“Anakku bisa pengobatan dari Padang ke Jakarta berkat kebaikan tetangga dan orang dermawan yang memberikan pinjaman uang. Itupun masih banyak kekurangan karena biaya hidup selama merantau mahal dan perjuangan baru kami adalah bertahan.”

“Suamiku hanya buruh harian yang berjuang mengaduk dan mencetak pasir menjadi batu bata merah dengan keringat harapan. Tapi upahnya tak pernah cukup untuk membayar lelahnya. Belum lagi jika hujan, harapan kami turut terbenam.” -Pio Putri, Orang tua Algino-

Seandainya posisinya bisa diganti, biar aku saja yang menggantikan sakit anakku, Algino Kenzo Efendi (4 thn). Bermula dari batuk dan flu yang berkepanjangan, anakku sampai pada kondisi sesak napas. Ia begitu menderita sampai akhirnya ku larikan ke rumah sakit.

Dokter bilang anakku sakit jantung bawaan lahir. Awalnya aku sulit percaya dengan diagnosa dokter, sampai akhirnya bibir, kuku kaki dan tangannya tampak membiru. Tubuhnya juga semakin lemah, Ia mudah lelah walau sedikit beraktivitas. 

Setelah dengan segala upaya mencari biaya agar anak berobat ke Jakarta, namun rasa sedih bertubi-tubi yang harus kuterima. Dokter bilang anakku tidak akan bisa bertahan hidup lebih lama jika tidak operasi karena kondisi sesak napasnya yang parah.

Anakku memang sudah menjalani operasi, tapi bukan berarti itu adalah akhir dari penyakitnya. Suara tangisnya yang menyesakkan dadaku masih sering terdengar, akibat sesak napasnya yang kambuh tanpa kenal waktu.

Masih ada tindakan dan kontrol rutin yang harus dijalani anakku di Jakarta. Tentunya masalah biaya menjadi tantangan besar bagi kesembuhan anakku. Ia membutuhkan biaya untuk transportasi ke rumah sakit, obat yang tidak dicover BPJS, dan kebutuhan lainnya. 

#TemanBaik, mari bantu Algino untuk melanjutkan pengobatan dengan cara klik Donasi Sekarang di bawah ini!