Benihbaik x Metro TV

Salurkan donasi anda ke campaign-campaign di bawah ini

Campaign Pilihan Hari Ini

Pilihan Benihbaik

Panggilan Mendesak

Waktu mereka tidak banyak, mereka sangat membutuhkan bantuan kalian

Card image cap
Anak
Kelumpuhan Otak Sebabkan Cinta Sering Kejang hingga Hilang Kesadaran

Perkenalkan aku Cahya Cinta (15 tahun). Aku terlahir dengan kondisi cerebral palsy atau kelumpuhan otak. Ibuku dulu pernah cerita, ketika aku lahir mataku selalu tertutup dan tidak menangis sampai semua badanku kaku. Aku sempat menjalani pengobatan alternatif, tapi sayangnya tidak ada perkembangan sama sekali sampai akhirnya aku dibawa Ibu ke RSCM. Setelah menjalani pengobatan di RSCM, barulah diketahui kalau aku divonis menderita cerebral palsy. Keluargaku tentu terkejut mendengar vonis ini. Selama ini pengobatan terus diusahakan untukku, karena apabila tidak melakukan pengobatan aku akan kejang terus menerus hingga hilang kesadaran dan saturasi oksigen habis. Kondisiku cukup mengkhawatirkan. Pengobatan yang harus terus dilakukan sampai aku sembuh tentunya membutuhkan biaya yang besar. Ini menjadi kendala terberat keluargaku karena ayah hanya bekerja sebagai buruh yang penghasilannya tidak mencukupi kebutuhanku. Aku dan keluarga punya harapan besar, yaitu aku bisa selalu sehat dan sembuh supaya bisa bermain dan belajar seperti anak-anak normal lainnya. Ibu juga berharap aku bisa menjadi pribadi yang mandiri di masa depan. TemanBaik, walaupun aku divonis cerebral palsy, aku dan keluarga tetap semangat melakukan pengobatan. Maka dari itu aku membutuhkan uluran tangan TemanBaik agar aku bisa memenuhi biaya pengobatan, membeli sepatu afo dan kursi roda khusus penderita cerebral palsy.Bantuan TemanBaik dapat menambah semangatku untuk sembuh!

Dana terkumpul

Rp. 3.430.000
8 hari lagi
Dari Rp. 20.000.000
Card image cap
Kemanusiaan
Warga Dusun ini Terpaksa Gunakan Sungai Kotor untuk Minum dan MCK Sekaligus

Kami tidak mempunyai MCK, jadi terpaksa harus BAB dan minum dari air sungai kotor ini. Kami ingin hidup higienis, buang air pada tempatnya.Kami adalah warga Dusun Batu Tulis, Musi Rawas Utara, Sumatera Selatan. Aliran air sungai yang tidak bersih dan berwarna coklat, menjadi satu-satunya sumber air kehidupan bagi kami. Lebih parahnya, sungai itu juga sering kami gunakan untuk BAB. Di sungai inilah kami mencuci makanan, pakaian, bahkan berwudhu. Kami terpaksa menggunakan air sungai ini, karena sumber air terdekat jaraknya 5 km dengan jalan setapak yang dikelilingi tebing serta jurang di sekitarnya. Air sungai ini sudah puluhan tahun kotor dan ketika hujan mengguyur desa, air menjadi lebih kotor. Di saat itulah kami tidak punya pilihan lain untuk tetap mengonsumsi air kotor. Tidak jarang kami mengalami diare, terutama untuk anak-anak dan lansia setelah bertahun-tahun mengonsumsi air sungai tersebut. Mayoritas dari kami hanya bekerja sebagai petani. Kami tidak bisa berbuat banyak untuk mengurangi penggunaan air kotor, apalagi membuat sumur bor. Kami masih sangat kesulitan untuk mendapatkan air bersih dan sanitasi yang baik. Masih banyak dari kami yang tidak mempunyai MCK, itulah beberapa dari kami memilih untuk BAB di sungai. Kami berharap bisa punya sumur bor untuk kebutuhan sehari-hari dan MCK kami. Dengan begitu, kami dan anak-anak kami bisa terhindar dari sakit perut dan diare massal. TemanBaik, sedikit bantuanmu bisa selamatkan hidup 67 Kepala Keluarga di Dusun Batu Tulis dari penggunaan air kotor. Yuk, salurkan bantuan terbaikmu dengan cara klik Donasi Sekarang di bawah ini!

Dana terkumpul

Rp. 790.000
8 hari lagi
Dari Rp. 20.000.000
Card image cap
Anak
Alvia Harus Berjuang Melawan Penyakit Jantung

“Aku harus menahan rasa malu karena harus meminjam uang dari seseorang yang tak ku kenal. Ban motor tiba-tiba pecah saat mengantar anak berobat ke rumah sakit. Aku sudah tidak punya uang sama sekali, tapi aku usahakan putriku mendapatkan pengobatannya.”“Kondisi ekonomi keluargaku terbatas, aku hanyalah tukang parkir di pasar. Kadang kalau parkiran sepi, aku akan menyusuri sungai untuk mencari batu pondasi demi menambah sedikit biaya hidup. Upahku hanya Rp60 ribu sehari, kadang tidak ada sama sekali.” -Teguh, Orang tua Alvia-Alvia Nazra Sabira (3 thn) selalu berupaya seperti anak sehat lainnya yang selalu ceria. Tapi dibalik senyumnya, tersembunyi kenyataan memilukan. Ia harus hidup berdampingan dengan penyakit jantung bawaan yang membuat kuku dan bibirnya membiru sejak usia 11 bulan.Jantung Alvia berlubang dan mengalami penyempitan pembuluh darah. Dokter langsung mengambil tindakan kateterisasi jantung pada tubuh mungil Alvia. Wajah polosnya terlihat ketakutan ketika berbagai alat medis yang terlihat asing harus ditempelkan ke dadanya.Seiring waktu, tubuhnya Alvia tampak lemah dan napasnya tersendat-sendat, Ia sampai harus memakai selang oksigen yang ditancapkan ke hidungnya. Demam dan batuk yang cukup sering, membuat tubuhnya yang ringkih semakin tersiksa.Mimpinya untuk bersekolah dan mengejar mimpinya harus tertunda, karena Ia masih kesulitan untuk berjalan serta gampang lelah. Perkembangan tubuhnya yang lambat, membuatnya langkah kecilnya tertahan oleh penyakit yang membuatnya selalu tertinggal.Ia harus menjalani operasi belah dada di Jakarta, hal ini menambah daftar kekhawatiran orang tuanya. Bukan hanya karena tubuh mungil anaknya harus berjuang antara hidup dan mati di meja operasi, tapi juga karena biaya. Ibunya sudah berupaya mencari biaya tambahan dengan bekerja sebagai buruh jahit konveksi, tapi terpaksa berhenti karena tidak ada yang menjaga Alvia. Motor sudah terjual untuk biaya pengobatan Alvia selama ini, dan meminjam uang tetangga tak bisa terus diandalkan.Alvia masih membutuhkan biaya transportasi dari Jawa tengah ke Jakarta, obat yang tidak dicover BPJS, dan kebutuhan lainnya selama merantau di Jakarta.#TemanBaik, mari bantu Alvia untuk melanjutkan pengobatan dengan cara klik Donasi Sekarang di bawah ini!

Dana terkumpul

Rp. 11.665.000
5 hari lagi
Dari Rp. 20.000.000
Card image cap
Anak
Lahir dengan Kelainan Azril. Butuh Bantuan Pengobatan

Maha Besar Tuhan dengan segala kebaikan-Nya! Anakku tercinta sudah menunjukkan begitu banyak kemajuan yang membanggakan, meski harus melalui beberapa tindakan operasi lagi.Ia juga sudah aktif bermain dengan teman-temannya, kondisi fisiknya tak membuatnya dibeda-bedakan, anakku sama seperti anak-anak lainnya, penuh keceriaan dan kebahagiaan. Semoga Azril semakin mendekati kesembuhannya.Sejak dalam kandungan, hasil USG anakku, Muhammad Azril Al-Syarif, sudah membuatku merasa khawatir karena menunjukkan adanya kelainan fisik. Begitu lahir, kondisi bibir Azril sumbing dan kepalanya seperti membengkak tak beraturan, kata dokter ada cairan berlebih di kepala Azril.Lebih mengejutkan lagi ketika Azril didiagnosa penyakit mematikan, yaitu kelainan jantung. Hancur perasaanku, aku dipenuhi dengan pertanyaan tak terjawab, bagaimana masa depan anakku? Apakah tubuh kecilnya yang rapuh ini mampu bertahan melewati semua ujian ini?Hingga usianya nyaris satu tahun, Azril sudah menjalani 3 kali operasi. Meski aku takut luar biasa, tapi aku bersyukur melihat kekuatan dalam dirinya bertahan hidup meski menanggung banyak penderitaan. Keluarga dan teman sekitar juga terus memberi dukungan sehingga aku bisa sabar menjalani cobaan ini.Sayangnya, perjalanan kesembuhan Azril masih panjang dan perjuanganku tak kalah berat. Sebagai office boy, aku berupaya memenuhi kebutuhan anak berobat, terkadang mengambil pekerjaan tambahan bersih-bersih di rumah atasanku. Tapi pada akhirnya upah yang kudapatkan tak seberapa.Pernah aku kehabisan ongkos saat akan pulang dari membawa Azril kontrol dari Rumah Sakit Harapan Kita Jakarta ke rumah kami di Depok. Aku sampai meminta teman-teman untuk transfer uang kala itu. Belum lagi nantinya aku harus mempersiapkan biaya obat yang tidak dicover BPJS, fisioterapi untuk tumbuh kembang Azril, susu , dan kebutuhan lainnya.#TemanBaik, mari bantu Azril untuk melanjutkan pengobatan dengan cara klik Donasi Sekarang di bawah ini!

Dana terkumpul

Rp. 8.555.008
4 hari lagi
Dari Rp. 20.000.000
Card image cap
Anak
Bantu Qory, 10 Tahun Lamanya Menderita Kelumpuhan Otak

Sabrina Qori Mayesa (10 tahun) terlahir sehat dan normal. Bahkan saya senang sekali ketika usianya 6 bulan Qory sudah bisa tengkurap. Belajar merangkak kesana kemari dan kepalanya juga kuat. Namun kebahagiaan saya melihat pertumbuhan Qory hanya sesaat. Qory tiba-tiba mengalami diare dan kejang-kejang setiap harinya. Dalam sehari Qory bisa kejang 5-7 kali. Dari kondisi itulah Qory didiagnosis meningitis atau radang selaput otak bagian kanan. Anak saya kemudian dirujuk ke RSCM karena ia juga mengalami keterlambatan perkembangan secara menyeluruh atau GDD (global delayed development) yang akhirnya membuat Qory menderita Celebral Palsy atau kelumpuhan otak.Sebagai orang tua saya tentu sedih sekali melihat kondisi Qory seperti itu, padahal ia lahir dengan kondisi normal. Saya tidak tahu apa yang terjadi apabila tidak melakukan pengobatan, tentu kondisinya akan semakin buruk dari sekarang. Saya tidak mau itu sampai terjadi TemanBaikSaya ingin bisa bawa Qory terapi lagi. Terapinya sempat terhenti karena sudah tidak ditanggung BPJS Kesehatan. Harapannya, apabila dana terkumpul akan segera dilakukan perbaikan gizi dengan mengonsumsi susu berkalori tinggi dan makanan yang bergizi. Selain itu Qory juga membutuhkan kursi roda atau stroller khusus penderita Cerebral Palsy.TemanBaik, saya masih ingin melihat Qory tersenyum. Ia masih sangat muda untuk menanggung sakitnya ini, saya ingin terus bisa mendampinginya sampai sembuh dari kelumpuhan otaknya. Namun apa daya sudah tidak ada biaya lagi. Besar harapan saya TemanBaik dapat menemani perjuangan saya menyembuhkan Qory. Bantuan TemanBaik dapat disalurkan dengan cara: Klik “Donasi Sekarang”Isi nominal donasiBoleh memilih donasi lewat mana saja, bisa dengan OVO, DANA, LinkAja, ShopeePay, GoPay, Sakuku, BRI E-Pay dan BCA Klik-Pay. Bisa juga lewat transfer antarbank (BRI, Mandiri, BCA, BNI).

Dana terkumpul

Rp. 4.482.000
8 hari lagi
Dari Rp. 20.000.000
Card image cap
Pendidikan
Program Beasiswa Pendidikan untuk Dukung Prestasi Siswa SMPN 1 Wonosari, Gunungkidul

Beasiswa pendidikan adalah salah satu cara yang bisa dilakukan untuk merangsang siswa-siswi untuk meraih prestasi. Selain itu beasiswa pendidikan diharapkan dapat meringankan beban biaya pendidikan yang ditanggung oleh orang tua, serta dapat memberikan dorongan agar tidak ada siswa kurang mampu yang putus sekolah karena biaya.Hal ini yang coba dilakukan alumni SMPN 1 Wonosari di Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta. Mereka tergerak untuk memberikan beasiswa pendidikan bagi siswa-siswi SMPN 1 Wonosari.Siswa-siswi SMPN 1 Wonosari telah mencetak banyak prestasi seperti juara 1 dalam LBB tingkat Kabupaten Gunungkidul, juara 1 lomba Sekolah Sehat tingkat DIY dan masih banyak lagi yang lainnya.Namun dibalik murid yang berprestasi, banyak dari mereka adalah anak petani, kuli bangunan, buruh bahkan dari keluarga yang tidak mampu. Para orang tua masih mengalami kesulitan untuk membiayai anak-anaknya sekolah.Nantinya beasiswa ini diberikan kepada siswa kurang mampu yang diusulkan oleh sekolah, untuk selanjutnya dilakukan verifikasi.TemanBaik, ayo dukung prestasi Murid SMP Wonosari dengan beasiswa pendidikan dengan cara: Klik “Donasi Sekarang”Isi nominal donasiBoleh memilih donasi lewat mana saja, bisa dengan OVO, DANA, LinkAja, ShopeePay, GoPay, Sakuku, BRI E-Pay dan BCA Klik-Pay. Bisa juga lewat transfer antarbank (BRI, Mandiri, BCA, BNI). 

Dana terkumpul

Rp. 118.541.085
12 hari lagi
Dari Rp. 20.000.000
Card image cap
Kemanusiaan
Bocah 10 Tahun yang Membuang Masa Kecilnya Demi Merawat Kakeknya

Namanya Adit, bocah berusia 10 tahun yang membuang masa mudanya jualan tisu di jalan. Semua ini dia lakukan demi merawat kakeknya yang sakit-sakitan. Sebab, kedua orang tuanya pergi jauh meninggalkan mereka. Adit juga sering kali meninggalkan sekolahnya lantaran tidak memiliki biaya. Hal itu membuat Adit lebih memilih menghabiskan waktunya di lampu merah ketimbang di sekolah. Semuanya bermula saat kakek Usman terkena stroke 2 tahun yang lalu sehingga  membuatnya hanya bisa terbaring sakit di rumahnya. Keseharian Adit dihabiskan dengan berjualan tisu di lampu merah.Tiap tisu yang terjual hanya diberi upah sekitar 1-2 ribu. Pendapatan yang biasa Adit hasilkan berkisar 5-20 ribu saja setiap hari. Baginya, yang terpenting  adalah ia dan kakeknya masih bisa bertahan untuk hidup dan makan.  Penghasilan yang didapat Adit hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya, sementara untuk biaya kontrakan tidak bisa terpenuhi. Ditambah lagi biaya untuk pengobatan kakeknya.TemanBaik, di usia Adit yang masih  belia, Adit  sudah harus menjadi tulang punggung bagi keluarganya. Ia terpaksa harus meninggalkan masa mudanya demi merawat kakeknya. Oleh karena itu, mari kita bantu Adit dan kakeknya dengan cara klik link donasi dibawah ini.

Dana terkumpul

Rp. 3.800.004
12 hari lagi
Dari Rp. 20.000.000
Card image cap
Kesehatan
Pendeta Berjuang Sembuh dari Tumor Sepanjang 12 cm di Tulang Belakang

Ada tumor sepanjang 12 cm di tulang bagian belakang pinggangku! Akibatnya, kini setengah badanku mengalami kelumpuhan mulai dari pinggang hingga kaki. Ingin berteriak menyerah, tapi di balik sakit luar biasa, ada cinta tak terhingga.Suamiku, merupakan orang yang paling berjuang untuk kesembuhanku meski keuangannya terbatas. Bahkan ketika motor tuanya mogok, hujan deras tak menghentikannya menuntun motor sejauh 2 Km demi membelikan obat untukku.Aku Sopianta Br Subakti, seorang pendeta di Pulau Sabu, Nusa Tenggara Timur. Penyakit ini dimulai dengan rasa nyeri di saraf pinggang, waktu itu aku hanya bawa ke tukang pijit. Namun sakitnya terlalu sering hingga berujung vonis yang mengancam nyawaku.Sejak itu hari-hariku diselimuti depresi dan tangis, bagaimana nanti nasib anak dan suami jika aku tak bisa bertahan? Tapi syukurlah, suamiku tak pernah meninggalkanku bahkan sehari pun, sehingga semangatku untuk sembuh menjadi luar biasa. Namun, suamiku jadi tidak bisa mencari nafkah, penghasilannya yang juga sebagai pendeta juga terbatas. Bahkan kami sudah menjual emas demi operasiku ke Pulau Kupang. Kini, aku sedang masa pemulihan dan proses pengobatannya belum berakhir.Saat ini aku bergumul dalam doa agar bisa mendapatkan kontrakan yang lebih murah selama pengobatan di Kupang. Selain itu, aku masih membutuhkan biaya untuk bolak-balik ke rumah sakit, obat yang sangat mahal dan tidak dicover BPJS, vitamin dan kebutuhan lainnya.#TemanBaik, mari bantu pendeta Sopianta untuk melanjutkan pengobatannya dengan cara klik Donasi Sekarang di bawah ini!

Dana terkumpul

Rp. 4.880.000
12 hari lagi
Dari Rp. 20.000.000
Card image cap
Keagamaan
Al Qur’an Braille untuk Teman Tunanetra di Indonesia

Jumlah penyandang tunanetra di Indonesia masih cukup banyak. Data Sensus Ekonomi Indonesia tahun 2018 mengungkapkan 14% dari jumlah total total populasi Indonesia atau sekitar 4,2 juta adalah penyandang tunanetra. Apabila ditarik lagi dari data tersebut, Menurut data Ikatan Tunanetra Muslim Indonesia, mayoritas tunanetra muslim di Indonesia masih buta aksara Al Qur'an. Salah satu penyebabnya adalah karena mahalnya harga Al Qur'an Braille di Indonesia yang bisa mencapai jutaan rupiah.Hingga saat ini, baru sekitar 20.000 Al Qur'an Braille yang sudah disebar ke berbagai daerah di Indonesia. Padahal, kebutuhan Al Qur'an Braille di seluruh Indonesia diperkirakan mencapai sekitar 2 jutaan. (Sumber: Panti Sosial Bina Netra (PSBN), 2019).Melihat masalah tersebut, Komunitas We Love Others berusaha untuk memfasilitasi pemberian Al Qur'an Braille untuk para penyandang tunanetra di Indonesia yang memiliki hak yang sama untuk dapat membaca bahkan menghafalkan Al Qur'an. Untuk tahap pertama, jangkauan pemberian Al Qur'an Braille ditujukan kepada para penyandang tunanetra yaitu siswa dan pengajar Al Qur’an di daerah Lumajang, Jember, dan Magetan (Jawa Timur). Kemudian pembagian akan semakin luas jangkauannya ke penerima manfaat di seluruh Indonesia. TemanBaik, yuk dukung program pemberian Al Qur'an Braille bagi teman-teman tunanetra di Indonesia yang digagas Komunitas We Love Others dengan cara:Klik “Donasi Sekarang”.Isi nominal donasiBoleh memilih donasi lewat mana saja, bisa dengan OVO, DANA, LinkAja, ShopeePay, GoPay, Sakuku, BRI E-Pay dan BCA Klik-Pay. Bisa juga lewat transfer antarbank (BRI, Mandiri, BCA, BNI).

Dana terkumpul

Rp. 4.537.015
4 hari lagi
Dari Rp. 20.000.000
Card image cap
Anak
Berbagai Penyakit Lumpuhkan Tubuh Afif, Orang Tua sudah Kehabisan Biaya

Terlalu banyak penyakit yang membuatku sampai lumpuh begini. Orang tuaku, pernah mau menyerah pada pengobatanku, karena kehabisan uang.Hai Ka,Kenalin aku Afif (6th) dari Demak, Jawa Tengah. Sayangnya, aku belum bisa apa-apa seperti bayi yang baru lahir. Sejak lahir, aku memang punya kelainan di kepalaku yang berlubang sebesar 7 cm. Bayangin deh, kalau kepala berlubang gitu kan, pasti bermasalah ya Ka? Ya itulah kondisiku, aku mengalami hidrosefalus yang membuat otakku rusak parah. Bahkan, aku juga mengalami epilepsi dan cerebral palsy yang menyebabkan kelumpuhan. Sedih deh, Ka. Aku sekarang nggak bisa bermain seperti teman-teman seumuranku. Selama 6 tahun ini, aku bukannya menikmati waktuku, justru operasi 6 kali. Mulai dari pemasangan selang, sampai pengambilan sumsum tulang belakang. Sangking terlalu banyak penyakitku, ibu dan ayah sampai pernah menyerah. Mereka nggak punya uang sama sekali untuk berobat. Tapi, mereka mengurungkan niat itu, karena tahu kalau penyakit ini mengancam nyawaku.  Sampai sekarang ayah masih bekerja sebagai buruh tani. Sementara ibu, bekerja sebagai buruh cuci baju. Walaupun barang di rumah sudah habis terjual, aku belum sembuh. Apalagi sekarang, aku butuh kursi roda supaya bisa berobat. Ka, aku pengen sembuh dan normal seperti teman-temanku. Untuk kakak yang mau bantu pengobatanku bisa menyalurkannya dengan cara klik Donasi Sekarang di bawah ini ya!

Dana terkumpul

Rp. 32.336.001
6 hari lagi
Dari Rp. 20.000.000
Card image cap
Kemanusiaan
Bantu Kebutuhan Pokok 117 ODGJ di Yayasan Jati Adulam Ministry

Hai TemanBaik, sudah pernah mendengar apa itu Yayasan Jati Adulam Ministry (Rehabilitasi Mental) ?Mungkin terdengar asing di telinga TemanBaik. Yayasan ini merupakan tempat rehabilitasi mental yang berada di Kusumodilagan, Kelurahan Joyosuran, Surakarta. Dimana kami menangani Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ), lansia dan bahkan mereka yang lumpuh fisik.Sebelum kami menetap di Surakarta, banyak sekali tantangan yang kami hadapi. Kami harus berpindah-pindah lokasi karena kesulitan membayar biaya sewa serta kami yang didemo karena mungkin keberadaan kami sebagai tempat rehabilitasi mental belum bisa diterima.Namun kami tidak putus asa, pertolongan Tuhan pasti selalu ada untuk memudahkan niat kami. Karena keputusan kami melayani ODGJ sesuai dengan Kehendak Tuhan.Terbukti dari jumlah pasien yang awalnya hanya 1 orang, kini kami sudah memiliki 117 pasien yang perlu dirawat. Mereka semua datang dari berbagai kondisi yang memang perlu pendampingan.Kami terus mengusahakan yang terbaik dalam merawat pasien-pasien kami di Yayasan Jati Adulam Ministry, namun memang tidak bisa dipungkiri kalau saat ini kondisi yayasan sangat memprihatinkan dan perlu dibantu. Kami mengalami kesulitan untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari pasien binaan kami. Bahkan kami harus tega melihat mereka tidur di lantai karena memang kami tak memiliki tempat tidur yang memadai.TemanBaik, bantu kami agar bisa memberikan pendampingan dan perawatan yang layak untuk pasien-pasien kami. Kami ingin bisa membangun kantor panti sendiri dan memenuhi kebutuhan pokok pasien di yayasan.TemanBaik yang ingin membantu bisa menyalurkan bantuan dengan cara klik Donasi Sekarang

Dana terkumpul

Rp. 60.489.146
4 hari lagi
Dari Rp. 20.000.000
Card image cap
Kemanusiaan
Sedekah Bantu Makan dan Biaya Pendidikan Santri Yatim Dhuafa

Perkenalkan saya, Muhammad Arief Rahman, Pekerjaan saya sehari-hari sebagai  Karyawan Swasta dan relawan pengurus di panti asuhan dan pesantren yatim dhuafa Al-Fitra di Kab Bandung, Jawa Barat. Saya ingin menggalang dana untuk memenuhi biaya hidup santri di panti asuhan dan pesantren yatim dhuafa,  Kegiatan yang saya lakukan selama ini seperti mengajak kebaikan untuk berbagi bersama adik yatim, serta peduli terhadap pendidikannya. Kami berharap penggalangan dana ini bisa menjadi gerbang kebaikan. Saya sudah melakukan kegiatan ini sejak dua tahun yang lalu.Yang ingin dibantu ada 45 anak binaan. Kondisi sekarang, kami membutuhkan pembiayaan untuk pendidikan, kebutuhan sandang pangan, biaya kesehatan, serta pembangunan dan perbaikan infrastruktur Anak-anak yang ada di sini kebanyakan adalah para dhuafa dan yatim yang datang dari Garut serta Kabupaten Bandung. Sebagai catatan, di panti asuhan ketika hujan besar, atap kami bisa bocor. Atap kami menggunakan asbes jadi saat hujan angin air masuk ke dalam. Status pesantren pun masih asrama sewa atau mengontrak.Anak santri Yatim dhuafa Al-fitra tidak hanya belajar tentang agama. Mereka juga dibekali soft skill lainnya seperti bercocok tanam. TemanBaik, yuk bantu para santri yatim dhuafa di panti asuhan dan pesantren Al-Fitra di Kab Bandung, Jawa Barat. 

Dana terkumpul

Rp. 7.207.041
6 hari lagi
Dari Rp. 20.000.000
Card image cap
Pendidikan
Bersama Wujudkan Tempat Belajar Layak untuk Siswa Madrasah Al-Ikhlas Aloripit

Di kaki bukit Kecamatan Aesesa, Kabupaten Nagekeo, Provinsi Nusa Tenggara Timur, berdiri sebuah madrasah yang menjadi harapan ratusan anak-anak untuk meraih masa depan yang lebih baik—Madrasah Al-Ikhlas Aloripit. Sejak pertama kali dibangun 17 tahun yang lalu, madrasah ini menjadi saksi perjuangan generasi muda dalam meraih ilmu. Namun, dalam dua tahun terakhir, bangunan ini mengalami kerusakan parah, dan hingga kini belum pernah dipugar.Ketika kita membayangkan ruang kelas yang nyaman, dengan atap yang kokoh dan dinding yang kuat, kondisi Madrasah Al-Ikhlas mungkin jauh dari harapan kita. Atap bocor, dinding retak, dan lantai yang rapuh sudah menjadi pemandangan sehari-hari bagi para siswa dan guru. Ketika hujan turun, air merembes ke dalam kelas, membuat buku-buku basah, dan bahkan mengancam keselamatan mereka.Namun, di tengah keterbatasan ini, semangat anak-anak untuk belajar tetap menyala. Setiap hari, mereka datang dengan senyum dan harapan, walaupun kondisi tempat belajar mereka tak layak. Seringkali, mereka harus belajar di luar kelas karena ruangan yang tak lagi aman. Guru-guru pun terus berjuang mengajar dengan segala keterbatasan, karena mereka tahu bahwa pendidikan adalah kunci untuk masa depan yang lebih baik.Kita percaya bahwa setiap anak berhak mendapatkan tempat belajar yang aman dan nyaman. Kita juga percaya bahwa dengan gotong-royong, kita bisa mengubah nasib mereka. Karena itu, kami mengajak #TemanBaik untuk bersama-sama membantu mewujudkan tempat belajar yang layak bagi siswa-siswa di Madrasah Al-Ikhlas.Dengan donasi #TemanBaik, kita bisa memperbaiki bangunan sekolah ini—mengganti atap yang bocor, memperkuat dinding yang retak, dan menyediakan ruang kelas yang aman dan nyaman. Setiap rupiah yang Anda sumbangkan akan membawa harapan baru bagi mereka, harapan untuk bisa belajar tanpa rasa takut, dan harapan untuk masa depan yang lebih cerah.Mari kita bersama-sama mengubah masa depan ratusan siswa di Madrasah Al-Ikhlas Aloripit. Berapapun bantuan yang #TemanBaik berikan, itu akan sangat berarti bagi mereka. Klik tombol Donasi Sekarang di bawah ini!

Dana terkumpul

Rp. 13.284.000
Berakhir
Dari Rp. 20.000.000
Card image cap
Kesehatan
Akibat Infeksi, Pak Hari Terancam Amputasi

“Salah satu kakiku akan mengalami pembusukan jika tak menjalani pengobatan. Kini, kondisi kulit kakiku telah mengelupas nyaris habis, tulangnya bahkan nyaris tampak. aku takut kehilangan kakiku!”“Aku hanya bisa pasrah, karena kondisi ini membuatku tak lagi mampu bekerja dan mencari nafkah. Beban biaya pengobatan tak sebanding dengan kemampuan keluargaku untuk menanggungnya. Sementara jalan menuju kesembuhan masih panjang.” -Hari Jumhari-Tepat di usiaku yang ke-40 tahun ini, aku mengalami kejadian yang mengubah hidupku. Semua bermula dari luka kecil di lutut akibat terjatuh ketika bekerja. Aku kira hanya luka biasa dan mengobati sebisanya, tapi ternyata 2 hari kemudian kakiku infeksi.Dokter mengatakan ada memar kebiruan yang membengkak dan bakteri, hingga berujung infeksi. Aku sudah menjalani operasi, saat ini masih terus pengobatan dan pemulihan. Namun, rasa nyeri tak tertahankan bekas operasi terasa setiap detik.Sakitnya kakiku seperti menusuk hingga ke tulang. Bahkan untuk bergerak sedikit saja, aku kesulitan. Jika sudah tak tahan, aku hanya bisa bergantung pada obat pereda sakit. Cinta dari anak dan istriku lah yang membuatku bertahan, mereka yang merawat.Luka kakiku harus rutin dibersihkan setiap 4 hari sekali karena ada nanah akibat infeksi. Namun, aku kesulitan biaya karena harus memanggil perawat ke rumah untuk membersihkan luka. Selain itu, aku juga harus kontrol rutin ke rumah sakit.Pengobatan ini terus-menerus menguras biaya, aku tidak bisa terus mengandalkan bantuan keluarga dan tetanggaku. Sementara aku kesulitan biaya untuk transportasi ke rumah sakit, membeli pampers karena aku sudah tidak bisa beraktivitas seperti biasa, obat yang tidak dicover BPJS dan kebutuhan lainnya.Aku hanya ingin sembuh, ingin bisa kembali berjalan, kembali bekerja, dan kembali hidup seperti biasa.#TemanBaik, mari bantu Hari untuk melanjutkan pengobatan dengan cara klik Donasi Sekarang di bawah ini!

Dana terkumpul

Rp. 3.320.009
1 hari lagi
Dari Rp. 20.000.000
Card image cap
Kemanusiaan
Ditinggal Donatur, Nasib Panti Asuhan Karya Betzy Indonesia Medan Terancam Tak Punya Tempat Tinggal

Desman salah satu anak dari Panti Asuhan Karya Betzy Indonesia Medan terpaksa putus sekolah di bangku 2 SMP karena orang tua tidak sanggup melanjutkan sekolahnya. Ia kemudian datang ke panti dan belajar serta mulai membangun masa depan. Desman murid berprestasi hingga ia bisa melanjutkan sekolah SMK jurusan komputer, namun sayangnya Panti Asuhan Karya Betzy tidak memiliki komputer untuk belajar.Sudah 5 bulan lamanya mereka kehilangan donatur yang biasa berkunjung untuk membantu kebutuhan panti. Victor Zebua selaku pembina anak-anak di Panti Asuhan Panti Asuhan Karya Betzy merasa iba karena mereka tidak memiliki perlengkapan sekolah, kebutuhan makanan sehari-hari.  Panti Asuhan Karya Betzy Indonesia Medan kini terancam tidak memiliki tempat tinggal lagi karena mereka tidak memiliki dana yang cukup untuk melanjutkan kontrak rumah. Sebanyak 40 anak di panti ini membutuhkan bantuan agar mereka merasakan kehidupan yang layak selama di panti. TemanBaik, jangan biarkan anak-anak di Panti Asuhan Karya Betzy Indonesia ini kehilangan tempat tinggal mereka. Harapannya, apabila dana terkumpul akan digunakan untuk biaya kontrak rumah. Ayo jadilah jembatan kebaikan agar Panti Asuhan Karya Betzy Indonesia tetap bisa memiliki tempat tinggal yang aman, dan layak serta terpenuhi  kebutuhan sehari-harinya. Bantuan dari TemanBaik dapat disalurkan dengan cara: Klik “Donasi Sekarang” Isi nominal.Pilih metode pembayaran. Donasi bisa lewat OVO, DANA, LinkAja, BCA KlikPay, KlikBCA, BRI E-Pay Sakuku, Go-Pay dll. Bisa juga lewat Transfer Bank (BCA, Mandiri, BRI, BNI). Atau lewat Kartu Kredit.

Dana terkumpul

Rp. 79.326.212
8 hari lagi
Dari Rp. 20.000.000
Card image cap
Anak
Perjuangan Anak 2 Tahun Melawan Berbagai Macam Penyakit

Perkenalkan, saya Mutmainah, ibu dari Salma Azkadina (2 tahun). Anak saya divonis menderita berbagai macam penyakit, termasuk hidrosefalus atau penumpukan cairan di otak. Saya berharap anak saya bisa sembuh total.Saat lahir, Salma langsung dibawa oleh dokter RSCM karena adanya cairan di kepalanya. Dia didiagnosis menderita Dandy Walker Syndrome. Kata dokter ini penyakit genetik yang membuat kepala Salma membesar. Selain itu, ternyata Salma juga memiliki benjolan di tulang belakang sebesar telur ayam. Operasi tulang belakang pun dilakukan termasuk operasi pemasangan selang VP Shunt untuk cairan di kepala. Pada usianya 10 bulan, Salma demam. Ternyata kata dokter ada infeksi saluran kemih. Salma lalu diperiksa MRI dan ternyata adanya Hidrinefrosis atau pembengkakkan ginjal kanan dan kiri karena dia tidak bisa buang air kecil. Dokter pun kemudian memasang selang kateter.Sampai sekarang, Salma sudah menjalani operasi sebanyak 4 kali, yaitu operasi Spina Bifida atau kelainan tulang belakang penutupan defek, operasi pemasangan VP Shunt atau cairan di otak, operasi pengangkatan lemak yang mengganggu saraf, dan operasi penggantian selang di kepala atau VP Shunt. Kondisinya belum stabil, terkadang Salma mengalami drop.Seharusnya,  Salma juga harus melakukan operasi lanjutan pada kepalanya agar tidak terjadi lagi pembesaran yang disebabkan cairan menumpuk. Apabila tidak dioperasi tentu berbahaya karena cairan akan menyebar ke saraf otak yang bisa menyebabkan kelumpuhan kaki.TemanBaik, bantu saya agar Salma bisa sembuh dari berbagai macam penyakit yang menyerangnya. Saat ini kami terkendala biaya mengingat ayah Salma hanya pedagang keliling yang penghasilannya tidak tentu bahkan tidak ada pendapatan sama sekali. Butuh biaya yang tidak sedikit untuk pengobatan Salma. Apalagi Salma masih dalam gizi buruk yang harus meminum susu yang dianjurkan dokter dengan harga cukup lumayan mahal.  Berbagai macam pengobatan sudah saya lakukan untuk kesembuhan Salma. Dari sejak lahir sudah berusaha bagaimana caranya agar Salma sehat, dari operasi, terapi. Sampai tak kenal waktu dan lelah tenaga ini untuk kesembuhan Salma selama ini. Rencana pengobatan selanjutnya adalah masih menggunakan pemasangan kateter, melakukan operasi untuk penggantian selang VP Shunt dan minum obat untuk infeksi saluran kemih. Bantu kami ya TemanBaik dengan klik Donasi Sekarang

Dana terkumpul

Rp. 5.070.094
8 hari lagi
Dari Rp. 20.000.000
Card image cap
Anak
Bantu Devana Sembuh dari Penyakit Jantung

Setelah hasil kateterisasi jantungnya keluar, anak saya dinyatakan tidak bisa sembuh. Saat itulah saya mulai merasa putus asa yang begitu mendalam dan sempat berhenti membawa anak saya berobat, karena semua terasa sia-sia.Namun, harapan itu muncul ketika anak saya bisa terus bertahan hidup hanya dengan obat. Syukurlah, tindakan operasi juga akhirnya bisa dilakukan pada anak saya meski hasilnya tidak bisa 100%. Namun, biaya pengobatannya kini menjadi kendala. -Sinta Puspa, Orang tua Devana-Rasa bersalah ini begitu menghimpit dan tak termaafkan, bisa-bisanya saya sempat berpikir untuk menyerah demi kesembuhan anak saya, Devana Fahad Febriano (14 thn). Sampai akhirnya kondisinya sempat menurun, disitulah titik terbesar penyesalan saya. Padahal anak saya berjuang sekuat tenaga untuk kesembuhannya hingga sekarang. Bayangkan, penyakit ini sudah menyerang tubuhnya sejak usia 4 bulan dengan gejala kukunya membiru, ujung jarinya cembung dan Ia sering demam. Namun cobaan bertambah ketika penghasilan saya tidak sebanding dengan biaya pengobatannya. Saya bekerja di rumah makan cina, sementara suami sudah tidak ada kabar. Penghasilan saya bahkan tak cukup untuk sekedar makan seminggu, kadang sampai tak punya apa-apa untuk dimakan termasuk memberi anak jajan saat sekolah.Saya juga pernah dalam kondisi tak punya biaya membawa anak saya berobat, padahal Ia sudah mengeluhkan nyeri di dada dan sesak napas. Jika bukan karena kebaikan hati bos saya yang meminjamkan uang, saya tak tahu harus bagaimana.Saat 6 bulan pasca operasi, saya juga tidak punya biaya untuk membawa anak saya ke rumah sakit. Padahal anak saya mengeluhkan dadanya nyeri dan napasnya sesak.Jika bukan karena kebaikan hati bos saya yang meminjamkan uang, saya tak tahu harus bagaimana.Anak saya harus menjalani 2 kali operasi lanjutan. Saya sudah menjual segalanya, seperti motor, emas, dan handphone untuk pengobatan anak selama ini. Sekarang saya kembali kebingungan, karena butuh biaya untuk transportasi dari rumah saya di Jombang ke Jakarta, obat yang tidak dicover BPJS.#TemanBaik, mari bantu Devana untuk melanjutkan pengobatan dengan cara klik Donasi Sekarang di bawah ini!

Dana terkumpul

Rp. 2.820.004
9 hari lagi
Dari Rp. 20.000.000
Card image cap
Anak
Anak Pemulung Berjuang Sembuh dari Kelainan Usus. Ia Harus Operasi!

“Selama 3 hari, bayiku harus mengganti susunya dengan air mineral! Kami tak punya uang, suamiku hanya bisa menangis dalam keputusasaan saat wajah anak kami pucat. Saudaraku yang iba akhirnya memberikan pinjaman untuk bawa anak ke rumah sakit.”“Seminggu anakku dirawat, aku kebingungan karena uang pinjaman habis untuk beli susu dan ongkos ke rumah sakit. Aku dan suami harus menahan lapar berhari-hari, tapi tak ada yang lebih menyakitkan bagi orang tua selain melihat anaknya menderita.” -Misnah, Orang tua Perut anakku, Amirah Lashira (2 thn), tiba-tiba membesar dan Ia tidak bisa buang air besar saat usianya 6 bulan. Lebih mengejutkan lagi, ketika dari anusnya mengeluarkan lendir dan darah. Selanjutnya Ia mengalami kejang dan demam tinggi. Duniaku runtuh ketika anakku harus masuk ruang operasi. Perut kanannya dilubangi  dan dipasangi kantong kolostomi untuk tempat BAB sementara, karena ususnya tersumbat. Harapanku sempat pupus karena operasinya gagal, dan akhirnya lubangnya dipindah ke sisi kiri. Tubuh mungilnya hanya bisa menangis dalam diam, menahan jarum-jarum suntik yang terus menusuknya. Hidungnya dipasangi selang menuju lambung, satu-satunya cara Ia menerima makan. Orang dewasa sekalipun belum tentu bisa menanggung semua beban anakku.Saat ini anakku masih berjuang, epilepsi dan diare kerap membuat tubuhnya lemah. Bahkan Ia pernah demam tinggi hingga matanya melotot dan tidak tidur 2 hari 2 malam. Aku hanya bisa menangis memeluk tubuhnya, melarikannya ke rumah sakit. Akibat tubuhnya yang tak kunjung stabil dan berat badannya yang tak kunjung mencukupi, membuat anakku tak bisa operasi lanjutan. Hari-harinya diisi dengan tidak bisa melakukan apapun selain menggerakkan tangannya, berbaring, dan menahan sakit. Anakku tidak bisa operasi lanjutan karena kondisinya tubuhnya yang sering drop. Biaya pengobatan juga terus membengkak. Anakku membutuhkan susu untuk menambah berat badannya, kantong kolostomi, obat yang tidak dicover BPJS, dan kebutuhan lainnya. Suamiku, yang dulu bekerja sebagai petani, kini menjadi pemulung. Sawah dan motor sudah lama dijual demi pengobatan anak kami. Setiap hari, ia memanggul beban di pundaknya, menyusuri jalanan demi mengumpulkan botol bekas dan kayu agar kami bertahan sehari lagi. #TemanBaik, mari bantu Amirah untuk melanjutkan pengobatan dengan cara klik Donasi Sekarang di bawah ini!

Dana terkumpul

Rp. 16.899.003
13 hari lagi
Dari Rp. 20.000.000
Card image cap
Keagamaan
Tak Ada Biaya. Pembangunan Masjid Al-Ikhlas Lampung Terbengkalai

"Demi terwujudnya rumah Allah di tengah kami, kami tak malu menengadahkan tangan di pinggir jalan, mengetuk hati para pengendara yang melintas untuk menyisihkan rejekinya. Hanya itulah cara yang kami punya untuk mengumpulkan biaya membangun masjid."Masjid Al-Ikhlas dibangun atas inisiatif seorang guru SD yang mewakafkan lahan seluas 500 M. Berawal dari keprihatinannya melihat anak-anak usia 3-15 tahun yang tidak memiliki tempat yang layak untuk sholat berjamaah, mengaji, hingga mendapatkan bimbingan keagamaan selayaknya.Sejak tahun 2019, warga dengan penuh semangat bergotong-royong, mencurahkan waktu dan tenaga demi berdirinya Masjid Al-Ikhlas. Namun sayangnya, hingga enam tahun berlalu, masjid itu belum juga selesai dibangun. Saat ini kondisi masjid hanya dalam bentuk pondasi kayu dan bata, belum ada atap yang sempurna, dinding, hingga lantai. Bangunan masjid tampak terbengkalai, bahkan tumbuhan liar mulai merambat seakan menutupi harapan yang belum terwujud.Panitia masjid sudah berupaya meminta bantuan pemilik usaha dan masyarakat menyisihkan rejeki, tapi masih sangat jauh dari kata cukup untuk membangun masjid. Para warga berharap agar masjid segera jadi agar bisa beribadah dengan nyaman.Saat ini masjid membutuhkan biaya untuk memasang kubah, atap, plafon, plaster kamar mandi dan WC, sumur, lantai , penerangan dan lainnya. #TemanBaik, mari bantu Masjid Al-Ikhlas agar bisa dibangun dengan cara klik Donasi Sekarang di bawah ini!

Dana terkumpul

Rp. 210.000
13 hari lagi
Dari Rp. 20.000.000
Card image cap
Anak
Kondisi Mulai Baik, Arum Masih Berjuang Sembuh dari Jantung Bocor

“Aku rela jadi pengemis! Aku menahan rasa maluku demi mendapatkan uang untuk menebus obat anakku. Aku sudah tidak punya apa-apa lagi, kecuali cinta seorang ayah yang tak rela melihat anak menyerah pada penyakitnya.” -Suyoto, orang tua Arum-“Pak, aku bisa sembuh kan?” Pertanyaan itu keluar dari bibir mungil Arum Istikomah (7 thn), putriku. Pertanyaan sederhana itu merupakan hantaman keras bagiku. Ia didiagnosa jantung bocor, aku sendiri sering bertanya, kenapa cobaan seberat ini harus menimpa putri kecilku? Tak pernah ku sangka, bahwa demam tinggi dan batuk berkepanjangan itu adalah tanda dari penyakit yang nyaris merenggut nyawa anakku. Hari demi hari, tubuhnya kian menyusut, sangat kurus, napasnya juga sering tersengal, Ia kesulitan setiap saat.Namun, walau harus melawan takdir pahit sekalipun, aku akan berupaya mencari harapan untuknya bisa sehat. Aku sendiri hanyalah kuli bangunan, penghasilan harian Rp80 ribu untuk menghidupi istri dan 3 anakku dengan serba terbatas.Motor, ladang, emas dan segala tabungan akhirnya terjual habis, semua kulakukan agar ia bisa dioperasi dari Lampung ke Jakarta. Ia sudah menjalani 2 kali operasi, yaitu kateterisasi jantung dan operasi belah dada. Syukurlah, anakku juga berjuang sekuat tenaga untuk kesembuhannya. Kondisinya kini sudah mulai membaik dan bugar. Ia juga sudah tampak tersenyum dan mulai aktif sekolah, lega menyaksikan perjuangan kami selama ini menunjukkan hasil.Walau tak bisa dihindari juga, kadang Ia masih mengalami sesak napas, tidak bisa terlalu lelah dan tak bisa makan sembarangan. Ia masih harus rutin mengkonsumsi obat dan kontrol sebulan sekali di rumah sakit Jakarta, tapi aku terkendala biaya.Selain itu, anakku masih membutuhkan biaya untuk membeli obat yang tidak dicover BPJS, peralatan medis penunjang kesehatannya, dan biaya lainnya. #TemanBaik, mari bantu Arum untuk melanjutkan pengobatan dengan cara klik Donasi Sekarang di bawah ini!

Dana terkumpul

Rp. 2.255.000
6 hari lagi
Dari Rp. 20.000.000
Lihat Semua
  Lihat Semua Campaign