tawa riangnya menghiasi setiap sudut rumah dan menularkan kebahagiaan kepada saya orang tuanya. Namun semua itu hilang, saat kanker mulai menyerangnya.Mulanya anak saya mengalami demam yang tak kunjung turun, nafsu makan serta berat badannya ikut menurun, wajahnya pucat, dan enggan berjalan karena kakinya sakit. Saya sudah 3 kali bawa berobat ke klinik, tapi anak saya tak kunjung sembuh. Akhirnya anak saya dilarikan ke IGD rumah sakit karena denyut nadinya lemah dan tubuhnya lemas. Setelah diperiksa ternyata di tubuh Yudis ada sel kanker dan masih harus dilakukan observasi dahulu. Tapi saat observasi bulan keempat, Yudis terjatuh dan tidak bisa berjalan hingga kesehatannya kembali menurun.Setelah diperiksa lagi, dokter menyatakan Yudis sakit leukemia atau kanker darah. Saat itu juga Yudis harus segera melakukan kemoterapi dan diberikan obat langsung lewat tulang belakang serta lewat suntikan infusnya . Sampai sekarang Yudis masih rutin kontrol tiap 3 minggu sekali dan kemoterapi tiap 5 minggu sekali di Rumah Sakit Hermina Bekasi. Saat ini saya kesulitan untuk pengobatan anak saya karena saya single parent yang sekarang belum bisa bekerja karena harus fokus merawat anak. Apalagi saya ini perantauan di Jakarta dan biaya hidup sangat besar.#TemanBaik, mari bantu perjuangan Yudis untuk sembuh dari kanker darah dengan cara klik Donasi Sekarang di bawah ini!
Dana terkumpul

Benjolan Makin Besar! Anak Sopir Taxi Berjuang Hidup dari Infeksi Langka
Di keheningan pukul 03.00 WIB dini hari saat itu, hanya suara dokter yang menyusup ke telinga dan merobek hatiku, ‘anak anda kondisinya darurat dan harus dioperasi!’ Suamiku yang mendapat kabar tersebut sangat terkejut, Ia tiba-tiba kena serangan jantung dadakan saat sedang bekerja sampai dilarikan ke rumah sakit. -Eneng Imas, Ibunda Rasya-Pikiranku kacau! Memikirkan dua orang yang kucintai, suami dan anakku, terbaring di ranjang rumah sakit. Lelah dan lapar jadi teman teman setiaku, tidak ada uang untuk beli makan. Suami hanya sopir taxi yang menghidupi istri dan 3 anak lainnya, itupun gaji bulanannya dipotong akibat kecelakaan.Anakku, Rasya Alfarizi (8 bln), mengalami infeksi langka serius yang menyerang jaringan lunak di bawah kulit secara cepat dan luas (Necrotizing Fasciitis). Berawal dari demam sehari, kemudian muncul benjolan sebesar telur puyuh di leher kanannya yang semakin hari membesar. Berkali-kali pindah klinik, tapi tak kunjung sembuh hingga anakku berakhir di rawat inap rumah sakit akibat infeksi sudah menyebar ke bagian tubuh lainnya. Keterbatasan biaya memaksaku membawa Rasya kembali ke kampung halaman di Bandung, berharap ada harapan pengobatan di sana.Syukurlah, ada tangan-tangan baik yang membantu memberikan ongkos pulang meski perjuangan Rasya belum berakhir. Saat ini anakku sedang masa pemulihan pasca operasi dan masih harus menjalani kontrol rutin ke rumah sakit. Aku kesulitan ongkos membawanya ke rumah sakit, bahkan sisa pembayaran operasi saja belum lunas. Belum lagi biaya kebutuhan gizi anakku yang harus dicukupi agar Ia segera sehat.#TemanBaik, mari bantu Rasya untuk melanjutkan pengobatan dengan cara klik Donasi Sekarang di bawah ini!
Dana terkumpul

Ibu Harus Banting Tulang Sendirian, demi Operasi Jantung Bocorku
Kalau nggak minum obat, nanti kondisi jantungku bisa lebih parah dan tekanan paru yang tinggi bikin aku sulit dioperasi, Kak. Hai Kak,Kenalin, aku Angelyn (5th) dari Blitar, Jawa Timur. Aku menderita kelainan jantung bawaan (jantung bocor) sejak lahir, tapi baru ketahuan saat umurku 5 bulan. Ibu bilang, waktu itu ia khawatir banget dengan kondisiku yang berat badannya nggak stabil. Katanya, aku rewel. Padahal, kebutuhan ASI-ku tercukupi sekali. Napasku juga ngos-ngosan seperti orang habis lari Kak, sampai ada cekungan di leherku. Ketika posyandu, petugas medis malah mengira, kalau aku menderita gizi buruk. Lalu, aku diperiksa ke RSUD Mardi Waluyo Kota Blitar. Di sana, aku melewati banyak tindakan medis, seperti echo dan thorax. Ternyata, aku menderita jantung bocor. Sedih banget, Kak.2018, harusnya aku berangkat ke RS Harapan Kita, Jakarta, untuk tindakan selanjutnya. Namun, ibu baru bisa membawaku ke sana 4 tahun kemudain, karena uangnya baru kekumpul. Kondisiku juga sering drop, sampai jadwal kateterisasiku tertunda. Aku pengen cepat sembuh Kak, supaya ibu nggak capek lagi. Jangan tanya ayahku dimana ya, Kak! Semenjak pisah sama ibu, ia nggak pernah kasih nafkah untuk kami berdua. Sementara, aku harus tetap minum obat-obatan, khusus untuk mengurangi beban jantung, mengeluarkan cairan, dan hipertensi paru. Kak, bolehkah aku dibantu? Ibu kesusahan memenuhi kebutuhan pengobatan ke rumah sakit. Kalau kakak mau bantu, salurkan dengan cara klik Donasi Sekarang di bawah ini ya!
Dana terkumpul

Wujudkan Pendidikan untuk Masyarakat Pedalaman Papua
Kami dari organisasi We Love Others (WLO) saat ini bergerak untuk membantu anak-anak dan adik-adik di pedalaman Papua agar bisa mengeyam pendidikan yang layak dengan peralatan sekolah yang maksimal, terutama buku tulis/bacaan, alat tulis, alas kaki, dll.Keterbatasan ekonomi memaksa mereka untuk berhenti sekolah karena tidak mampu membeli beragam kebutuhan untuk sekolah. Jika kondisi itu berlanjut, mereka nantinya akan sulit mendapatkan pekerjaan sehingga melestarikan jerat kemiskinan dan kebodohan.Uluran tangan dari #TemanBaik akan sangat berarti bagi mereka. Sedikit bantuan yang kita kumpulkan dan salurkan untuk kebutuhan sekolah akan membuat mereka tersenyum bahagia. Menumbuhkan semangat mereka untuk belajar sekalipun harus berjalan kaki jauh di perbukitan yang sering kali kurang bersahabat.Yuk, kita sisihkan rezeki kita untuk memberikan berkah bagi mereka yang kekurangan. Mereka adalah generasi muda yang menjadi harapan orangtua, masyarakat, bangsa dan negara untuk memajukan Papua.
Dana terkumpul

Radang Selaput Otak Komplikasi Hidrosefalus, Bikin Anakku Koma
Hasil MRI menunjukan 99% otak anakku digenangi air yang menyebabkannya koma.Hai TemanBaik, Boleh kan, aku bercerita bagaimana rindunya aku melihat anakku, Abizar (1th), yang dulunya periang dan ceria? Sekarang, keceriaannya hilang. Ia harus berjuang melawan ganasnya radang selaput otak komplikasi hidrosefalus. Aku masih ingat momen pertama kali anakku sakit. Waktu itu, usianya baru 6 bulan, ia tiba-tiba demam tinggi sampai kejang. Seisi rumah panik semua dan langsung membawanya ke IGD RSUP Dr. M. Djamil, Padang. Aku sempat mengira, ia tertidur ketika sampai di rumah sakit, tapi setelah diperiksa dokter ternyata ia koma. Hasil pemeriksaan, jumlah leukositnya tinggi. Dokter lalu curiga dengan penyakitnya. Makanya, pemeriksaan selanjutnya diambil alih sama dokter neurologi. Hasil MRI menunjukan 99% otak anakku digenangi air yang menyebabkannya koma. Aku pun harus menguatkan diri ketika tahu ia harus dioperasi penanaman selang VP shunt, dari kepala yang tembus ke lambungnya. Operasi ini untuk mengalirkan air di otaknya lewat lambung. Nggak bisa membayangkan kalau nanti ia kesakitan bagaimana?Sekarang, aku dan ayahnya, pontang panting untuk mencari biaya operasinya. Apalah daya kami, kalau cuma mengandalkan penghasilan dari kuli angkut kayu di Padang. Paling sehari kamu cuma dapat 45 ribu. Sampai kami kesana kemari meminjam dana, karena waktu itu BPJS kami belum aktif. TemanBaik, pengobatan Abizar masih panjang. Jangan biarkan air terus menggenangi kepalanya dan membesar! Yuk, bantu pengobatannya dengan cara klik Donasi Sekarang di bawah ini ya!
Dana terkumpul

Operasi Lanjutan Selamatkan Nyawa Zikri dari Jantung Bocor
“Saat Zikri sedang di ruang ICU pasca operasi. Kami tak bisa berkata-kata, hanya bisa menangis. Kami berharap penyakit Zikri segera diangkat dan Ia bisa mendapatkan kesehatan” -Zuzilawati, Ibunda Zikri-Zikri Alif (6 thn) harus dilarikan ke rumah sakit saat usianya 7 bulan setelah mengalami sesak nafas tak tertahankan. Selama 10 hari Ia harus terbaring di ruang rawat inap hingga melakukan rontgen. Ternyata dokter menemukan suara berisik di jantungnya.Setelah pemeriksaan lanjutan, ternyata Zikri didiagnosa jantung bocor, penyempitan pembuluh darah, hingga gizi buruk. Sejak lahir Ia memang sering mengalami sesak, batuk, flu, kalau makan dan ASI sering muntah. Tapi orang tuanya mengira hanya sakit biasa.Tidak ada jalan lain selain operasi, Ia harus melanjutkan pengobatan di Jakarta. Zikri dan orang tuanya sudah bolak-balik Bengkalis-Jakarta untuk kontrol, tapi tidak bisa langsung penanganan karena Zikri harus mengantri jadwal operasi. Tapi keterbatasan akhirnya membuat orang tua Zikri melanjutkan pengobatan. Tapi akhirnya Zikri akhirnya drop dan kembali masuk rumah sakit, terpaksa orang tuanya harus berjuang mengulang pengobatan sang anak dari awal sampai saat ini.Selama 6 tahun hidupnya, Zikri sudah 2 kali berjuang hidup dan mati di ruang operasi RSCM Jakarta. Kini kondisi Zikri jadi lebih sehat, meski sering merasa sesak nafas, batuk, flu, dan mudah lelah. Kalau sesak, biasanya Ia susah mengambil nafas sampai harus berguling-guling karena udaranya terasa terbatas.Zikri harus menjalani operasi jantung lagi dan kontrol rutin, tapi orang tuanya terkendala biaya. Ayahnya bekerja sebagai pemadam kebakaran dan sudah berupaya menjalani pekerjaan sampingan menjadi buruh sawit hingga mencari ikan. Pinjaman dana juga sudah dilakukan orang tuanya, tapi belum cukup untuk pengobatan Zikri.#TemanBaik, mari bantu Zikri agar bisa mendapatkan jantung sehatnya dengan cara klik Donasi Sekarang di bawah ini!
Dana terkumpul

Para Santri Belajar di Lantai yang Amblas! Pesantren Darun Najah Butuh Renovasi
Beberapa ruangan lantainya amblas dan pecah-pecah! Kondisi ini membahayakan para santri yang sedang belajar, karena mereka dengan duduk lesehan di lantai tersebut. Asramanya juga bocor, atapnya terbuat dari plastik yang sudah bolong.Pondok pesantren tidak pernah memungut biaya pendidikan kepada para santrinya. Biaya perawatan hingga operasional selama ini secara sukarela ditanggung oleh pengurus pondok hingga sedekah dari masyarakat. Pondok Pesantren Darun Najah merupakan pondok tertua di Tambakboyo yang didirikan sejak 20 November 1986. Lokasinya terletak di Tambakboyo Raya, Dasin, Tuban, Jawa Timur. Program pendidikan di pesantren yaitu anak-anak dibentuk untuk menghafal Al-Qur’an. Saat ini jumlah santri yang sekaligus tinggal di pesantren ada 15 orang, itupun dalam kondisi yang memprihatinkan. Namun, belum ada gedung khusus untuk ruang belajar dan bangunan asrama tempat santri beristirahat. Bangunan yang tersedia saat ini difungsikan sebagai tempat ibadah, mengaji, dan belajar ilmu agama. Sebagian Santri yang tidak dapat tempat tidur di asrama, didirikan tiang-tiang bambu, berdinding bilik, dan beratap plastik. Jangankan untuk membangun gedung, untuk operasional sehari-hari gedung saja seringkali pengurus pesantren kesulitan. “Saya pernah mengalami kebingungan karena harus mencari dana untuk membeli token listrik yang habis, sehingga pondok kami gelap karena aliran listrik mati. Belum lagi beras dan lauk-pauk untuk makan santri juga sudah habis,” ungkap Muhammad Rizky, selaku Pengurus Meski belum memiliki gedung khusus untuk belajar, tapi para santri tetap sabar dan bersemangat. Oleh karena itu, para petugas sangat antusias dan berharap agar pesantren memiliki gedung yang layak. Saat ini petugas yayasan baru sanggup mengumpulkan tabungan untuk membeli sebagian pasir, kayu-kayu dan batu sebagai material banguan. Namun, untuk memulai proses para pengurus pesantren kesulitan biaya. #TemanBaik, mari bantu Pondok Pesantren Darun Najah punya bangunan yang layak dengan cara klik Donasi Sekarang di bawah ini!
Dana terkumpul

Jemaat Gereja di Sumba Berdesakan Tiap akan Ibadah
Kondisi gereja yang memprihatinkan membuat semangat jemaat kendur untuk datang beribadah. Hampir setiap minggu jemaat yang beribadah terpaksa harus duduk di luar gedung karena di dalam gereja tidak muat. Mereka rela panas-panasan untuk memuji dan memuliakan Tuhan Yesus.Gereja Kristen Sumba cabang Mondu berdiri pada 1982 di Mondu, Kanatang, Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur. Gereja ini hanya muat diisi 150 orang karena luas bangunannya 7x21 M. Namun kenyataannya, total jemaat yang beribadah di gereja saat ini mencapai hingga 537 jiwa.Bayangkan, betapa berdesak-desakannya para jemaat setiap akan beribadah. Belum lagi kondisi gereja sangat memprihatinkan karena bangunannya sudah tua. Lantainya belum dikeramik, tidak ada pintu, kayu dan tiangnya banyak yang sudah lapuk dan sewaktu-waktu bisa roboh.Ketika hujan, para jemaat akan semakin berdesakan karena banyak yang memaksakan masuk gereja. Di dalam gereja pun mereka kebasahan karena atapnya bocor. Jika cuaca panas suasananya sangat pengap, sirkulasi udara tidak sesuai dengan daya tampung jemaat yang banyak.Berbagai upaya dilakukan untuk kenyamanan jemaat, seperti ibadah minggu dimulai lebih pagi untuk meminimalisir cuaca yang panas. Maupun acara remaja dilakukan sore hari karena kalau malam gereja akan sangat gelap, belum ada penerangan.Pembangunan gereja sebenarnya sudah direncanakan sejak 2023 lalu, tapi kendala biaya menjadi penghambat dan berujung mandek di tahap pembuatan pondasi saja. Bahkan warga rela melakukan lelang atau menjual hasil bumi yang diperoleh dengan menyumbangkan ke gereja, tapi masih jauh dari kata cukup.Mayoritas masyarakat desa bekerja sebagai petani dan nelayan, penghasilan mereka terbatas untuk membangun gedung ibadah yang baru. Gereja masih membutuhkan biaya untuk belanja material, bayar jasa tukang bangunan, bangku, mimbar, dan kebutuhan gereja lainnya. #TemanBaik, mari bantu Gereja Sumba cabang Mondu agar bisa melakukan pembangunan dengan cara klik Donasi Sekarang di bawah ini!
Dana terkumpul

Selamatkan Pendidikan Anak Yatim dan Duafa dengan Beasiswa melalui Program Kakak Asuh
Kita tahu bahwa faktor ekonomi menjadi alasan paling besar putusnya sekolah pada anak-anak usia dini. Padahal mereka adalah bekal agent of change di masa depan nanti dan masih berhak mendapatkan hak pendidikannya. Tidak jarang beberapa dari mereka juga harus membantu orang tua agar bisa melanjutkan sekolahnya dan memenuhi kebutuhan sehari-hari. Pendidikan merupakan pondasi utama yang kelak bisa membuat kehidupan mereka jauh lebih baik. Sehingga dibutuhkan bantuan pendidikan agar mereka masih bisa terus melanjutkan pendidikan sampai jenjang yang lebih tinggi, terutama bagi TemanKita yang yatim dan duafa. Melalui Program Kakak Asuh yang diinisiasi oleh Human Initiative, kita dapat berkontribusi untuk menyelamatkan pendidikan mereka. Cukup dengan nominal Rp 50.000, TemanBaik sudah bisa berperan menjadi Kakak Asuh bagi adik-adik yatim piatu dan duafa di Indonesia untuk menciptakan generasi bangsa yang hebat di masa depan. TemanBaik, ayo jadi jembatan kebaikan melalui program Kakak Asuh dengan cara klik Donasi Sekarang
Dana terkumpul

Hidup Terbatas, Mari Berbagi Sembako Bagi Warga Klapanunggal Bogor
“Mak Samah (74 thn), merupakan lansia yang berada di Klapanunggal Bogor. Ia tinggal bersama keluarganya yang tergolong dhuafa, tak jarang Ia melewatkan waktu makannya dikarenakan belum ada persediaan. Saat ada pembagian sembako, Mak Samah sangat bahagia sampai meneteskan air mata haru.”Yayasan Komitmen Bersama (YKB) merupakan yayasan yang berdiri pada 2009 silam yang berlokasi Klapanunggal, Kabupaten Bogor. Kegiatan yayasan diantaranya membangun dan meningkatkan kualitas layanan sosial dan pendidikan untuk masyarakat prasejahtera.Saat ini Yayasan ingin membantu 3 tempat di kawasan Klapanunggal Bogor, yaitu Desa Cikahuripan, Desa Bojong, dan Kampung Cipari Desa Bojong. Kondisi anak panti memprihatinkan, serba kekurangan, dan mereka sangat membutuhkan perhatian khususnya terkait makan sehari-hari.Mereka sering tidak mendapatkan makanan sesuai kebutuhan, ada anggota keluarga yang harus menahan diri tidak makan demi yang lebih membutuhkan. Oleh karena itu, pembagian paket sembako akan membuat mereka merasa bahagia dan bersyukur. Rencananya paket sembako akan diberikan kepada para pemulung, buruh bangunan, dan kuli cuci yang berusia sekitar 30 hingga 60 tahun. Selain itu, paket juga diberikan kepada anak yatim dan dhuafa yang berada di panti. Paket akan diisi dengan beras, minyak goreng, gula pasir, susu kaleng, teh celup, roti dan lainnya.#TemanBaik, mari berbagi sembako pada warga Klapanunggal Bogor dengan cara klik Donasi Sekarang di bawah ini!
Dana terkumpul

Pengobatan Jantungnya Tertunda! Nyawa Rizky Terancam
Anak saya sering tanya, “Ma, kapan aku sehat?”Bayangkan! Hati Ibu mana yang tak hancur ketika anaknya sering dipandang sebelah mata oleh teman-temannya hanya karena kondisi tubuhnya yang sangat kecil untuk usianya yang kini 7 tahun. Saya sangat bersalah kepada anak saya, Muhammad Rizky. Saat ini pun anak saya terpaksa menunda pengobatannya karena tidak ada biaya. Saya merupakan single parent yang bekerja sebagai sopir antar-jemput anak sekolahan, penghasilan pas-pasan, keterbatasan mendera.Anak saya didiagnosa penyakit jantung saat usianya 6 tahun. Itulah satu-satunya hal yang sulit saya percaya ketika mendengarnya dari dokter. Pikiran saya begitu kacau! Kenapa harus anakku? Satu-satunya yang aku punya dan penyemangat hidupku.Jika terus -menerus tak menjalani pengobatan, anakku akan mengalami emosi tinggi, susah di kontrol dan seperti orang linglung. Kadang napasnya sesak, seluruh tangan dan kakinya membiru, bisa-bisa nyawanya terancam sewaktu-waktu.Tanah yang kumiliki terpaksa kugadaikan demi membawa anak melanjutkan pengobatan dari Lampung ke Jakarta. Ia sudah menjalani kateterisasi jantung. Namun, kini aku sudah hilang akal, tidak ada lagi harta yang bisa dijual.Saat ini anak saya membutuhkan biaya untuk transportasi ke rumah sakit, obat yang tidak dicover BPJS, susu dan kebutuhan lainnya.#TemanBaik, mari bantu Rizky untuk melanjutkan pengobatan dengan cara klik Donasi Sekarang di bawah ini!
Dana terkumpul

Sedekahmu Wujudkan Pendidikan Layak untuk Yatim dan Dhuafa Indonesia
“Setiap warga negara berhak untuk mendapatkan pendidikan” bunyi UUD 1945 Pasal 3 ayat 1. Pendidikan merupakan amanat yang telah disampaikan oleh para pahlawan kita. mereka mengamanatkan agar warga negara indonesia bisa mendapatkan pendidikan yang layak.Amanat hanyalah amanat jika tidak dilaksanakan ia akan menjadi debu yang hilang ketika disapu oleh hembusan angin. Berdasarkan data Susenas yang diolah Bappenas, pada 2022 anak usia sekolah yang tidak bersekolah mencapai 4.087.288. angka tersebut terus bertambah dari hari ke hari.Banyak persoalan yang menjadikan angka putus sekolah di Indonesia tinggi. salah satu masalah yang dominan muncul ketika kita membahas putus sekolah adalah faktor ekonomi. Sebagian besar anak terpaksa melepas kesempatan bersekolah karena kesulitan membayar biaya sekolah dan memilih untuk membantu orang tuanya mencari nafkah. Sebagai Lembaga Amil Zakat Nasional yang memiliki fokus program pendidikan, Mizan Amanah ikut serta membantu anak-anak putus sekolah untuk bisa melanjutkan asanya dalam mengenyam pendidikan. Anak-anak Yatim dan Dhuafa binaan Mizan Amanah yang tersebar di beberapa wilayah Indonesia berhasil kita selamatkan dari kemungkinan putus sekolah. Namun, Mizan Amanah tidak bisa sendiri untuk mewujudkan pendidikan yang layak untuk Yatim dan Dhuafa Indonesia. Kolaborasi antara Mizan Amanah dan Sahabat Dermawan sangat kami harapkan agar program ini bisa terlaksana dengan baik. Donasi yang Sahabat Dermawan berikan, menjadi asa bagi anak Yatim dan Dhuafa untuk mewujudkan cita-cita mereka.Bergabunglah bersama kami untuk #KembalikanSenyumYatimIndonesia dan bantu mereka melanjutkan pendidikan, caranya dengan klik Donasi Sekarang di bawah ini!
Dana terkumpul

7 Tahun Ibu Kurniyah Bertahan dari Gagal Ginjal, Kista dan Diabetes
Selama 7 tahun saya harus bertahan akibat penyakit berbahaya yang bersarang di tubuh saya. Semakin berat lagi karena suami saya sudah meninggal. Hanya satu anak yang menjadi tulang punggung, itupun gajinya tak mencukupi. Saya sangat merasa bersalah, Saya merasa menjadi beban dan menghalangi masa depan anak saya.Saya Kurniyah (54 tahun), saya didiagnosa penyakit gagal ginjal, kista, hingga diabetes. Tak perlu ditanya betapa menderitanya saya hidup bersama penyakit ini, saya jadi tak bisa melakukan apapun. Anak saya yang membantu saya ke toilet, ganti baju, dan aktivitas lainnya.Syukurlah, kedua anak saya mengurus saya dengan baik. Mungkin saya tidak bisa hidup sekarang kalau tidak ada anak, karena ketika kambuh, kepala saya akan sakit, muntah-muntah, dan badan saya sering lemas hingga dilarikan ke rumah sakit. Meski anak saya telah berbakti, tapi realita kehidupan mengantarkannya dalam kesulitan. Ia tak hanya menanggung kebutuhan makan sehari-hari keluarga, tapi juga biaya sewa tempat tinggal kami dan pengobatan saya yang ntah sampai kapan ini.Pernah keluarga dalam kondisi tidak ada uang sama sekali untuk ongkos untuk saya ke rumah sakit, bahkan untuk sekedar beli pampers. Sedih sekali rasanya terjebak di situasi keterbatasan, ntah yang keberapa kali aku menangisi kondisi sakitku yang membuat anakku sulit ini. Meski lokasi dari rumahku ke rumah sakit masih sama-sama di Tanjung Priok, Jakarta Utara, tapi ongkosnya tak sedikit, karena terpaksa naik mobil untuk ke rumah sakit. Belum lagi untuk pampers dan kebutuhan lainnya.#|TemanBaik, mari bantu Ibu Kurniyah untuk melanjutkan pengobatan dengan cara klik Donasi Sekarang di bawah ini!
Dana terkumpul

Aqilla Berjuang Sembuh dari Tb Paru dan Kurang Gizi
Awalnya orang tua Aqilla Putri Cahyana (1 thn) curiga terhadap pertumbuhan sang anak. Berat badan Aqilla tak kunjung ada kenaikan meski usianya sudah 18 bulan, hanya berhenti di 7,2 Kg. Saat periksa ke dokter, Aqilla dinyatakan mengalami kurang gizi.Sejak itulah Aqilla harus minum susu khusus untuk menambah berat badannya. Tapi hal janggal lain kemudian muncul, tiba-tiba Ia mengalami demam disertai batuk tanpa henti. Lagi-lagi orang tuanya dengan perasaan cemas membawanya periksa ke rumah sakit.Ternyata Aqilla didiagnosa penyakit menular TB Paru. Ia pun harus rutin menjalani kontrol ke rumah sakit dan minum obat selama berbulan-bulan untuk berjuang sembuh. Jika telat sehari saja mengkonsumsi obat, Aqilla harus mengulang pengobatannya dari awal.Namun orang tua Aqilla terbatas biaya untuk membawa sang anak bolak-balik rumah sakit. Ayahnya hanya bekerja sebagai kuli panggul dengan upah 50 ribu rupiah sehari, bahkan masih kurang untuk sehari-hari keluarga.Pembayaran BPJS-nya juga sempat menunggak, sehingga orang tuanya berupaya meminjam dana kesana-kemari agar Aqilla bisa bisa terus berobat. Belum lagi susu khusus dan makanan sehat untuk menunjang perbaikan gizinya.#TemanBaik, mari bantu Aqilla untuk melanjutkan pengobatannya dengan cara klik Donasi Sekarang di bawah ini
Dana terkumpul

1.000 Alkitab untuk Jemaat di Daerah Pelosok Sumatera Utara
Saat ini rata-rata jemaat di daerah pedalaman itu belum memiliki Alkitab, karena nggak sanggup untuk membeli sendiri. Kondisi ekonomi menjadi penyebabnya. Hai TemanBaik, Kami perwakilan dari Gereja Kristen Sangkakala Indonesia Bukit Karmel yang berdomisili di Pulau Nias, Sumatera Utara. Setelah 18 tahun membuka pelayanan di Nias dan daerah-daerah sekitarnya termasuk Tapanuli, ternyata masih banyak jemaat Tuhan yang sama sekali belum memiliki alkitab. Bagaimana iman mereka bisa bertumbuh kalau nggak membaca firman setiap hari? Hal ini menjadi perhatian kami untuk mengatasinya, supaya kehidupan jemaat yang di daerah pelosok nggak kehilangan arah. Mereka adalah jemaat yang perlu diperhatikan dan didukung untuk menjadi lebih baik. Maka dari itu, kami ingin membantu membagikan 1.000 Alkitab gratis untuk mereka yang berdomisili di daerah pedalaman. Seperti Pulau Hinako, Mentawai dan Daratan Tapanuli. Pembagian Alkitab ini sebagai bentuk kepedulian untuk pertumbuhan jemaat Tuhan yang tinggal di daerah pedalaman, tetapi haus dan rindu akan pengenalan kristus melalui firman Tuhan.Ya mau bagaimana? Mayoritas mata pencaharian mereka sebagai buruh tani, buruh perkebunan sawit dan nelayan. Jadi nggak heran kalau rumah mereka pun mayoritas terbuat dari bahan kayu, bambu dan beratap daun rumbia. Padahal, apapun kondisi ekonominya, semua jemaat berhak mendapatkan pengetahuan untuk pertumbuhan iman mereka. TemanBaik, yuk bantu pembagian 1.000 Alkitab untuk jemaat di daerah pelosok Sumatera Utara dengan cara klik Donasi Sekarang di bawah ini ya!
Dana terkumpul

Tempat Ibadah Hanya Dilindungi Terpal yang Nyaris Ambruk! Bantu Pendeta yang Rela Jadi Tukang Ojek Bangun Gereja
“Pernakah terbayang dalam benakmu, memuji Tuhan di sebuah gereja terbuat dari terpal beralaskan tanah, nyaris ambruk, tabah ikhlas arungi takdir dalam senyap, lantunan doa dan pujian bagi Tuhan 60 jemaat berharap bisa beribadah di gereja lebih layak. Kami hanya ingin punya gereja yang layak. ‘Siapa menaruh belas kasihan kepada orang lemah, memiutangi Tuhan, yang akan membalas perbuatannya itu (Amsal 19:17),’” ungkap Majus Tuepo, Pendeta GBI Tiranus.Saya Majus Tuepo (45 thn), merupakan pendeta di jemaat Tiranus. Tak pernah terpikirkan bahwa takdir membawa saya menjadi seorang pendeta dan saya sangat bersyukur dengan rencana Tuhan yang luar biasa ini. Kemudian tahun 2017 persekutuan kami resmi dengan nama gereja GBI Tiranus, yang terletak di Kecamatan Matuari, Kota Bitung, Sulawesi Utara. Awalnya, jemaat terdiri dari 3 Kepala Keluarga berjumlah 11 orang dan sekarang berjumlah 60 orang. Tapi kami terkendala tempat ibadah dan selama ini sudah 5 kali kami berpindah tempat ibadah karena tidak memiliki gedung. Kami juga pernah diusir dari rumah yang kami jadikan tempat ibadah karena disita bank dan kursi gereja kami dicuri orang, tapi kami telah mengampuninya.Saya sebagai pendeta berdoa, berpuasa, dan bahkan bekerja sebagai tukang ojek demi membangun gereja. Para jemaat juga membantu mengumpulkan dana melalui pembuatan dan penjualan nasi bumbu. Berkat usaha kami yang luar biasa, kami akhirnya sudah memiliki tanah untuk membangun gereja.Kondisi gereja sangat memprihatinkan, bangunan pondasi baru sepertiga persen, tempat ibadah terbuat dari tiang bambu dan beratapkan terpal. Ketika hujan terpal bocor, tanah becek, tapi tak mengurangi semangat kami untuk beribadah. Pembangunan gereja terpaksa dihentikan karena kami lagi-lagi terkendala biaya.Para jemaat sempat patah semangat dan lemas untuk membangun gereja. Tapi saya sebagai pendeta berusaha memberikan semangat, turut bekerja, dan menghemat biaya untuk membangun gereja. Saya yakin kami bisa punya tempat ibadah yang layak.#TemanBaik, mari bantu jemaat di GBI Tiranus Punya tempat ibadah yang layak dengan cara klik Donasi Sekarang di bawah ini!
Dana terkumpul

Single Parent Berjuang untuk Anaknya yang Menderita Infeksi Pernapasan dan Gizi Buruk
Tubuh anakku sangat kecil dan rapuh, seolah gampang hancur!Hatiku perih melihatnya, namun aku sendiri terperangkap dalam keterbatasan. Kaleng susu yang kosong jadi saksi bisu betapa aku tak mampu memberikan yang terbaik. Setiap pilihan terasa menyesakkan, harus mencari nafkah atau mengurus anak yang sakit? -Sya’adah, orang tua Syakira-‘Maaf ya nak, hidup yang harus kamu jalani begitu berat,’ kalimat itu yang selalu ku ucapkan setiap menatap wajah anakku, Syakira Azkia Qatrunnada (11 bln). Sejak dalam kandungan, anakku spesialku tak pernah merasakan kelegaan di hidupnya.Awalnya dokter mendiagnosa Syakira mengalami stres, karena tidak sengaja meminum air ketuban dan memakan kotorannya sendiri saat dalam kandungan. Begitu lahir, tubuhnya membiru dan napasnya sesak. Perawatan intensif yang menyelamatkan hidupnya.Setiap diagnosis membuatku patah hati, Ia dinyatakan pneumonia berat, gizi buruk, sindrom Edward, hormon hipotiroid, dan tulang belakangnya dinyatakan ada yang kurang. Sampai sekarang, Ia masih bergantung pada selang NGT yang ditancapkan ke hidungnya sebagai saluran makan. Ia belum bisa tengkurap maupun mengoceh seperti anak seusianya.Pengobatan rutin masih dilakukan, aku selalu berupaya membawanya berobat ke rumah sakit di Yogyakarta meski harus menempuh perjalanan jauh dari Brebes. Namun, kondisinya justru semakin menurun, tiba-tiba Ia mengalami demam tinggi hingga dilarikan ke rumah sakit.Hatiku begitu hancur dan hilang arah ketika anakku yang dalam kondisi mengkhawatirkan tidak dapat kamar di rumah sakit. Hingga menjelang jam 4 subuh, anakku tiba-tiba kejang tanpa henti selama 3 jam dan dilarikan ke ruang PICU. Ia kritis!Aku berharap anakku bisa mendapatkan pengobatan terbaik, namun ongkos untuk membawanya kontrol rutin ke rumah sakit di luar kota sangat berat. Belum lagi biaya obat yang tidak dicover BPJS, susu untuk gizinya, selang NGT yang harus rutin diganti hingga kebutuhan lainnya selama berobat di luar kota.#TemanBaik, mari bantu Syakira untuk melanjutkan pengobatannya dengan cara klik Donasi Sekarang di bawah ini!
Dana terkumpul