
Naik Angkot Malam, Demi Bawa Dicky Berobat Kerusakan Otak
Rp. 6.849.004 dari Rp. 29.860.000
71 hari lagi
Penggalang Dana

Nur hasanah 
Identitas Terverifikasi
Penerima Donasi
Dicky febbyansyah
Identitas Terverifikasi
Lokasi
Kab. Lebak
Surat Rujukan
Tervalidasi oleh Tim BenihBaik.com
Surat Hasil Laboratorium
Tervalidasi oleh Tim BenihBaik.com
Surat Rincian Biaya Pengobatan
Tervalidasi oleh Tim BenihBaik.com
“Setiap jam 3 pagi, aku memulai hari dengan menggendong anakku menembus dingin dan gelap malam, naik kendaraan umum yang tak nyaman, demi membawa anakku ke rumah sakit. Lalu, jam 4 sore, aku pulang dengan pundak nyeri, bekas tali gendongan dan tas berisi perlengkapan anak”
“Tapi semua perjuanganku terbayar! aku melihat keajaiban-keajaiban kecil terjadi, pengobatan membuat kondisi anakku perlahan membaik. Melihat anakku tumbuh menjadi anak yang ceria adalah momen tak terlupakan dan sumber kebahagiaanku.” -Nur Hasanah, Orang tua Dicky-
Di hadapan keluarga, aku berpura-pura tegar. Padahal, setiap malamku diisi oleh air mata sambil menatap anakku, Dicky Febbyansyah (2 thn). Ia sedang berjuang dari cerebral palsy (kerusakan otak), gizi buruk, dan mikrosefali (lingkar kepala kurang normal).
Pernah aku merasa gagal sebagai ibu, tak sanggup menerima kondisinya, bahkan takut membawanya berobat karena mental ini belum siap. Tapi perlahan aku sadar, anak adalah titipan Tuhan yang harus dijaga. Sejak itu, aku dan suami bertekad keras untuk pengobatannya.
Dulu masih ada suamiku yang menemaniku mengantar anak ke rumah sakit, tapi kini aku sendiri yang harus bolak-balik dari Banten ke Jakarta, demi menghemat biaya. Apalah daya, suamiku hanyalah seorang buruh pabrik yang penghasilannya tak menentu.
Uang di tangan sering kali hanya cukup untuk ongkos, tapi tetap aku paksakan harus berangkat bawa anak berobat. Dalam tas hanya ada bekal susu untuknya, sedangkan aku tak apa perutku kosong, lambungku perih asal anakku bisa terus berjuang sembuh.
Anakku sudah melewati berbagai tindakan medis, seperti tes menelan, endoskopi, rontgen pinggul, dan fisioterapi. Kini dia mulai bisa berbaring miring ke kanan, meski kaki dan tangannya masih kaku, dan leher serta pinggangnya belum kuat menopang tubuhnya.
Setiap melihat anak-anak seusianya bermain di depan rumah, anakku sangat antusias. Wajahnya seolah berkata, ‘aku ingin sembuh dan bisa bermain seperti teman-teman.’ Begitu pula aku, selalu menanti Ia hidup normal seperti anak-anak lainnya,
Namun, kendala biaya saat ini cukup berat keluarga kami yang sangat sederhana. Sementara anakku membutuhkan biaya untuk ongkos ke rumah sakit, obat yang tidak dicover BPJS, alat terapi, susu dan kebutuhan lainnya.
#TemanBaik, mari bantu Dicky untuk melanjutkan pengobatan dengan cara klik Donasi Sekarang di bawah ini!


Belum ada aktifitas terbaru penggalang dana
Bantu Campaign Lainnya