Benihbaik x LinkAja!

Salurkan donasi anda ke campaign-campaign di bawah ini

Campaign Pilihan Hari Ini

Pilihan Benihbaik

Panggilan Mendesak

Waktu mereka tidak banyak, mereka sangat membutuhkan bantuan kalian

Card image cap
Kemanusiaan
Perjuangan Sepasang Lansia yang Tetap Bekerja demi Bisa Memperbaiki Rumah

“Nggak ada waktu untuk menyerah dan santai-santai. Mau punggung sakit juga, aku tetap kerja demi istri supaya bisa makan dan berobat,” keinginan di hati kecil Mbah Isra (83 tahun)Di usia yang sudah senja ini, mungkin kebanyakan orang akan bilang 'istirahat saja di rumah'. Tapi itu nggak berlaku untukku. Aku masih menjadi buruh tani sekaligus mencari sisa padi untuk dijual demi aku dan istriku bisa bertahan hidup. Tapi sudah tua begini juga masih ada yang sering menipu dan memanfaatkan kami. Ada yang suka beli padi tapi nggak bayar. Mungkin karena aku nggak bisa baca dan tulis. Aku sadar walaupun berdua, kebutuhan sehari-hari nggak bisa hanya dipenuhi dari 1 pekerjaan saja. Itulah kenapa aku juga mencari barang rongsokan untuk penghasilan tambahan. Namanya juga sudah tua, dan badanku bungkuk. Jadi seringkali hampir pingsan kalau sedang bekerja. Tapi itu nggak menjadikanku hambatan untuk terus bekerja demi hidup yang bisa membaik. Karena selain bisa malan layak, aku bermimpi bisa memperbaiki rumah yang sering terkena banjir sampai barang-barang kami rusak. Di Kp Sapan, Tegalluar, Bojongsoang, Bandung, dan di rumah inilah aku dan istriku yang sudah berusia 77 tahun berteduh. Memang rumahnya sudah nggak layak huni yang kalau hujan sudah pasti kebanjiran. Nggak jarang aku dan istri terpaksa mengungsi. Kalau sudah mulai surut baru balik lagi untuk beres-beres dengan tenaga seadanya.Harapannya, kami masih bisa memperbaiki rumah ini dan memiliki warung untuk usaha. Supaya tubuh yang sudah renta ini bisa istirahat, tapi tetap bisa dapat penghasilan! TemanBaik, kami membutuhkan uluran tangan kalian semua. Untuk TemanBaik yang ingin membantu, dapat menyalurkannya dengan cara klik Donasi Sekarang di bawah ini ya! 

Dana terkumpul

Rp. 1.268.025
9 hari lagi
Dari Rp. 20.000.000
Card image cap
Anak
Kritis! Anak 4 Tahun Lawan Kelainan Jantung Bawaan

Kalau sudah lelah, sekujur tubuhku sampai kuku juga akan membiru Ka! Kelainan jantung bikin aku lelah terus dan tidak stabil.Hai Ka!Kenalin aku Kezia (4th). Aku selalu membayangkan, bagaimana yaa rasanya kalau punya jantung yang sehat? Pasti kalau lagi capek, seluruh tubuhnya tidak membiru seperti aku kan, Ka?Aku lupa umur berapa pertama kalinya aku demam tinggi, sampai ayah harus membawa aku ke RS Keluarga Husada. Di sana aku di-opname 5 hari dan belum ada kecurigaan kalau aku mengidap kelainan jantung. 2 hari setelah diopname, aku harus balik lagi ke rumah sakit karena aku demam tinggi lagi. Aku langsung dirujuk ke RS Bunda Halima-Batam. Lalu, diperiksa ternyata kelainan jantung lah yang membuat kondisiku tidak stabil. Seperti teman-teman penderita kelainan jantung lainnya, aku gampang lelah, Ka.  Ayah dan ibu selalu kebingungan bagaimana caranya menaikan berat badan.Sejak didiagnosis kelainan jantung, ayah dan ibu sudah berjuang. Mereka bahkan harus menjual perhiasan dan merogoh tabungan hingga ludes, untuk biaya transportasi dari Batam ke Jakarta. Ka, aku dan keluargaku sudah kehabisan biaya selama pengobatanku di Jakarta. Masih banyak kebutuhan dan juga obat-obatan yang tidak ditanggung BPJS yang harus dibeli. Maukah bantu aku?Aku selalu berdoa berapapun bantuan yang kuterima bisa memberikanku harapan untuk punya jantung yang sempurna. Kakak yang mau mendukung kesembuhanku bisa menyalurkan bantuan dengan cara klik Donasi Sekarang di bawah ini ya!

Dana terkumpul

Rp. 28.889.418
6 hari lagi
Dari Rp. 20.000.000
Card image cap
Anak
Mari Bantu Aden Agar Bisa Operasi Pengangkatan Bola Mata

Aden semangat sekali untuk menjemput kesembuhannya, dia sering bilang ‘Mah, Aden pasti sembuh, Aden kuat, Aden anak hebat juga ya Mah,” ungkap orang tua Aden, Nuryanah, sambil menahan tangis membersihkan dan menutup mata Aden dengan kain kasa agar tidak terkena kotoran.Semua berawal saat Aden Pratama (8 tahun) berusia 5 tahun, di area mata muncul bentol kecil seperti digigit semut yang semakin hari semakin membesar dan terasa perih. Setelah dibawa ke dokter untuk periksa, hasilnya Ia didiagnosa Tumor Orbita oleh Rumah Sakit Bhakti Medicare Sukabumi dan disarankan untuk operasi.Saat itu Aden tidak langsung dioperasi karena terkendala biaya dan pengobatan terpaksa berhenti hingga 5 bulan. Tentu saja hal itu membuat kondisi matanya semakin menonjol keluar, bahkan sampai tak bisa dipejamkan meski sedang tidur. Bermodal nekat meminjam dana sana-sini, akhirnya orang tuanya membawanya dari kediamannya di Bogor ke Jakarta untuk operasi.Aden sudah 3 kali operasi, yaitu pengangkatan tumor yang ada di belakang bola mata (Maret 2023), penutupan kelopak mata (Maret 2023) dan pengangkatan tumor yang ada di belakang kepala (November 2023) di RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo. Setelah menjalani operasi kondisi Aden mulai membaik. Namun tumor itu sudah merenggut salah satu matanya hingga tak lagi berfungsi, sering berair, dan memerah. Ia masih harus terus menjalani pengobatan hingga operasi pengangkatan bola matanya.Orang tua Aden terkendala biaya, karena ibunya merupakan seorang single parent dan tidak memiliki pekerjaan tetap. Apalagi sekarang waktu terbagi untuk pengobatan Aden. Tapi ibunya tak menyerah dan berupaya melakukan pekerjaan apapun untuk mendapatkan dana pengobatan sang anak.“Perjuangan saya sangat panjang untuk bisa mengobati anak saya, dulu saya kerja sebagai ART, lalu saya kerja di pabrik, kerja ikut masak, nyuci, gosok baju tetangga, saya ingin anak saya sehat seperti sedia kala, bisa melanjutkan sekolah lagi, bisa kumpul sama keluarga di kampung.” ungkap Nuryanah.#TemanBaik, mari bantu Aden agar bisa segera operasi agar kondisinya semakin membaik dengan cara klik Donasi Sekarang di bawah ini!

Dana terkumpul

Rp. 420.000
3 hari lagi
Dari Rp. 20.000.000
Card image cap
Kesehatan
Selain Derita Sinusitis Kronis, Tubuhku juga Membengkak karena Ginjalku Rusak!

Sekarang, aku sedang menjalani rawat jalan pasca - operasi dan harus kontrol tiap minggu. Ibu dan ayah sudah nggak punya uang sama sekali, mereka sampai cari pinjaman ke sana kemari. Hai TemanBaik, Aku Nurul (20th) dari Jakarta Timur. Aku sedang dalam proses penyembuhan, dari 2 penyakitku saat ini. Waktu kelas 3 SMP, aku sering banget mengeluh sakit di tenggorokan. Aku kira cuma panas dalam, jadi ya diobati pakai obat warung saja. Antibiotik yang dikasih dari puskesmas terdekat juga nggak ampuh. Sudah lewat 6 bulan, sakitnya muncul lagi.Ternyata, aku mengalami radang tenggorokan yang sudah parah dan langsung dirujuk ke RS Persahabatan. Di sini, diperiksa lagi dan aku didiagnosis menderita sinusitis kronis. Walaupun sudah dioperasi di RSUD Budi Asih, tapi belum sembuh juga. Saat masa pemulihan, untuk mengunyah saja sulit banget. Gusi dan tenggorokanku nyerinya minta ampun.Belum juga selesai dengan tenggorokanku, aku harus menerima diagnosis gangguan ginjal dari dokter. Badanku yang gemuk ini, bukan karena banyak makan dan sebagainya, tapi karena ginjalku yang rusak. Sedih banget, kenapa aku harus punya 2 penyakit berat ini?TemanBaik, yuk bantu Nurul supaya bisa beli obat ginjalnya dengan rutin dan bisa sembuh! Uluran tangan TemanBaik dapat disalurkan dengan cara klik Donasi Sekarang di bawah ini ya!

Dana terkumpul

Rp. 570.000
8 hari lagi
Dari Rp. 20.000.000
Card image cap
Anak
Kejang-kejang Hingga Koma, Bantu Latifa Sembuh dari Hidrosefalus

Latifa, gadis kecil berusia 9 tahun yang menderita hidrosefalus sejak lahir. Dia mengalami demam kejang hingga tidak sadarkan diri, Latifa bahkan pernah koma. Sudah melakukan dua kali operasi, namun sayang gagal. Awal gejala dari hidrosefalus yang diderita Latifa ialah demam kejang. Demamnya tak kunjung reda, dan suhunya selalu di atas 37 derajat. Karena kondisi tersebut, Latifa tidak bisa beraktivitas normal. Latifa yang tinggal bersama ibunya di Duren Sawit, Grobogan, Jawa Tengah, ini sudah menjalani pemeriksaan dan pengobatan di RS Budhi Asih. Sang ibu, Rindi Antika, merasa sangat sedih dengan perkembangan putrinya yang tidak ada kemajuan. Sebagai orang tua tunggal (single parent) dan penjual kopi keliling yang hanya menghasilkan Rp600.000 per bulan, Rindi merasa sangat kesulitan untuk mencari biaya pengobatan Latifa.Latifa harus menjalani pengobatan dan rawat inap di rumah sakit. Memang sebagian biaya bisa dipenuhi oleh BPJS, namun banyak juga biaya yang tidak bisa dicover. Penghasilan sang ibu masih kurang sehingga menghambat proses penanganan Latifa, akibatnya Latifa selalu telat mendapatkan susu. Banyak kebutuhan Latifa lainnya  yang belum bisa terpenuhi. TemanBaik, biaya untuk pengobatan Latifa tidak sedikit. Untuk bisa segera sembuh, Latifa tentunya harus operasi lagi dan melanjutkan pengobatan yang sempat terputus. Orang tua Latifa ingin membelikan kursi roda khusus untuk anaknya yang harganya tidak murah. Untuk mendapatkannya tidak bisa hanya mengandalkan pendapatan dari menjual kopi keliling. Latifa membutuhkan dana Rp. 20.000.000 untuk pengobatan dan biaya transportasi bolak-balik rumah sakit. Kebutuhannya yang harus dibeli juga banyak, yaitu susu dalam seminggu bisa menghabiskan 2 dus ukuran 800 gr. Pempers per minggunya 1 bal, madu 1 botol besar per minggu,  tissue basah 4 pcs selama 1 minggu. Latifa juga membutuhkan tissue kering, minyak kayu putih 1 botol per 5 hari.  Ayo teman-teman bantu adik Latifa agar bisa melanjutkan pengobatannya yang sempat terputus. Ulurkan tangan untuk turut membantu Latifa dengan berdonasi. Salurkan bantuan dengan cara: Klik “Donasi Sekarang”Isi nominal donasiPilih metode pembayaran, kalau ingin lebih praktis kamu bisa berdonasi dengan OVO, DANA, LinkAja, ShopeePay, GoPay, Sakuku, BRI E-Pay dan BCA Klik-Pay, atau kamu juga bisa berdonasi dengan cara transfer antar bank (BRI, Mandiri, BCA, BNI).

Dana terkumpul

Rp. 5.655.004
2 hari lagi
Dari Rp. 20.000.000
Card image cap
Anak
Bibirnya Sumbing dan Kepalanya Terus Membesar, Bantu Dzikri Operasi

Pada usia kehamilan 22 minggu, Ibunda yang saat itu mengandung Dzikri memeriksakan diri ke dokter karena kondisi kandungannya yang sangat besar dan tak seperti ibu hamil pada umumnya. Ternyata hasil USG diketahui bahwa Ibunda Dzikri kelebihan air ketuban, kepala Dzikri besar, serta bibir sumbing.Setelah lahir, Dzikri didiagnosa hidrosefalus (kelebihan cairan yang menumpuk di otak) serta bibir sumbing. Ia pun sempat harus dirawat di NICU Rumah Sakit Fatmawati selama 2 bulan. Kemudian Ia menjalani operasi Vp-Shunt (pemasangan selang di kepala hingga rongga perut untuk mengalirkan kelebihan cairan) di kepala sebelah kanan.Saat ini usia Dzikri sudah 7 bulan dan kepalanya tetap membesar. Ia juga sering mengalami demam dan sesak jika cairan di kepalanya tidak lancar pembuangannya. Ia hanya bisa berbaring karena penyakit ini membuatnya tumbuh normal seperti anak-anak seusianya.Meski sempat dikatakan bahwa anaknya tidak bisa hidup lebih lama, tapi orang tua Dzikri selalu optimis demi kesembuhan sang anak. Mereka tetap ikhtiar dan disiplin mengikuti petunjuk dari dokter.“Semangat luar biasa, karena vonis dari anak tidak bisa bertahan, tapi Alhamdulilah masih di kasih umur sampai sekarang usia 7 bulan,” ungkap Sukandi, orang tua Dzikri.Dzikri akan menjalani operasi lanjutan pada 5 Maret 2024. Ia juga masih harus kontrol sebulan sekali di Rumah Sakit Fatmawati Jakarta. Namun orang tuanya terkendala biaya pengobatan.Orang tuanya bekerja sebagai pedagang sayur keliling. Itu pun sekarang sedang tidak bekerja karena kekurangan modal dan kondisi cuaca yang tak menentu.#TemanBaik mari bantu Dzikri agar bisa sembuh seperti anak-anak pada umumnya dengan cara klik Donasi Sekarang di bawah ini.

Dana terkumpul

Rp. 18.964.018
6 hari lagi
Dari Rp. 20.000.000
Card image cap
Anak
Orang tuanya Jalan Kaki Menggendongnya Bergantian Sampai Rumah Sakit

“Kalau untuk melihat anak dengan usia 4 bulan, semangat untuk sembuhnya bisa saya lihat dari senyumannya. Kadang suka tersenyum seperti mengucapkan ‘bantu saya, saya ingin sembuh,’” ungkap Noky Agus Suryaman, selaku orang tua Abiyan.Saat akan menjalani proses persalinan anak kami, puskesmas tiba-tiba menolak dan  langsung merujuk Istri saya ke rumah sakit karena menemukan kejanggalan. Kemudian istri saya melahirkan secara caesar dan ternyata benar saja, kondisi kepala anak kami besar sekali dibanding bayi pada umumnya, yaitu 54 cm.Anak yang kami beri nama Abiyan Surya Satria (4 bln) didiagnosa hidrosefalus (menumpuknya cairan di otak). Saya tak tega, penyakit ini membuat anak saya sering spontan menjerit, menangis, kejang, sambil mengarahkan tangan memegang kepala seperti memberitahu rasa sakitnya.Syukurlah anak saya sudah menjalani operasi pemasangan selang VP-Shunt di Rumah Sakit Hermina Pasteur Bandung untuk mengeluarkan cairan yang menumpuk di kepalanya pada usia 3 bulan.Kondisinya saat ini stabil meski kadang masih kejang. Penglihatannya juga terganggu, bola matanya kadang naik, turun, bahkan berputar. Pengobatan anak saya masih panjang, kalau tidak dilakukan akan berdampak komplikasi pada jantung dan  organ tubuhnya yang lain.Namun kami terkendala biaya karena istri saya adalah ibu rumah tangga dan saya bekerja sebagai tukang cat yang saat ini sedang tidak ada proyek. Pernah waktu itu saya dan istri saya jalan kaki dari kediaman kami ke rumah sakit sejauh 20 Km demi bawa anak kami kontrol rutin. Selama 2 jam kami bergantian menggendongnya tanpa mengeluh.Abiyan harus operasi lagi untuk mengganti selang di kepalanya. Keinginan kami untuk kesembuhannya sangat besar. Kami berharap anak kami bisa sembuh dan bisa beraktifitas seperti anak lain pada umumnya.#TemanBaik mari bantu Abyan agar bisa sembuh dan tak kesakitan lagi dengan cara klik Donasi Sekarang di bawah ini!

Dana terkumpul

Rp. 1.572.004
9 hari lagi
Dari Rp. 20.000.000
Card image cap
Anak
Terkena Virus Toksoplasma Saat Mengandung, Anakku kini Menderita Mikrosefalus

Pengobatan fisioterapi anakku cuma berjalan 2 tahun saja, dan sampai sekarang nggak pernah fisioterapi lagi karena jaraknya jauh, biayanya juga nggak ada.  Hai TemanBaik, Ini anakku, Alvin (10th). Setiap kali memandang wajahnya, aku benar-benar sedih, kalau mengingat dia harus berjuang sembuh dari mikrosefalus dengan kondisinya yang sekarang. Apalagi, tanpa didampingi sosok ayah, yang telah tiada.Saat hamil, aku terkena virus toksoplasma. Ia pun lahir dengan berat 1 kg. Saat umurnya 1 bulan, ia malah terkena penyakit bilirubin. Sempat menjalani pengobatan fisioterapi, ketika usianya 3 tahun. Sekarang, kami tinggal di rumah orang tuaku di Tasikmalaya. Pengobatan dan kebutuhan sehari-hari dibantu ayahku. Ia bekerja sebagai penjual tahu. Itupun penghasilannya paling besar 100 ribu per hari. Aku pun harus pinjam sana sini dulu, untuk pengobatannya. Berharap, rezeki terus mengalir deras, supaya aku bisa membawanya berobat terus. Disamping itu, kaki kirinya juga sudah bengkok banget, karena cerebral palsy. Ia sebenarnya harus berobat lagi dan pakai kursi roda. TemanBaik, yuk bantu ringankan pengobatan Alvin dengan cara klik Donasi Sekarang di bawah ini ya!

Dana terkumpul

Rp. 290.000
14 hari lagi
Dari Rp. 20.000.000
Card image cap
Kesehatan
Sudah 10 Tahun Sakit Jantung dan Harus Merawat Kakaknya yang ODGJ, Senly Ingin Sembuh

“Penyakit ini juga membuat tubuh dan wajahku bengkak karena komplikasi penyakit. Apalagi ketika aku kelelahan karena bekerja hingga larut malam, biasanya aku akan mengalami sesak nafas, banyak berkeringat, hingga lemas. Bagaimana ini? Kakakku yang mengalami gangguan jiwa masih membutuhkanku untuk merawatnya,” ungkap Senly (43 tahun).Sejak 2016 lalu, aku menjadi tulang punggung keluarga karena ayahku sakit kelainan darah dan ibuku sudah meninggal lama. Selain itu aku juga harus mengurus kakak perempuanku yang mengalami sakit mental (ODGJ). Sehingga aku harus bekerja lebih keras bahkan sampai subuh.Tapi semua itu berubah ketika usia 30-an aku tiba-tiba mengalami gejala sesak nafas, rasanya seperti mencekam di dada, nafasku juga terasa pendek-pendek. Aku pun periksa ke dokter dan didiagnosis jantung bengkak, penyempitan, pengerasan pembuluh jantung. Cobaan seolah tak berhenti, aku juga harus merelakan rahimku diangkat akibat tumor. Aku tak pernah putus asa, kini sudah 10 tahun aku berusaha sekuat tenaga bertahan hidup bersama sakit jantung ini. Tiada hari yang kulewatkan tanpa memanjatkan doa. Kondisiku sekarang mudah lelah, sering sesak napas, berkeringat dan lututku mengalami pengapuran karena usiaku tak lagi muda.Aku tetap harus kontrol rutin ke RS Mitra Keluarga Kalideres, jaraknya 1 jam dari kediamanku di kawasan Jakarta Barat. Dokter saat ini menyarankanku melakukan pemeriksaan kateterisasi jantung dan operasi pasang ring jantung untuk membuka sumbatannya.Tapi aku terkendala biaya karena biaya pengobatan cukup besar dan aku hanya bekerja serabutan. Apalagi kondisiku sekarang sulit untuk bekerja dan tak jarang kami bahkan makan satu kali sehari karena kurang biaya. Harapanku hanya sembuh, aku ingin bisa beraktivitas normal agar bisa terus merawat kakakku. #TemanBaik, mari bantu Senly agar bisa mendapatkan jantung sehatnya dan bisa terus mengurus kakaknya dengan cara klik Donasi Sekarang di bawah ini!

Dana terkumpul

Rp. 960.000
6 hari lagi
Dari Rp. 20.000.000
Card image cap
Kemanusiaan
Bantu Lansia untuk Mendapatkan Hidup yang Layak

Pak Serimah, lansia kelahiran 1960, yang tinggal di Dusun Kerepet Desa Perampuan Kecamatan Labuapi, Lombok Barat (Lobar), mengalami kesulitan hidup karena mereka memiliki banyak keterbatasan. Bayangkan lansia ini harus tinggal di gubuk yang tidak layak huni hingga usia senja mereka. Di tengah pemukiman padat orang, terdapat gua yang dihuni oleh Pak Serimah. Bangunan di sekitarnya hampir semuanya layak huni. “Itu (bekas rumah) sudah dirobohkan, dibangunkan sama anak saudara kami yang tinggal di  Tembowong Sekotong, dulu kami tinggal di gubuk itu,” tuturnyaAnak dari saudaranya sangat sedih ketika melihat gubuk yang ditinggalinya. Dia segera membangun gubuknya untuk menjadikannya lebih baik dan nyaman. Sebelum ini, ia tinggal di gubuk reyot yang sangat buruk selama bertahun-tahun. Dulunya, ketika kuat bekerja ia sehari-hari menjadi penjual rokok keliling hingga kantor walikota Mataram.  “Tapi sekarang berhenti, karena kaki saya sudah tidak kuat jalan,” imbuhnya.Karena dia tidak dapat bekerja lagi untuk mencari nafkah keluarga, hidupnya semakin sulit. #TemanBaik, yuk kita ulurkan tangan untuk membantu Papuq Sarimah untuk bisa mendapatkan hidup yang layak dengan cara Donasi Sekarang pada link di bawah ini!

Dana terkumpul

Rp. 659.012
10 hari lagi
Dari Rp. 20.000.000
Card image cap
Pendidikan
Rampungkan Bangunan Sekolah Miftahussalam Demi Anak-Anak Bisa Belajar

Sekolah yang didamba-dambakan ini masih berlantaikan semen dan jendela yang berlubang. Pagi hari dan hujan adalah mimpi buruk bagi murid-murid di sini, kata mereka “Kami sering kedinginan.”Sekolah di Dusun Semper, Kec. Praya Barat, Lombok Tengah - NTB, jaraknya cukup jauh dari tempat tinggal warga. Alhasil, siswa-siswa di sana harus menempuh jarak 5 kilometer. Sedihnya, mereka berjalan kaki untuk sampai ke sekolah. Tak tega melihat kondisi tersebut membuat hati ustadz Ilham terketuk. Dia ingin membuat sekolah yang jaraknya dekat dengan perumahan warga. Ustadz Ilham memberikan nama Miftahussalam.Seperti arti namanya, yaitu cerdas dan berani. Ustadz berharap ketika sekolah ini selesai dibangun, dan sudah bisa digunakan beraktivitas, anak-anak yang belajar di sini bisa mencerminkan karakter dan sifat tersebut. Tapi sayangnya, sekolah yang dibangun dengan penuh harapannya ini harus pupus di tengah jalan. Pembangunannya terancam terhenti karena biaya, anak-anak terpaksa belajar di ruang kelas setengah jadi.Atapnya belum tertutup rapat, dan dindingnya masih belum ada jendela. Ketika ada hujan lebat dan angin kencang, anak-anak yang sedang belajar jadi merasa kedinginan. Meski begitu, 70 anak yang belajar di sini tidak membuat semangatnya jadi beku, mereka tetap belajar dengan giat dengan kondisi yang terbatas.Warga sudah gotong royong untuk menyelesaikan pembangunan sekolah. Tapi, swadaya dari masyarakat setempat masih belum cukup. Maka dari itu, puluhan anak di sini dan Ustadz Ilham berharap bantuan dari TemanBaik.Untuk TemanBaik yang mau membantu dapat menyalurkannya dengan cara klik Donasi Sekarang di bawah ini ya!

Dana terkumpul

Rp. 630.000
Berakhir
Dari Rp. 20.000.000
Card image cap
Anak
Hampir Setengah Badannya Melepuh. Bantu Vildan Sembuh!

Tak terbayang oleh Suryadi (42) dan Sukarlin (39) ketika melihat sang buah hati meringis kesakitan saat tercemplung dandang berisi air panas.Vildan Setiawan putra dari pasangan Suryadi dan Sukarlin warga Dusun IV Bandar Makmur, Kampung Putra Lempuyang, Kecamatan Way Pengubuan, Lampung Tengah, tak kuasa melihat anaknya selalu menangis karena luka melepuh yang diderita.Sekujur tubuh mulai dari pinggang, perut, sampai lutut melepuh akibat tercemplung periuk berisi air panas yang sedang dimasak sang ibu. Peristiwa bermula pada kala itu Sukarlin sedang memasak. Sukarlin mengatakan, saat itu dirinya sedang berada di dapur."Waktu anak saya ke belakang (dapur), saya lagi masak air dandang,"Sukarlin mengatakan, anaknya yang berumur dua tahun itu datang minta makanan. Lalu dirinya memberinya kerupuk.Namun, setelah mendapat kerupuk, Vildan bermain di dapur. Vildan berlari di dapur hingga menyenggol peralatan masak."Vildan tak sengaja tersandung, lalu jatuh ke belakang sampai dia tercelup ke dandang berisi air panas," katanya.Sontak Sukarlin dan suaminya kaget mendengar teriakan sang buah hati.Pasca kejadian tersebut, Vildan terus menangis karena menahan kulitnya yang sakit."Anak saya sekarang hanya bisa tidur tengkurap karena badan bagian belakang melepuh," imbuhnya.Yuk, bantu Vildan supaya bisa sembuh dengan cara donasi di sini!

Dana terkumpul

Rp. 805.000
4 hari lagi
Dari Rp. 20.000.000
Card image cap
Pendidikan
Orang tuanya Dagang Kue Keliling, Bantu Si Kembar Berprestasi Agar Bisa Lulus SD!

Si kembar laki-laki, Laksamana, memiliki prestasi di bidang olahraga sepakbola. Saat ini Ia sudah meraih 20 medali dari juara turnamen sepakbola usia dini, baik tingkat nasional maupun internasional. Sedangkan si kembar perempuan, Devanya, berhasil juara tari dan marching band tingkat provinsi DKI Jakarta.Laksamana Evencio Asri (12 thn) dan Devanya Odelia Asri (12 thn), sepasang kakak beradik kembar berprestasi yang bersekolah di MIN 16 Cipayung, Jakarta Timur. Meski masih kelas 6 SD, tetapi keduanya sudah mencetak banyak keberhasilan.Meski sibuk meraih prestasi, tetapi keduanya tidak tertinggal perihal urusan akademik. Keduanya sering mendapatkan nilai rata-rata yang nyaris sempurna. Di rumah juga rajin beribadah dan membantu orang tua dalam urusan pekerjaan rumah.Ketika dewasa kelak, Laksamana sudah mantap bercita-cita yang sejalan dengan prestasi yang sudah diraihnya saat ini, yaitu pemain sepakbola profesional. Ia sangat giat berlatih di sekolah maupun di rumah agar bisa mewujudkan mimpinya.Kalau Devanya memiliki cita-cita yang berbeda. Ia memiliki impian mulia, yaitu menjadi ustadzah. Ia juga sudah mulai menerapkan ilmu agama yang didapatkannya dari guru sekolah hingga guru ngajinya.Namun saat ini keduanya terkendala biaya yang berkaitan urusan sekolah. Meski uang sekolahnya selama ini gratis, tapi mulai kelas 6 SD diperlukan banyak biaya, seperti biaya infak hingga laptop untuk mengikuti try out kelulusan SD.Ayahnya baru saja terkena PHK efek pandemi Covid-19. Sekarang orang tuanya berjualan makanan keliling dengan berjalan kaki, mulai dari kue, gorengan atau makanan apapun yang dipesan pelanggan. Mereka selalu berupaya menciptakan ide kreatif dalam usaha mereka demi mengumpulkan biaya untuk pendidikan anak.#TemanBaik mari bantu Laksamana dan Devanya untuk terus melanjutkan prestasinya dan mewujudkan impiannya dengan cara klik Donasi Sekarang di bawah ini!

Dana terkumpul

Rp. 0
4 hari lagi
Dari Rp. 20.000.000
Card image cap
Kesehatan
Kehidupannya Berubah Dalam Setahun, Bantu Suriyani Sembuh dari Tumor Leher

Semua bermula saat usianya 30 tahun, Suriyani (31 tahun) mengalami sakit biasa seperti flu, batuk, sakit tenggorokan dan nyeri di bagian belakang leher. Meski sudah minum obat anjuran dokter, tapi sakitnya tak kunjung hilang. Setelah pemeriksaan lebih lanjut, Ia didiagnosa kelenjar getah bening. Tindakan operasi bagian kiri leher pun dilakukan pada Suriyani. Beberapa bulan kemudian, sakit di lehernya kambuh kembali hingga dilakukan operasi di kedua sisi lehernya dan pengambilan sampel. Ternyata hasilnya di lehernya terdapat tumor yang ukurannya sudah 4 cm lebih.Suriyani pun dianjurkan untuk menjalani kemoterapi di RS Wahidin Sudirohusodo Makassar dan kini sudah berjalan 6 bulan. Akibatnya, Ia sering mengalami mual, muntah, sakit bagian perut, susah makan, badan lemas, susah untuk berjalan. Ia juga kehilangan semua rambutnya, hidupnya berubah dalam setahun.Pemeriksaan selanjutnya Suriyani akan cek lab untuk menentukan apakah akan ada operasi lagi atau dilakukan Sinar-X. Suryani sangat ingin mendapatkan kehidupan sehatnya kembali.“Saya semangat sembuh karena dorongan dari orang tua, saudara, keluarga dan teman teman yang memotivasi saya agar tetap semangat dan selalu berusaha agar bisa sehat seperti sedia kala,” ungkap Suriyani.Namun Suriyani terkendala biaya karena pekerjaannya saat ini ada baby sitter yang penghasilannya tidak menunjang kesehatannya. Apalagi Ia masih harus terus mengikuti pengobatan rutin dan kebutuhan lainnya sehingga terganggu dalam mencari nafkah.#TemanBaik, mari bantu Suryani agar bisa kembali sehat dengan cara klik Donasi Sekarang di bawah ini!

Dana terkumpul

Rp. 1.250.005
2 hari lagi
Dari Rp. 20.000.000
Card image cap
Anak
Bocah 2 Tahun Sering kejang-Kejang Akibat Derita Hidrosefalus

Sejak lahir, kondisi kepala anak kami, Muhammad Azriel (2) sudah tidak normal bentuknya. Karena Azriel kerap menangis, kami pun membawanya ke Rumah Sakit Sentra Medika  untuk diperiksakan, dan di sanalah ia didiagnosis menderita hidrosefalus.Akibat dari penyakitnya ini, Azril sudah mendapatkan 1 kali operasi. Sekarang kondisinya membuat kami khawatir karena ia sering mengalami panas tinggi, sesekali juga kejang-kejang. Jujur, orang tua mana yang kuat melihat anaknya di kondisi seperti.Namun tak banyak yang bisa kami lakukan karena tak ada biaya untuk pengobatannya. Ayahnya hanya bekerja sebagai serabutan dengan penghasilan tak menentu. Kalau ada biaya nantinya, kami ingin bisa menyewa mobil dari tempat tinggal kami di  Desa Cariu, Kabupaten Bogor, Jawa Barat untuk membawanya kontrol ke Rumah Sakit Sentra Medika serta membeli obat-obatan. Kami juga ingin memenuhi kebutuhan gizinya dengan membeli susu khusus. TemanBaik, kami membutuhkan bantuan kalian demi bisa menyembuhkan anak kami dari hidrosefalus

Dana terkumpul

Rp. 16.977.338
2 hari lagi
Dari Rp. 20.000.000
Card image cap
Pendidikan
Berbagi dengan Anak-anak di SLB Nusantara

Hai TemanBaik, kami YOTers Jakarta ingin melakukan pengajaran di YPLB Nusantara kepada adik-adik SLB dengan metode praktik langsung melukis di totebag. YOTers Jakarta merupakan kumpulan anak muda yang bergabung kedalam komunitas Young On Top. Pembelajaran akan dilaksanakan pada tanggal 28 April 2024.Anak-anak yang memiliki kebutuhan khusus di YPLB Nusantara.Jumlah adik-adik yang mengikuti pembelajaran sebanyak 25-40 orang.Anak-anak di YPLB Nusatara memiliki kebutuhan khusus, yakni adhd, autism, dan down syndrom, Untuk membeli snack yang akan dibagikan kepada anak-anak di SLB Nusantara dan untuk membeli peralatan pendukung pengajaran, seperti totebag, cat acrylic, dan puzzle.Diharapkan dapat mendukung proses pengajaran yang seru dan bisa membantu pihak YPLB NusantarA.Di YPLB Nusantara anak-anak memiliki kebutuhan khusus, yakni adhd, autism, dan down syndrom. Namun, itu semua bukan menjadi penghalang atau penghambat bagi mereka untuk menuntut ilmu

Dana terkumpul

Rp. 640.019
1 hari lagi
Dari Rp. 20.000.000
Card image cap
Anak
Anakku Jalani Pengobatan Panjang Demi Bisa Sembuh dari Kelainan Jantung

Bulan demi bulan, Qumara (1th) putri kecilku terus berjuang melawan penyakit yang menghampirinya sejak usianya baru 15 hari. Waktu itu anakku kesulitan bernapas dan demam yang membuat aku panik. Setelah membawanya ke RSUD Dr. Zainoel Abidin, anakku menjalani serangkaian pemeriksaan medis yang menunjukan kalau jantungnya mengalami kelainan serius dan harus dirujuk ke Rumah Sakit Harapan Kita, Jakarta.Kini sudah 7 bulan lamanya kami merantau meninggalkan Aceh untuk meraih 1 harapan besar, yaitu jantung sehat untuk anakku. Selama di sini, anakku keluar masuk rumah sakit untuk mendapatkan perawatan. Setiap hari adalah ujian bagi kami, rasanya seperti hidup dalam mimpi buruk yang tak berkesudahan. Apalagi kini anakku sedang dirawat di ruang perawatan selama tiga minggu. Meskipun begitu, pengobatan ini menjadi harapan di tengah keresahan kami yang selama ini mendambakan kesembuhannya. Harapan kami sebagai orang tua sangat sederhana, kami ingin anak kami segera pulih dan dapat menjalani operasi yang dibutuhkan. Setelah itu, kami ingin segera pulang ke Aceh, karena nggak bisa selamanya tinggal di Jakarta. Mungkin kami hanyalah salah satu dari banyak keluarga yang berjuang di luar sana. Tapi doa kami nggak pernah putus untuk anak kami. TemanBaik, maukah bantu meringankan beban biaya kebutuhan dan pengobatan anakku selama di Jakarta? Untuk yang mau membantu dapat menyalurkannya dengan cara klik Donasi Sekarang di bawah ini ya!

Dana terkumpul

Rp. 38.910.001
9 hari lagi
Dari Rp. 20.000.000
Card image cap
Kesehatan
2 Tahun Aku Berjuang Sembuh dari Penyakit Komplikasi

Pemasangan selang di sekitar ginjalku juga dilakukan. Keluar masuk rumah sakit untuk menjalani rawat inap sudah menjadi bagian rutinitasku. Bahkan sampai sekarang sudah berjalan 2 tahun aku berobat jalan. Aku Indri (40th), ibu rumah tangga dengan status pisah dengan suami sejak tahun 2019. Saat ini, aku merupakan pasien rawat jalan yang sedang berikhtiar berjuang melawan fibrosis paru, infeksi lambung, infeksi cairan di ginjal kiri, pembengkakan sel telur di rahim.Penyakit komplikasiku ini berawal sejak April 2021, aku sering merasa sesak napas, mudah lelah, muntah dan jantung berdebar disertai sakit di bagian perut atas. Sebenarnya, ini masih sedikit dari sekian banyak keluhan yang aku rasakan. Awalnya sempat dikira asam lambung oleh dokter di puskesmas. Tapi aneh saja, obat sudah diminum aku malah nggak kunjung membaik. Debar jantungku semakin terasa cepat dan rasanya seperti mau copot. Ditambah sesak napas yang justru semakin menyiksaku. Aku minta dirujuk saja ke RS Bhayangkara Brimob, supaya aku tahu apa penyakitku ini. Singkat cerita, setelah aku tahu kalau banyak penyakit yang bersarang di tubuhku - sejak itu pula aku jadi sering dirawat inap. Kondisiku saat ini semakin buruk, Juli 2023 aku drop sampai nggak bisa berjalan karena perutku sakit. Aku hanya bisa terbaring dan nggak berdaya di rumahku Kp Sugutamu, Sukmajaya, Depok, Jawa Barat. Aku nggak bisa mengandalkan kedua orang tuaku untuk biaya berobat, karena mereka juga sakit. Sementara aku sudah nggak mampu lagi kerja berat semenjak sakit.Di tengah kondisi finansial ini, pengobatanku harus tetap berjalan karena sudah banyak komplikasinya. Kalau nggak diobati, nanti memperburuk kondisiku. Selama ini, adikku lah yang membantu kebutuhan pengobatanku. Namun kehidupannya juga pas-pasan dan ada keluarga yang harus ia nafkahi. TemanBaik, aku benar-benar bergantung pada diriku sendiri untuk bisa berobat. Beban biaya yang harus aku keluarkan banyak sekali, ditambah kebutuhanku lainnya. Aku butuh dukungan TemanBaik. Bantuan donasi nanti akan aku gunakan untuk kebutuhan pengobatan yang nggak ditanggung BPJS. Untuk TemanBaik yang mau membantu, bisa menyalurkannya dengan cara klik Donasi Sekarang di bawah ini ya!

Dana terkumpul

Rp. 1.150.000
4 hari lagi
Dari Rp. 20.000.000
Card image cap
Kemanusiaan
Bantu Lansia Memiliki Rumah yang Layak

Ibu Patonah seorang janda paruh baya yang tidak memiliki rumah (Tunawisma) Bu Patonah juga memiliki anak angkat yang memiliki gangguan mental bernama Ahmad Hidayat.Ahmad dirawat oleh mak patonah sejak bayi sampai sekarang sudah dewasa, Tetapi ahmad masih belum bisa bekerja mencari nafkah karena memiliki gangguan mental dan tidak ada orang yg mau menyuruhnya bekerja karena terkadang Ahmad suka marah-marah yang  tidak jelas alasannya.Ibu Patonah yg sudah tua dan kondisinya sudah lemah hanya bisa bekerja sesuai kemampuannya, padahal dulunya Bu Patonah seorang pekerja keras, tetapi karena sekarang sudah tidak kuat bekerja dan tidak ada lagi yang menggunakan jasanya. Jadi sehari-hari Ibu Patonah lebih banyak aktivitas di rumah.Harapan Bu Patonah ingin memiliki rumah pribadi meskipun hanya sepetak tetapi jika rumah milik pribadi akan lebih terasa nyaman untuk ditinggali.Sudah 2 tahun Ibu Patonah tinggal dirumah orang lain dan berpindah-pindah dari rumah lain ke rumah lainnya karena jika pemilik rumah nya menempati kembali rumahnya,Bu Patonah dan Ahmad harus pergi dan mencari tempat yg bisa mereka jadikan tempat tinggal lagi.Bu Patonah keadaanya sangat memprihatinkan semenjak almarhum suami nya meninggal 2 tahun lalu, saat suaminya meninggal terpaksa Bu Patonah harus menjual rumah dan tanahnya untuk biaya mengurus jenazah dan untuk membayar hutang bekas biaya berobat dan bekas biaya sehari-hari selama almarhum suaminya sakit sebelum meninggal. Sejak saat itulah mak patonah tidak memiliki apa-apa.Untuk makan sehari-hari saja mengandalkan bantuan dari pemerintah dan warga setempat, jika tidak ada yg membantu Bu Patonah tidak makan, tetapi alhamdulillah banyak tetangga yang peduli dengan keluarganya sehingga mereka bisa makan setiap hari walaupun hanya makan nasi saja dan hanya sekali sehari.Saat ini Bu Patonah hanya bisa berdoa, pasrah dan ikhlas menjalani hidup yg serba kekurangan dan menjadi tunawisma.Setiap hari selalu berlinang air mata karena mengingat nasib dan usia yg sudah tua tidak ada harapan lagi untuk bisa memiliki rumah dan hidup bahagia bersama anak angkatnya.Yuk, bantu ringankan beban Bu Patonah dengan cara Donasi Sekarang di bawah ini!

Dana terkumpul

Rp. 80.000
8 hari lagi
Dari Rp. 20.000.000
Card image cap
Anak
Kirana Berjuang Melawan Lumpuh Otak

Saya dan istri sempat putus asa, anak-anak lain sudah mulai belajar jalan sedangkan Kirana masih belum bisa. Tapi lama-lama ketika di rumah sakit bertemu dengan orangtua dan anak-anak lain yang sakit, kami merasa dikuatkan. Kami saling mendukung dan sharing. Kami berusaha semampu kami… ada anak-anak lain yang jauh lebih menderita. Namanya Kirana Basuki Putri. Anak saya ini berusia 13 tahun. Meski sudah berusia 13 tahun, Kirana baru belajar mengucapkan beberapa kata. Ia belum bisa berjalan atau duduk sendiri. Sehari-hari Kirana lebih banyak di tempat tidur atau di kursi roda. Sejak usia 9 bulan, Kirana menderita lumpuh otak atau cerebral palsy.Saya, Basuki, ayah Kirana bekerja sebagai sopir sedangkan istri saya ibu rumah tangga dan dikarenakan terlalu banyak minta izin kerja untuk antar Kirana berobat dan terapi, sehabis lebaran tahun ini saya diberhentikan dari pekerjaan saya sebagai sopir. Kami harus berjuang untuk pengobatan dan perawatan Kirana. Selain menderita cerebral palsy, Kirana juga mengalami dislokasi pinggul, infeksi saluran kemih, mata silinder, dan asma. Kirana telah menjalani 4 kali operasi karena dislokasi pinggul: operasi pinggul sebelah kiri berhasil (Januari 2018), operasi pinggul kanan (April 2018), sebulan pasca operasi pinggul keluar lagi, operasi reposisi pinggul kanan (Juli 2018) dan operasi reposisi pinggul kanan (Maret 2021). Karena tulang pongkol keropos membuat daya rekatnya berkurang sehingga operasi harus operasi sampai 4 kali.Sekarang Kirana masih dalam tahap evaluasi untuk operasi ke 5 yaitu untuk operasi tangan kanan,  karena kalu tidak dioperasi ada potensi tangan kanan kiran tidak berfungsi dengan normal. Kirana juga harus menjalani terapi 7 kali dalam seminggu yaitu Senin : hidroterapi dan fisioterapi, Rabu : terapi wicara dan okupasi terapi, Kamis : terapi wicara dan Jumat : okupasi terapi dan fisioterapi, yang semua terapi tersebut tidak dicover oleh BPJS.Kirana lahir normal. Pada usia 7 bulan, Kirana jatuh dari ayunan. Kami langsung membawanya ke klinik, waktu itu Kirana di Lampung bersama istri sedangkan saya bekerja di Jakarta. Kata dokter Kirana tidak apa-apa. Namun 2 minggu sejak kejadian jatuh itu badan Kirana lemah. Karena kondisi tak juga membaik, kami membawa Kirana ke Jakarta dan memeriksakan Kirana ke RSCM. Setelah menjalani pemeriksaan, dokter mengatakan saraf di otak Kirana tidak berkembang. Karena jarak dari rumah kami ke RSCM cukup jauh, kami meminta rujukan ke rumah sakit yang lebih dekat, yakni RSAB Harapan Kita. Di RSAB Harapan Kita ini, sakit Kirana yang lain terdeteksi seperti dislokasi pinggul yang ketahuan pada tahun 2017.Kirana masih harus menjalani pengobatan dan perawatan. Kami membutuhkan bantuan TemanBaik untuk membiayai pengobatan Kirana yang tidak di-cover BPJS seperti terapi, juga membeli obat, alat bantu, popok dewasa dan susu. Kirana harus memakai alat bantu seperti sepatu afo (untuk koreksi kaki agar tidak bengkok), cock brace tangan (untuk koreksi tangan kanan agar tidak bengkok), splint tangan dan kaki, kacamata silinder, dan kateter yang semua alat bantu tersebut tidak dicover oleh BPJS.Kami berharap kondisi Kirana semakin baik. Kami juga berharap dukungan dan bantuan dari TemanBaik semua untuk meringankan beban keluarga kami. Terima kasih.Ayo tanam kebaikan selagi masih ada kesempatan.

Dana terkumpul

Rp. 61.084.420
5 hari lagi
Dari Rp. 20.000.000
Lihat Semua
  Lihat Semua Campaign