Benihbaik x Metro TV

Salurkan donasi anda ke campaign-campaign di bawah ini

Campaign Pilihan Hari Ini

Pilihan Benihbaik

Panggilan Mendesak

Waktu mereka tidak banyak, mereka sangat membutuhkan bantuan kalian

Card image cap
Kesehatan
2 Tahun Aku Berjuang Sembuh dari Penyakit Komplikasi

Pemasangan selang di sekitar ginjalku juga dilakukan. Keluar masuk rumah sakit untuk menjalani rawat inap sudah menjadi bagian rutinitasku. Bahkan sampai sekarang sudah berjalan 2 tahun aku berobat jalan. Aku Indri (40th), ibu rumah tangga dengan status pisah dengan suami sejak tahun 2019. Saat ini, aku merupakan pasien rawat jalan yang sedang berikhtiar berjuang melawan fibrosis paru, infeksi lambung, infeksi cairan di ginjal kiri, pembengkakan sel telur di rahim.Penyakit komplikasiku ini berawal sejak April 2021, aku sering merasa sesak napas, mudah lelah, muntah dan jantung berdebar disertai sakit di bagian perut atas. Sebenarnya, ini masih sedikit dari sekian banyak keluhan yang aku rasakan. Awalnya sempat dikira asam lambung oleh dokter di puskesmas. Tapi aneh saja, obat sudah diminum aku malah nggak kunjung membaik. Debar jantungku semakin terasa cepat dan rasanya seperti mau copot. Ditambah sesak napas yang justru semakin menyiksaku. Aku minta dirujuk saja ke RS Bhayangkara Brimob, supaya aku tahu apa penyakitku ini. Singkat cerita, setelah aku tahu kalau banyak penyakit yang bersarang di tubuhku - sejak itu pula aku jadi sering dirawat inap. Kondisiku saat ini semakin buruk, Juli 2023 aku drop sampai nggak bisa berjalan karena perutku sakit. Aku hanya bisa terbaring dan nggak berdaya di rumahku Kp Sugutamu, Sukmajaya, Depok, Jawa Barat. Aku nggak bisa mengandalkan kedua orang tuaku untuk biaya berobat, karena mereka juga sakit. Sementara aku sudah nggak mampu lagi kerja berat semenjak sakit.Di tengah kondisi finansial ini, pengobatanku harus tetap berjalan karena sudah banyak komplikasinya. Kalau nggak diobati, nanti memperburuk kondisiku. Selama ini, adikku lah yang membantu kebutuhan pengobatanku. Namun kehidupannya juga pas-pasan dan ada keluarga yang harus ia nafkahi. TemanBaik, aku benar-benar bergantung pada diriku sendiri untuk bisa berobat. Beban biaya yang harus aku keluarkan banyak sekali, ditambah kebutuhanku lainnya. Aku butuh dukungan TemanBaik. Bantuan donasi nanti akan aku gunakan untuk kebutuhan pengobatan yang nggak ditanggung BPJS. Untuk TemanBaik yang mau membantu, bisa menyalurkannya dengan cara klik Donasi Sekarang di bawah ini ya!

Dana terkumpul

Rp. 1.150.000
5 hari lagi
Dari Rp. 20.000.000
Card image cap
Kemanusiaan
Berikan Dukungan serta Kebahagiaan untuk Pasien Gagal Ginjal

6 tahun sudah Yayasan Ginjal Indonesia (YAGIN) mendampingi pasien gagal ginjal dengan memberikan bantuan alat kesehatan, kebutuhan penunjang pasien, santunan akomodasi rawat inap dan lain-lain. YAGIN juga melakukan gerakan dengan mengadakan seminar pendidikan kesehatan ginjal sebagai bentuk kepedulian dan menyadarkan masyarakat akan pentingnya kesehatan ginjalDi acara Hari Ulang Tahun (HUT) YAGIN yang ke-6, YAGIN kembali menghadirkan berbagai acara yang bertujuan untuk mengedukasi masyarakat perihal kesehatan ginjal serta memberi dukungan kepada pasien ginjal dengan perlombaan khusus untuk membangun psikis dan kepercayaan diri untuk berjuang melawan gagal ginjal. Pemberian bantuan alat kesehatan dan santunan-santunan untuk pasien anak Gagal Ginjal Yatim dan Dhuafa juga akan dihadirkan dalam acara ini. Berbagai kegiatan yang dilakukan dengan mengangkat tema "Satukan Tekad Peduli Pasien Gagal Ginjal Kronis Indonesia", diharapkan dapat meningkatkan kesadaran serta kepedulian terhadap pasien gagal ginjal kronis. TemanBaik, ayo dukung kegiatan YAGIN dalam mendukung pasien gagal ginjal dengan berdonasi. Caranya: Klik “Donasi Sekarang”Isi nominal donasiBoleh memilih donasi lewat mana saja, bisa dengan OVO, DANA, LinkAja, ShopeePay, GoPay, Sakuku, BRI E-Pay dan BCA Klik-Pay. Bisa juga lewat transfer antarbank (BRI, Mandiri, BCA, BNI)

Dana terkumpul

Rp. 3.247.023
9 hari lagi
Dari Rp. 20.000.000
Card image cap
Pendidikan
Peduli Pendidikan Siswa Duafa di Tengah Pandemi

Hai TemanBaik, di tengah pandemi Covid-19 yang terjadi di Indonesia, para siswa harus mengikuti pembelajaran jarak jauh (PJJ) atau belajar dari rumah. Sistem belajar online ini diterapkan di semua jenjang pendidikan di Indonesia.Namun tak semua siswa bisa mengikuti pembelajaran online ini dengan baik. Ketersediaan kuota internet menjadi kendala yang dihadapi siswa, terutama para siswa kurang mampu atau duafa dan juga anak-anak panti asuhan yang selama ini penuh keterbatasan. Banyak orangtua yang kehilangan pekerjaan sehingga kesulitan memenuhi kebutuhan harian, ditambah kebutuhan kuota internet bagi anak-anak mereka yang harus mengikuti pembelajaran online. Tentu ini menjadi beban tersendiri. Begitu juga anak-anak di panti asuhan, bantuan yang mereka peroleh terbatas dan sarana di panti juga terbatas termasuk untuk kebutuhan kuota internet yang menunjang pembelajaran jarak jauh yang harus diikuti.Bantuan kuota internet untuk menunjang pembelajar online selama pandemi ini menjadi kebutuhan para siswa duafa dan siswa kurang mampu agar tetap bisa belajar seperti anak lainnya. Anak-anak ini punya hak yang sama dengan anak lainnya untuk mengenyam pendidikan dan mengembangkan dirinya. Harapannya Teman-temanKita ini dapat mencapai cita dan mimpi mereka serta memiliki masa depan yang lebih baik.Ayo kita bantu siswa duafa dan anak-anak panti asuhan bisa tetap mengikuti pembelajaran online atau pembelajaran jarak jauh selama pandemi ini. Tanam kebaikan selagi masih ada kesempatan melalui BenihBaik.com:1. Klik “Donasi Sekarang” 2. Isi Nominalnya3. Pilih Metodenya. Donasi bisa lewat OVO, DANA, LinkAja, BCA KlikPay, KlikBCA, BRI E-Pay Sakuku, Go-Pay dll. Bisa juga lewat Transfer Bank (BCA, Mandiri, BRI, BNI). Atau lewat Kartu Kredit. 4. Jangan lupa bagikan cerita ini di media sosialmu, Instagram, Twitter, Facebook, WhatsApp dan ajak TemanBaik lainnya berbagi kebaikan sekarang.

Dana terkumpul

Rp. 612.000
4 hari lagi
Dari Rp. 20.000.000
Card image cap
Anak
Tubuhnya Membengkak Akibat Penyakit Ginjal yang Dideritanya

Marpin (10 tahun) merupakan anak seorang pembantu rumah tangga yang saat ini tengah berjuang melawan sindrom nefrotik yang dideritanya.Sindrom nefrotik adalah gangguan ginjal yang menyebabkan tubuh memproduksi terlalu banyak protein dalam urine. Penyakit ini sudah dideritanya sejak usianya 2 tahun. Kala itu ia mudah merasa lelah hingga kejang. Bidan setempat mengatakan Marpin harus dibawa ke rumah sakit karena diduga menderita penyakit ginjal. Berbekal uang seadanya, ia pun dibawa ke RSUD Leuwiliang. Dokter mengatakan lemas otot yang dialami Marpin selama ini bukan pegal biasa, melainkan tulangnya sudah mengeropos. Sindrom nefrotik yang bersemayam di ginjalnya membuat darahnya keracunan. Efek obat juga membuat tubuhnya membesar.Penyakit ginjal yang dideritanya membuat Marpin harus menjalani kemoterapi yang selalu membuatnya lemas dan tak bisa berjalan setelahnya. Ibunya tak tega melihat kondisi Marpin yang terus menangis kesakitan saat diterapi, terlebih ia berjuang sembuh tanpa didampingi sosok ayah yang sudah lama meninggal."Andaikan ada yang mau membeli ginjal saya, saya mau dan siap untuk menjualnya agar Marpin bisa sembuh dan bisa sekolah lagi," ucap ibunya Marpin.Selama 6 tahun lamanya, Marpin harus rawat jalan di rumah sakit RSUD Leuwiliang dan RSUP Fatmawati. Keadaannya makin hari makin memburuk, sering kejang di rumah dan kini mau tidak mau Marpin harus dirawat inap.Sang ibu berharap Marpin bisa mendapatkan bantuan agar ia bisa sembuh dari gangguan ginjalnya. Keluarga kecil mereka tak mampu lagi membiayai kebutuhan dan pembelian obat untuk Marpin yang jumlah dan harganya cukup mahal.Sedikit bantuanmu dapat membantu Marpin membeli tabung oksigen, biaya transportasi kontrol dan kebutuhan lainnya agar ia bisa sembuh dan kembali sekolah. TemanBaik, ayo bantu sembuhkan Marpin dari penyakit ginjal dengan cara klik Donasi Sekarang

Dana terkumpul

Rp. 7.311.197
3 hari lagi
Dari Rp. 20.000.000
Card image cap
Keagamaan
Jumlah Anak Mengaji semakin Banyak, Musala Butuh Diperbaiki!

Renovasi musala sangat diperlukan, karena jumlah anak yang mengaji juga semakin banyak. Kalau tidak, anak-anak pasti sangat tidak nyaman.Hai TemanBaik!Aku Junudin, seorang guru ngaji di Desa Larangan Jambe, Indramayu - Jawa Barat. Musala Qolbu Qur'an sering digunakan untuk mengajar belajar membaca Al-Quran untuk anak-anak. Namun, aku melihat jumlah santri semakin banyak, aku berinisiatif untuk merenovasi musala ini. Santri harus belajar dengan lebih nyaman. Tapi ya itu, seiring berjalannya waktu, pembangunan musala terpaksa terhenti karena masalah biaya. Aku dan warga di sini bingung harus kemana mencari dana, sedangkan anak-anak di sini harus segera difasilitasi. Kalau terus mengaji dengan kondisi musala yang belum beres, aku jadi kasihan pada mereka.  Masyarakat sekitar pastinya juga sudah berusaha untuk melanjutkan pembangunan dengan penggalangan dana, tapi emang masih sangat jauh dari target yang diharapkan. Maka dari itu, semoga melalui cerita ini ada TemanBaik yang mendukung keberlanjutan pembangunan Musala Qolbu Qur'an. TemanBaik, jangan biarkan anak-anak belajar Al-Quran dengan kondisi yang tak nyaman. Yuk bantu dengan cara klik Donasi Sekarang di bawah ini ya!

Dana terkumpul

Rp. 295.000
3 hari lagi
Dari Rp. 20.000.000
Card image cap
Kesehatan
Kehidupannya Berubah Dalam Setahun, Bantu Suriyani Sembuh dari Tumor Leher

Semua bermula saat usianya 30 tahun, Suriyani (31 tahun) mengalami sakit biasa seperti flu, batuk, sakit tenggorokan dan nyeri di bagian belakang leher. Meski sudah minum obat anjuran dokter, tapi sakitnya tak kunjung hilang. Setelah pemeriksaan lebih lanjut, Ia didiagnosa kelenjar getah bening. Tindakan operasi bagian kiri leher pun dilakukan pada Suriyani. Beberapa bulan kemudian, sakit di lehernya kambuh kembali hingga dilakukan operasi di kedua sisi lehernya dan pengambilan sampel. Ternyata hasilnya di lehernya terdapat tumor yang ukurannya sudah 4 cm lebih.Suriyani pun dianjurkan untuk menjalani kemoterapi di RS Wahidin Sudirohusodo Makassar dan kini sudah berjalan 6 bulan. Akibatnya, Ia sering mengalami mual, muntah, sakit bagian perut, susah makan, badan lemas, susah untuk berjalan. Ia juga kehilangan semua rambutnya, hidupnya berubah dalam setahun.Pemeriksaan selanjutnya Suriyani akan cek lab untuk menentukan apakah akan ada operasi lagi atau dilakukan Sinar-X. Suryani sangat ingin mendapatkan kehidupan sehatnya kembali.“Saya semangat sembuh karena dorongan dari orang tua, saudara, keluarga dan teman teman yang memotivasi saya agar tetap semangat dan selalu berusaha agar bisa sehat seperti sedia kala,” ungkap Suriyani.Namun Suriyani terkendala biaya karena pekerjaannya saat ini ada baby sitter yang penghasilannya tidak menunjang kesehatannya. Apalagi Ia masih harus terus mengikuti pengobatan rutin dan kebutuhan lainnya sehingga terganggu dalam mencari nafkah.#TemanBaik, mari bantu Suryani agar bisa kembali sehat dengan cara klik Donasi Sekarang di bawah ini!

Dana terkumpul

Rp. 1.250.005
3 hari lagi
Dari Rp. 20.000.000
Card image cap
Keagamaan
Pondok Kami Tak Punya Fasilitas MCK, Para Santri Harus Ke Sungai!

Hai TemanBaik,Ini bukan perumahan warga, tapi sebuah pondok, Pondok Pesantren Tarbiyyatul Muta'alliminm. Tempat di mana kami menjalani aktivitas sehari-hari  sebagai santri. Pondok yang ada di Desa Leuwibatu, Kecamatan Rumpin, Kabupaten Bogor ini didirikan oleh Ust. Sholehuddin pada tahun 2020. Alhamdulillah muridnya sudah ada 20 orang, loh.Ada cerita yang menyedihkan dari pondok kami ini. Selain kondisinya yang mengkhawatirkan - terbuat dari bambu dan kayu - pondok kami juga belum punya sarana untuk keperluan mandi dan buang hajat. Jangan heran kalau untuk wudhu saja kami harus turun ke sungai, ya! Karena pondok kami nggak punya fasilitas air untuk MCK dan juga wudhu, alhasil kami menjadikan sungai ini sebagai tempat mandi dan wudhu. Sedih, ya? Kebayang nggak kalau di rumah, TemanBaik nggak ada tempat untuk aktivitas kebersihan seperti kami?  Makanya, kami pengen banget punya air bersih yang layak digunakan untuk sehari-hari. Jadi nggak perlu lagi turun ke sungai deh. Kalau TemanBaik mau mewujudkan harapan kami, bisa klik Donasi Sekarang ya!

Dana terkumpul

Rp. 175.000
7 hari lagi
Dari Rp. 20.000.000
Card image cap
Anak
Bayi 5 Bulan Derita Penyakit Kelainan Jantung dan Bibir Sumbing

Anakku pasti bisa sehat, kami tidak sabar menyaksikan perkembangannya seperti anak normal lainnyaSaat USG di kehamilanku yang sudah 9 bulan, sudah ketahuan kalau ada kelainan pada bibir anakku, Meida (5bln) yang sumbing. Tapi memang belum ketahuan kalau ternyata anakku juga ada penyakit kelainan jantung.Sekarang, bayi kecilku ini harus berjuang dengan 2 penyakit yang menghambat tumbuh kembangnya. Penyakit jantung membuat kondisi anakku nggak stabil, sering sekali kudapati anakku demam tinggi, dibarengi kejang-kejang. Hati ibu mana yang nggak khawatir dan sedih kalau dihadapkan dengan situasi seperti ini?Belum lagi kalau batuk kadang susah berhenti dan sampai sesak - sebab ada penumpukan lendir di tenggorokannya. Ketidaknyamanan ini hanya bisa ia tunjukan dengan tangisan kencang yang membuat hati kami pun terpukul. Meskipun ayahnya hanya bekerja sebagai satpam yang penghasilannya cukup untuk makan kami sehari-hari, kami tetap berusaha untuk bisa menyembuhkan anak kami. Kami memutuskan jauh-jauh kami dari Pamusian, Tarakan Tengah Kota - Tarakan ke Pusat Jantung Nasional Harapan Kita  Jakarta untuk persiapan operasi anakku. Harapan kami sebagai orang tua ingin Meida cepat operasi jantung dan bibir sumbingnya.  Untuk TemanBaik yang mau membantu anakku, dapat menyalurkannya dengan cara klik Donasi Sekarang di bawah ini ya!

Dana terkumpul

Rp. 1.386.021
Berakhir
Dari Rp. 20.000.000
Card image cap
Kesehatan
Arifin Butuh Uluran Tangan untuk Pengobatan Kanker

Dua tahun merantau di Pulau Batam, pulang-pulang ke kampung Agus Arifin (31), warga Desa Sialang Buah Dusun II Kampung Taiwan Kecamatan Teluk Mengkudu Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai), mengidap Kanker Tiroid di bagian leher.Saat ini kondisinya sudah mulai melemah. Meski sudah berobat jalan tapi belum ada tanda-tanda membaik, malah tenggorokannya sakit dan pendengaran mulai terganggu.“Kemarin itu dikasih pil empat macam, terus saat ini berobat jalan aja. Baru 4 bulan berobat ini di RSUD Grand Medistra pakai BPJS”,kata Agus ArifinDari RS katanya, Ia disarankan untuk kemoterapi sebelum dioperasi, namun hingga saat ini belum juga dilaksanakan, hanya dikasi obat-obatan saja seperti pil.Ia mengungkapkan, kalau ada biaya dia ingin secepatnya untuk melakukan kemoterapi dan operasi karena kondisinya yang mulai melemah. Namun, karena dia tak punya biaya dan hanya seorang yang bekerja serabutan, Ia hanya menerima kondisinya saat ini, dengan menahan rasa sakit yang mendalam.“Sebenarnya saya ingin secepatnya dioperasi, tapi abang tau la kondisi saya, cuma kadang-kadang cari kepiting, kadang ikut melaut, cemana la jangankan biaya, tinggal aja saya numpang tempat saudara. Kalau pakai BPJS ini beginilah Bang, lama prosesnya, padahal saya sudah merasa sakit kali ini”, imbuhnya.Ia pun berharap bantuan dari #TemanBaik untuk membantu pengobatan operasi kanker yang dideritanya ini.Yuk, bantu Arifin agar bisa sembuh dengan cara klik tombol Donasi Sekarang dibawah ini!

Dana terkumpul

Rp. 1.838.000
5 hari lagi
Dari Rp. 20.000.000
Card image cap
Kesehatan
Akibat Kecelakaan, Anakku Harus Segera Operasi!

Menjadi penyandang disabilitas tuna rungu wicara nggak menghambat usaha dan kegigihan anakku Hadi (27th). Berkat usahanya, anakku mendapat kesempatan bekerja di sebuah kafe di Bali. Ia pun akhirnya meminta izin padaku untuk merantau mengadu nasib ke Pulau Dewata itu. Namun, kejadian naas menimpa anakku saat bekerja. Ia mengalami kecelakaan pada Agustus 2023 yang menyebabkannya patah tulang kaki, luka berat di bagian tumit dan penggumpalan darah yang berimbas pada paru-paru dan jantungnya. Detik itu juga duniaku gelap, anak istimewaku yang memiliki semangat besar untuk membantuku tiba-tiba harus menghadapi ujian yang begitu berat baginya. Akibat kecelakaan itu, anakku harus mendapatkan operasi  di bagian kakinya yang patah serta pengobatan pada paru-paru dan jantungnya.  Setelah pengobatan di Bali, aku bawa pulang anakku untuk melanjutkan pengobatan ke Cimahi, Jawa BaratPada Oktober 2023, anakku harus menjalani operasi di bagian tumitnya supaya nggak terjadi pembusukan. Saat ini, aku sangat khawatir, kalau pengobatan nggak sampai tuntas nanti anakku nggak bisa berjalan normal. Sementara selama ini biaya pengobatan ditanggung BPJS, namun masih banyak biaya yang harus dikeluarkan secara mandiri. Jangankan untuk pengobatan anakku, kadang untuk makan sehari-hari kami masih kesulitan.  Jadi aku berharap ada bantuan yang bisa meringankan beban pengobatan anakku ini. Karena saat ini, dokter memprediksi ada kemungkinan operasi ketiga untuk menambal bagian tumit yang dibuang saat operasi kedua. TemanBaik, sedikit bantuanmu berikan harapan hidup untuk anakku. Bantuan bisa disalurkan dengan cara klik Donasi Sekarang di bawah ini!

Dana terkumpul

Rp. 835.000
7 hari lagi
Dari Rp. 20.000.000
Card image cap
Kemanusiaan
Paket Buka Puasa Bergizi untuk Anak Indonesia Timur

“Ini kondisi sulit dan rawan bahaya saat mengantarkan paket berbuka ke Andaray tahun lalu,” cerita salah satu relawan. Tim relawan harus melewati medan yang sulit karena ada kayu tumbang yang menghalangi jalannya perahu. Ditambah hari yang mulai gelap dan minim pencahayaan.Alhamdulillah, tahun lalu perjalanan yang sulit itu terbayarkan dengan melihat anak-anak pedalaman Indonesia Timur makan paket berbuka dengan menu lengkap.Ada lagi kisah relawan kami yang mengantarkan paket berbuka ke Mushola Al-Mazroah, Kec. Aesesa, Kabupaten Nagekeo, NTT. Mereka harus melewati sawah selama 40 menit karena akses satu-satunya hanyalah lintasan sawah dan berjalan kaki."Kenapa ingin menebarkan paket berbuka puasa untuk anak-anak di pedalaman Indonesia Timur?" Itulah pertanyaan yang sering kami dengar.Anak-anak di pedalaman Indonesia Timur, banyak yang berasal dari keluarga mualaf dengan pencaharian orang tuanya sebagai petani. Jika tidak ada uang, mereka hanya mengandalkan tepung singkong yang dijadikan papeda untuk makan sehari-hari."Kalau ada uang baru kami bisa makan nasi dengan ikan.", cerita salah satu anak pedalaman. Bulan Ramadhan, kebutuhan gizi mereka harus lengkap agar bisa menjalankan ibadah dengan tenang dan bertenaga.#TemanBaik, Ramadan tahun ini, yuk kita antarkan menu paket buka puasa bergizi untuk anak-anak pedalaman Indonesia Timur, caranya dengan klik Donasi Sekarang di bawah ini!

Dana terkumpul

Rp. 35.000
3 hari lagi
Dari Rp. 20.000.000
Card image cap
Anak
Kritis! Detak Jantung Anak 2 Tahun Semakin Menurun dan Butuh Operasi Segera

Matahari sudah terbenam, Pak Kadir tak juga mengenal lelah dan masih terus memegang palu serta alat lainnya di tangannya. Profesinya sebagai buruh kasar di pabrik udang mengharuskannya bekerja berkali-kali lipat demi bisa menyisihkan penghasilan untuk membawa anaknya, Ikran (2 tahun), yang kondisinya kritis akibat jantung bocor yang dideritanya. 2 bulan setelah kelahirannya, Ikran tiba-tiba mengalami sesak hebat, nafasnya begitu berat dan tak beraturan. Tubuhnya tengah membiru ketika ia menangis. Pak Kadir beserta istri pun langsung membawa buah hati mereka ke RSUD Dr Jusuf SK. Kenyataan pahit pun harus mereka telan, setelah hasil pemeriksaan menunjukan kalau Ikran mengidap kelainan jantung ataupun jantung bocor. Malangnya lagi, alat medis di RSUD Dr Jusuf SK tak memadai untuk pengobatan Ikran, sehingga Ikran terpaksa dirujuk ke RS Jantung Harapan Kita, Jakarta. Tajamnya jarum harus menembus kulit tipisnya, belasan selang pun harus terpasang agar Ikran bisa melawan masa kritis ini. Apabila tidak segera mendapatkan tindakan bedah dan operasi katerisasi, Ikran terancam gagal jantung dan kehilangan nyawa. TemanBaik, saat ini kondisi jantung Ikran sudah semakin parah, detaknya pun semakin menurun. Jika tidak segera dapatkan tindakan bedah, operasi katerisasi jantung Ikran terancam gagal jantung yang dapat merampas nyawanya.Maukah membantu agar Ikran bisa selamat dan sembuh dari kondisinya? Dukungan TemanBaik untuk Ikran dapat disalurkan dengan cara klik Donasi Sekarang.

Dana terkumpul

Rp. 1.963.000
13 hari lagi
Dari Rp. 20.000.000
Card image cap
Anak
Seorang Penderita Autis, Ingin Jadi Hafiz Al-Quran dengan Penuh Keterbatasan

Charli merupakan seorang autis yang butuh berobat dan terapi ke dokter. Sayangnya, sang ibu yang hanya bekerja sebagai serabutan belum mampu mencukupi kebutuhannya Hai TemanBaik, Aku Raniti (41th) dan ini anakku Charlie (14th). Kami hanya tinggal berdua di kontrakan, di Kelurahan Bangodua, Indramayu, Jawa Barat. Anakku ini memiliki keistimewaan. ia adalah seorang autisme. Aku ikhlas dengan kondisi anakku yang autis, tapi aku sedih kalau lihat dia harus merasakan kesulitan hidup juga. Ditambah, kalau malam, anakku suka batuk-batuk dan napasnya berat sekali seperti orang kena asma. Anakku selalu membawa Al-Quran. Kalau ditanya, mau jadi apa? Ia langsung mengambil dan memeluk Al-Quran, sambil terbata-bata ngomongnya. Aku yakin, kalau anakku mau jadi seorang Hafidz Al-Quran. Aku selalu berharap bisa mewujudkan keinginannya. Pekerjaanku sebagai buruh di sawah upahnya nggak menentu. Paling, cukup untuk kebutuhan sehari-hari saja. Lebih sedihnya lagi, aku dan anakku seringkali menahan lapar kalau nggak ada uang. Aku pun bingung, karena anakku juga harus berobat rutin dan terapi. Sebenarnya aku punya warung kecil-kecilan, supaya bisa kerja dari rumah. Kalau anakku lapar, bisa langsung ambil. Ternyata, itu belum cukup. Aku masih terus mengusahakan mencari biaya untuk anakku, supaya ia bisa berobat rutin dan mewujudkannya mimpinya menjadi seorang hafidz Al-Quran. TemanBaik, hidup dalam keterbatasan membuat pengobatan Charli kian terhambat. Jangan biarkan hidupnya dan sang ibu semakin kekurangan! Yuk, salurkan bantuan terbaik untuk Charli dengan cara klik Donasi Sekarang di bawah ini ya. 

Dana terkumpul

Rp. 270.000
6 hari lagi
Dari Rp. 20.000.000
Card image cap
Kemanusiaan
Warga Kampung Lakafeng - NTT, Tak Pernah Merasakan Air Bersih

Setidaknya ada 700 Warga Kampung Lakafeng yang setiap hari terpaksa mengonsumsi air kotor. Kesehatan mereka sering terganggu terutama anak-anak yang masih rentan, dari mula penyakit kulit hingga diare sering menyerang mereka.Bayangkan kalau TemanBaik setiap hari harus berjalan kaki sejauh 3 km melewati hutan dengan jalan setapak, sambil membawa jerigen hanya untuk mengambil air? Mungkin, kalau airnya bersih perjuangan yang sudah dilewati akan terbayarkan. Tapi tidak dengan yang kami rasakan di Kampung Lakafeng, Alor Barat Daya, Alor, NTT."air susu coklat," itulah sebutan yang kami beri untuk satu-satunya sumber air kami yang airnya kotor. Bagaimana tidak, warnanya coklat keruh bahkan seharusnya mengkhawatirkan kalau dipakai terus menerus di kehidupan sehari-hari kami. Selain kesehatan anak-anak kami yang sering terganggu, mereka juga sering terlambat ke sekolah karena harus mengantri terlebih dahulu untuk mendapatkan “air susu” tadi. Sejak 87 tahun silam kami sudah tidak pernah merasakan air bersih. “Kami merasa sedih dan tidak enak dengan ibu dan bapak guru serta teman-teman yang lain karena sering terlambat,” ucap salah seorang anak Kampung Lakafeng yang sedang mengambil air. Untuk kepentingan bersama, kami warga di sini bergotong royong mengalirkan air dari mata air menggunakan pipa. Tapi sayangnya nggak berhasil karena jaraknya sangat jauh. Hanya itu yang bisa kami lakukan. Mayoritas kami bekerja sebagai petani, sehingga rasanya sulit untuk bisa membangun fasilitas air bersih yang layak. Kami ingin merasakan sumber air bersih supaya tidak takut lagi akan penyakit yang mengintai akibat terlalu lama mengonsumsi air kotor.  Akankah harapan kami ini terwujud? TemanBaik, yuk kita bantu Warga Lakafeng memiliki sumber air yang layak dengan cara klik Donasi Sekarang di bawah ini ya!

Dana terkumpul

Rp. 2.121.046
1 hari lagi
Dari Rp. 20.000.000
Card image cap
Kesehatan
Sudah 10 Tahun Sakit Jantung dan Harus Merawat Kakaknya yang ODGJ, Senly Ingin Sembuh

“Penyakit ini juga membuat tubuh dan wajahku bengkak karena komplikasi penyakit. Apalagi ketika aku kelelahan karena bekerja hingga larut malam, biasanya aku akan mengalami sesak nafas, banyak berkeringat, hingga lemas. Bagaimana ini? Kakakku yang mengalami gangguan jiwa masih membutuhkanku untuk merawatnya,” ungkap Senly (43 tahun).Sejak 2016 lalu, aku menjadi tulang punggung keluarga karena ayahku sakit kelainan darah dan ibuku sudah meninggal lama. Selain itu aku juga harus mengurus kakak perempuanku yang mengalami sakit mental (ODGJ). Sehingga aku harus bekerja lebih keras bahkan sampai subuh.Tapi semua itu berubah ketika usia 30-an aku tiba-tiba mengalami gejala sesak nafas, rasanya seperti mencekam di dada, nafasku juga terasa pendek-pendek. Aku pun periksa ke dokter dan didiagnosis jantung bengkak, penyempitan, pengerasan pembuluh jantung. Cobaan seolah tak berhenti, aku juga harus merelakan rahimku diangkat akibat tumor. Aku tak pernah putus asa, kini sudah 10 tahun aku berusaha sekuat tenaga bertahan hidup bersama sakit jantung ini. Tiada hari yang kulewatkan tanpa memanjatkan doa. Kondisiku sekarang mudah lelah, sering sesak napas, berkeringat dan lututku mengalami pengapuran karena usiaku tak lagi muda.Aku tetap harus kontrol rutin ke RS Mitra Keluarga Kalideres, jaraknya 1 jam dari kediamanku di kawasan Jakarta Barat. Dokter saat ini menyarankanku melakukan pemeriksaan kateterisasi jantung dan operasi pasang ring jantung untuk membuka sumbatannya.Tapi aku terkendala biaya karena biaya pengobatan cukup besar dan aku hanya bekerja serabutan. Apalagi kondisiku sekarang sulit untuk bekerja dan tak jarang kami bahkan makan satu kali sehari karena kurang biaya. Harapanku hanya sembuh, aku ingin bisa beraktivitas normal agar bisa terus merawat kakakku. #TemanBaik, mari bantu Senly agar bisa mendapatkan jantung sehatnya dan bisa terus mengurus kakaknya dengan cara klik Donasi Sekarang di bawah ini!

Dana terkumpul

Rp. 960.000
7 hari lagi
Dari Rp. 20.000.000
Card image cap
Anak
Perjuangan Bayi 7 Bulan Melawan Jantung Bocor dan Pembuluh Darah Terbalik

Sempat ada infeksi di jahitannya, jadi harus masuk ruang operasi untuk membuka jahitannya lagi. Aku cuma berdoa apapun itu tindakan medisnya, semoga ia kuat melaluinya. Hai TemanBaik! Ini buah hatiku, Muhammad Raffasha Putra (7 bulan). Aku tidak menyangka di usianya, anakku harus melalui banyak tindakan medis sejak divonis menderita pembuluh darah terbalik dan jantung bocor.Sebenarnya, aku sudah mulai curiga dengan kondisi bibir dan kukunya yang membiru ketika ia lahir. Tapi, aku beranikan diri membawanya ke RS Awal Bros Pekanbaru, waktu mulai ketahuan ia sesak napas dan susah menyusu. Rasanya tidak nyata untukku, waktu dokter bilang anakku menderita pembuluh darah terbalik dan kelainan jantung bawaan. Oya, anakku juga sempat dirawat di ruang NICU RS Arifin Achmad Pekanbaru waktu masih 1 bulan. Aku kira, anakku cuma akan berobat di Pekanbaru saja, tapi ternyata harus dirujuk ke RS Harapan Kita Jakarta. Berbekal dana dari penghasilan suamiku yang tak seberapa, sebagai tukang pembuat cincin, kami memutuskan untuk berangkat ke Jakarta. 5 bulan umur yang masih menggemaskan untuk bayi-bayi pada umumnya, tapi kami harus mengantarkannya ke meja operasi. Setelah operasi, kondisinya malah makin memburuk. Napasnya sesak dan saturasinya 40. Jadi, anakku harus keluar masuk Ruang Semi Intensif Medical, ICU dan IGD. Semenjak itu, dokter memberitahu kalau obat-obatannya tidak ditanggung BPJS. Kami bingung, sudah kehabisan biaya, sementara banyak kebutuhan anakku yang harus dibeli selama di Jakarta. TemanBaik, maukah mendukung kesembuhan anak kami? Sedikit bantuanmu bisa membantu kami untuk operasi keduanya.Untuk TemanBaik yang mau membantu anakku bisa menyalurkannya dengan cara klik Donasi Sekarang di bawah ini ya!

Dana terkumpul

Rp. 10.095.021
7 hari lagi
Dari Rp. 20.000.000
Card image cap
Anak
Perkembangannya Terhambat, Bantu Anak Nelayan Sembuh dari Penyakit Jantung

“Aku anak yang penurut kak, aku selalu mau melakukan tindakan pengobatan apapun untuk sembuh. Aku ingin sehat, ingin sekolah, biar bisa wujudkan cita -citaku jadi pilot,” ungkap Arfan.Halo kak! Namaku Arfan Alraskha Arnawama (6 thn), sejak kecil aku di diagnosa kelainan jantung bawaan. Awal ketahuannya saat aku imunisasi di usia 2 bulan, pihak puskesmas melihat kondisiku kebiruan, sesak, dan sering muntah. Akhirnya aku dirujuk untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut, dan hasilnya membuat ibuku terkejut.Dokter RSUD Kariadi Semarang mendiagnosa aku TOF, yaitu kelainan jantung bawaan yang mempengaruhi aliran darah dalam jantung, yang disebabkan terjadinya kombinasi dari 4 kelainan jantung. Aku pun dirujuk ke RSCM Jakarta dan sudah melakukan operasi BT Shunt tahun 2021 dan BT shunt kedua tahun 2023.Sakit ini membuat perkembanganku terhambat,  aku baru bisa berjalan di usia 4 tahun dan bicaraku jadi terganggu. Sampai saat ini aku masih minum susu, soalnya aku merasa mual tiap mencium aroma makanan. Jika terlalu banyak gerak aku akan sesak dan membiru, makanya aku cenderung memilih diam meskipun aku sangat ingin bermain sama teman-temanku.Jika sedang kambuh, penyakit jantung ini rentan membuat pneumonia (infeksi paru), sehingga menyebabkan batuk berat dan harus di nebula (uap). Biasanya mama akan pijit punggung, kaki dan tanganku kalau sakitku datang.Mama merupakan pahlawan hidupku yang selalu mendampingiku dalam melalui penyakit yang begitu berat ini. Mamaku hebat melalui ini semua meski tanpa ditemani papaku yang jauh dari keluarga karena berjuang mencari nafkah untukku berobat, pulangnya setahun sekali. Papa bekerja sebagai nelayan yang penghasilannya tidak menentu.Aku saat ini sedang menunggu jadwal operasi lanjutan dan masih harus rutin kontrol ke beberapa poli di RSCM Jakarta. Orang tuaku terkendala biaya karena harus membawaku dari Pekalongan ke Jakarta. Aku juga butuh membeli alat-alat kesehatan, diantaranya alat nebulizer, ventolin, NGT, feeding buret, sepatu koreksi ortopedi, dan alat terapi wicara. #TemanBaik, mari bantu Arfan agar bisa melakukan operasi selanjutnya dan membantu perkembangannya agar bisa seperti anak-anak lainnya dengan cara klik Donasi Sekarang di bawah ini!

Dana terkumpul

Rp. 1.831.007
13 hari lagi
Dari Rp. 20.000.000
Card image cap
Anak
Kejang-kejang Hingga Koma, Bantu Latifa Sembuh dari Hidrosefalus

Latifa, gadis kecil berusia 9 tahun yang menderita hidrosefalus sejak lahir. Dia mengalami demam kejang hingga tidak sadarkan diri, Latifa bahkan pernah koma. Sudah melakukan dua kali operasi, namun sayang gagal. Awal gejala dari hidrosefalus yang diderita Latifa ialah demam kejang. Demamnya tak kunjung reda, dan suhunya selalu di atas 37 derajat. Karena kondisi tersebut, Latifa tidak bisa beraktivitas normal. Latifa yang tinggal bersama ibunya di Duren Sawit, Grobogan, Jawa Tengah, ini sudah menjalani pemeriksaan dan pengobatan di RS Budhi Asih. Sang ibu, Rindi Antika, merasa sangat sedih dengan perkembangan putrinya yang tidak ada kemajuan. Sebagai orang tua tunggal (single parent) dan penjual kopi keliling yang hanya menghasilkan Rp600.000 per bulan, Rindi merasa sangat kesulitan untuk mencari biaya pengobatan Latifa.Latifa harus menjalani pengobatan dan rawat inap di rumah sakit. Memang sebagian biaya bisa dipenuhi oleh BPJS, namun banyak juga biaya yang tidak bisa dicover. Penghasilan sang ibu masih kurang sehingga menghambat proses penanganan Latifa, akibatnya Latifa selalu telat mendapatkan susu. Banyak kebutuhan Latifa lainnya  yang belum bisa terpenuhi. TemanBaik, biaya untuk pengobatan Latifa tidak sedikit. Untuk bisa segera sembuh, Latifa tentunya harus operasi lagi dan melanjutkan pengobatan yang sempat terputus. Orang tua Latifa ingin membelikan kursi roda khusus untuk anaknya yang harganya tidak murah. Untuk mendapatkannya tidak bisa hanya mengandalkan pendapatan dari menjual kopi keliling. Latifa membutuhkan dana Rp. 20.000.000 untuk pengobatan dan biaya transportasi bolak-balik rumah sakit. Kebutuhannya yang harus dibeli juga banyak, yaitu susu dalam seminggu bisa menghabiskan 2 dus ukuran 800 gr. Pempers per minggunya 1 bal, madu 1 botol besar per minggu,  tissue basah 4 pcs selama 1 minggu. Latifa juga membutuhkan tissue kering, minyak kayu putih 1 botol per 5 hari.  Ayo teman-teman bantu adik Latifa agar bisa melanjutkan pengobatannya yang sempat terputus. Ulurkan tangan untuk turut membantu Latifa dengan berdonasi. Salurkan bantuan dengan cara: Klik “Donasi Sekarang”Isi nominal donasiPilih metode pembayaran, kalau ingin lebih praktis kamu bisa berdonasi dengan OVO, DANA, LinkAja, ShopeePay, GoPay, Sakuku, BRI E-Pay dan BCA Klik-Pay, atau kamu juga bisa berdonasi dengan cara transfer antar bank (BRI, Mandiri, BCA, BNI).

Dana terkumpul

Rp. 5.655.004
3 hari lagi
Dari Rp. 20.000.000
Card image cap
Anak
Harus Dikateterisasi! Orang tuanya Berupaya Agar Arsya Tak Sakit Selama 2 Tahun Hidup dengan Jantung Bocor

“Kondisi Arsya sehat, karena kami sebagai orang tua sangat menjaga agar Arsya tidak sakit dan tidak mudah lelah, karena kalau sudah sakit, lama sembuhnya. Tubuhnya akan sangat lemah, bergetar, dan jantungnya berdebar kencang, membuat saya sangat takut,” ungkap Mukhammad Mubarok.Mukhammad Arsya Alfarizqi (2 thn) adalah anak pertama yang aku dan istriku tunggu kehadirannya. Tapi perasaan kami turut dibuat gelisah, karena di usianya yang masih 3 hari, Arsya terkena penyakit gula darah rendah dan keesokan harinya terkena penyakit kuning.Pada usianya yang hampir seminggu, dokter menduga bahwa anak kami punya penyakit jantung bawaan. Dokter mendapati jantung anak kami berisik saat diperiksa dengan stetoskop. Setelah dilakukan echo jantung, ternyata memang benar anak kami didiagnosa jantung bocor.Kami sangat sedih dan terpukul Arsya didiagnosa penyakit serius. Akibatnya, Ia jadi mudah lelah, jantungnya berdetak cepat, berkeringat saat makan dan menangis,  minum susunya tidak lancar, sehingga berat badannya sulit naik.Tapi kami selalu mendapatkan kekuatan setelah melihat senyum dan tawanya. Meski nyawa taruhannya, kami tidak akan gentar demi kesembuhan Arsya. Aku rela pagi, siang, malam, bahkan terkadang sampai pulang menjelang subuh untuk mencari tambahan biaya demi memenuhi kebutuhan kesehatan anakku.Selama 2 tahun hidup bersama sakit jantungnya, Arsya tidak pernah ada keluhan seperti sesak nafas dan tubuh membiru. Hal itu karena kami sering konsultasi dengan ahli medis tentang cara menjaga kesehatan anak kami. Tapi pertumbuhannya saat ini sudah di bawah garis merah. Dokter sudah menyarankan agar Arsya menjalani kateterisasi jantung di Surabaya. Tapi kami terkendala biaya karena pengobatan dari tempat kami di Kalimantan ke Surabaya sangat besar. Saya dan istri bekerja sebagai staf desa yang penghasilannya tidak besar untuk membawa anak kami merantau menjemput kesehatannya.#TemanBaik, mari bantu Arsya agar bisa mendapatkan jantung sehatnya dengan cara klik Donasi Sekarang di bawah ini!

Dana terkumpul

Rp. 1.024.000
13 hari lagi
Dari Rp. 20.000.000
Card image cap
Anak
Radang Otak buat Tubuh Anakku Kaku dan Tidak Bisa Merespons Apa-apa

Qonita harus terus melakukan pengobatan supaya terhindar dari kejang-kejang hebat, pendarahan dan akibat fatal lainnya. Hai TemanBaik!Ini anakku Qonita (5th). Ia tidak bisa beraktivitas dengan normal seperti anak-anak lainnya. Itu karena cerebral palsy yang dideritanya. Awalnya, anakku demam sampai kejang, semakin hari aku lihat kondisinya semakin lemah. Setelah aku periksa ke RSUDZA, dokter bilang anakku terkena virus ensefalitis (radang otak) dan cerebral palsy. Sekarang tubuhnya sampai tidak bisa menanggapi apa-apa. Berbagai cara aku lakukan sampai ke pengobatan alternatif, dengan harapan ada respons dari tubuhnya dan bisa makan tanpa selang NGT lagi. Sudah 10 bulan anakku seperti ini. Penghasilan ayahnya dari bekerja serabutan tak bisa mendukung kebutuhan pengobatannya. Kebutuhan sehari-hari saja masih kurang, sampai dokter bilang anakku kurang gizi. Belum lagi kakaknya juga memiliki penyakit yang sama. Jadi, pengeluaran untuk pengobatan kedua anakku lebih besar dari pemasukan kami. Aku cuma ingin anak-anakku sembuh dan sehat. TemanBaik, perjuangan sang ibu untuk kedua anaknya benar-benar memprihatinkan. Kita bisa meringankan beban mereka untuk kebutuhan sehari-hari, pengobatan dan juga biaya transportasinya. Yuk, dukung kesembuhan Qonita dengan cara klik tombol Donasi Sekarang di bawah ini ya!

Dana terkumpul

Rp. 24.299.015
5 hari lagi
Dari Rp. 20.000.000
Lihat Semua
  Lihat Semua Campaign