Benihbaik x LinkAja!

Salurkan donasi anda ke campaign-campaign di bawah ini

Campaign Pilihan Hari Ini

Pilihan Benihbaik

Panggilan Mendesak

Waktu mereka tidak banyak, mereka sangat membutuhkan bantuan kalian

Card image cap
Kemanusiaan
Wujudkan Rumah Sakit Apung Nusa Waluya II (RSA 3)

Rumah Sakit Nusa Waluya II merupakan Rumah Sakit Apung ketiga doctorSHARE yang mana rumah sakit berbentuk tongkang pertama di dunia dan menjadi fasilitas perawatan kesehatan tingkat lanjut di seluruh kepulauan Indonesia salah satunya Kepulauan Papua di tahun 2024.Rumah sakit ini dapat merawat pasien yang membutuhkan perhatian medis khusus yang dirujuk ke rumah sakit apung oleh Puskesmas setempat. Hal ini akan terkoordinasi dengan baik dengan sistem kesehatan lokal dengan memanfaatkan fasilitas RSA Nusa Waluya II yang lebih lengkap.RSA Nusa Waluya II dirancang dengan tujuan program pelayanan jangka panjang, bisa menyediakan layanan kesehatan primer serta lanjutan, dan melaksanakan program pemberdayaan masyarakat serta tenaga medis setempat. Dengan fasilitas setara rumah sakit Tipe C di darat, masyarakat setempat dapat mendapatkan pelayanan kesehatan yang berkualitas dan dekat dengan tempat wilayah merekaPada pelayanan medis selanjutnya RSA Nusa Waluya II akan mendukung fasilitas kesehatan milik pemerintah di daerah yaitu Kepulauan Yapen Papua. Akses perawatan lanjutan semakin mudah dan perawatan primer seperti Puskesmas akan diperkuat perannya dengan keberadaan RSA Nusa Waluya II.Bantuan dan perhatian anda akan sangat berdampak bagi 6.000 pasien wilayah tersebut melalui implementasi RSA Nusa Waluya II untuk menyediakan:1. Peralatan Medis dan Fasilitas : Pemeliharaan dan perbaharuan peralatan medis, termasuk peralatan diagnostik, alat bedah, dan perlengkapan medis lainnya.2. Tenaga Medis dan Pelatihan : Pelayanan medis 6000 pasien, 100 operasi mayor, 200 operasi minor, 100 pemeriksaan USG dan antenatal. Serta pelatihan dokter kecil dan tenaga kesehatan di setiap lokasi.3. Operasional Lapangan : Biaya operasional seperti transportasi laut, logistik medis, dan administrasi harian untuk memastikan Rumah Sakit Apung dapat beroperasi dengan efisien dan responsif terhadap kebutuhan mendesak komunitas dilayani#TemanBaik bisa ikut kontribusi membangun RSA dr Lie Dharmawan II, dengan cara Donasi Sekarang di bawah ini 

Dana terkumpul

Rp. 4.243.013
13 hari lagi
Dari Rp. 20.000.000
Card image cap
Anak
Anak Kuli Bangunan Berjuang Sembuh dari Ginjal Bocor

“Dengan penghasilan Rp65 ribu sehari sebagai buruh bangunan, suamiku berupaya untuk mencukupi pengobatan anak sekaligus makan sehari-hari. Tak jarang suami tak pulang ke rumah, mengambil pekerjaan tambahan sebagai kuli panggul demi beli obat anak yang mahal. Itupun penghasilannya masih jauh dari kata cukup dan kami sering kebingungan setiap akan beli obat anak.” -Ella Kusumawati, Orang tua Zeeya-Sudah 3 tahun lamanya anakku, Zeeya Nourin Mikayla (5 thn), menjalani pengobatan. Sejak kecil anakku memang sudah terlihat mengalami masalah kesehatan. Awalnya Ia batuk-batuk dan muncul pembengkakan yang berisi cairan di mata serta kakinya (edema).Saat dibawa periksa ke dokter, anakku hanya diberikan obat saat itu. Dokter menyampaikan jika anakku tidak sembuh dalam 3 hari, maka ada penyakit lain dalam tubuhnya. Sayangnya, anakku tak kunjung sembuh, sehingga pemeriksaan mendalam dilakukan. Bak disambar petir rasanya ketika mendengar hasil diagnosa, dokter menyatakan anakku mengalami ginjal bocor. Duniaku semakin runtuh ketika dokter mengatakan fakta yang rasanya sulit sekali diterima. Katanya jenis penyakit yang dialami anakku tidak bisa membuatnya disembuhkan total. Hari-hari yang dilalui anakku terasa begitu berat sejak saat itu. Tindakan medis sudah dilakukan terhadap Zeeya, Ia sudah beberapa kali melakukan transfusi albumin. Namun setelah 3 bulan menjalani rawat jalan, anakku kembali kambuh hingga dokter merujuknya untuk melanjutkan pengobatan di Jakarta.Bermodal nekat dan sumbangan dari teman-teman, aku membawa Zeeya dari Bengkulu ke Jakarta untuk menjemput kesembuhannya. Bagai awal baru, anakku memulai perjuangan pengobatan di Jakarta. Syukurlah, kondisi kesehatannya mulai terkontrol dengan obat-obatan.Sedikit saja lengah minum obat, maka kondisi kesehatan anakku bisa fatal. Ia juga harus kontrol rutin ke rumah sakit di Bengkulu dan di Jakarta. Tapi kami sudah sangat terkendala biaya untuk transportasi ke rumah sakit, obatnya yang tidak tercover BPJS, pemeriksaan ginjal, susu, dan kebutuhan anak lainnya.#TemanBaik, mari bantu Zeeya untuk melanjutkan pengobatan dengan cara klik Donasi Sekarang di bawah ini!

Dana terkumpul

Rp. 2.811.000
10 hari lagi
Dari Rp. 20.000.000
Card image cap
Keagamaan
Saya Yakin Dapat Panggilan Tuhan! Bantu Pendeta Dirikan Gereja

“Sesuatu yang membuat sedih saat ada orang sudah datang di depan pintu, tapi karena sempit mereka bilang, ‘lain kali saja kami datang,’ itu membuat sedih. Namun, hal itu menjadi cambuk, supaya pembangunan gereja jangan lagi ditunda, harus diupayakan dan disegerakan, libatkan saja semua yang Tuhan izinkan mau terlibat,” ungkap Seni, Pendeta jemaat GPdI Mathetes.Saya Pendeta Seni Iman Zai (42 thn), saya merupakan guru sekaligus gembala jemaat GPdI Mathetes, Sidikalang, Dairi, Sumatera Utara. Meski perkumpulan ibadah sudah berlangsung 4 tahun, tapi hingga kini belum punya gedung sendiri. Selama ini perkumpulan kami ibadah di rumah kontrakan hingga rumah pinjaman.Seiring berjalannya waktu, jemaat semakin bertambah banyak dan saat ini berjumlah sekitar 39 orang. Kami masih menggunakan rumah pinjaman yang kondisinya baik, tetapi kurang besar untuk menampung banyaknya jemaat. Meski ruangan sempit, tapi jemaat tetap menikmati beribadah.Tapi kondisi gedung yang sempit ini membuat saya yakin, bahwa saya telah mendapatkan panggilan Tuhan untuk membangun gereja yang besar. Saat pagi saya bekerja sebagai guru PAUD dan dari siang sampai sore saya sekeluarga bertukang membangun gereja, dilanjutkan malam saya beribadah.Satu kebaikan yang saya rasakan dari pembangunan gereja, bahwa ini cara Tuhan bekerja memberi berkat hingga saya jadi bisa bertukang. Puji Tuhan, dalam membangun gereja kami selalu berpikir yang penting kerjakan saja, sampai di mana nanti mampu, yang penting kerjakan saja dulu.Setiap ada berkat biasanya saya selalu berpikir untuk membeli bahan bangunan untuk gereja dan mendirikannya saya kerjakan bersama kerabat dekat. Tapi sudah 2 tahun kami berhenti di pembangunan pondasi saja karena terkendala biaya. Rata-rata pekerjaan jemaat yaitu guru honorer, pekerja serabutan, tukang pangkas, dan jualan makanan dengan penghasilan pas-pasan.Oleh karena itu, kami butuh biaya untuk pembangunan gereja. Selama ini jemaat sudah berupaya membantu bertukang untuk membangun gereja. Persembahan dari jemaat tidak besar dan biasanya hanya cukup digunakan untuk kegiatan sosial saja.#TemanBaik, mari kita bantu jemaat GPdI Mathetes agar punya gedung sendiri dengan cara klik Donasi Sekarang di bawah ini!

Dana terkumpul

Rp. 16.300.005
5 hari lagi
Dari Rp. 20.000.000
Card image cap
Kemanusiaan
9 Tahun Menumpang, Bantu Yayasan Anak Disabilitas Punya Bangunan Sendiri

“Saya mendirikan yayasan ini karena keresahan saya melihat teman saya yang dipaksa menjadi janda akibat suami maupun orang terdekat tidak bisa terima kondisi anak disabilitas. Saya juga merupakan ibu dari anak penyandang disabilitas,” -ungkap Erlina, pendiri Yayasan RRABK-Perkenalkan, saya Erlina Sri Hawani Sinaga (40), saya mendirikan Yayasan Rumah Ramah Anak Berkebutuhan Khusus sejak 2015 silam. Yayasan ini dulunya merupakan komunitas para ibu yang memiliki anak disabilitas agar bisa saling mendukung dan tidak merasa sendirian.Saya sendiri merupakan ibu dari seorang anak penyandang disabilitas disertai penyakit jantung bawaan dan  cerebral palsy. Yayasan ini saya buat sebagai wadah untuk pemenuhan hak-hak anak disabilitas yang terabaikan, misalnya data diri, kesehatan, pendidikan dan kesejahteraan. Anak-anak di yayasan dipenuhi akan kebutuhan sehari-harinya, mulai dari beras, pampers, susu, dan lainnya sesuai kemampuan yayasan. Anak juga mendapatkan terapi gratis serta pemenuhan nutrisi dan gizi tiap sebulan sekali.Saat ini yayasan sudah menampung sekitar 420 anak disabilitas dengan persentase aktif 100 anak yang menjalani kegiatan rutin mingguan dan bulanan. Yayasan ini ada di beberapa kotamadya dan kabupaten di Sumatera Utara, serta di Sumatera Barat. Namun hingga kini yayasan belum memiliki rumah singgah sendiri, masih meminjam aset dari Pemerintah Kabupaten Simalungun, Sumetera Utara. Selama ini sumber dana berasal dari media sosial dan komunitas sosial di Sumatera Utara belum cukup.Harapan saya sangat besar untuk memiliki bangunan rumah singgah sendiri agar anak bisa tinggal dengan nyaman jangka panjang. Saya juga berharap agar ada modal bagi yayasan untuk membuat UMKM sendiri agar keluarga disabilitas bisa mandiri dan terbantu.#TemanBaik, mari kita dukung Yayasan Rumah Ramah Anak Berkebutuhan Khusus agar punya bangunan sendiri dan dukung orang tua anak disabilitas untuk membuat UMKM sendiri dengan cara klik Donasi Sekarang di bawah ini.

Dana terkumpul

Rp. 13.951.004
11 hari lagi
Dari Rp. 20.000.000
Card image cap
Kesehatan
Terkendala Biaya, Ibu Neneh Terpaksa Menahan Nyeri Perut Luar Biasa Akibat Infeksi Usus

Setelah melahirkan secara caesar, kondisi tubuh saya berubah drastis! Saya sering mengalami nyeri luar biasa pada perut hingga sering pingsan. Namun saya juga tidak berdaya, hanya bisa diam menahan sakit karena tidak ada biaya berobat.Sementara anak saya masih bayi dan masih membutuhkan saya, saya ingin sembuh dan bisa terus merawatnya tanpa rasa sakit ini…Saya Neneh (33 thn), baru saja menjadi seorang ibu dan fokus merawat anak, tapi saya mendapat cobaan. Awalnya dokter bilang saya ada masalah lambung, tapi minum obat tak kunjung sembuh. Seiring berjalannya waktu, sakit pada perut saya justru bertambah parah hingga menjalar ke tulang rusuk. Tiba-tiba saya jadi sulit bernapas! Panik sekali rasanya, tapi saya berusaha bertahan demi anak, saya harus tetap hidup.Akhirnya saya memaksakan diri dengan tubuh yang lemah dan memegangi perut yang sakit, menempuh perjalanan ke rumah sakit dengan uang seadanya. Ternyata saya mengalami infeksi usus, nyawa saya terancam jika saya tak segera menjalani operasi.Lemas sekali rasanya badan saya mendengar kenyataan pahit yang begitu bertubi-tubi ini. Apalagi saya harus bolak-balik ke rumah sakit, butuh biaya yang besar. Suami saya bekerja serabutan sebagai kuli angkut di pasar, penghasilannya tak menentu karena menunggu panggilan.Demi bisa terus hidup, mau tak mau saya meminjam dana pada kerabat dekat dan menjalani operasi pembuangan usus. Syukurlah, saat ini saya sedang masa pemulihan dan belum bisa banyak bergerak. Saya juga  masih harus kontrol rutin sampai benar-benar sembuh.Namun, saya terhambat biaya untuk transportasi ke rumah sakit, susu, tisu basah untuk membersihkan luka bekas operasi dan kebutuhan lainnya. #TemanBaik, mari bantu Ibu Neneh agar bisa melanjutkan pengobatan hingga sembuh dengan cara klik Donasi Sekarang di bawah ini!

Dana terkumpul

Rp. 1.195.010
14 hari lagi
Dari Rp. 20.000.000
Card image cap
Kemanusiaan
Bantu Kebutuhan Pokok 117 ODGJ di Yayasan Jati Adulam Ministry

Hai TemanBaik, sudah pernah mendengar apa itu Yayasan Jati Adulam Ministry (Rehabilitasi Mental) ?Mungkin terdengar asing di telinga TemanBaik. Yayasan ini merupakan tempat rehabilitasi mental yang berada di Kusumodilagan, Kelurahan Joyosuran, Surakarta. Dimana kami menangani Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ), lansia dan bahkan mereka yang lumpuh fisik.Sebelum kami menetap di Surakarta, banyak sekali tantangan yang kami hadapi. Kami harus berpindah-pindah lokasi karena kesulitan membayar biaya sewa serta kami yang didemo karena mungkin keberadaan kami sebagai tempat rehabilitasi mental belum bisa diterima.Namun kami tidak putus asa, pertolongan Tuhan pasti selalu ada untuk memudahkan niat kami. Karena keputusan kami melayani ODGJ sesuai dengan Kehendak Tuhan.Terbukti dari jumlah pasien yang awalnya hanya 1 orang, kini kami sudah memiliki 117 pasien yang perlu dirawat. Mereka semua datang dari berbagai kondisi yang memang perlu pendampingan.Kami terus mengusahakan yang terbaik dalam merawat pasien-pasien kami di Yayasan Jati Adulam Ministry, namun memang tidak bisa dipungkiri kalau saat ini kondisi yayasan sangat memprihatinkan dan perlu dibantu. Kami mengalami kesulitan untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari pasien binaan kami. Bahkan kami harus tega melihat mereka tidur di lantai karena memang kami tak memiliki tempat tidur yang memadai.TemanBaik, bantu kami agar bisa memberikan pendampingan dan perawatan yang layak untuk pasien-pasien kami. Kami ingin bisa membangun kantor panti sendiri dan memenuhi kebutuhan pokok pasien di yayasan.TemanBaik yang ingin membantu bisa menyalurkan bantuan dengan cara klik Donasi Sekarang

Dana terkumpul

Rp. 53.166.146
3 hari lagi
Dari Rp. 20.000.000
Card image cap
Kesehatan
Ibuku Menangis Kesakitan Akibat Tumor Ganas di Telinga

“Tumor ganas ini sudah merusak tulang dan menjalar ke jaringan otak Ibu saya. Kondisi beliau saat ini hanya bisa terbaring lemah karena terus merasakan sakit di kepalanya. Semua aktivitasnya harus dibantu karena bahkan untuk menelan saja beliau kesakitan. Ibu jarang bisa tidur, Ia lebih sering menangis terus karena kesakitan. Ibu saya sangat ingin sembuh, sudah 10 bulan berobat di Jakarta, beliau sangat ingin pulang ke kampung karena  rindu pada Bapak dan keluarga yang lain.” -Herlina, anak Ibu Rusnia-“Telinga Mak gatal sekali kemasukan air!” itulah kalimat awal yang dikatakan ibu saya, Rusnia Lambantobing (62 thn), usai pulang dari sawah. Sudah dibersihkan menggunakan korek kuping pun tidak mempan, malah telinga kanannya semakin gatal luar biasa.Pada hari-hari berikutnya, telinga ibu saya terasa perih. Meski sudah dicongkel dengan korek kuping sakitnya tidak berkurang. Saat dibawa ke klinik, hanya dikasih obat tetes telinga. Tapi setelah itu, telinga ibu justru terus mengeluarkan cairan kekuningan, bengkak, hingga akhirnya mengeluarkan darah. Ibu saya tak tahan dengan sakitnya, bahkan nyeri yang hebat itu menjalar ke kepala, rahang atas, hingga bagian leher depan. Akhirnya ibu saya ke rumah sakit, telinganya dibersihkan dan mengeluarkan darah yang banyak. Dokter saat itu mengatakan pembuluh darah ibu saya rapuh, jadi disenggol sedikit langsung pecah. Dokter juga melakukan rontgen pada ibu, hasilnya bagus dan tidak ada masalah. Tapi anehnya, nyeri di telinga ibu tak kunjung mereda dan justru menjadi-jadi setelah 6 kali bolak-balik rumah sakit. Akhirnya saya dan keluarga memutuskan membawa ibu berobat dari Medan ke Jakarta.Sesampainya di Jakarta, ibu saya mengalami pendarahan hebat pada telinganya dan langsung dilarikan ke rumah. Saat itulah, saya curiga ada yang tidak beres pada ibu saya. Setelah dilakukan pemeriksaan, benar dugaan saya, hasil diagnosa menunjukkan ibu saya tumor ganas. Ibu saya sudah menjalani operasi, saat ini harus rutin menjalani kontrol rutin hingga kemoterapi. Namun saya terkendala biaya selama membawa ibu berobat di Jakarta, saya sudah meninggalkan pekerjaan demi fokus merawat ibu. Sedangkan bapak saya yang sudah tua bekerja sebagai penyadap aren di gunung, penghasilannya tak seberapa.Saat ini ibu masih membutuhkan biaya untuk transportasi ke rumah sakit, obat yang tidak dicover BPJS, alat medis untuk membersihkan lukanya, dan kebutuhan lainnya selama merantau di Jakarta. #TemanBaik, mari bantu Ibu Rusnia untuk melanjutkan pengobatan dengan cara klik Donasi Sekarang di bawah ini!

Dana terkumpul

Rp. 4.225.013
11 hari lagi
Dari Rp. 20.000.000
Card image cap
Kemanusiaan
Wujudkan Akses Al-Quran untuk Semua

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,Dalam rangka mendukung inklusi dan aksesibilitas bagi seluruh umat Islam, kami mengajak Anda untuk bergabung dalam upaya kami untuk membuat Al-Qur'an dalam format Braille.Bagi banyak saudara-saudari kita yang memiliki disabilitas penglihatan, mengakses teks Al-Qur'an menjadi tantangan besar. Namun, dengan hadirnya Al-Qur'an dalam format Braille, kita dapat memberikan akses yang lebih mudah dan merata bagi mereka untuk mempelajari, memahami, dan menghafal kitab suci.Melalui proyek ini, kami berkomitmen untuk mencetak Al-Qur'an dalam format Braille dengan kualitas terbaik. Namun, seperti yang Anda ketahui, pembuatan Al-Qur'an Braille membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Oleh karena itu, kami membutuhkan dukungan Anda untuk mengumpulkan dana demi mewujudkan program ini.Setiap donasi #TemanBaik akan membantu membayar biaya produksi, distribusi, dan menyediakan salinan Al-Qur'an Braille kepada mereka yang membutuhkannya tanpa biaya tambahan.#TemanBaik dapat berkontribusi dengan cara klik Donasi Sekarang di bawah ini. Setiap donasi, baik besar maupun kecil, sangat berarti bagi kami dan bagi mereka yang akan diuntungkan dari Al-Qur'an Braille ini.Mari bersama-sama menjadi penyemangat bagi inklusi dan aksesibilitas bagi semua umat Islam. Dengan bantuan #TemanBaik , kita dapat memastikan bahwa setiap individu memiliki kesempatan untuk mendapatkan manfaat spiritual dari Al-Qur'an.Jazakumullah Khairan atas perhatian dan dukungan #TemanBaik.Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Dana terkumpul

Rp. 245.002
13 hari lagi
Dari Rp. 20.000.000
Card image cap
Anak
Sembuhkan Aira dari Cerebral Palsy agar Bisa Lanjutkan Sekolah

Aira Rahma (12 tahun) terlahir normal dan sehat, namun saat usianya menginjak 1 tahun 6 bulan ia mengalami demam hingga kejang. Aira kemudian dirawat di rumah sakit selama 1 bulan. Seluruh tubuhnya kaku dan sulit digerakan, ia pun harus menjalani terapi karena divonis menderita Cerebral Palsy atau Lumpuh Otak. Aira sempat menjalani terapi selama 2 tahun dan berhenti karena kendala biaya. Syukurnya di tahun 2013-2019 Aira bisa melanjutkan terapi lagi setelah ada BPJS. Tapi lagi-lagi terapi Aira harus terhenti karena diberhentikan oleh BPJS.Kondisi Aira saat ini sudah bisa bergerak walaupun dengan berguling-guling. Ia masih belum bisa duduk stabil karena dislok di panggulnya. Aktivitasnya pun hanya bisa di kursi roda karena kakinya tidak dapat berjalan akibat cerebral palsy yang dideritanya.Sang ibu harus berjuang sendirian untuk mencukupi kebutuhan dan pengobatan Aira. Ia ingin Aira bisa segera sembuh dan melakukan aktivitas normal layaknya anak seusianya. Harapan sang ibu, apabila Aira mendapatkan bantuan akan segera digunakan untuk membelikan kebutuhan Aira yang sudah sekolah. TemanBaik, ayo bantu Aira sembuh dari  cerebral palsy  agar bisa sekolah lagi. Bantuan TemanBaik dapat disalurkan dengan cara: Klik “Donasi Sekarang”Isi NominalnyaPilih Metodenya. Donasi bisa lewat OVO, DANA, LinkAja, BCA KlikPay, KlikBCA, BRI E-Pay Sakuku, Go-Pay dll. Bisa juga lewat Transfer Bank (BCA, Mandiri, BRI, BNI) atau lewat Kartu Kredit.

Dana terkumpul

Rp. 3.312.000
14 hari lagi
Dari Rp. 20.000.000
Card image cap
Hewan
Yayasan Rainbow Sanctuary Berharap Anabul Punya Rumah Permanen

Saat ini kami menghadapi penolakan warga! Shelter penampungan hewan terlantar yang kami bangun terpaksa harus mencari lokasi baru, sewa kontrakan sudah tak dapat diperpanjang lagi. Anabul yang kami tampung kini membutuhkan tempat baru yang permanen dan lebih layak…Rainbow Sanctuary adalah tempat penampungan bagi hewan terlantar yang didirikan oleh Ibu Erika Kusuma Wardani sejak 2017 lalu dan berada di bawah naungan Yayasan Rumah Si Cenil. Di sini, hewan-hewan akan mendapatkan perawatan, kasih sayang, dan harapan menemukan keluarga baru.Kondisi hewan yang berada di shelter ini ditemukan dalam kondisi memprihatinkan, banyak luka, tumor, cancer, patah tulang, kelaparan, berkutu parah, bercacing, stres berkepanjangan. Bayangkan saja, mereka dibuang di jalanan karena sudah tidak lucu lagi.Salah satunya Nanyang, seekor anjing jenis black labrador retriever yang dibuang oleh pemiliknya. Kondisinya kurus kering, bulunya rontok, sebagian bulunya rontok tubuhnya kotor dan bau. Petugas keamanan mengikatnya di tiang listrik agar tak berkeliaran. Mengetahui itu, Ibu Erika langsung menyelamatkan Nanyang dan anjing itu menyambut Ibu Erika dengan memegang tangannya. Siapa sangka, sikap Nanyang yang sopan membuat Ibu Erika menangis. Jumlah hewan yang berada di Rainbow Sanctuary  saat ini terdiri dari, 173 ekor anjing, 17 ekor kucing, 1 ekor kelinci, 2 ekor monyet, 6 ekor kura-kura, 3 ekor ayam dan 2 ekor babi. Merawat hewan cacat butuh usaha ekstra, yayasan harus menyiapkan 13 orang kennel boy dan kennel girl.Yayasan berencana membangun tempat tinggal baru di Desa Wisata Cikolelet Anyer Banten. Namun, yayasan terkendala biaya karena untuk makan dan perawatannya saja bisa menghabiskan puluhan juta. Ibu Erika sudah menjual rumah dan mobilnya untuk perawatan hewan selama ini, tidak ada apa-apa lagi untuk di jual.Saat ini yayasan membutuhkan dana untuk pembangunan fisik Rainbow Sanctuary: Termasuk kandang, ruang perawatan, ruang isolasi, dan fasilitas lainnya.#TemanBaik, mari bantu yayasan Rainbow Sanctuary agar bisa memiliki rumah sendiri dengan cara klik Donasi Sekarang di bawah ini!

Dana terkumpul

Rp. 1.195.002
7 hari lagi
Dari Rp. 20.000.000
Card image cap
Anak
Ototnya Kaku Akibat Lumpuh Otak, Bikin Anak 4 Tahun Belum Bisa Apa-apa

Arsya hanya berbaring karena otot-ototnya menjadi kaku, terutama pada bagian tangan, kaki dan juga punggungnya. Umurnya sudah 4 tahun, tapi ia belum bisa tengkurap, duduk, maupun bicara. Hai TemanBaik, Ini anakku Arsya (4th), dan kami tinggal di Kota Parepare, Sulawesi Selatan. Aku khawatir akan perkembangan anakku. Sewaktu lahir, ia nggak menangis seperti bayi pada umumnya. Ia pun harus mendapatkan berbagai tindakan medis, salah satunya perawatan di NICU untuk memancing tangisannya. Belum selesai sampai di sana, baru beberapa jam di NICU, ia langsung demam tinggi dan kejang berkali-kali. Aku sangat khawatir, sarafnya rusak.Ternyata benar, ketakutanku menjadi kenyataan. Meskipun berhasil melewati masa kritis, dokter sudah memberi tahu, kalau ia mengalami keterlambatan tumbuh kembang, efek dari kejang sebelumnya. Sebenarnya mau nggak percaya, tapi apa yang dibilang dokter terbukti. Malah sekarang, ia didiagnosis banyak penyakit, diantaranya: cerebral palsy, hidrosefalus, mikrosefali, sindrom dandy walker malformation dan pneumonia. Operasi juga sudah dilakukan, untuk pembukaan kembali ubun-ubun yang telah menutup saat usianya 1 tahun. Sekarang, aku yang sesekali bawa berobat dia ke RS Wahidin Makassar - berbekal penghasilan dari kurir barang. Ayahnya juga sudah nggak menafkahi lagi, bahkan nggak tahu dia ada di mana. Ingin rasanya bisa memberikan pengobatan yang maksimal untuk anakku. TemanBaik, yuk bantu sembuhkan Arsya dari berbagai penyakit yang memperlambat tumbuh kembangnya! Caranya, klik Donasi Sekarang di bawah ini ya!

Dana terkumpul

Rp. 26.161.000
Berakhir
Dari Rp. 20.000.000
Card image cap
Kemanusiaan
Tangis Pilu Korban Kebakaran di Kemayoran, Mereka Butuh Pertolongan!

“Saya nggak tau pak, dari rumah belakang! dari kompor kayaknya pak!” ungkap Ibu Saimah sambil menangis dan panik menyaksikan rumahnya dilalap si jago merah.Kepulan asap tebal dan diiringi api yang tinggi menghanguskan kawasan padat penduduk di Jalan Kemayoran, Gempol, Kebon Kosong, Jakarta Pusat, Selasa (21/1/2025). Para warga hanya bisa menangis dan pasrah menyaksikan api merenggut rumah mereka.Peristiwa terjadi ketika tengah malam, ketika sebagian masyarakat sudah terlelap. Api diduga berasal dari korsleting listrik pada salah satu rumah warga. Api cepat menyebar dan sulit dipadamkan akibat rumah rata-rata terbuat dari triplek serta jaraknya berdempetan.Bahkan hingga pagi hari, 170 orang petugas pemadam kebakaran masih berjibaku meluluhkan api dan melakukan proses pendinginan di lokasi kejadian. Akibat kejadian ini, ada 11 RT terdampak kebakaran, 543 rumah hangus dan sekitar 1.797 warga terpaksa dievakuasi di posko darurat. Selain kerugian psikologis, warga juga mengalami kerugian materi yang signifikan. Area yang terbakar seluas 4.500 meter persegi, kerugian yang ditaksir mencapai Rp6 Miliar. Syukurlah tidak ada korban jiwa dari peristiwa ini.Dua posko darurat didirikan di lokasi yang aman dari jangkauan musibah, yaitu Musholla Al-Hasanah dan Masjid Baiturrahman. Di sana warga menerima bantuan makanan, minuman, dan kebutuhan darurat lainnya.Warga korban kebakaran saat ini membutuhkan bantuan diantaranya, makanan dan minuman, peralatan tidur, mukena, sarung, peralatan untuk anak-anak, obat-obatan, pakaian dan lainnya.

Dana terkumpul

Rp. 1.340.000
12 hari lagi
Dari Rp. 20.000.000
Card image cap
Kesehatan
Istri Saya Harus Menghadapi Tumor Ganas yang Menyiksa Hidupnya

Di usia saya yang kini menginjak 53 tahun, hidup terasa begitu berat. Saya harus terus berjuang sendirian merawat istri yang tengah sakit kronis. Anak saya yang berusia 24 tahun, sudah lebih dulu menghadap Ilahi. Sementara anak kedua saya tetap memerlukan perhatian lebih meski sudah beranjak dewasa karena kondisi berkebutuhan khusus, Ia lambat berbicara dan susah menyimpan ingatan. Meski sudah memberi yang terbaik, tapi mungkin belum saatnya anak saya hidup dengan normal.Benjolan yang tiba-tiba muncul di leher istri saya, Santi Susilawati (48 thn), menjadi awal mula mimpi buruk keluarga kami. Ia mulai merasakan sakit tak tertahankan hingga harus dibawa ke rumah sakit. Ketika dokter bilang istri saya terkena tumor ganas karsinoma nasofaring, hati saya bagai dihantam batu besar.Sejak itu hidupnya berubah, istri saya harus menjalani tindakan khusus dan pengobatan rutin. Namun, baru sekali menjalani kemoterapi, istri saya sudah tidak sanggup melanjutkan karena kondisi tubuhnya sangat lemah. Tapi sayangnya, semakin dibiarkan, benjolan di lehernya semakin membesar. Penderitaan istri saya juga semakin bertambah, Ia mengalami sakit kepala hebat yang menyiksa. Ia dihadapkan pada pilihan yang sama menyakitinya, yaitu melanjutkan kemoterapi atau menghadapi penyumbatan pembuluh darah.Mau tak mau, istri saya kembali menjalani kemoterapi ulang. Kini Ia juga masuk ke tahap radiasi selama 35 hari. Kini istri saya tak lagi mempunyai rambut,  bahkan giginya hilang setelah operasi bedah. Setiap harinya, saya melihat penderitaannya dan merasa tak berdaya. Biaya pengobatan yang tidak dicover BPJS terus membengkak, itu sangat memberatkan saya. Kondisi keuangan saya sangat terbatas, bahkan hanya sekedar beli beras untuk buat bubur saja saya kesulitan.Saya bekerja di tempat usaha tahu, dan istri sebelum sakit berjualan gorengan. Saya tidak punya apa-apa untuk dijual untuk biaya ongkos ke rumah sakit, vitamin, hingga gigi palsu yang harus dibeli usai operasi bedah mulut.#TemanBaik, mari bantu Ibu Santi untuk melanjutkan pengobatan dengan cara klik Donasi Sekarang di bawah ini!

Dana terkumpul

Rp. 5.273.999
4 hari lagi
Dari Rp. 20.000.000
Card image cap
Anak
Sakit Jantung Buat Anakku Harus Pakai Pembuluh Darah Buatan

“Tindakan operasi pertama anakku merupakan pemasangan pembuluh darah buatan dari paru-paru menuju jantungnya, yaitu contegra. Contegra ini harus diganti setiap 10 sampai 15 tahun sekali. Ia mengalami kebocoran jantung kompleks.” -Tri Hastuti, Orang tua Abqari. Setelah kepergian suamiku karena serangan jantung, aku jadi begitu terpukul dan ketakutan kehilangan anakku, Abqari Rafif Arseno (8 thn). Kenyataan pahit mau tak mau harus kuterima karena anakku mewarisi sakit jantung seperti ayahnya.Awalnya anakku lahir dengan berat badan yang rendah dan tubuhnya membiru. Kemudian saat usianya 3 bulan, aku curiga ketika melihat pupil mata anakku terlihat aneh. Saat aku bawa periksa, dokter menemukan jantung anakku terdengar bising. Setelah pemeriksaan mendalam, hasil diagnosa dokter tentang anakku mengalami sakit serius membuat seluruh tubuhku lemas.Sejak itu keselamatan nyawa anakku bergantung pada obat dan pantauan dokter. Kondisinya sering lemas, tubuhnya berwarna kebiruan seperti kurang darah, dan tidak bisa terlalu lelah. Ia juga sudah menjalani operasi pertamanya di Jakarta. Rasanya sedih dan terpuruk sekali melihat kondisi anak, tapi aku harus terus semangat melanjutkan perjuangan hidup anakku. Namun aku terkendala biaya, aset keluarga sudah kujual untuk pengobatan anak selama ini.Aku merupakan single parent yang bekerja sebagai penjahit dan harus menghidupi 3 anakku termasuk yang sakit. Saat ini Abqari masih harus kontrol rutin ke rumah sakit di Jakarta, mengkonsumsi obat yang tidak tercover BPJS, minum obat, vitamin dan susu.Anakku sangat semangat untuk sembuh, Ia sangat aktif dan antusias tiap sekolah. Saat ini anakku sekolah di Sekolah Luar Biasa (SLB). Aku sangat bahagia melihatnya, tapi disisi lain aku juga khawatir ketika tiba-tiba Ia mengalami sesak dan harus dilarikan ke rumah sakit untuk pasang oksigen. Aku ingin mendampinginya sampai Ia sembuh.#TemanBaik, mari bantu Abqari untuk melanjutkan pengobatan dengan cara klik Donasi Sekarang di bawah ini!

Dana terkumpul

Rp. 2.772.003
11 hari lagi
Dari Rp. 20.000.000
Card image cap
Kesehatan
Kedua Kakinya Rentan Bernanah, Ayah Saya Berjuang dari Diabetes

“Luka di kaki ayah saya rentan bernanah hingga akhirnya jalur operasi harus ditempuh. Kini kedua kakinya dilapisi oleh perban sepenuhnya. Lukanya tidak boleh terkena kotoran maupun pasir karena rentan infeksi. Ia hanya bisa tiduran saja, bahkan ke kamar mandi pun tidak bisa hingga Ia harus menggunakan pampers.” -Novi Jayanti, Anak dari Pak Salimudin-Berawal dari bisul, akhirnya ayah saya, Salimudin (66 thn), didiagnosa sakit diabetes melitus. Siapa sangka, benjolan kecil yang muncul di area bokongnya tak kunjung sembuh hingga berminggu-minggu. Tak hanya membuat ayah saya sulit duduk, tapi juga membuat tubuhnya lemas.Ketika ayah tak berdaya bahkan untuk sekedar bangkit, ibu saya sengaja memberikannya makanan manis dengan asumsi untuk menambah tenaga. Teh manis, kue yang manis, hingga bubur telah dikonsumsi ayah saat itu. Tapi tubuhnya justru semakin lemas tak tertahankan.Akhirnya saya membawa ayah periksa ke dokter, dan ternyata kadar gula ayah sangat tinggi hingga mencapai 500 mg. Hasil diagnosa menunjukkan ayah sakit diabetes melitus dan Tb Paru, dua penyakit mengerikan yang bisa dengan cepat menggerogoti tubuh.Ayah sempat dirawat di rumah sakit hingga akhirnya diizinkan pulang dengan syarat kontrol rutin. Badan ayah semakin kurus dan tiba-tiba muncul luka di kedua kakinya. Parahnya, penyakit ini membuat luka di kaki ayah saya susah sembuh dan semakin mengerikan. Ia juga mengalami batuk-batuk karena masalah paru-parunya.Kini ayah tak bisa bekerja maupun beraktifitas. Sebelum sakit, Ia merupakan tulang punggung keluarga dan bekerja sebagai kuli bangunan. Kini semua tabungan, emas, dan barang berharga sudah dijual untuk pengobatan ayah. Saya sudah berupaya bekerja dari pagi hingga subuh sebagai tukang jahit ongkosan, tapi tidak menutupi biaya pengobatan ayah.Saya juga sudah berupaya meminjam dana pada saudara dan minta bantuan dinas sosial. Namun proses pengobatan ayah masih terus berlarut-larut. Ayah saya saat ini membutuhkan biaya transportasi ke rumah sakit, obat yang tidak tercover BPJS, susu khusus diabetes, alat medis untuk perawatan luka kakinya, dan kebutuhan lainnya.#TemanBaik, mari ringankan beban sakit Pak Salimudin dengan cara klik Donasi Sekarang di bawah ini!

Dana terkumpul

Rp. 2.143.000
2 hari lagi
Dari Rp. 20.000.000
Card image cap
Pendidikan
#SemuaBisaBelajar: Wujudkan Anak Meraih Cita-cita

Setiap anak memiliki hak untuk mewujudkan impiannya. Salah satu cara untuk mencapai tujuan tersebut adalah melalui akses pendidikan yang layak dan terjangkau. Namun, di Indonesia, angka putus sekolah masih tinggi dan terus meningkat dalam beberapa tahun terakhir.Ada berbagai faktor yang mempengaruhi situasi ini, salah satunya adalah kendala ekonomi yang membuat banyak anak tidak dapat melanjutkan pendidikan. Bahkan, untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan sehari-hari pun sering kali menjadi tantangan.Sumber: Jekahelu/ShutterstockSetiap donasi dari #TemanBaik menjadi bagian dari solusi dengan menyediakan beasiswa gratis bagi anak-anak yang membutuhkan agar mereka dapat melanjutkan pendidikan.Beasiswa ini akan diberikan kepada anak-anak dari keluarga kurang mampu, yatim piatu, anak-anak dengan kebutuhan khusus, serta mereka yang memerlukan dukungan lainnya.Sumber: Sekolahlagi.com Ayo ikut berperan dalam mendukung program beasiswa pendidikan dengan klik tombol Donasi Sekarang di bawah ini!

Dana terkumpul

Rp. 14.456.241
7 hari lagi
Dari Rp. 20.000.000
Card image cap
Kemanusiaan
Berbagi Beras Gratis untuk 50 Lansia di Daerah Pekanbaru

Adanya pembatasan import dan fenomena El Nino berkepanjangan, berdampak pada menurunnya produksi beras sejak Agustus 2023. Situasi ini menyulitkan lansia duafa, yang untuk makan sehari-hari saja mereka masih kesusahan. Hai TemanBaik,Beras yang menjadi makanan pokok kita, nyatanya nggak bisa didapatkan dengan mudah. Khususnya bagi TemanKita yang hidup dalam himpitan ekonomi. Siapakah yang paling terdampak dari kelangkaan dan kenaikan harga beras ini? Tentu mereka adalah lansia duafa yang hidup serba kekurangan, bahkan dalam kondisi normal untuk makan sekalipun sangat sulit.Mereka nggak pernah bingung dan bertanya “enaknya pesan makanan apa?”. Yang mereka pikirkan adalah “Besok ada beras atau tidak ya?” Kondisi ini tentu menyedihkan untuk kita yang masih bisa mendapatkan makanan dengan mudah. Maka dari itu, kami Berbagi Takkan Rugi sebagai komunitas ingin menunjukkan kepedulian kepada sesama terutama kepada orang-orang yang membutuhkan bantuan.Kali ini, kamu akan membagikan beras gratis untuk lansia duafa sebanyak kurang lebih 50 orang di daerah Pekanbaru. Gerakan kebaikan ini tentunya nggak bisa berjalan dengan baik tanpa adanya bantuan dan dukungan dari TemanBaik. Semakin banyak yang mendukung kegiatan ini, akan semakin banyak pula lansia duafa yang terbantu. Untuk TemanBaik yang mau membantu pengadaan beras dapat menyalurkannya dengan cara klik Donasi Sekarang ya! 

Dana terkumpul

Rp. 2.556.000
7 hari lagi
Dari Rp. 20.000.000
Card image cap
Anak
Sesak Nafas Hingga Tubuh Membiru, Daneer Berjuang dari Sakit Jantung

“Detak jantung anakku, Muhammad Daneer Razqa (1 thn), memang sudah terdengar berbeda sejak Ia kecil. Aku merasa jantungnya berdegup terlalu cepat, Ia juga mengalami sesak nafas. Meski terdengar sepele, aku langsung membawanya periksa ke dokter karena aku tidak ingin kejadian yang dialami anak keduaku terulang lagi, yang wafat karena terlambat pengobatan.” -Indah Ramadhani, Orang tua Daneer-Hasil diagnosa sungguh membuat aku dan keluarga sangat terkejut, terdapat 2 lubang di jantung Daneer sehingga menyebabkan kebocoran. Demi memperjuangkan kesehatan anak, aku dan keluarga sepakat agar anak melanjutkan pengobatan di Jakarta.Kateterisasi jantung sudah dilakukan pada anakku, yaitu pemasangan selang yang dimasukkan dari pembuluh darah menuju jantungnya. Ia sedang menunggu jadwal operasi bedah. Sementara kondisi terkini anakku masih sama, Ia masih sering mengalami sesak, detak jantungnya kencang, dan tubuhnya membiru.Rasanya sedih, hatiku seperti tertusuk, sangat menyesakkan tiap kali melihat anak karena Ia terus kesakitan dalam berjuang hidup. Sebulan sekali Ia kontrol rutin dari Pontianak, kalimantan Timur, ke Jakarta. Mas kawin pernikahan hingga barang-barang di rumah sudah ku jual untuk pengobatan anak selama ini.Suamiku bekerja menjual isi ulang air galon dan aku merupakan ibu rumah tangga, sulit mencukupi biaya pengobatan anak yang panjang. Setiap malam aku menangis memikirkan biaya kebutuhan sehari-hari yang menipis dan biaya pengobatan anak.Anakku sangat membutuhkan biaya transportasi ke Jakarta, biaya hidup selama pengobatan di Jakarta, sewa tempat tinggal, obat yang tidak tercover BPJS, susu, dan kebutuhan lainnya. #TemanBaik, mari bantu Daneer untuk melanjutkan pengobatan dengan cara klik Donasi Sekarang di bawah ini!

Dana terkumpul

Rp. 2.884.001
11 hari lagi
Dari Rp. 20.000.000
Card image cap
Anak
Berbagai Penyakit Lumpuhkan Tubuh Afif, Orang Tua sudah Kehabisan Biaya

Terlalu banyak penyakit yang membuatku sampai lumpuh begini. Orang tuaku, pernah mau menyerah pada pengobatanku, karena kehabisan uang.Hai Ka,Kenalin aku Afif (6th) dari Demak, Jawa Tengah. Sayangnya, aku belum bisa apa-apa seperti bayi yang baru lahir. Sejak lahir, aku memang punya kelainan di kepalaku yang berlubang sebesar 7 cm. Bayangin deh, kalau kepala berlubang gitu kan, pasti bermasalah ya Ka? Ya itulah kondisiku, aku mengalami hidrosefalus yang membuat otakku rusak parah. Bahkan, aku juga mengalami epilepsi dan cerebral palsy yang menyebabkan kelumpuhan. Sedih deh, Ka. Aku sekarang nggak bisa bermain seperti teman-teman seumuranku. Selama 6 tahun ini, aku bukannya menikmati waktuku, justru operasi 6 kali. Mulai dari pemasangan selang, sampai pengambilan sumsum tulang belakang. Sangking terlalu banyak penyakitku, ibu dan ayah sampai pernah menyerah. Mereka nggak punya uang sama sekali untuk berobat. Tapi, mereka mengurungkan niat itu, karena tahu kalau penyakit ini mengancam nyawaku.  Sampai sekarang ayah masih bekerja sebagai buruh tani. Sementara ibu, bekerja sebagai buruh cuci baju. Walaupun barang di rumah sudah habis terjual, aku belum sembuh. Apalagi sekarang, aku butuh kursi roda supaya bisa berobat. Ka, aku pengen sembuh dan normal seperti teman-temanku. Untuk kakak yang mau bantu pengobatanku bisa menyalurkannya dengan cara klik Donasi Sekarang di bawah ini ya!

Dana terkumpul

Rp. 3.120.001
7 hari lagi
Dari Rp. 20.000.000
Card image cap
Kesehatan
Cobaan Mengintai Alpin yang Berjuang Sembuh Sakit Jantung

Dokter bilang penyakit Alpin (20 thn) sangat langka! Ia jadi minder sejak sakit,  karena tidak bisa melanjutkan sekolah seperti teman-temannya yang sudah kuliah.Tapi semangat dan harapan itu masih tetap ada, Alpin terus belajar berupaya mengimbangi teman-temannya. -Sri Astuti, Orang tua Alpin-Tak pernah kuduga, Alpin sejak lahir mengalami kelainan jantung dan baru ketahuan 14 tahun kemudian! Tepatnya pada 2018 silam, anakku mengalami batuk parah dan tak kunjung sembuh. Guru Alpin juga mengatakan kondisi anakku tidak sama seperti anak lainnya, Ia cepat pucat dan mudah ngos-ngosan.Kian hari badannya menyusut, hingga tiba-tiba Ia sesak napas parah saat pulang sekolah. Saat dibawa ke rumah sakit, diagnosa dari dokter menghancurkan hatiku! Selain masalah jantung, buah hatiku juga mengalami flek paru-paru hingga gizi buruk. Proses pengobatan anakku banyak mengalami cobaan, Ia tidak bisa langsung dioperasi karena harus pengobatan paru-parunya dan disuntikkan cairan terlebih dahulu. Belum lagi wabah Covid-19, hingga akhirnya anakku lagi-lagi menunda operasi selama bertahun-tahun.Pada November 2023, kami memulai ulang semua prosedur pengobatan hingga akhirnya anakku menjalani operasi jantung. Namun, hasilnya menunjukkan kebocoran jantungnya masih ada. Saat ini anakku masih menunggu tindakan berikutnya dari dokter.Namun, aku terkendala sudah kehabisan biaya untuk pengobatan anak. Suamiku bekerja sebagai pengrajin keranjang dari bambu yang penghasilannya terbatas. Aku juga sudah menghabiskan tabungan dan tidak jadi membangun rumah untuk biaya pengobatan anak selama ini.Saat ini anakku masih membutuhkan biaya untuk rawat jalan ke rumah sakit, beli susu vitamin serta uang transportasi ke rumah sakit.#TemanBaik, mari bantu Alpin untuk melanjutkan pengobatan dengan cara klik Donasi Sekarang di bawah ini!

Dana terkumpul

Rp. 1.194.048
14 hari lagi
Dari Rp. 20.000.000
Lihat Semua
  Lihat Semua Campaign