Benihbaik x Kementrian Kesehatan

Salurkan donasi anda ke campaign-campaign di bawah ini

Campaign Pilihan Hari Ini

Pilihan Benihbaik

Panggilan Mendesak

Waktu mereka tidak banyak, mereka sangat membutuhkan bantuan kalian

Card image cap
Keagamaan
Bangun Tempat Belajar Layak untuk Generasi Penghafal Qur'an

Pondok Pesantren Al Mubarok, sebuah tempat yang sederhana namun penuh harapan. Ustadz Badrussalam, sang pendiri, membangun pondok ini dengan satu tujuan mulia: mencetak para dai dan penghafal Al-Qur'an dari anak-anak desa yang jauh dari hiruk-pikuk kota. Desa ini terpencil, dengan jarak lebih dari 50 kilometer dari kota terdekat, membuat akses pendidikan formal menjadi sangat sulit.Saat ini, para santri belajar di bangunan panggung yang sederhana, tanpa fasilitas memadai. Mereka tak memiliki kelas yang nyaman, dan hingga kini belum ada asrama yang bisa menampung mereka. Setiap hari, sekitar 50 santri—anak-anak hingga remaja—harus pulang pergi, karena pondok ini belum mampu menyediakan tempat tinggal yang layak.Di beberapa kesempatan, mereka meminjam musholla warga sebagai tempat belajar, sementara lainnya belajar di rumah panggung seadanya. Meskipun dengan keterbatasan fasilitas, semangat mereka untuk menuntut ilmu agama tetap menyala.Ustadz Badrussalam bermimpi besar. Ia berharap, suatu hari nanti, pondok ini akan memiliki asrama dan sekolah yang layak, di mana para santri bisa tinggal dan belajar dengan lebih nyaman. Namun, mimpi itu membutuhkan dukungan. Dukungan dari kita semua.Kami mengajak para dermawan untuk bersama-sama mewujudkan mimpi ini. Bantuan Anda, sekecil apa pun, akan sangat berarti bagi masa depan para santri di Pondok Pesantren Al Mubarok. Mari kita bangun bersama, bukan hanya gedung, tetapi juga masa depan generasi muda yang cinta Al-Qur’an dan ilmu agama.#TemanBaik, bisa ikut berkontribusi dengan klik Donasi Sekarang di bawah ini!

Dana terkumpul

Rp. 0
6 hari lagi
Dari Rp. 20.000.000
Card image cap
Anak
Jantungnya Bocor di 3 Titik, Arjun Harus Operasi Lanjutan

“Arjun pernah bilang dia pengen sembuh, biar dadanya nggak sakit lagi. Waktu operasi pertama itu kami benar-benar terpuruk, bahkan untuk makan saja kami tidak bisa. Kami sampai harus tidur di masjid, untung saja waktu itu pihak rumah sakit bersedia untuk menebus obat anak kami, sehingga anak kami bisa bertahan sampai sekarang.” -Dwina Perwita Sari, Ibunda Arjun-Muhammad Arjun Naja (4 thn) lahir dalam kondisi sehat dan aktif. Namun, perubahan signifikan terjadi ketika usianya 6 bulan, bibir dan kukunya membiru hingga batuknya tak kunjung sembuh. Bahkan setiap makan, Arjun ngedrop sampai tiba-tiba tertidur tiap 10 menit sekali.Orang tuanya yang curiga, langsung membawa Arjun periksa. Siapa sangka buah hati yang sebelumnya tampak sehat itu didiagnosa jantung bocor. Arjun juga dirujuk melanjutkan pengobatan di Jakarta karena kasusnya cukup berat.Meski kondisi keuangan terbatas, tapi orang tua Arjun tetap berupaya membawa Arjun dari Semarang menuju Jakarta untuk menyelamatkan nyawa sang anak. Saat itu Arjun langsung dioperasi karena tidak memiliki sekat jantung, sangat mengancam keselamatannya.Operasi ternyata tak langsung membuat lega orang tua Ajun, karena ternyata ada 3 titik kebocoran di jantungnya. Akhirnya Ajun harus menjalani kontrol rutin dan minum obat. Kondisinya saat ini masih membiru, mudah lelah, sesak, dan kadang dadanya terasa nyeri.Arjun harus melakukan operasi lanjutan dalam waktu dekat, tapi orang tuanya terkendala biaya. Ayahnya bekerja sebagai buruh pabrik harian yang penghasilannya Rp80 ribu perhari dan pulang kerja sering tambahan sebagai pengemudi ojek. Sedangkan ibunya merupakan ibu rumah tangga.Selain operasi, Arjun masih membutuhkan dana untuk transportasi dari Semarang ke Jakarta, membeli obat yang tidak tercover BPJS, susu, pampers, dan kebutuhan lainnya selama di Jakarta.#TemanBaik, mari bantu Arjun untuk menjalani operasi lanjutan dengan cara klik Donasi Sekarang di bawah ini!

Dana terkumpul

Rp. 17.025.000
15 hari lagi
Dari Rp. 20.000.000
Card image cap
Pendidikan
Bersama Wujudkan Tempat Belajar Layak untuk Siswa Madrasah Al-Ikhlas Aloripit

Di kaki bukit Kecamatan Aesesa, Kabupaten Nagekeo, Provinsi Nusa Tenggara Timur, berdiri sebuah madrasah yang menjadi harapan ratusan anak-anak untuk meraih masa depan yang lebih baik—Madrasah Al-Ikhlas Aloripit. Sejak pertama kali dibangun 17 tahun yang lalu, madrasah ini menjadi saksi perjuangan generasi muda dalam meraih ilmu. Namun, dalam dua tahun terakhir, bangunan ini mengalami kerusakan parah, dan hingga kini belum pernah dipugar.Ketika kita membayangkan ruang kelas yang nyaman, dengan atap yang kokoh dan dinding yang kuat, kondisi Madrasah Al-Ikhlas mungkin jauh dari harapan kita. Atap bocor, dinding retak, dan lantai yang rapuh sudah menjadi pemandangan sehari-hari bagi para siswa dan guru. Ketika hujan turun, air merembes ke dalam kelas, membuat buku-buku basah, dan bahkan mengancam keselamatan mereka.Namun, di tengah keterbatasan ini, semangat anak-anak untuk belajar tetap menyala. Setiap hari, mereka datang dengan senyum dan harapan, walaupun kondisi tempat belajar mereka tak layak. Seringkali, mereka harus belajar di luar kelas karena ruangan yang tak lagi aman. Guru-guru pun terus berjuang mengajar dengan segala keterbatasan, karena mereka tahu bahwa pendidikan adalah kunci untuk masa depan yang lebih baik.Kita percaya bahwa setiap anak berhak mendapatkan tempat belajar yang aman dan nyaman. Kita juga percaya bahwa dengan gotong-royong, kita bisa mengubah nasib mereka. Karena itu, kami mengajak #TemanBaik untuk bersama-sama membantu mewujudkan tempat belajar yang layak bagi siswa-siswa di Madrasah Al-Ikhlas.Dengan donasi #TemanBaik, kita bisa memperbaiki bangunan sekolah ini—mengganti atap yang bocor, memperkuat dinding yang retak, dan menyediakan ruang kelas yang aman dan nyaman. Setiap rupiah yang Anda sumbangkan akan membawa harapan baru bagi mereka, harapan untuk bisa belajar tanpa rasa takut, dan harapan untuk masa depan yang lebih cerah.Mari kita bersama-sama mengubah masa depan ratusan siswa di Madrasah Al-Ikhlas Aloripit. Berapapun bantuan yang #TemanBaik berikan, itu akan sangat berarti bagi mereka. Klik tombol Donasi Sekarang di bawah ini!

Dana terkumpul

Rp. 12.934.000
1 hari lagi
Dari Rp. 20.000.000
Card image cap
Anak
Harapan untuk Raden yang Berjuang Melawan Penyakit Langka

Raden, bocah ceria berusia 2 tahun 10 bulan, tiba-tiba kakinya lemas dan tak bisa berdiri. Setelah serangkaian pemeriksaan, dokter mendiagnosa Raden mengidap Metakromatik Leukodystrophy, sebuah penyakit langka yang perlahan merenggut kemampuannya bergerak.Setiap hari adalah perjuangan bagi Raden dan keluarganya. Asyera, sang ibu, hanya bisa berharap keajaiban terjadi. Ia rela melakukan apa saja demi kesembuhan anaknya. Namun, biaya pengobatan yang sangat tinggi menjadi penghalang besar.“Jika tidak dilakukan pengobatan dengan segera maka regresi motorik pada Raden akan semakin memburuk bahkan bisa bertambah parah”. - Bu AsyeraRaden membutuhkan pemeriksaan genetik dan enzim yang mahal di luar negeri. Obat-obatan khusus dan susu formula juga menjadi kebutuhan mutlak. Semua ini sangat memberatkan keluarga kecil mereka.Mari kita bantu Raden kembali tersenyum ceria. Klik link Donasi Sekarang di bawah ini. Setiap donasi #TemanBaik akan menjadi harapan baru bagi Raden dan keluarganya.

Dana terkumpul

Rp. 14.579.029
13 hari lagi
Dari Rp. 20.000.000
Card image cap
Anak
Tidak Pernah Mengeluh Meski Kesakitan, Bantu Nazril Sembuh Sakit Jantung

“Anak kami tidak pernah mengeluh dan rela menahan sakit karena sering bergelut dengan jarum suntik. Dia selalu mengatakan, ‘Adek berobat ke RS jauh ya Mak, biar Adek bisa sembuh. Sudah besar nanti Adek mau jadi polisi, biar bisa beliin rumah yang besar buat Mamak sama Bapak.’ Kata-kata itu yang buat hati kami pilu dan terharu,” ungkap Listya Rini.Sudah 6 tahun anakku, Muhammad Nazril Pandu Sanjaya (6 thn), didiagnosa kelainan jantung. Awalnya kami pun tak mengetahui hingga usianya 1 tahun. Tiba-tiba anak kami sering demam, batuk, sesak nafas, dan mudah lelah.Setelah diperiksa, dokter mendiagnosa anak kami kelainan jantung dari lahir, hingga Nazril harus dirujuk ke Rumah Sakit Harapan Kita Jakarta. Kami lemas dan bingung waktu itu karena tidak punya biaya. Tapi kami akhirnya meminjam dana dan menjual harta kami demi kesehatan anak kami.Tak sedikitpun kami patah semangat maupun putus asa demi jantung sehat anak kami tercinta. Apapun kami lakukan demi melihat senyum anak kami yang tanpa derita yang sering dirasakannya di hari-harinya. Sejak 2019, kami sudah membawa anak kami pengobatan dari tempat tinggal kami di Lampung ke Jakarta.Anak kami akhirnya menjalani kateterisasi jantung di Rumah Sakit Jantung Harapan Kita Jakarta 2021 lalu dan baru saja menjalani operasi lanjutan tahun ini, yaitu operasi belah dada untuk perbaikan katup, penambalan kebocoran, dan pelonggaran pembuluh darah ke paru.Kondisi anak kami sekarang badannya kurus, dada terlihat besar sebelah, seri sesak nafas dan mudah lelah. Anak kami juga sering mengeluh capek dan sesak, apalagi ketika berlari. Ia harus minum obat seumur hidupnya dan kontrol rutin ke rumah sakit daerah dan rumah sakit di Jakarta.Tapi kami terkendala biaya karena harus bolak-balik Jakarta dan kebutuhan pengobatan lainnya. Saya merupakan ibu rumah tangga dan suami merupakan buruh tani yang penghasilannya tidak menentu. Meski terbatas biaya, kami ingin lihat anak kami sembuh dan memiliki organ tubuh sempurna kelak.#TemanBaik, mari bantu Nazril agar bisa segera sembuh dan tumbuh besar dengan sehat dengan cara klik Donasi Sekarang di bawah ini!

Dana terkumpul

Rp. 4.277.000
3 hari lagi
Dari Rp. 20.000.000
Card image cap
Anak
Kelainan Otak Buat Zakiya Tidak Bisa Beraktivitas

“Aku dan suami selalu berupaya bagaimanapun caranya memenuhi kebutuhan vitamin untuk kesehatan anak. Suamiku sampai harus merantau bekerja sebagai buruh bersih-bersih, di mana seharusnya anakku yang sakit ini membutuhkan kasih sayang ayahnya. Aku sendiri berinisiatif berdagang sayur keliling dengan modal seadanya untuk menambah kebutuhan dapur. Itu pun aku harus mengatur waktu sambil mengurus anakku yang sakit.” -Marwanti, Orang tua Zakiya-Sejak kecil anakku memang sering sakit-sakitan. Awalnya anak perempuan yang kuberi nama Zakiya Ayu Wandira (4 thn) ini mengalami batuk dan flu sampai dirawat di rumah sakit selama 10 hari. Saat itu Ia didiagnosa mengalami radang paru-paru, tapi syukurlah akhirnya Ia  sembuh.Tapi ketika usianya menginjak 7 bulan, Ia kesulitan BAB. Pernah saat itu Ia mengejan karena ingin BAB sampai akhirnya berujung kejang dan dilarikan ke rumah sakit. Kejadian yang membuatku sangat kaget dan panik luar biasa melihat kondisinya yang tak terduga.Anakku harus menjalani rawat jalan rutin sejak saat itu. Namun, selama 2 tahun menjalani pengobatan, tidak ada perubahan sama sekali pada anakku. Aku cukup bingung dan berinisiatif merujuknya ke rumah sakit lain. Setelah pemeriksaan ulang, ternyata anakku didiagnosa kerusakan otak yang menyebabkan gangguan pada otot, gerak, dan perkembangannya.Rasanya perasaanku hancur dan kasihan sekali pada anakku. Kini, di usianya yang menginjak hampir 5 tahun, Ia belum bisa bicara bahkan berjalan selayaknya anak pada umumnya. Makan pun ia sulit, tidak bisa mengunyah, selalu diemut dan langsung ditelan. Ia tampak seperti kekurangan gizi.Belum lagi Ia sulit menutup mulutnya, sering kali air liurnya keluar begitu saja setiap saat. Tapi anakku adalah anak yang ceria, dia selalu tersenyum. itu pula yang membuatku semangat berjuang untuk kesembuhannya.Anakku masih harus menjalani kontrol rutin untuk pengobatannya, tapi aku terkendala biaya. Anakku juga masih membutuhkan dana untuk membeli vitamin untuk perkembangan otaknya, susu, popok dan kebutuhan lainnya. #TemanBaik, mari bantu Zakiya agar bisa melanjutkan pengobatannya dengan cara klik Donasi Sekarang di bawah ini!

Dana terkumpul

Rp. 460.000
12 hari lagi
Dari Rp. 20.000.000
Card image cap
Anak
Sesak Nafas Hingga Tubuh Membiru, Daneer Berjuang dari Sakit Jantung

“Detak jantung anakku, Muhammad Daneer Razqa (1 thn), memang sudah terdengar berbeda sejak Ia kecil. Aku merasa jantungnya berdegup terlalu cepat, Ia juga mengalami sesak nafas. Meski terdengar sepele, aku langsung membawanya periksa ke dokter karena aku tidak ingin kejadian yang dialami anak keduaku terulang lagi, yang wafat karena terlambat pengobatan.” -Indah Ramadhani, Orang tua Daneer-Hasil diagnosa sungguh membuat aku dan keluarga sangat terkejut, terdapat 2 lubang di jantung Daneer sehingga menyebabkan kebocoran. Demi memperjuangkan kesehatan anak, aku dan keluarga sepakat agar anak melanjutkan pengobatan di Jakarta.Kateterisasi jantung sudah dilakukan pada anakku, yaitu pemasangan selang yang dimasukkan dari pembuluh darah menuju jantungnya. Ia sedang menunggu jadwal operasi bedah. Sementara kondisi terkini anakku masih sama, Ia masih sering mengalami sesak, detak jantungnya kencang, dan tubuhnya membiru.Rasanya sedih, hatiku seperti tertusuk, sangat menyesakkan tiap kali melihat anak karena Ia terus kesakitan dalam berjuang hidup. Sebulan sekali Ia kontrol rutin dari Pontianak, kalimantan Timur, ke Jakarta. Mas kawin pernikahan hingga barang-barang di rumah sudah ku jual untuk pengobatan anak selama ini.Suamiku bekerja menjual isi ulang air galon dan aku merupakan ibu rumah tangga, sulit mencukupi biaya pengobatan anak yang panjang. Setiap malam aku menangis memikirkan biaya kebutuhan sehari-hari yang menipis dan biaya pengobatan anak.Anakku sangat membutuhkan biaya transportasi ke Jakarta, biaya hidup selama pengobatan di Jakarta, sewa tempat tinggal, obat yang tidak tercover BPJS, susu, dan kebutuhan lainnya. #TemanBaik, mari bantu Daneer untuk melanjutkan pengobatan dengan cara klik Donasi Sekarang di bawah ini!

Dana terkumpul

Rp. 2.799.001
13 hari lagi
Dari Rp. 20.000.000
Card image cap
Kesehatan
Ilham Berjuang Sembuh dari Gagal Ginjal

“Sebelumnya saya bekerja sebagai sopir truk, tapi sekarang sudah tidak bisa lagi mencari nafkah sejak sakit. Penyakit ini membuat berat badan saya menurun drastis, sekujur tubuh saya jadi menghitam, nafas saya sering sesak sampai butuh persediaan tabung oksigen di rumah, dan saya tidak bisa lagi beraktivitas berat.” -Ilham Budianto (32 thn)-Penyakit ini pertama kali muncul ketika saya tidak berhati-hati dalam mengkonsumsi minuman yang tidak baik untuk tubuh secara berlebihan. Setiap kali kepanasan ketika bekerja, seringkali saya melegakan dahaga dengan minum minuman berenergi, bersoda, yang mengandung rasa dan pewarna kimia.Suatu hari, tiba-tiba kaki sampai wajah saya membengkak. Saya juga kesulitan bernafas hingga mengalami sesak. Perut saya juga tampak membuncit secara tak wajar. Dalam kondisi tubuh tidak baik-baik saja, saya memaksakan diri untuk pergi periksa ke rumah sakit.Ternyata saya didiagnosa ginjal bocor, ginjal saya sudah tidak bisa lagi menyaring racun yang masuk ke dalam tubuh. Sehingga racun-racun tersebut menumpuk dan menyebabkan tubuh saya bengkak. Sejak itu, saya harus menjalani cuci darah tiap 1 hingga 2 kali seminggu.Setelah semua yang terjadi, saya menyadari bahwa sehat itu mahal. Saya kesulitan biaya untuk melanjutkan hidup saya yang diisi dengan bolak-balik rumah sakit, mengkonsumsi obat dan upaya saya untuk sembuh.Selama ini biaya pengobatan dibantu oleh wali saya yang bekerja sebagai buruh bangunan, ekonomi kami sangat sulit. Sementara saya masih membutuhkan dana transportasi ke rumah sakit, obat yang tidak tercover BPJS, membeli isi ulang oksigen. #TemanBaik, mari bantu Ilham agar bisa terus menjalani cuci darah dan pengobatan hingga sembuh dengan cara klik Donasi Sekarang di bawah ini!

Dana terkumpul

Rp. 355.000
12 hari lagi
Dari Rp. 20.000.000
Card image cap
Anak
Kejang Berulang Kali Hingga Membuat Rusak Saraf di Otak Asma

“Penghasilan suamiku sebagai satpam sangat terbatas untuk pengobatan anak. Pernah kami di titik terendah, harga obat anak sangat mahal. Kami kehabisan dana dan hanya bisa pasrah. Tapi mukjizat itu nyata, rekan suamiku datang menjenguk anak dan menyelipkan rezeki untuk pengobatan anakku.” -Putri Novita Sari, Orang tua Asma Zahrana -Hari-hariku diisi dengan melihat tubuh bergetar dan kaku anakku, Asma Zahrana Salsabila (9 thn). Bisa lebih dari 300 kali dalam sehari Ia mengalami kejang. Sulit untuk dibayangkan bukan? Tapi begitulah kondisi anakku yang didiagnosa epilepsi lennox  gastaut syndrome.Penyakit ini pertama kali muncul saat usianya 4 tahun, Ia kejang hingga dilarikan ke rumah sakit. Awalnya anakku hanya dikasih obat dengan diagnosa epilepsi, tapi tidak ada perubahan. Bahkan, tiap berjalan Ia selalu tersandung dan intensitas kejangnya juga semakin parah.Pergelangan kaki anakku sampai bengkok dan menggunakan gips karena kaku akibat keseringan kejang. Dokter akhirnya melakukan pemeriksaan mendalam dan hasilnya anakku mengalami kelainan otak, ukuran otak kirinya lebih kecil dari pada otak kanannya. Benar-benar hancur sekali hatiku, putus asa, dan tidak tahu harus mulai dari mana untuk menyemangati diri. Tapi aku tetap terus menempuh berbagai upaya untuk kesembuhan anakku, bahkan aku sampai berhenti kerja untuk fokus untuk merawat anak. Asma sudah menjalani 2 kali operasi kepala. Kondisinya sudah mulai membaik walau masih harus terus dipantau, karena kejang anakku bisa berakibat cedera. Pernah aku lengah, ternyata anakku sudah memar di dagu dan mengeluhkan sakit pada kepalanya karena terbentur ketika kejang.Namun, kondisi ekonomi keluarga yang terbatas juga menjadi cobaan bagi pengobatan anakku. Aku sudah menjual emas dan barang berharga lainnya untuk pengobatan anak selama ini. Anakku masih membutuhkan biaya transportasi ke rumah sakit, obat yang tidak tercover BPJS, dan kebutuhan lainnya. #TemanBaik, mari bantu Asma agar bisa melanjutkan pengobatan dengan cara klik Donasi Sekarang di bawah inI!

Dana terkumpul

Rp. 18.295.005
1 hari lagi
Dari Rp. 20.000.000
Card image cap
Pendidikan
Wujudkan Mimpi Mereka: Bantu Anak-anak Yatim Meraih Pendidikan Berkualitas

#TemanBaik, Saat ini, 117 anak binaan GYS membutuhkan dukungan untuk melanjutkan pendidikan mereka. Namun, keterbatasan sarana belajar menjadi hambatan utama mereka dalam mengembangkan potensi. Sejatinya, setiap anak berhak mendapatkan pendidikan yang layak, termasuk mereka yang telah kehilangan orang tua. Untuk itu, mari bersama wujudkan mimpi anak-anak yatim untuk meraih pendidikan berkualitas."Dan mereka bertanya kepadamu tentang anak yatim, katakalah: "Mengurus urusan mereka secara patut adalah baik, dan jika kamu bergaul dengan mereka, maka mereka adalah saudaramu; dan Allah mengetahui siapa yang membuat kerusakan dari yang mengadakan perbaikan. Dan jikalau Allah menghendaki, niscaya Dia dapat mendatangkan kesulitan kepadamu. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana." (Al-Baqarah-220)Donasi dari #TemanBaik, tidak hanya membantu anak-anak yatim mendapatkan pendidikan, tetapi juga memberikan mereka harapan dan kesempatan untuk meraih masa depan yang lebih baik. Kebaikan yang #TemanBaik sumbangkan adalah langkah nyata menuju masa depan yang lebih cerah bagi mereka. klik Donasi Sekarang dan wujudkan masa depan mereka.

Dana terkumpul

Rp. 3.000.000
6 hari lagi
Dari Rp. 20.000.000
Card image cap
Anak
Tolong Fathir, Butuh Biaya untuk Operasi Jantung

“Saya tidak ingin kehilangan lagi, Fathir harus melakukan operasi lanjutan. Namun saya tersandung biaya, suami saya yang bekerja sebagai kurir lepas di ekspedisi penghasilannya tidak tetap, hanya mengandalkan banyaknya paket yang dikirim. Bahkan hari libur suami tetap bekerja mengabaikan rasa lelahnya demi  pengobatan anak selama ini. Tapi proses pengobatan anak masih sangat panjang.” -Esti Amalia, Orang tua Fathir-Hati orang tua mana yang tak hancur ketika kehilangan anaknya. Hal ini pula yang sudah berkali-kali dialami orang tua dari Fathir Zayyan Azzaky  (2 thn). Awalnya orang tua Fahir Zayyan kehilangan anak pertama mereka yang berusia 3 tahun karena sakit. Kemudian cobaan yang sama itu datang lagi, anak kedua mereka meninggal karena jantung bocor.Kehadiran Fathir tentunya dihujani pengharapan dan doa agar Ia bisa sehat. Tapi saat itu ada ketegangan di hati orang tuanya, Fathir lahir secara caesar dengan nafas yang cepat. Dokter menduga paru-paru Fathir belum matang dan harus masuk inkubator. Setelah semalaman dirawat, akhirnya Fathir berhasil menerbitkan senyum di wajah orang tuanya karena nafasnya yang perlahan stabil. Ia juga tumbuh dengan baik, hingga masuk usia 3 bulan kejanggalan mulai terlihat. Tiba-tiba sesak nafas itu kembali hadir ketika Ia mulai belajar tengkurap. Seiring berjalannya waktu, sesak nafas yang dialami Fathir semakin terlihat, orang tuanya khawatir dan membawanya periksa ke dokter. Ternyata hasil diagnosa menunjukkan bahwa Fathir mengalami kebocoran sebesar 8 mm di jantungnya. Lagi-lagi cobaan ini datang, hancurnya perasaan orang tua Fathir tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Apalagi imun Fathir menjadi sangat lemah, Ia sering demam, flu, cepat lelah, keringat berlebihan saat malam hari, dan sesak nafas. Berat badannya juga tak kunjung naik.Fathir sudah menjalani operasi pertamanya dan masih harus kontrol rutin untuk penyakit jantung serta paru-parunya. Namun orang tuanya terkendala biaya, selama ini harta sudah dijual untuk pengobatan Fathir. Fathir masih butuh biaya untuk transportasi untuk kontrol rutin, obat yang tidak tercover BPJS, susu untuk nutrisinya.#TemanBaik, mari bantu Fathir agar bisa operasi jantung dan melanjutkan pengobatan dengan cara klik Donasi Sekarang di bawah ini!

Dana terkumpul

Rp. 3.488.003
4 hari lagi
Dari Rp. 20.000.000
Card image cap
Pendidikan
Bantu Akses Pendidikan Melalui Program Adik Bintang

“Susah kak (pembelajaran daring selama pandemi)! Kadang ada materi yang dijelaskan sama guru, kadang hanya diberikan tugas langsung saja sehingga jawaban benar-salah tidak diberitahu. Belum lagi, ini handphone satu dipakai berdua bergantian dengan adik saya. Bahkan adik pernah beberapa kali ditegur guru karena paginya tidak mengikuti pelajaran soalnya handphone dipakai saya.” ungkap Adik Sita dari Yogyakarta.(Foto Adik Bintang saat melaksanakan pembelajaran daring dari rumah)Ungkapan hati Adik Sita merupakan satu dari jutaan harapan anak-anak di Indonesia yang menghadapi kesulitan selama pembelajaran daring. Berdasarkan survei yang dilaksanakan oleh Hoshizora Foundation di tahun 2020 menunjukkan bahwa 30% Adik Bintang (siswa-siswi penerima beasiswa) mengalami kesulitan untuk memahami materi selama pembelajaran online dan 12% mengalami kendala koneksi internet. Sementara itu, menurut Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi sendiri, ada 20% sekolah yang menyatakan bahwa sebagian siswa tidak memenuhi standar kompetensi akibat pembelajaran jarak jauh. Mereka diduga mengalami learning loss atau penurunan kemampuan belajar. Hal ini sangat beresiko meningkatkan angka putus sekolah di Indonesia.Sejak tahun 2006, Hoshizora Foundation hadir sebagai sebuah yayasan non-profit untuk membantu mengurangi angka putus sekolah di Indonesia melalui program beasiswa pendidikan bagi Adik Bintang. Program ini memastikan bahwa lebih banyak anak-anak dari keluarga pra-sejahtera dapat mengakses pendidikan yang layak. Hingga kini, Hoshizora telah mendukung 2681 Adik Bintang (penerima beasiswa) yang tersebar di 19 provinsi dan 32 kabupaten di Indonesia untuk bisa melanjutkan sekolah, serta 723 Adik Bintang yang berhasil menyelesaikan sekolahnya hingga jenjang 12 tahun. Selain dukungan dana pendidikan, program beasiswa juga mencakup program pengembangan kapasitas untuk mendorong Adik Bintang agar dapat menemukan potensi diri, berjuang untuk mewujudkan mimpinya, dan berkontribusi kepada lingkungannya.“Dengan pendidikan yang baik, maka setiap anak Indonesia dapat memaksimalkan potensi dan mewujudkan impian mereka, sehingga memiliki masa depan yang lebih baik.”Saat ini, pandemi datang membawa tantangan yang semakin besar bagi lebih banyak anak-anak Indonesia. Kebutuhan biaya pendidikan semakin besar, selain buku dan perlengkapan belajar, anak-anak juga perlu membeli gawai dan kuota internet yang nominalnya tidak sedikit. Belum lagi kesulitan memahami materi pembelajaran daring saat belajar dari rumah. Hal ini menuntut mereka untuk beradaptasi dengan kondisi baru yang tidak mudah. Jangan sampai hal ini mengurangi semangat Adik Sita dan anak-anak Indonesia lainnya untuk tetap belajar dengan efektif walau dalam kondisi pandemi saat ini.Yuk, berkolaborasi bersama Hoshizora Foundation agar lebih banyak anak Indonesia dapat mengakses pendidikan yang layak dan kembali semangat bersekolah! Bantu mereka mewujudkan mimpi lewat donasimu dengan cara:Klik ‘Donasi Sekarang’Masukan nominal donasiPilih metode pembayaran (transfer bank atau kartu kredit)Setiap donasi yang diberikan akan membantu anak-anak Indonesia selangkah lebih dekat untuk menggapai impian mereka. Ini saatnya kita bersama berkontribusi bagi masa depan generasi Indonesia yang lebih cerah!

Dana terkumpul

Rp. 36.247.081
1 hari lagi
Dari Rp. 20.000.000
Card image cap
Anak
Anakku Harus Operasi Pengangkatan Bola Mata Akibat Kanker

“Syukurlah, setelah menjalani kemoterapi kondisi anak saya mulai membaik. Ia juga tampak semangat dan ceria. Namun, sebentar lagi Ia akan kehilangan sebelah matanya karena Ia akan menjalani operasi pengangkatan bola mata akibat kanker. Saya berharap anak saya mendapatkan pendonor mata agar Ia bisa melihat lagi.” -Yusup, Orang tua Ahmad-Tiap bulan anak saya, Ahmad Zainul Millah Yusup (1 thn), selalu saya bawa berobat ke klinik karena sering demam. Aku mengira hanya sakit biasa, tapi menginjak usia 5 bulan, Ia menunjukkan hal yang tidak biasa. Ia terus-menerus menangis dan saya cukup terkejut karena Ia tidak mau membuka matanya sama sekali. Saya dan suami sampai begadang hingga pagi demi memantau anak kami. Saya sudah coba berikan susu dan minum, tapi anak saya tetap tak kunjung membuka matanya sama sekali. Ia juga mengalami demam bahkan di hari-hari berikutnya. Seiring berjalannya waktu, kondisi bola mata anak saya tampak berbeda antara yang kiri dan yang kanan. Mata kanannya tampak seperti mata kucing, Ia selalu menundukkan kepala setiap keluar rumah karena tidak kuat silau matahari dan matanya juga berair terus-menerus. Tapi saat saya bawa ke klinik, dokter menduga anak saya hanya sakit mata biasa.Hingga suatu hari, anak saya tiba-tiba demam disertai kejang sampai dirawat selama 3 hari. Saya pun kembali mempertanyakan kondisi mata anak saya yang beda sebelah, tapi lagi-lagi dokter mengatakan anak saya hanya iritasi biasa. Namun setelah itu anak saya semakin sering menangis, tiba-tiba matanya juga memerah dan membengkak keluar. Saat saya larikan ke rumah sakit, anak saya didiagnosa retinoblastoma, yaitu kanker yang sering menyerang anak-anak. Hancur sekali hati saya, saya merasa telah gagal menjadi orang tua.Sejak itu saya harus membawa anak dari Banten ke rumah sakit di Jakarta untuk kontrol rutin dan kemoterapi. Namun saya terkendala biaya untuk bawa anak ke rumah sakit, belum lagi biaya obat yang tidak dicover BPJS, dan kebutuhan penunjang kesehatannya. Pekerjaan saya merupakan tukang angkut bahan-bahan material dengan penghasilan Rp100 ribu per-hari.Saya sudah berupaya mengambil pekerjaan lebih, pagi sampai malam saya jadi kuli angkut dan saat malam saya jadi guru ngaji. Para tetangga di kampung juga sudah berupaya patungan dana untuk membantu pengobatan anak saya. Tapi proses penyembuhan penyakit ini cukup panjang. #TemanBaik mari bantu Ahmad untuk melanjutkan pengobatan dengan cara klik Donasi Sekarang di bawah ini!

Dana terkumpul

Rp. 14.846.012
13 hari lagi
Dari Rp. 20.000.000
Card image cap
Keagamaan
Tempat Ibadah Hanya Dilindungi Terpal yang Nyaris Ambruk! Bantu Pendeta yang Rela Jadi Tukang Ojek Bangun Gereja

“Pernakah terbayang dalam benakmu, memuji Tuhan di sebuah gereja terbuat dari terpal beralaskan tanah, nyaris ambruk, tabah ikhlas arungi takdir dalam senyap, lantunan doa dan pujian bagi Tuhan 60 jemaat berharap bisa beribadah di gereja lebih layak. Kami hanya ingin punya gereja yang layak. ‘Siapa menaruh belas kasihan kepada orang lemah, memiutangi Tuhan, yang akan membalas perbuatannya itu (Amsal 19:17),’” ungkap Majus Tuepo, Pendeta GBI Tiranus.Saya Majus Tuepo (45 thn), merupakan pendeta di jemaat Tiranus. Tak pernah terpikirkan bahwa takdir membawa saya menjadi seorang pendeta dan saya sangat bersyukur dengan rencana Tuhan yang luar biasa ini. Kemudian tahun 2017 persekutuan kami resmi dengan nama gereja GBI Tiranus, yang terletak di Kecamatan Matuari, Kota Bitung, Sulawesi Utara. Awalnya, jemaat terdiri dari 3 Kepala Keluarga berjumlah 11 orang dan sekarang berjumlah 60 orang. Tapi kami terkendala tempat ibadah dan selama ini sudah 5 kali kami berpindah tempat ibadah karena tidak memiliki gedung. Kami juga pernah diusir dari rumah yang kami jadikan tempat ibadah karena disita bank dan  kursi gereja kami dicuri orang, tapi kami telah mengampuninya.Saya sebagai pendeta berdoa, berpuasa, dan bahkan bekerja sebagai tukang ojek demi membangun gereja. Para jemaat juga membantu mengumpulkan dana melalui pembuatan dan penjualan nasi bumbu. Berkat usaha kami yang luar biasa, kami akhirnya sudah memiliki tanah untuk membangun gereja.Kondisi gereja sangat memprihatinkan, bangunan pondasi baru sepertiga persen, tempat ibadah terbuat dari tiang bambu dan beratapkan terpal. Ketika hujan terpal bocor, tanah becek, tapi tak mengurangi semangat kami untuk beribadah. Pembangunan gereja terpaksa dihentikan karena kami lagi-lagi terkendala biaya.Para jemaat sempat patah semangat dan lemas untuk membangun gereja. Tapi saya sebagai pendeta berusaha memberikan semangat, turut bekerja, dan menghemat biaya untuk membangun gereja.  Saya yakin kami bisa punya tempat ibadah yang layak.#TemanBaik, mari bantu jemaat di GBI Tiranus Punya tempat ibadah yang layak dengan cara klik Donasi Sekarang di bawah ini!

Dana terkumpul

Rp. 63.939.067
1 hari lagi
Dari Rp. 20.000.000
Card image cap
Anak
Orang Tua Gadai Motor demi Pengobatan Jantung Bocor Virgiawan

Terpukul rasanya melihat anakku harus melalui ini semua. Apalagi saat dokter bilang kemungkinan harapan hidup untuk anakku hanya 30 persen saja. Aku tidak mau sampai itu terjadi, dan memastikan anakku pasti sembuh dan hidup normal nantinya. Dulu, ketika mengandung anakku Virgiawan (8bln), sering ada keluhan sesak napas dan aku sering telat makan. Begitu pecah ketuban, bayi yang sudah lama aku nantikan ini harus dilahirkan secara caesar karena di jantungnya ada flek putih. Apakah kondisi anakku yang sekarang ini akibat aku yang dulu juga sering sesak napas atau bukan. Tapi yang jelas, rasa sedih tak bisa aku bendung lagi saat tahu kalau anakku juga harus menjalani perawatan karena sesak napas dan jantung bocor yang dideritanya. Bukan itu saja, ia demam dan buang air besarnya berwarna kuning. Dari RSUD Cengkareng, anakku dirujuk ke RSAB Harapan Kita untuk tindak lanjut jantung bocor. Sejak saat itu, kondisinya belum pernah benar-benar membaik, begitu keluar rumah sakit akan masuk lagi sebab infeksi berulang. Irama napasnya bisa dibilang tidak normal, ada laringomalasia yang ketika kondisinya lemah langsung dilarikan ke UGD. Kesehatan paru-parunya masih terus dipantau sambil. Ditambah lagi anakku harus dibantu dengan susu khusus untuk membantu berat badannya.Bolak balik kontrol ke rumah sakit pun masih terus kami jalani supaya perkembangannya semakin baik. Walaupun di tengah proses pengobatannya, kami terkendala biaya yang begitu besar. Banyak obat yang tidak bisa kami beli kalau cuma mengandalkan penghasilan ayahnya sebagai kurir optik, ditambah harga susu khusus yang harganya cukup mahal. Apapun vonis dokter, aku yakin masih ada harapan untuk anakku. Untuk itu kami membutuhkan bantuan #TemanBaik selama masa pengobatannya. Bagi yang ingin membantu pengobatan anakku, bisa dengan klik Donasi Sekarang di bawah ini ya!

Dana terkumpul

Rp. 4.555.000
1 hari lagi
Dari Rp. 20.000.000
Card image cap
Kesehatan
Saripudin Berjuang Sembuh Lawan Anemia, Gagal Ginjal dan Diabetes

“Jika kambuh, Saripudin selalu berteriak kesakitan dan berbicara ngawur. Biasanya saya akan kasih anak saya obat dari dokter.” -Sariyah, Orang tua Saripudin-Beberapa penyakit serius saat ini mengintai tubuh Saripudin (31 thn) sejak 8 bulan lalu. Ia didiagnosa sakit gagal ginjal, anemia, hingga diabetes. Gejala penyakit ditandai dengan Saripudin yang mendadak sering lemas dan tidak nafsu untuk makan. Saat itu Ibunya mengira Ia hanya masuk angin dan kekurangan vitamin, jadi hanya dirawat di rumah saja. Namun, kondisi kesehatannya yang terus menerus justru terjadi berlarut-larut hingga akhirnya Ia dilarikan ke puskesmas. Tapi ternyata tidak hasil, Saripudin justru semakin hari semakin memucat.Ibunya pun membawa Saripudin ke rumah sakit, Ia langsung mendapat perawatan dan harus menginap selama 14 hari. Kondisi Saripudin kini tidak berdaya dan tidak bisa beraktivitas, terutama berjalan. Ia tidak lagi bekerja karena penyakitnya. Proses penyembuhannya memakan waktu yang cukup panjang. Namun semangat Saripudin untuk sembuh sangat tinggi, Ia rajin minum obat secara teratur. Ibunya terus berupaya mencari dana untuk membiayai pengobatan Saripudin dengan menjadi tukang cuci dan gosok tetangga.Ibunya yang sudah tua sudah tidak tahu lagi bagaimana mengumpulkan biaya. Pinjaman uang juga sudah dilakukan, tapi masih belum cukup. Saripudin masih membutuhkan biaya untuk transportasi ke rumah sakit, pampers karena tidak bisa ke kamar mandi dan kebutuhan lainnya. #TemanBaik, mari bantu Saripudin untuk segera sembuh dengan cara klik Donasi Sekarang di bawah ini!

Dana terkumpul

Rp. 1.730.000
7 hari lagi
Dari Rp. 20.000.000
Card image cap
Anak
Hidrosefalus Merenggut Masa Kecil Shazia

“Sebelum sakit, Shazia adalah anak yang sangat ceria. Namun kini kondisinya berbalik 180 derajat, Ia belum sepenuhnya sadar, lebih banyak menutup mata dan belum bisa menggerakkan tubuhnya. Tangan dan kakinya sekarang mengalami kaku karena sarafnya terganggu. Anakku lebih banyak menangis karena merasa sakit pada tubuhnya.” -Nurhasanah, Orang tua Shazia-Akhirnya anak pertama yang kunanti-nanti lahir, Ia kuberi nama Shazia Salsabiluna (2 thn). Aku begitu bahagia, Ia lahir dengan sehat dan tumbuh dengan baik. Namun belum genap 2 tahun usia anakku, kebahagiaanku seperti direnggut begitu saja.Tiba-tiba anakku mengalami demam tinggi selama 2 minggu dan terus berlanjut. Tiga kali aku mendatangi dokter yang berbeda dan 2 kali melakukan cek darah pada anak, syukurlah hasilnya bagus dan tidak ada penyakit serius. Tapi janggalnya, kenapa anakku tak kunjung sembuh dari demamnya?Aku pun memutuskan agar anakku terus mendapat perawatan hingga akhirnya demamnya turun. Shazia pun diperbolehkan pulang dari rumah sakit, tapi kejanggalan lain mulai terjadi. 2 hari di rumah, anakku tampak linglung dan tidak bisa diajak bicara. Badannya juga lemas dan kakinya mulai tidak bisa dibawa berjalan.Saat aku bawa ke rumah sakit, aku begitu panik karena tiba-tiba anakku  mengalami kejang dan berujung tak sadarkan diri setelah beberapa jam. Semakin sesak lagi hatiku ketika dokter bilang Ia mengalami koma. Setelah dilakukan pemeriksaan, ternyata ada penumpukan cairan pada otak anakku dan virus TBC yang menyebabkan peradangan.Anakku akhirnya menjalani operasi pemasangan selang dari otak menuju perutnya untuk mengalirkan cairan yang menumpuk di otaknya. Sejak itu anakku hanya bisa minum susu dan obat, itupun menggunakan bantuan selang NGT untuk mencegah terjadi penolakan dari anakku dalam konsumsi obat. Refleksnya juga masih minim.Saat ini anakku masih harus menjalani serangkaian fisioterapi dan akupuntur mingguan, penggantian selang NGT seminggu sekali, alat untuk minum susu, hingga sepatu avo karena kakinya yang kaku. Pengobatan tersebut tidak dicover BPJS dan aku kesulitan biaya, belum lagi untuk susu khusus resep dokter, pampers, underpad, dan kebutuhan lainnya. Suamiku hanya pekerja serabutan yang penghasilannya terbatas. #TemanBaik, mari bantu Shazia berjuang sembuh dengan cara klik Donasi Sekarang di bawah ini!

Dana terkumpul

Rp. 23.925.000
1 hari lagi
Dari Rp. 20.000.000
Card image cap
Kemanusiaan
Guru Ngaji Difabel yang Dibayar Sukarela ini Bermimpi Jadi Peternak Unggas

“Meski harus mengesot setiap kali akan berpindah tempat, tapi keikhlasannya mengajar ngaji membangkitkan semangat dan rasa syukur bagi yang melihatnya. Dibalik keterbatasannya, senyum hangat tak pernah luntur dari wajah Ustaz Sayum.”Sudah sejak 2020 lalu Ustaz Sayum (53) mengajar ngaji di Dusun Cegak, Sikur, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat. Ia sakit hingga tidak bisa berjalan meski kakinya masih utuh. Sebagai gantinya, beliau harus ngesot agar bisa berpindah-pindah tempat.Namun keterbatasan fisik tak membuatnya pesimis untuk berjuang menafkahi keluarga. Ia punya istri dan cucu yang masih harus dihidupi. Perekonomian keluarga beliau di bawah rata-rata, sehingga Ustaz Sayum menjadi harapan keluarga saat ini.Setiap pergi mengajar, Ustaz Sayum harus ngesot di perjalanan dari rumah ke masjid. Sarung, baju, hingga tangannya kerap kali menjadi kotor karena bergesekan dengan tanah karena ngesot. Tapi  beliau selalu menjaga kebersihannya dan akan mengganti bajunya yang kotor tiap akan beribadah dan mengajar.Meski sudah berusaha keras, tapi Ustaz Sayum tidak pernah mematok harga jasanya mengajar ngaji. Bahkan bisa dibilang beliau mengajar sukarela, tanpa penghasilan. Tapi biasanya orang tua dari anak-anak yang mengaji akan memberikan uang sebagai rasa prihatin dengan kondisi Ustaz Sayum.Tidak ada usaha lain yang dijalani Ustaz Sayum, penghasilannya pun tidak menentu. Beliau memiliki mimpi suatu saat menjadi peternak unggas, karena usaha ini dirasa sangat cocok dan mudah disesuaikan dengan kondisi fisik dan lingkungan tempat tinggalnya. Tapi hingga kini beliau tidak memiliki modal.#TemanBaik, mari bantu Ustaz Sayum agar bisa mewujudkan mimpinya menjadi peternak unggas dengan cara klik Donasi Sekarang di bawah ini!

Dana terkumpul

Rp. 839.000
5 hari lagi
Dari Rp. 20.000.000
Card image cap
Kemanusiaan
Bantu Yayasan ini Memiliki Tempat Ibadah Layak dan Kamar Tidur

Hai TemanBaik, Perkenalkan ini Yayasan Pelayanan Pemulihan Kasih Karunia. Yayasan yang menjadi tempat pelayanan untuk saudara-saudara kita yang sedang mengalami depresi, gangguan kejiwaan, luka batin, dan kenakalan remaja seperti penggunaan obat-obatan terlarang.Yayasan yang dibangun pada tahun 2013 oleh seorang pendeta bernama Gideon Oktovianus Tamoes, S.Th terletak di Kampung Cirangrang, Cisarua, Kabupaten Bogor ini telah terinspirasi dengan amanat Tuhan:“Kamu akan Kuberikan hati yang baru, dan roh yang baru di dalam batinmu dan Aku akan menjauhkan dari tubuhmu hati yang keras dan kuberikan kepadamu hati yang taat (Yehezkiel 36:26 )”Seiring berjalannya waktu, sudah banyak pasien yang pulang ataupun sembuh, sehingga yang tersisa di yayasan saat ini berjumlah 31 orang.Pendeta dan pihak yayasan selalu berharap pasien-pasien yang mereka layani di yayasan bisa mencapai pemulihan agar mereka bisa memiliki kehidupan yang jauh lebih baik dalam lingkungan keluarga dan diterima oleh masyarakat umum. Serta hidup dalam kebenaran Firman Tuhan.Puji Tuhan, saat ini kondisi pasien binaan dalam keadaan sehat, hanya saja pihak yayasan mengalami kesulitan karena kekurangan ruangan yang layak untuk ibadah dan tempat tidur serta biaya sewa rumah. Maka dari itu, dalam kondisi ini, uluran tangan TemanBaik sangat dibutuhkan.Setidaknya sedikit bantuan yang terkumpul dapat meringankan beban yayasan dalam membayar uang sewa. TemanBaik, dukung penuh kegiatan Yayasan Pelayanan Pemulihan Kasih Karunia dalam membina pasien-pasien agar lebih baik lagi.Salurkan bantuan terbaikmu untuk TemanKita yang berada di sana dengan cara klik Donasi Sekarang

Dana terkumpul

Rp. 34.060.044
10 hari lagi
Dari Rp. 20.000.000
Card image cap
Keagamaan
Jemaat Gereja di Sumba Berdesakan Tiap akan Ibadah

Kondisi gereja yang memprihatinkan membuat semangat jemaat kendur untuk datang beribadah. Hampir setiap minggu jemaat yang beribadah terpaksa harus duduk di luar gedung karena di dalam gereja tidak muat. Mereka rela panas-panasan untuk memuji dan memuliakan Tuhan Yesus.Gereja Kristen Sumba cabang Mondu berdiri pada 1982 di Mondu, Kanatang, Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur. Gereja ini hanya muat diisi 150 orang karena luas bangunannya 7x21 M. Namun kenyataannya, total jemaat yang beribadah di gereja saat ini mencapai hingga 537 jiwa.Bayangkan, betapa berdesak-desakannya para jemaat setiap akan beribadah. Belum lagi kondisi gereja sangat memprihatinkan karena bangunannya sudah tua. Lantainya belum dikeramik, tidak ada pintu, kayu dan tiangnya banyak yang sudah lapuk dan sewaktu-waktu bisa roboh.Ketika hujan, para jemaat akan semakin berdesakan karena banyak yang memaksakan masuk gereja. Di dalam gereja pun mereka kebasahan karena atapnya bocor. Jika cuaca panas suasananya sangat pengap, sirkulasi udara tidak sesuai dengan daya tampung jemaat yang banyak.Berbagai upaya dilakukan untuk kenyamanan jemaat, seperti ibadah minggu dimulai lebih pagi untuk meminimalisir cuaca yang panas. Maupun acara remaja dilakukan sore hari karena kalau malam gereja akan sangat gelap, belum ada penerangan.Pembangunan gereja sebenarnya sudah direncanakan sejak 2023 lalu, tapi kendala biaya menjadi penghambat dan berujung mandek di tahap pembuatan pondasi saja. Bahkan warga rela melakukan lelang atau menjual hasil bumi yang diperoleh dengan menyumbangkan ke gereja, tapi masih jauh dari kata cukup.Mayoritas masyarakat desa bekerja sebagai petani dan nelayan, penghasilan mereka terbatas untuk membangun gedung ibadah yang baru. Gereja masih membutuhkan biaya untuk belanja material, bayar jasa tukang bangunan, bangku, mimbar, dan kebutuhan gereja lainnya. #TemanBaik, mari bantu Gereja Sumba cabang Mondu agar bisa melakukan pembangunan dengan cara klik Donasi Sekarang di bawah ini!

Dana terkumpul

Rp. 6.877.005
2 hari lagi
Dari Rp. 20.000.000
Lihat Semua
  Lihat Semua Campaign