“Kenapa 2 anakku yang mendapat cobaan ini ya Tuhan?” ungkap Donna Elyana, Ibunda Abdullah.

Anak pertamaku, Romeo, harus kehilangan kakinya karena kanker tulang.” Tanpa kaki, Romeo merasa Ia terisolasi oleh dunia. Mentalnya runtuh ketika tatapan penuh tanda tanya dan kasihan orang- orang terhadap kaki bekas amputasinya. Ia kehilangan semangat hidup, tidak mau sekolah maupun keluar rumah.

Sekarang anak bungsuku, Abdullah Rozi (7thn), sakit epilepsi dan membuat tubuhnya kejang hebat hingga tulangnya patah. Ia juga lahir dengan jantung bocor, infeksi paru-paru, hingga kelainan fisik yang membuat bibirnya sumbing hingga menembus kedua lubang hidungnya.

Tak berhenti disitu, usus Abdullah juga sudah dioperasi karena mengalami gangguan. Belum lagi Infeksi ginjal yang membuatnya terus mengerang nyeri, pinggangnya sampai menonjol, bengkak, dan memerah. Tak usah ditanya sudah tangis ke berapa yang mengalir dari pipi ibunya akibat pedih hati melihat penderitaan sang anak.

Sepanjang hidupnya hanya bisa hidup seperti bayi, tidak bisa beraktifitas apapun selain berbaring. Badannya sangat kurus, tangannya kecil seperti dibalut tulang. Namun Ibunya yakin, Abdullah selalu menanti keajaiban di hari-hari gelapnya selama ini.

“Meski Abdullah tidak bisa bicara dari lahir, hanya tatapan matanya yang saya lihat setiap hari seperti berbicara kepada saya, ‘aku  ingin sembuh Ma,’” cerita Donna Elyana.

Setiap waktu Abdullah adalah bertarung di meja operasi. Ayahnya yang bekerja sebagai supir ekspedisi kesulitan memikul beban finansial untuk menghidupi keluarga dan anak-anak spesialnya. 

Dibanding makan untuk perut sendiri, orang tuanya lebih memilih untuk membeli susu Abdullah. Mengumpulkan uang untuk transportasi ke rumah sakit juga rasanya mati-matian.Abdullah masih membutuhkan biaya untuk transportasi, susu, selang NGT, vitamin dan kebutuhan lainnya.

#TemanBaik, mari bantu Abdullah untuk melanjutkan pengobatan dengan cara klik Donasi Sekarang di bawa ini!