Benihbaik x Kementrian Kesehatan
Salurkan donasi anda ke campaign-campaign di bawah ini
Campaign Pilihan Hari Ini

Ameena Mampu Bertahan Meski Diintai Komplikasi Penyakit
Merdi Kartiko

Algino Berjuang Sembuh dari Penyakit Jantung
Alian Efendi

Anak Pemulung Berjuang Sembuh dari Kelainan Usus. Ia Harus Operasi!
Misnah Ahmad

Harapan Farisya untuk Sembuh dari Penyakit Jantung
Farisya Putri Adriani

Sempat Kritis, Afiza Berjuang Melawan Berbagai Macam Penyakit
Siti Haryati
Pilihan Benihbaik

Anak Pemulung Berjuang Sembuh dari Kelainan Usus. Ia Harus Operasi!
Misnah Ahmad

Harapan Farisya untuk Sembuh dari Penyakit Jantung
Farisya Putri Adriani

Algino Berjuang Sembuh dari Penyakit Jantung
Alian Efendi

Ameena Mampu Bertahan Meski Diintai Komplikasi Penyakit
Merdi Kartiko

Sempat Kritis, Afiza Berjuang Melawan Berbagai Macam Penyakit
Siti Haryati
Panggilan Mendesak
Waktu mereka tidak banyak, mereka sangat membutuhkan bantuan kalian

Jangan Biarkan Mimpi Adit Terhenti! Mari Bantu Ia Tetap Sekolah
Setiap anak berhak untuk bermimpi, termasuk Sahrul Aditia. Namun, mimpi itu terasa semakin jauh ketika tunggakan sekolah menumpuk dan biaya untuk melanjutkan ke SMK belum ada. Adit ingin terus belajar, tapi tanpa bantuan, langkahnya menuju masa depan bisa terhenti di sini.Sejak ayahnya meninggal, Adit hidup bertiga bersama ibu dan adiknya, Ramadhan. Untuk membantu ekonomi keluarga, Adit berjualan es dan ciki-ciki sepulang sekolah. Ibunya bekerja sebagai buruh cuci harian, berpindah dari rumah ke rumah, meskipun tubuhnya lemah akibat penyakit batu ginjal yang sudah lama dideritanya.Meski hidup penuh keterbatasan, semangat Adit untuk belajar tak pernah padam. Saat SD, ia pernah meraih peringkat pertama di kelasnya. Hujan, angin, bahkan tidak adanya ongkos tak menghentikannya untuk tetap bersekolah dan mengaji. Ia percaya bahwa pendidikan adalah kunci untuk mengubah nasibnya dan keluarganya.Namun, beban yang ditanggung keluarganya semakin berat. Ibu Adit harus berhutang ke bank keliling untuk modal dagang, sementara biaya kontrol kesehatan ibu dan adiknya kini terhenti karena tidak ada uang. Di saat teman-temannya bisa menikmati makanan layak, Adit dan keluarganya sering kali hanya makan singkong rebus karena keuangan yang serba sulit.Adit bercita-cita menjadi orang sukses agar bisa membiayai sekolah adiknya, menyembuhkan ibunya, dan bahkan membantu anak-anak yatim lainnya yang mengalami kesulitan seperti dirinya. Tapi untuk mewujudkan mimpi itu, ia butuh uluran tangan dari #TemanBaik yang peduli terhadap masa depan anak-anak seperti dirinya.#TemanBaik, yuk bantu Adit melunasi tunggakan sekolah dan membayar biaya masuk SMK. Sekecil apa pun bantuan yang diberikan, akan menjadi harapan besar bagi Adit dan keluarganya untuk terus melangkah menuju kehidupan yang lebih baik.Mari bersama-sama menjadi jembatan bagi masa depan Adit. Caranya klik Donasi Sekarang di bawah ini!
Dana terkumpul

Kesakitan Hingga Hidungnya Mengeluarkan Darah, Bantu Fatimah Dapatkan Jantung Sehatnya
“Anak saya langsung dirawat di rumah sakit begitu tiba di Jakarta karena mengalami drop. Fatimah mengalami sesak, saturasinya rendah, trombositnya turun, infeksi paru-paru, hingga keluar darah dari hidung. Bukan main saya sedihnya melihatnya menderita dan kesakitan terus-terusan, tapi saya sebagai ibunya harus kuat, biar anak saya juga kuat,” ungkap Marlina, Ibunda dari Fatimah.Fatimah Azzuhra (17 bln) merupakan bayi mungilku yang begitu lahir sudah tampak biru, kami pikir dia hanya hitam. Selama sebulan kelahirannya Fatimah hanya menangis saja, kami pun curiga dan membawanya ke dokter. Setelah diperiksa, Fatimah ternyata didiagnosa kelainan jantung. Penyakit ini membuat lidah anak saya hitam, bibirnya biru, kelopak matanya bengkak, matanya merah, ujung kuku membesar serta membiru. Anak saya dengan tubuh ringkihnya juga harus berjuang dengan sesak nafas, menahan kondisi demam, dan berat badan yang tak kunjung naik.Dokter akhirnya merujuk Fatimah untuk melanjutkan pengobatan di Rumah Sakit Jantung Harapan Kita Jakarta karena semakin memprihatinkan. Kami sebagai orang tua luar biasa terpukul tak hanya karena melihat kondisi anak kami, tapi juga biaya berobat ke Jakarta yang setahu kami sangat besar.Tapi kami semangat mengumpulkan dana, kami menjual sawah di kampung hingga meminjam uang untuk modal kami ke Jakarta. Tak hanya itu, tapi demi kesembuhan Fatimah, saya juga meninggalkan 3 anak saya lainnya di Aceh. Saya jalani dengan yakin, Fatimahku akan sembuh.Dokter bilang selanjutnya Fatimah akan operasi pasang kateterisasi dan operasi besar TOF. Kami membutuhkan dana lebih untuk keperluan operasi dan biaya hidup selama di Jakarta. Ayah Fatimah merupakan karyawan swasta di kampung dan saya ibu rumah tangga.Saya optimis dan semangat untuk melihat anak saya sehat. Kami tak sabar melihatnya bisa merangkak, berdiri, berjalan, melihatnya tumbuh besar tanpa rasa sakit. Kami selalu optimis bahwa setiap kemauan pasti ada jalan, dan berharap ada rezeki dari arah yang kita tidak tahu .#TemanBaik, mari kita menjadi bagian yang membantu perjuangan Ibu Marlina untuk kesembuhan Fatimah dengan cara klik Donasi Sekarang di bawah ini!
Dana terkumpul

Kampung Hobong Papua Memanggil untuk Tanam Pohon
Papua menghadapi masalah lingkungan serius! Wilayah Indonesia yang terkenal dengan keindahan alamnya yang syahdu ini mengalami musibah yang memilukan. Pada 2022 lalu, api berkobar hebat hingga menghanguskan 10 hektar lahan di Kampung Hobong, Papua.Masyarakat tampak lesu melihat serpihan pepohonan yang sudah rata menjadi abu nan tandus. Kejadian 2 tahun lalu ini ternyata berdampak hingga kini. Lahan bekas kebakaran itu sudah marak ditumbuhi ilalang yang gersang, kondisi yang meningkatkan resiko terjadi kebakaran lagi.Keresahan yang mengancam lingkungan kampungnya ini ternyata memunculkan sekelompok pemuda untuk membuat gebrakan terhadap lingkungan. Komunitas Pemuda Hobong, beranggotakan 15 orang yang berangkat dari individu yang putus sekolah dan sebagian masih sekolah formal. Status pendidikan tak menghalangi mereka!Diketuai oleh pendiri Sekolah Adat Hobong, yaitu Bapak Origenes Monim, Pemuda Hobong berhasil menggerakkan puluhan pemuda lainnya di Kampung Hobong untuk terus melanjutkan misi penghijauan. Tak heran, Pemuda Hobong menerima penghargaan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) atas kontribusinya dalam pelestarian sumber daya alam (SDA).Selain itu, Bapak Origenes sendiri juga telah memimpin berbagai inisiatif penanaman pohon di lahan-lahan kritis di wilayah Sentani, Papua, khususnya Bukit Sentani, yang kini sedang dalam proses pemulihan melalui program penghijauan. Para pemuda dan masyarakat kini telah menanam lebih dari 7000 pohon di wilayah kritis Papua. Pada awalnya, kegiatan penanaman mereka lakukan secara swadaya di lahan tidur, dengan menanam pohon jambu mete hingga mahoni. Kali ini, Pemuda Hobong berkolaborasi dengan organisasi The Samdhana Institute memiliki program #Planting4Future, yaitu menanam 300 pohon di lahan kritis dan terancam kebakaran di Distrik Sentani, Kampung Hobong RW 3, dekat dengan area Sekolah Adat Negeri Papua. Rencananya program penanaman akan dilakukan dalam waktu dekat.Namun, keterbatasan dana menjadi tantangan besar untuk dilakukannya kegiatan ini. Selain itu, kebutuhan logistik di area yang jauh dari perkotaan menjadi kendala. Mereka membutuhkan dana untuk pembelian bibit pohon, pupuk, peralatan tanam, dan lainnya.#TemanBaik, mari kita bantu misi Pemuda Hobong untuk melanjutkan menyelamatkan lingkungan Papua dengan cara klik Donasi Sekarang di bawah ini!
Dana terkumpul

2 Tahun Hanya Minum Obat, Brayen Harus Segera Operasi Jantung
“Kadang meneteskan air mata, lupa makan, susah tidur, setiap hari itu kami rasakan selama 3 bulan lebih kami berada di Jakarta untuk pengobatan anak. Kami tidak bisa mencari uang karena tidak sedang di kampung, sementara anak kami sedang dirawat di rumah sakit menunggu jadwal operasi. Kami berharap bisa membawa jantung sehat untuk anak kami saat pulang ke Kalimantan nanti.” -Kimas, Ayah Brayen-Selama bertahun-tahun ternyata anak saya, Florensius Brayen (7 thn), hidup dengan kelainan jantung tanpa sepengetahuan saya. Dokter mengatakan penyakit itu dialami anak saya sejak dalam kandungan, tapi saya baru mengetahui saat anak usia 5 tahun.Awalnya ketika Brayen sekolah TK, bibir dan kuku Brayen sering membiru saat kelelahan. Saya kira salah kasih makan anak dan akhirnya memutuskan untuk membawanya berobat. Siapa sangka ternyata ada kebocoran sebesar 14,3 mm di jantung anak saya.Sejak itu Brayen diharuskan minum obat rutin oleh dokter dan kini sudah 2 tahun lamanya. Kadang Ia kambuh hingga mengalami batuk disertai sesak nafas parah, biasanya saya akan bawa ke rumah sakit tanpa kenal waktu pagi, siang, maupun malam. Hari-hari saya penuh dengan kekhawatiran akan keselamatan anak.Hingga akhirnya anak saya dirujuk melanjutkan pengobatan ke rumah sakit di Jakarta. Saya menabung dan bekerja lebih keras mengumpulkan dana sampai berhasil membawanya pengobatan dari Kalimantan menuju Jakarta. Saya ingin melihat buah hati saya tercinta bisa bernafas dengan tenang.Kini Brayen sedang menunggu jadwal operasi sambil pengobatan di Jakarta. Syukurlah sejauh ini kondisinya stabil karena rutin minum obat. Tapi sayangnya saya sudah kehabisan biaya, saya merupakan pekerja serabutan dengan penghasilan tak menentu.Biaya merantau di Jakarta cukup besar, diantaranya untuk obat yang tidak tercover BPJS, transportasi, sewa tempat tinggal, beli susu, buah-buahan dan vitaminnya. Anak saya sudah tidak sabar ingin segera sehat, apalagi sudah lama tidak sekolah. Ia juga sudah bertanya-tanya kapan pulang ke kampung, pengen sekolah katanya. #TemanBaik, mari bantu Brayen agar bisa terus melanjutkan pengobatan dan menjalani operasi jantung dengan cara klik Donasi Sekarang di bawah ini!
Dana terkumpul

Bantu Pengurus Panti yang Rela Jadi Pengemudi Ojek Online Hidupi Anak-anak di Yayasan Hosea Balusede
“Saya bukanlah pengemudi ojek online biasa, tapi hasil keringat saya bekerja seharian menjadi penentu hidup belasan anak-anak di Panti Hosea Balusede,” ungkap Thomas Bu Ulolo, pengurus Panti Hosea Balusede.Perkenalkan, saya Thomas Bu Ulolo (37 thn), saya merupakan salah satu pengurus sekaligus sosok ayah yang dicintai oleh anak-anak Panti Hosea Balusede. Panti ini merupakan yayasan yang bergerak dalam aksi sosial dan pembinaan yatim piatu yang terletak di Tanjung Morawa, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara.Jumlah anak-anak yang mendiami panti ini sekarang ada 13 orang dan ditambah 5 pengurus. Kegiatan anak-anak panti kami sama seperti anak-anak pada umumnya, yaitu belajar rutin, ibadah sekolah minggu, dan sekolah umum.Salah satu anak yang saat ini berada di panti yaitu Imelda Bu Ulolo (16 thn), ditinggal orang tuanya sejak kecil dan hidup bersama neneknya. Tapi sang nenek meninggal dunia hingga membuatnya tidak ada yang mengurus dan sempat menunda sekolah selama 1 tahun setelah tamat SMP. Kemudian Imelda mendengar tentang panti kami, dan akhirnya memutuskan untuk melanjutkan hidup dan sekolahnya di panti.Kami senantiasa berusaha semaksimal mungkin untuk memenuhi kebutuhan anak panti. Tapi sayangnya panti kami ini jarang ada donatur, sehingga kondisi anak-anak panti saat ini terancam kebutuhan dan biaya pendidikan. Apalagi keadaan panti saat ini sering banjir. Kami sebagai pengurus berjuang untuk kebutuhan anak binaan kami, misalnya saya sebagai pengemudi ojek online yang penghasilannya tidak menentu setiap hari. Saat ini kami membutuhkan dana untuk membeli sembako, biaya pendidikan anak panti, karena yang sudah sekolah 10 orang, yaitu 6 orang di bangku SD, 2 orang di bangku SMP, dan 2 orang di bangku SMA.#TemanBaik, mari kita bantu anak-anak di Panti Hosea Balusede agar bisa melanjutkan pendidikannya dan melihat masa depan yang cerah dengan cara klik Donasi Sekarang di bawah ini!
Dana terkumpul

Bantu Pengobatan Haikal Sembuh dari Kanker Darah
“Badan anak saya memar-memar, pucat, lemas, kadang sesak nafas karena pengobatannya terhenti karena saya kekurangan biaya. Saya sangat takut sekali karena sebelumnya saya pernah kehilangan anak saya juga akibat sakit,” ungkap Frizka, Ayah Haikal.Awalnya Haikal Ibrahim Saputra (6 thn) mengalami demam tinggi dan dirawat selama 3 hari di puskesmas dengan diagnosa gejala DBD. Kemudian Ia dirujuk ke rumah sakit hingga dirawat 10 hari dengan gejala autoimun dan harus melanjutkan pengobatan di Jakarta.Orang tuanya pun membawa Haikal ke Jakarta dan Ia kembali menjalani pemeriksaan berupa pengambilan sampel darah sumsum tulang belakang. Ternyata hasilnya Haikal didiagnosa leukimia atau kanker darah.Kondisi Haikal saat ini badannya sering memar, pucat, demam tinggi, nafsu makannya kurang. Ia seharusnya melakukan kontrol rutin tiap seminggu sekali dan harus melakukan pengambilan darah lagi dari sumsum tulang belakangnya.Sayangnya orang tua Haikal terkendala biaya hingga pengobatannya pun berhenti dan memperparah kondisinya. Biaya transportasi dari Banten menuju Jakarta cukup berat, ditambah lagi biaya tes laboratorium yang mencapai jutaan rupiah.Ayahnya bekerja sebagai penjual es kelapa muda dan melakukan pekerjaan tambahan lainnya untuk biaya kesembuhan sang anak. Sedangkan ibunya merupakan ibu rumah tangga.#TemanBaik, mari kita bantu Haikal untuk melanjutkan pengobatannya dengan cara klik Donasi Sekarang di bawah ini!
Dana terkumpul

Bayiku Lahir dengan Kondisi Gawat Janin! Ia Harus Berobat Jantung ke Jakarta
Bayiku lahir dalam kondisi gawat janin! Selang berukuran besar yang hampir menutupi sebagian wajahnya, harus ditancapkan di hidungnya untuk membantunya bernapas. Sementara suamiku yang bekerja mati-matian sebagai kuli yang penghasilannya terbatas. Himpitan ekonomi ini membuatku bertanya, apakah bisa kami memberikan harapan kesembuhan bagi anak? -Lestari, Orang tua Gentha-Tak ada kata yang bisa menggambarkan terlukanya hatiku! Sejak lahirnya buah hatiku, Gentha Arga Musyaffa (6 bln), aku sudah harus melihat Ia menahan ketidaknyamanan akibat tali-tali medis yang melilit di sekitar kepalanya. Namun, hanya itu satu-satunya cara untuknya bertahan hidup.Ia lahir lebih cepat, di usia kandungan 36 minggu. Aku melihat tubuhnya membiru dan rapuh, sampai harus masuk ruang PICU. Seiring waktu, kondisinya tak kunjung membaik hingga akhirnya dokter menduga anakku mengalami kebocoran jantung.Aku pun mengikuti saran dokter, membawa anakku berobat dari tempat tinggal di Wonogiri ke Surabaya. 4 jam perjalanan darat yang penuh kecemasan dan doa, setiap gerakan kecilnya di gendonganku membuat hatiku berat. Saat tiba, kabar yang kuterima ternyata lebih pahit.Kebocoran jantung anakku ukurannya cukup besar, sekitar 0.6 cm dan 0.9 cm! Dokter angkat tangan dan merujuk anakku untuk pengobatan ke Jakarta. Aku sendiri kebingungan memikirkan biaya, tapi aku bertekad anakku harus sembuh!Sejak lahir, aku lebih sering melihat anakku yang menangis dan menahan sakit. Sebagai Ibunya, memperjuangkan pengobatan paling tidak bisa mengurangi rasa sakitnya dan mengantarkannya pada kesembuhan. Namun, harga sehat yang harus dibayarkan juga sangat besar.Aku membutuhkan biaya transportasi ke rumah sakit, obat yang tidak dicover BPJS, susu kalori tinggi, pampers dan kebutuhan lainnya.#TemanBaik, mari bantu Gentha untuk melanjutkan pengobatannya dengan cara klik Donasi Sekarang di bawah ini!
Dana terkumpul

4 Kali Operasi Otak dalam 2 Tahun, TB Meningitis Hingga Hidrosefalus Menyerang Nabila
Sakit sekali ya Nak, kamu harus menjalani 4 kali operasi dalam kurun waktu 2 tahun? Kamu pasti bingung dan tak nyaman dengan semua selang yang menempel di kepalamu. Hati Ibu hancur setiap kali melihat tatapanmu yang sayu, seolah memohon pertolongan.Ibu ingin mencari pekerjaan agar bisa terus membiayai pengobatanmu, tapi siapa yang akan merawatmu? Penghasilan Ayah sebagai kuli bangunan sering kali membuat kami tersendat-sendat, untuk membayar harga kesembuhanmu. -Santi Wulandari, Orang tua Nabila-Anakku koma selama sebulan! Demam tinggi disertai kejang berulang saat usianya 2 tahun itu ternyata menjadi awal penderitaan anakku, Nabila Putri Arisanti (4 thn). Dokter mendiagnosanya mengalami TB Meningitis (Infeksi selaput otak), kejang, penumpukan cairan di otak, cerebral palsy (kerusakan otak). Bertubi-tubi penyakit menyerang otaknya, hingga akhirnya kesadaran anakku perlahan menurun, ia harus mengandalkan selang yang ditancapkan di hidungnya. Ia tak mengerti perintah dan belum bisa bicara, hanya rintihan dan tangisan yang Ia lakukan untuk mengungkapkan segala penderitaannya. Seolah belum cukup, penglihatannya juga perlahan menghilang. Betapa Ibu ingin menghapus semua rasa sakitmu, tapi Ibu hanya bisa memandangmu dan berdoa.Meskipun dokter berkata harapan Nabila untuk sembuh sangat kecil, tapi anakku kuat dan bisa bertahan hingga sekarang. Harapan sekecil apapun itu selalu tertanam di hatiku untuk kesembuhannya, karena awalnya Nabila memang anak yang sehat.Namun, harapanku yang besar untuk kesembuhan anakku bertabrakan dengan kenyataan pahit. Aku kesulitan biaya untuk pengobatannya yang panjang, untuk membawanya ke rumah sakit dari Bogor dan ke Jakarta saja butuh biaya besar. Belum lagi, masih ada obat yang tidak dicover BPJS, susu dan kebutuhan lainnya. #TemanBaik, mari bantu Nabila untuk melanjutkan pengobatan dengan cara klik Donasi Sekarang di bawah ini!
Dana terkumpul

Demi Kembali Sehat, Suamiku Butuh Operasi Jantung Segera
Halo #TemanBaikSaya adalah istri dari Nur Riyanto Permana, seorang suami dan ayah yang penuh kasih. Hidup kami berubah sejak penyakit jantungnya semakin memburuk, membuatnya kehilangan pekerjaan dan harapan.Suami saya didiagnosa mengidap jantung bocor sebesar 49mm, dengan tekanan paru tinggi dan kebocoran katup. Selama empat tahun terakhir, kami berusaha sekuat tenaga untuk terus berobat. Namun, tanpa penghasilan, hidup di Jakarta menjadi tantangan besar bagi keluarga kecil kami.Ia sering kesulitan bernapas, bahkan berjalan sedikit saja terasa berat. Saya melihatnya berjuang setiap hari, berharap bisa kembali sehat dan mencari nafkah untuk keluarga.Kami telah menjalani berbagai pemeriksaan medis berulang kali di RS Harapan Kita Jakarta, dengan biaya yang semakin membebani. Biaya yang tidak tercover oleh BPJS, alat medis, transportasi, dan kebutuhan harian semakin sulit kami penuhi.Dengan segala kerendahan hati, saya memohon bantuan dari #TemanBaik. Semoga dukungan dan doa kalian bisa menjadi jalan kesembuhan bagi suami saya.
Dana terkumpul

Tolong Umar Pulih! Kejang & Koma Mengancam Hidupnya
Di awal November 2024, Umar Hanan Wibowo (5 tahun) mengalami kejang pertama kali hingga mulutnya mengeluarkan busa. Saat dilarikan ke IGD, kejangnya terus berulang, hingga akhirnya Umar koma selama satu minggu dan harus dirawat di ruang PICU.Umar yang tak sadarkan diri dirujuk ke RSUD di Jakarta Pusat. Dokter melakukan serangkaian pemeriksaan dan menemukan adanya gangguan serius pada otaknya.Umar menjalani perawatan intensif selama 16 hari, sempat pulang selama dua hari, namun kondisinya kembali memburuk. Dengan suhu tubuh mencapai 40 derajat, Umar dilarikan kembali ke IGD dalam keadaan tidak sadarkan diri.Hingga kini, Umar masih harus menjalani pengobatan untuk infeksi otak yang dideritanya. Pengobatan ini tidak boleh terhenti, jika tidak, kondisinya dapat semakin memburuk. Bahkan, bisa mengancam nyawa Umar. Namun, biaya pengobatan yang tidak ditanggung jaminan kesehatan menjadi beban berat bagi keluarganya.Ayah Umar, Ari Wibowo, bekerja sebagai buruh pabrik dengan penghasilan 675 ribu rupiah per minggu, yang bahkan tidak cukup untuk kebutuhan sehari-hari. Keluarga Umar telah berusaha semaksimal mungkin untuk pengobatannya. #TemanBaik untuk bersama-sama membantu Umar melanjutkan pengobatannya. Caranya klik Donasi Sekarang di bawah ini!
Dana terkumpul

Tukang Semprot Nyamuk Berjuang untuk Kesembuhan Anaknya yang Lumpuh Otak
Banyak keluarga yang tidak mendukung kami untuk kesembuhan Rayhan! Tapi Rayhan adalah anak kami yang memberi sejuta kebahagiaan meski dengan segala kekurangan penyakitnya. Rayhan tetap kami gendong untuk sosialisasi ke lingkungan, kami tidak membedakannya dan tidak malu dengan keadaan yang dialami Rayhan. -Wulandari, Orang tua Rayhan-Ayah dari Muhammad Rayhan Al Hafizh (2 thn) hanyalah seorang tukang semprot nyamuk yang berjuang untuk anaknya yang terbaring lemah. Kalau Ayahnya sakit, kami harus menghadapi kelaparan dan keputusasaan di rumah dengan anak yang sakit. Meski penghasilan ayahnya terbatas, tapi kami terus berjuang agar Rayhan bisa kontrol ke rumah sakit dan fisioterapi. Penyakit ini menyerang Rayhan pertama kali saat usianya 6 bulan, Rayhan harus dilarikan ke IGD akibat demam, muntah, hingga diare.Semalaman dirawat di rumah sakit, Rayhan kehilangan kesadaran sampai gagal napas. Bahkan selanjutnya, Ia mengalami koma!Takdir begitu kejam ketika dokter mendiagnosa Rayhan meningitis tuberkulosis, infeksi otak yang menyebabkan lumpuhnya ingatanku. Bagai disambar ombak, aku terdiam merasakan sesak pada perasaanku.Sambil menahan tangis, aku menyaksikan sendiri perubahan anakku. Ia lupa segalanya, tak bisa lagi tengkurap dan menegakkan kepalanya lagi. Bahkan untuk sekedar mengangkat kaki dan tangannya, Ia tidak bisa. Ia malah sering kejang parah karena epilepsi. Ujian anakku kian bertambah ketika dokter bilang Rayhan harus operasi buah zakar akibat mengalami kelainan. Hancurnya hatiku tak bisa dijelaskan lagi, tapi aku optimis mampu merawat Rayhan meski Ia tidak seutuhnya bisa seperti anak normal lainnya. Namun pengobatan Rayhan yang sangat panjang ini membutuhkan biaya yang terus-menerus harus dikeluarkan. Cincin nikah dan anting emas sudah dijual untuk tambahan berobat Rayhan selama ini karena penghasilan suami tak seberapa.Saat ini Rayhan sangat membutuhkan biaya untuk transportasi ke Rumah Sakit Harapan Kita Jakarta, alat fisioterapi agar anak kami bisa berlatih melenturkan otot di rumah, obat yang tidak dicover BPJS, susu, dan kebutuhan lainnya. Aku berharap kasih sayang yang tulus ini bisa memberi kekuatan bagi Rayhan. #TemanBaik, mari bantu Rayhan untuk melanjutkan pengobatan dengan cara klik Donasi Sekarang di bawah ini!
Dana terkumpul

Santuni Yatim dan Dhuafa di Desa Bolano, Parigi Moutong
“Dan berbuat baiklah kepada orang tua, karib kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga dekat/ jauh, teman sejawat dan ibnu sabil yang kamu miliki”. Q.S An-Nisa Ayat 36Hai TemanBaik!Perkenalkan kami dari karang taruna Panagontu Boano di Desa Bolano, Kecamatan Bolano, Kab. Parigi Moutong, Sulawesi Tengah. Karang taruna yang dipimpin oleh Moh Fandi, S.E ini mempunyai kegiatan rutin berupa menyantuni anak yantim tidak mampu di wilayah sekitar. Menolong sesama manusia wajib hukumnya bagi kita yang mampu, utamanya yatim piatu dan duafa. Sesungguhnya Allah SWT berfirman dalam Q.S. At-Taubah Ayat 71“Dan orang orang yang beriman, laki-laki dan perempuan, sebagian mereka menjadi penolong bagi sebagian yang lain. Mereka menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah bagi yang mungka, melaksanakan sholat, menunaikan zakat, dan taat kepada Allah dan Rosul-Nya. Mereka akan diberi rahmat oleh Allah SWT. Sesungguhnya Allah maha perkasa lagi maha bijaksana”.Setiap bulan sesuai dengan program kerja, kami berencana untuk menyantuni yatim piatu dan duafa yang ada di Desa Bolano. Harapannya, semoga kegiatan ini dapat menjadi tempat bagi TemanBaik untuk berbagi rezeki yang telah diberikan Allah SWT.Dana yang terkumpul akan digunakan untuk membeli paket sembako/paket ibadah/paket perlengkapan sekolah untuk anak-anak yatim piatu. Serta paket sembako dan uang tunai untuk kaum duafaRencananya satu paket sembako berisikan Beras 5 kg, minyak goreng 2 liter, mie instant 1 dus, kopi 200 gram dan susu 2 kaleng. Sedangkan satu paket belajar terdiri dari seragam sekolah, tas, sepatu, buku tulis, pulpen dan pensil. Adapun satu paket ibadah berisi Al-Quran, baju koko, sajadah, songkok/ jilbab. Setiap paket nilainya Rp 200.000 dengan target penerima manfaat sebanyak 50 orang. Kami tentunya tidak dapat bergerak sendiri untuk menyantuni mereka. Adanya dukungan dari TemanBaik sangat diperlukan supaya lebih banyak TemanKita yang terbantu. Yuk TemanBaik, berbagi rezeki untuk TemanKita di Parigi Moutong-Sulawesi Tengah, dengan mengklik tombol Donasi Sekarang di bawah ini ya!
Dana terkumpul

Mari Bersama Bantu Keluarga Prasejahtera
“Kamu bersedekah ketika sehat dan pelit, takut miskin dan bermimpi menjadi kaya. Jadi jangan menundanya sampai hidup Anda dipertaruhkan. Jadi Anda berkata, si anu memiliki ini dan si anu memiliki ini. Sekalipun harta itu milik si fulan.” (HR. Bukhari)Bentuk ibadah di bulan suci Ramadhan bermacam-macam, salah satunya dengan menunjukkan kepedulian dan menolong sesama termasuk keluarga prasejahtera. Keluarga prasejahtera merupakan keluarga yang hidup di bawah standar kehidupan layak atau kesulitan ekonomi. Mereka yang merupakan keluarga prasejahtera biasanya pendapatannya rendah sehingga terbatas untuk memperoleh pendidikan, perawatan kesehatan, rumah yang layak, bahkan sulit memenuhi kebutuhan dasar seperti pangan, sandang, dan papan. Kelompok yang termasuk keluarga prasejahtera diantaranya anak-anak terlantar, pengungsi, lansia, buruh penghasilan rendah, hingga orang disabilitas.Berbagi dengan mereka yang membutuhkan bukan hanya merupakan kewajiban moral, tetapi juga merupakan cara yang efektif untuk merasakan kebersamaan, kebahagiaan membantu sesama, dan mendapatkan berkah Allah SWT. Oleh karena itu, marilah kita manfaatkan moment bulan suci Ramadhan dengan merangkul keluarga prasejahtera.Kita bisa memberikan mereka harapan dan keberkahan dengan meningkatkan kualitas hidup mereka dan kita sendiri bisa mendapatkan pahala berkali lipat. Dengan membantu keluarga prasejahtera mencapai kesejahteraan, kita dapat membantu menciptakan masa depan yang lebih cerah dan berkelimpahan bagi semua orang.Pada campaign kali ini, mari kita bersama-sama berbagi sembako kepada keluarga prasejahtera. Bantuan kita bisa menolong mereka terpenuhi kebutuhannya dalam beribadah sahur dan buka puasa dengan tenang.#TemanBaik, mari #SamaSama berbagi untuk Keluarga PraSejahtera dengan cara klik Donasi Sekarang di bawah ini!
Dana terkumpul

100 Kaki Palsu dari Produsen Lokal untuk Penyandang Disabilitas yang Membutuhkan
Dana yang terkumpul nantinya akan digunakan untuk membeli 100 kaki palsu berkualitas, dari produsen lokal yang terpercaya dan berpengalaman. Hai TemanBaik, Kami relawan dari We Love Other (WLO), sebuah NGO yang fokus pada pemberdayaan masyarakat disabilitas di Indonesia. Kami mau bercerita tentang Pak Ahmad, seorang kepala keluarga yang kehilangan kakinya, akibat kecelakaan beberapa tahun silam. Setelah kehilangan kakinya, ia harus berjuang hidup dengan keterbatasan fisik. Ia sudah tidak bisa berjalan dengan normal, karena harus pakai tongkat. Ia juga sering mengalami diskriminasi dari masyarakat. Namun, ia tidak pernah menyerah dan terus bekerja keras demi bisa menafkahi keluarganya. Ada lagi Siti, umurnya 10 tahun, tapi harus merelakan kakinya. Siti dan Pak Ahmad adalah 1 dari sekian banyak teman difabel yang perlu kita dukung. Maka dari itu, kami ingin mengajak TemanBaik untuk sama-sama membantu mereka. Dana yang terkumpul nantinya akan digunakan untuk membeli 100 kaki palsu berkualitas dari produsen lokal yang terpercaya dan berpengalaman. Dengan mendukung program ini, TemanBaik tidak hanya membantu mereka mendapatkan kaki palsu, tetapi juga memberikan harapan dan motivasi bagi mereka untuk terus berkarya dan berprestasi. TemanBaik juga turut mendukung pengembangan industri kaki palsu lokal, yang memiliki potensi besar untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.Yuk, dukung program pengadaan kaki palsu untuk penyandang disabilitas yang membutuhkan dengan cara klik Donasi Sekarang di bawah ini ya!
Dana terkumpul

Warga Pesisir Rupit, Sumsel Bertaruh Nyawa Lewati Jembatan Rusak dan Berlubang
“Saya takut anak-anak jatuh kalau lewat jembatan. Jembatan di sini cuma terbuat dari kayu dan sudah berlubang, di bawahnya ada sungai deras,” – salah satu warga RupitDi daerah pedalaman Musi Rawas, Sumatera Selatan, satu-satunya akses warga di sini adalah jembatan yang sudah rusak. Setiap kali melewati jembatan ini, kami diliputi rasa khawatir dan takut akan nyawa kami. Bukan nggak mungkin kalau tiba-tiba jembatan runtuh!Tapi walaupun sudah rusak begini, kami nggak ada pilihan lain selain terpaksa menggunakannya supaya tetap bisa mencari nafkah untuk keluarga kami di rumah. Hampir 6 tahun lamanya, lebih dari 500 warga nekat bertaruh nyawa di sini demi aktivitas sehari-harinya. “Saya sebenarnya takut tiap melewati jembatan ini. Tapi, saya harus bekerja di kebun, mengantar anak-anak sekolah, dan membeli kebutuhan pokok di kota. Terpaksa saya harus lewati jembatan ini karena satu-satunya jalan,” cerita salah satu warga.TemanBaik, tegakah kita yang diberi kemudahan akses ini melihat warga pedalaman seperti mereka harus berjuang hingga bertaruh nyawa demi keluarganya? Yuk, bersama-sama kita patungan bangun jembatan yang layak untuk warga pesisir Sungai Rupit dengan klik Donasi Sekarang di bawah ini!
Dana terkumpul

Anak Pedagang Mainan Berjuang Sembuh dari Kanker Darah
Kami terperangkap putus asa karena tidak punya uang, sempat terpikir, ‘bagaimana kalau hari ini tidak bawa anak kontrol ke rumah sakit?’ Tapi Tuhan begitu baik, memberikan rezeki lewat dagangan suami yang tiba-tiba laku, sehingga anak kami bisa berobat.”“Namun, jalan anakku menuju kesembuhannya masih panjang, seiring itu pula rasa was-was dan cemas akan keterbatasan biaya terus menghantui kami. Rasanya ingin berteriak, tapi kami harus kuat, apalagi kami juga punya 4 anak yang harus dihidupi.” -Ewis Darliah, Orang tua Mutiara-Suamiku tanpa lelah melangkahkan kaki kemana saja, menawarkan mainan ke tiap orang yang ditemuinya. Hanya dagangan mainan, yang menjadi sumber kehidupan keluarga kami. Tak peduli sesakit apa kakinya berjalan hingga malam hari, yang penting ada yang laku hari itu.Disela perjuangannya mencari nafkah, pikirannya selalu tertuju pada kondisi putri kami, Mutiara Aerelyn Belvania (7 thn). Saat mengetahui anak kami terkena leukimia akut, rasanya kami sebagai orang tua ikut menderita. Awalnya ku kira semua akan baik-baik saja ketika Ia diberikan obat warung saat mengalami demam, mual dan muntah. Tapi kenyataannya, kesembuhan tak kunjung datang padanya. Malamku dipenuhi tidak kecemasan, tak bisa tidur dan kehilangan nafsu makan, hanya memikirkan putriku memiliki sakit yang mengancam nyawanya.Kini kehidupan anakku lebih banyak diisi dengan perjuangan, pengobatan dan kemoterapi rutin masih terus dijalaninya. Aku harus terus mengawasinya karena kondisinya saat ini masih lemah karena kurang darah.Biaya pengobatan menjadi tembok besar yang menghalangi kami untuk memberikan yang terbaik bagi anak kami. Kami puasa demi menghemat pengeluaran, berhutang pada kerabat hingga tak terhitung jumlahnya demi membawa anak berobat. Entah bagaimana lagi kami harus menutupi biaya transportasi, obat-obatan yang tidak dicover BPJS, susu dan kebutuhan lainnya. #TemanBaik, mari bantu Mutiara untuk melanjutkan pengobatannya dengan cara klik Donasi Sekarang di bawah ini!
Dana terkumpul

Perjuangan Ermelinda Sembuh dari Kelainan Jantung
Sendirian, saya menempuh perjalanan panjang dari Kupang ke Jakarta demi membawa anak berobat. Sementara suami saya berjuang di kampung sebagai kurir paket, mengumpulkan biaya demi kesembuhan anak.Puji Tuhan, setelah berjuang antara hidup dan mati, anak saya berhasil melalui operasi dengan lancar. Namun, Ia masih terbaring lemah di rumah sakit menjalani masa pemulihan. Sedangkan biaya pengobatan, semakin membengkak. -Shinta, Orang tua Ermelinda-Saya tetap kuat, karena saya percaya Tuhan ada terutama buat anak saya, Ermelinda Gabriella Koanak (4 thn). Meski diintai penyakit jantung sejak lahir, tapi Tuhan selalu menjaganya dan memberinya keselamatan. Namun, perjalanan hidupnya tak pernah mudah.Anak saya harus minum obat setiap hari, banyak waktu yang dilaluinya dengan masuk rumah sakit akibat sesak napas yang tak henti menghantui. Di usianya yang sekarang, berat badannya hanya 10 Kg. Hancur sekali perasaan saya, menyaksikan tubuh kecil anak harus melalui banyak penderitaan.Kadang saya berpikir, Tuhan, mengapa anak saya yang harus melalui semua ini? Namun, melihat anak saya selalu cerianya yang selalu berdoa meski sedang sakit, saya sadar bahwa Tuhan selalu menolong saya dalam keadaan sesulit apapun.Pernah suatu hari, saya hampir pasrah tidak punya uang untuk membeli susu anak saat di Jakarta. Bagai perpanjangan tangan Tuhan, ada seorang ibu menghampiri saya dan berterima kasih karena anak saya memberikan cemilan pada anaknya. Setelah mengetahui kondisi kami, Ibu itu memberikan uang yang bisa membeli 2 kaleng susu.Keajaiban Tuhan sungguh luar biasa, anak saya hanya memberi satu tapi kami diberi dua. Namun, pengobatan anak saya masih panjang, saya kembali dihadapkan dengan himpitan ekonomi selama di Jakarta. Saya yakin, Tuhan akan kembali membantu saya.Saat ini anak saya yang sedang masa pemulihan masih membutuhkan biaya yang besar, seperti biaya untuk transportasi ke rumah sakit, sewa tempat tinggal selama di Jakarta, obat yang tidak dicover BPJS, susu, dan kebutuhan lainnya.#TemanBaik, mari bantu Ermelinda agar bisa melanjutkan pengobatannya hingga sembuh dengan cara klik Donasi Sekarang di bawah ini!
Dana terkumpul

Yuk, Ambil Peran Cerdaskan Anak Bangsa dengan Pembangunan Tempat Belajar
Bimbel yang aku dirikan di Desa Kalirejo, Palas, lampung Selatan, ini sudah memiliki 50 murid mulai dari usia 3 tahun sampai usia anak SMK yang putus sekolah.Hai TemanBaik, Aku Ike (37th), ibu rumah tangga biasa sudah kurang lebih 6 tahun ini berkecimpung di dunia baca tulis. Niat dan tekad, serta mimpiku ingin mencerdaskan anak bangsa ini hadir ketika aku dalam masa terpuruk.Ada momen ketika aku melihat banyak sekali anak-anak yang belum bisa membaca dan menulis. Padahal usia mereka sudah usia sekolah. Aku nggak mau melihat bangsa ini rusak hanya karena generasi penerusnya nggak bisa membaca. Keprihatinan akan kondisi ini menggugah hatiku untuk membantu mereka dengan membuka bimbel di sebuah rumah kontrakan yang menumpang di salah satu kerabatku. Setiap pertemuan, anak-anak dikenakan biaya Rp 2.000 - Rp 3.000. Dari sini lah muridku semakin bertambah. Aku pun turut senang melihat antusias belajar yang luar biasa ini. Aku berharap, tempat bimbel yang masih mengontrak ini masih bisa terus membantu anak-anak dalam belajar. Tapi aku sadar, niat baikku ini bukan tanpa hambatan. Aku yang masih tinggal mengontrak pun terbentur biaya. Padahal, mimpiku ingin bisa memiliki tempat yang layak untuk mengajar sendiri. Supaya anak-anak juga bisa punya pustaka baca di desa ini. Kalau ada dukungan untukku, aku bahkan ingin bisa membantu anak-anak yatim duafa sampai lulus sekolah. Tekadku ini semakin kuat setelah melihat betapa senangnya mereka ketika sudah bisa membaca dan berhitung. TemanBaik, yuk ambil peran mencerdaskan generasi anak bangsa dengan bantu pembangunan tempat bimbel yang layak. Bantuan dapat disalurkan dengan cara klik Donasi Sekarang di bawah ini ya!
Dana terkumpul

Zaki Harus Cangkok Sumsum Tulang Belakang Jika Ingin Sembuh Total
Betapa hancurnya hati ini, karena ketidakmampuan saya, anak jadi telat kontrol rutin ke rumah sakit. Akibatnya, kondisinya memburuk dan harus terbaring di rumah sakit.Jika ingin sembuh total, anakku harus menjalani operasi pencangkokan sumsum tulang belakang. Namun bagi kami, itu adalah mimpi yang jauh dari jangkauan. Suamiku hanya seorang pekerja tambal ban, bahkan untuk sehari-hari saja, kami kesulitan. -Erni Heryanti-Hari dimana Muhammad Zaki Ismail (10 bln) didiagnosa mengalami kelainan darah (thalasemia), rasanya seperti kiamat menghantam hidupku. Aku menangis sejadi-jadinya, penglihatanku bahkan menggelap hingga aku hampir pingsan, tak sanggup menerima kenyataan ini.Sekitar 2 bulan, ASI-ku tidak keluar karena terlalu stres dan terkejut, anakku yang malang terpaksa harus minum susu formula saat dia seharusnya minum ASI. Padahal, tubuhnya saat itu sering demam, mencret, tubuh menguning akibat dampak penyakit ini. Aku selalu berusaha dan berikhtiar melakukan segala cara untuk menyisihkan sedikit uang yang aku bisa demi memastikan anakku pengobatan tepat waktu. Setiap 3 sampai 4 kali seminggu, anakku harus merasakan tusukan jarum suntik karena harus transfusi darah. Syukurlah, setelah menjalani transfusi darah, kondisi anak aku mulai membaik. Hanya tinggal flu dan nafsu makannya saja yang belum stabil. Namun, kondisi anakku yang semakin menunjukkan perkembangan baik, memberikanku harapan baru di tengah cobaan ini.Namun, perjalanan untuk membawa anakku berobat tak mudah, kami harus menempuh 4 jam perjalanan lamanya, karena kami hanya mampu membawa anak naik angkutan umum dari Kabupaten Sukabumi ke Sukabumi. Sementara penghasilan suamiku hanya Rp50 ribu sehari, itu pun kadang tidak ada sama sekali.Aku sudah menggadaikan sawah untuk pengobatannya selama ini yang sempat tak ditanggung BPJS. Upaya meminjam dari kerabat dekat dan tetangga juga sudah ku tempuh, tapi pengobatannya masih panjang. Anakku masih membutuhkan biaya untuk transportasi ke rumah sakit, obat yang tidak dicover BPJS, dan kebutuhan lainnya. #TemanBaik, mari bantu Zaki untuk melanjutkan pengobatannya dengan cara klik Donasi Sekarang di bawah ini!
Dana terkumpul

200 Lebih Lansia Prasejahtera di Desa Lembu, Semarang Butuh Santunan Darimu
Peningkatan jumlah penduduk lansia disebabkan karena adanya tingkat sosial ekonomi masyarakat yang meningkat, kemajuan di bidang pelayan kesehatan dan lain sebagainya. Menurut Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil, ada 30,16 juta jiwa penduduk lanjut usia di Indonesia pada tahun 2021. Melihat meningkatnya jumlah lansia, itu juga yang terjadi di Lingkungan Desa Lembu, Kecamatan Bancak, Kabupaten Semarang. Total kurang lebih 200 orang lansia membutuhkan bantuan untuk bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka. Contohnya saja lansia bernama Mbah Raminah yang berusia 80 tahun yang tinggal di rumah gubuk berukuran 3 x 6 meter, tidak memiliki apa-apa di dalam rumahnya dan hanya bisa mengandalkan pemberian dari saudara laki-lakinya yang juga lansia. Mbah Raminah mungkin 1 dari kebanyakan lansia yang sudah tidak bisa beraktivitas lagi dan membutuhkan bantuan dari tetangga karena faktor ekonomi dan juga kesehatan sebab umur. Maka dari itu adanya kita untuk membantu sesama apalagi untuk mereka yang membutuhkan. Donasi yang didapatkan dari galang dana ini nantinya akan disalurkan kepada lansia di Desa Lambu dalam bentuk sembako, lauk pauk, dan santunan. TemanBaik, ayo salurkan bantuan terbaikmu untuk lansia di Desa Lambu dengan cara klik Donasi Sekarang
Dana terkumpul