Benihbaik x LinkAja!
Salurkan donasi anda ke campaign-campaign di bawah ini
Campaign Pilihan Hari Ini

Batuk Berdarah dari Hidung dan Mulutnya! Ternyata Usus 12 Jari Athaya Luka
Eni Kaesih

Naik Angkot Malam, Demi Bawa Dicky Berobat Kerusakan Otak
Nur hasanah

Tolong, Istriku Jadi Korban Tabrakan Kereta! Kakinya Diamputasi dan Perut Dioperasi
Nesti Apriliani

Paru-parunya Ditanam Selang! Gendhis Berjuang dari Sakit Jantung
Miftakhul janah
Pilihan Benihbaik

Naik Angkot Malam, Demi Bawa Dicky Berobat Kerusakan Otak
Nur hasanah

Batuk Berdarah dari Hidung dan Mulutnya! Ternyata Usus 12 Jari Athaya Luka
Eni Kaesih

Tolong, Istriku Jadi Korban Tabrakan Kereta! Kakinya Diamputasi dan Perut Dioperasi
Nesti Apriliani

Paru-parunya Ditanam Selang! Gendhis Berjuang dari Sakit Jantung
Miftakhul janah
Panggilan Mendesak
Waktu mereka tidak banyak, mereka sangat membutuhkan bantuan kalian

Hidup Sebatang Kara, Bantu Edy Sembuh dari Penyakit Saraf di Kaki
TemanBaik, perkenalkan saya Rustandi Eddy (63 tahun). Saat ini saya hidup sebatang kara dan tengah berjuang sembuh dari penyakit saraf kaki berat. Penyakit ini berawal pada tahun 2019, di mana saat itu saya sedang berada di bengkel dan selesai makan sate. Namun ketika hendak berdiri saya tidak bisa, kedua kaki saya terasa sakit sekali. Setelah diperiksakan, dokter mengatakan tensi saya 200. Sudah 2 kali berobat namun tidak juga ada perubahan, bahkan saya sudah gonta ganti dokter untuk mengobati penyakit saya ini, tapi saya tidak kunjung sembuh. Sampai akhirnya saya diberi surat pengantar untuk tes Elektroensefalogram (EEG) ke RSHS Bandung. Setelah diperiksa, menurut EEG saya didiagnosis pengidap penyakit saraf kaki berat. “Sudah minum herbal dan berobat terapi serta berobat kampung. Kalau tidak makan obat, sakitnya luar biasa bahkan tidak ada ngantuk walau 7 hari 7 malam,” ucap EdySaya membutuhkan bantuan Temanbaik untuk berobat, karena saya hidup sebatang kara, tidak memiliki anak dan juga istri. saya juga tidak berpenghasilan lagi karena tidak bisa jalan.Biaya untuk berobat selama ini hasil dari menjual harta benda yang ada di rumah dan sumbangan dari keluarga serta orang-orang baik. Jika tidak ada bantuan yang dikirim saya tidak makan. TemanBaik, maukah bantu saya sembuh dari penyakit saraf kaki berat ini? Saya ingin bisa bekerja lagi dan mencukupi kebutuhan sehari-hari saya. bantuan dari TemanBaik nantinya akan saya gunakan untuk berobat, menebus obat resep dokter dan makan.Bantuan dari TemanBaik dapat disalurkan dengan cara: Klik “Donasi Sekarang”Isi nominal donasiPilih metode pembayaran, kalau ingin lebih praktis kamu bisa berdonasi dengan OVO, DANA, LinkAja, ShopeePay, GoPay, Sakuku, BRI E-Pay dan BCA Klik-Pay, atau kamu juga bisa berdonasi dengan cara transfer antar bank (BRI, Mandiri, BCA, BNI).
Dana terkumpul

Dicari Donatur untuk Hidupi 40 Anak Asuh Panti Kasih Murni di Medan
Hai TemanBaik, perkenalkan saya Diaman Zebua yang merupakan pengurus Panti Asuhan Kasih Murni Medan. Panti yang didirikan pada tahun 2019 ini memiliki tujuan yang mulia, yaitu mewadahi dan menyantuni anak-anak dari keluarga tidak mampu. Selain itu saya melihat banyak anak-anak yang terlantar di pelosok, mereka belum merdeka baik dari segi pendidikan maupun kehidupan. Dengan niat baik, maka berdirilah Panti Asuhan Kasih Murni Medan.Adapun jumlah anak yang berada di Panti Asuhan Kasih Murni Medan saat ini sebanyak 40 anak, mulai dari usia 12-16 tahun. Kondisi panti terbilang masih pas-pasan, terlihat dari panti yang masih menyewa rumah untuk dijadikan sekretariat dan tempat tinggal anak-anak. Maka dari itu, demi anak-anak panti agar mereka bisa tinggal dengan nyaman, Panti Asuhan Kasih Murni Medan berencana membangun rumah yang memadai sehingga kami tidak perlu lagi membayar uang sewa setiap tahunnya yang membebani kami. Saya membutuhkan bantuan TemanBaik agar bisa terwujud harapan panti memiliki bangunan sendiri. Banyak anak-anak di dalamnya yang perlu disejahterakan hidupnya.TemanBaik, maukah bantu Panti Asuhan Kasih Murni Medan?
Dana terkumpul

Haru! Kisah Pilu Seorang Anak Yang Tumbuh Tanpa Orang Tua
Ibu Meninggalkan Assegaf ketika masih kecil berumur 2 tahun ke luar negeri untuk bekerja dan hingga kini tak ada kabar, Ayahnya yang tak tau kemana juga ikut akibat di tinggal tanpa kabar oleh istrinya.Sejak saat itu Assegaf kecil di urusi oleh sang nenek yang bernama Nek Asiyah (67 Tahun) mulai dari kebutuhan ketika kecil hingga saat ini. Neneknya Assegaf bekerja sebagai tukang lontong mie dengan penghasilan yang jauh dari kata layak yakni 20-40 ribu perhari.Dan mirisnya sudah 2 bulan terakhir ini sang nenek tidak berjualan akibat sering sakit badan juga kakinya, berjalan pun sudah ringkih dan tak kuat berdiri terlalu lama.Setiap hari Assegaf selalu tidur serta diurusi kebutuhannya oleh sang nenek, namun apa daya anak seusianya kini harus kehilangan peran yang sangat penting dalam hidupnya.“Ayah Ibu Assegaf rindu, bolehkah Assegaf memeluk kalian satu kali saja” Ucapnya dengan wajah penuh air mata.Assegaf yang kini berumur 11 tahun dan duduk di bangku sekolah kelas 5 SD hari-hari yang ia jalani tampak sangat beda dengan anak-anak pada umunya. Namun berkat adanya Panti Asuhan Mizan Amanah setidak nya hidup Assegaf terwarnai akan kegembiraan dan harapan baru.Pascanya Alhamulillah Assegaf rutin di ajak oleh pegurus panti asuhan ketika ada donatur yang mengundangnya untuk mengikuti acara pengajian atau acara santunan di panti asuhan Mizan Amanah Cabang Tenggilis Surabaya. Dan setidaknya ia mempunyai teman-teman yang sama senasib dalam hidupnya.Anak yatim menangis, arasy Allah Ta’ala berguncang. Sabda Tuhan: Demi keagungan-Ku, siapa saja yang menghiburnya dan menghentikan tangisannya, Aku pastikan baginya surga (Hadis Qudsi No 208)#TemanBaik bisa meringankan beban Assegaf dengan cara klik Donasi Sekarang di bawah ini!
Dana terkumpul

Ayo berbagi Meja Belajar untuk Generasi di Masa Depan
Pendidikan bukan hanya tentang buku dan tulisannya. Meja belajar adalah panggung di mana ilmu pengetahuan dan kebijaksanaan dipertunjukkan. Sebuah meja yang utuh dan terawat memberikan tempat khusus bagi generasi untuk merajut mimpi, fokus pada pembelajaran, dan membentuk kebiasaan belajar yang baik. Dengan begitu, akan tercipta lingkungan yang mendukung pertumbuhan dan perkembangan murid saat belajar dan mengenyam pendidikan. Yayasan Pemberdayaan Insan Mandiri dengan tekad tulusnya, memandang meja belajar sebagai alat untuk mengubah nasib. Kami bersama-sama mengarahkan perhatian kepada para yatim dan duafa, memberikan mereka tempat khusus untuk fokus belajar dan mewujudkan impian mereka. Karena tidak ada yang lebih menyedihkan daripada ruang kosong yang diisi dengan kehilangan peluang. Dalam setiap meja belajar yang kita donasikan, kita akan menghubungkan para yatim dan duafa dengan peluang-peluang baru. Dan setiap meja belajar merupakan langkah kecil yang memberikan harapan besar mereka. #TemanBaik, yuk miliki tekad ini dan untuk memberikan peluang, dan bersama-sama kita bangun jembatan menuju masa depan yang cerah bagi mereka yang merindukan ilmu. Bantuan untuk meja belajar dapat disalurkan dengan cara klik Donasi Sekarang di bawah ini ya!
Dana terkumpul

Anak Pengemudi Ojek Online Berjuang Sembuh Jantung Bocor Langka Selama 5 Tahun
Anakku didiagnosis jantung bocor langka yang hanya dialami 1 dari 2.000 orang! Meski begitu, anakku masih bisa bertahan hingga hari ini.Aku juga selalu berjuang mengumpulkan hasil kerjaku berkeliling mengantar penumpang hingga larut malam meski dihadapkan kenyataannya pahit, biaya pengobatannya tetap sulit dijangkau, apalagi selama di Jakarta. -Andriansyah, Orang tua Khadijah-Khadijah Atthahirah (5 thn), anakku yang sudah berjuang hidup sejak kecil dan membuatku bangga. Penyakit mematikan itu tak melumpuhkan semangatnya untuk sembuh, meski ibaratnya Ia juga terseok-seok untuk bangkit.Saat usia 5 bulan menjadi kondisi terlemahnya, berat badannya merosot drastis! Bayangkan saja, Ia hanya 3,7 Kg dari seharusnya 7 Kg. Ia bagai benda rapuh yang gampang pecah ketika tersenggol. Belum lagi nafasnya naik turun dengan begitu cepat, tak seperti orang normal.Setelah melakukan pemeriksaan ke beberapa rumah sakit, kondisi jantung Khadijah dinyatakan parah dan harus menjalani operasi di Jakarta. Aku dan istri begitu kebingungan karena uang simpanan tidak ada, yang tersisa hanya mahar pernikahan kami. Tapi hidup Khadijah lebih berarti dari apapun di dunia ini, akhirnya harta satu-satunya kenangan pernikahan dijual demi membawa anak berobat dari Banda Aceh ke Jakarta. Aku kira bisa lega setelah anak menjalani operasi, namun kebocoran jantungnya ternyata masih ada, tubuh kecilnya terus diuji.Tapi syukurlah, semangat Khadijah untuk sembuh tak pernah padam meski sudah 5 tahun berlalu. Bahkan, penyakit ini memberikan inspirasi untuk kelak menjadi dokter jantung dan menolong anak-anak yang memiliki kelainan jantung seperti dirinya. Anakku tanpa henti membuatku bangga di usianya yang masih balita.Namun, demi memastikan anakku mendapatkan pengobatan yang layak lagi-lagi terhalang biaya yang besar. Sebagai pengemudi ojek online dengan penghasilan terbatas, aku merasa terhimpit. Ditambah lagi untuk menutupi kebutuhan istri dan 3 anak yang masih bayi.Saat ini Khadijah masih rutin minum obat dan harus melakukan tindakan lanjutan di Jakarta. Aku terkendala biaya untuk obat yang tidak dicover BPJS, vitamin, transportasi ke rumah sakit dan kebutuhan lainnya selama di perantauan.#TemanBaik, mari bantu Khadijah untuk melanjutkan pengobatan dengan cara klik Donasi Sekarang di bawah ini!
Dana terkumpul

Berjuang Sakit Jantung Sepanjang Hidupnya, Bantu Anak Satpam Operasi Lanjutan
“Hancur sekali melihat darah daging kami yang masih bayi sudah diberikan sakit serius, rasanya hampir putus asa dan menyalahkan diri sendiri, kenapa harus anakku? Kenapa tidak kami saja orang tuanya saja? Tapi kami kami sebagai orang tua harus kuat dan tidak boleh putus asa memperjuangkan buah hati kami,” ungkap Julia Rani Desriana, orang tua Ibnu.Pada usia 6 bulan, anak saya, Muhammad Ibnu Rohim (23 bln), mengalami batuk disertai flu. Saat dibawa ke puskesmas, dokter menemukan suara irama jantung anak saya ada yang berbeda. Setelah dirujuk ke Rumah Sakit dr. H. Abdul Moeloek Lampung, anak saya didiagnosa jantung bocor TGA, VSD, PS, PFO.Dokter menjelaskan pembuluh darah Ibnu terbalik, tidak memiliki sekat jantung, dan pintu ke paru-paru. Anak saya pun dirujuk ke Rumah Sakit Jantung Harapan Kita Jakarta untuk penanganan lebih lanjut.Seketika kami tak bisa berkata-kata, bingung, dan pasrah mendengar penyakit yang diderita anak kami. Apalagi kami harus membawa anak kami ke ibu kota, yang biayanya tidak sedikit. Tapi setelah mendapat support dokter yang menyemangati kami, kami berusaha untuk lebih bijak di tengah cobaan ini.Kami memutuskan untuk menjual motor dan meminjam uang untuk membawa Ibnu berangkat dari Lampung ke Jakarta. Sejak 2022 hingga sekarang, kami masih berjuang untuk jantung sehat anak kami. Meski sudah mengikuti serangkaian pengobatan, Ibnu tetap masih buat kami takut ketika kambuh, karena Ia akan sesak nafas, tubuhnya membiru, dan spell atau henti nafas sejenak.Sekarang Ibnu sedang berada di ICU pasca operasi pertama BT Shunt di Rumah Sakit Harapan Kita Jakarta. Masih ada 2 operasi lagi yang harus dijalani anak kami, yaitu BCPS dan Fontan. Pengobatan yang begitu panjang membuat kami lagi-lagi terkendala biaya.Suami saya merupakan seorang satpam perumahan, sedangkan saya merupakan ibu rumah tangga dan kami memiliki 3 orang anak termasuk Ibnu. Lamanya proses pengobatan Ibnu membuat suami sering meninggalkan pekerjaannya dan tidak memiliki pemasukan. Kami berharap anak kami bisa sehat dan kuat mengikuti rangkaian pengobatan agar bisa ceria seperti anak lainnya.#TemanBaik, mari bantu Ibnu berjuang untuk menjalani operasi lanjutan dengan cara klik Donasi Sekarang di bawah ini!
Dana terkumpul

Wujudkan Pendidikan untuk Masyarakat Pedalaman Papua
Kami dari organisasi We Love Others (WLO) saat ini bergerak untuk membantu anak-anak dan adik-adik di pedalaman Papua agar bisa mengeyam pendidikan yang layak dengan peralatan sekolah yang maksimal, terutama buku tulis/bacaan, alat tulis, alas kaki, dll.Keterbatasan ekonomi memaksa mereka untuk berhenti sekolah karena tidak mampu membeli beragam kebutuhan untuk sekolah. Jika kondisi itu berlanjut, mereka nantinya akan sulit mendapatkan pekerjaan sehingga melestarikan jerat kemiskinan dan kebodohan.Uluran tangan dari #TemanBaik akan sangat berarti bagi mereka. Sedikit bantuan yang kita kumpulkan dan salurkan untuk kebutuhan sekolah akan membuat mereka tersenyum bahagia. Menumbuhkan semangat mereka untuk belajar sekalipun harus berjalan kaki jauh di perbukitan yang sering kali kurang bersahabat.Yuk, kita sisihkan rezeki kita untuk memberikan berkah bagi mereka yang kekurangan. Mereka adalah generasi muda yang menjadi harapan orangtua, masyarakat, bangsa dan negara untuk memajukan Papua.
Dana terkumpul

Lanjutkan Pembangunan Yayasan Maunatillah Al Islamy yang Masih Mengontrak!
Yayasan ini adalah rumah tempat kami berlindung dan menggantungkan harapan hidup. Tapi sayangnya, kami pun nggak bisa berbuat apa-apa saat kondisi yayasan sangat kekurangan.Hai Kak, Perkenalkan, kami anak asuh dari Yayasan Maunatillah Al Islamy yang berada di Dusun Kaliulo, Kelurahan Klepu, Kecamatan Pringapus, Kabupaten Semarang. Yayasan kami ini kondisinya masih memprihatinkan, Kak. Kami masih mengontrak di salah satu rumah warga karena belum punya bangunan sendiri. Tapi di tempat sederhana inilah, pihak yayasan selalu berusaha agar kami mendapatkan hak memiliki kehidupan yang layak. Kami pun berusaha dengan belajar agar bisa mewujudkan cita-cita kami. Dari segi tempat tinggal dan kehidupan, kami mungkin nggak seberuntung teman-teman di luar sana. Tapi ini sudah lebih dari cukup. Kami nggak tahu bagaimana nasib kami kalau nggak tinggal di sini. Makanya apapun kondisinya saat ini, kami berusaha untuk tetap mensyukurinya. Perjuangan pihak panti membuat kami terharu, di tengah kondisi ini - mereka berharap bisa menciptakan usaha sendiri supaya nanti bisa dikelola oleh teman-teman yang tinggal di sini. Karena kondisinya saat ini, kami sering kali kehabisan bahan dan sembako. Kalau terus begini, bagaimana nasib kami nantinya? Selain ketersediaan bahan pangan, kami selalu berdoa, kelak yayasan punya bangunan sendiri yang lebih layak agar kami semua bisa tinggal dengan aman di dalamnya. Untuk TemanBaik yang mau membantu pembangunan Yayasan Maunatillah Al Islamy, bisa menyalurkannya dengan cara klik Donasi Sekarang di bawah ini ya!
Dana terkumpul

Alami Putus Sekolah, Anak Yatim Ini Tak Bisa Raih Cita-Cita
Sebagian anak terlahir dari keluarga berkecukupan dan sebagian lain terlahir dengan tulang yang lebih kuat untuk bisa bertahan hidup tanpa sosok seorang ayah, yang mana ayah mempunyai tugas untuk mencarikan nafkah guna demi membesarkan anak-anaknya hingga bisa bersekolah dan menggapai cita asa di masa depan.Lain dari anak pada umumnya Sunenti harus putus sekolah dan terhenti di bangku sekolah kelas 4 SD karena sang Ibu tak bisa membiayai ia bersekolah belum lagi ada Adiknya Sunenti yang masih kecil, kebutuhan pokok berupa makan saja kadang tidak ada apalagi harus membiaya sekolah yang makin kian mahal biayanya.Sunenti Gadis Kecil 12 tahun ini hidup dalam bayang-bayang ketakutan. beberapa tahun yang lalu ayahnya meninggal dunia akibat sakit yang di derita sejak sang ayah meninggal ia dulu sempat di rawat oleh sang nenek namun selang waktu tak lama sang nenek pun meninggal.Sejak saat itu pula pengasuhan kembali lagi pada sang ibu, bukan tak ingin mengasuh melainkan sang ibu tak ingin membawanya hidup dalam kesusahan. Ya, takdir berkata lain dan sekarang ibunya yang harus mencarikan nafkah untuk sehari-hari dari memilah sampah di Kawasan kumuh TPST Bantar Gebang Bekasi.Sunenti,Adiknya dan sang ibu Tinggal di lingkungan kumuh dan tak layak huni tak jauh dari TPST Bantar Gebang, sang ibu Berpenghasilan dari memulung sampah bermandikan keringat seharian berada di atas tumpukan gunung sampah dengan penghasilan 15-30 ribu sehari. Uang yang didapatkan sang ibu dipakai untuk mencukupi segala kebutuhan rumah tangga seperti bayar kontrakan, makan juga kebutuhan sang adik kecil nya Sunenti.Bisa terbayangkan perjuangan sang Ibu demi mencukupi kebutuhan sehari-hari kedua anaknya. Mungkin di antara kita ada yang pernah tau atau bahkan pernah kesana, TPST Bantar Gebang adalah pembuangan sampah terbesar di jabodetabek, yang mana jika ibunya Sunenti sedang mencari sampah lalu hujan maka bau tak sedap akan terasa.Terlebih sang ibu memiliki kekurangan dalam pendengarannya, terkadang Sunenti harus agak keras suaranya jika meminta sesuatu atau berkomunikasi dengan ibunya, sudah sejak lama ibunya Sunenti memiliki pendengaran yang kurang.#TemanBaik, masa depan Sunenti masih sangat panjang. Cita-citanya sebagai seorang Guru rasanya masih terlalu tinggi dan jauh untuk dicapai. Bantuan dari #TemanBaik, Sunenti dan keluarganya bisa mendapatkan secercah harapan untuk bertahan.Tak hanya mendoakan dan berdonasi, #TemanBaik juga bisa membagikan halaman galang dana ini agar semakin banyak yang membantu keluarga Sunenti dan keluarga dhuafa lainnya.
Dana terkumpul

Memberdayakan Anak Down Syndrome lewat Karya bersama Carys Cares
Halo teman-temanPerkenalkan namaku Carys Mihardja atau sering disapa Carys, aku sangat concern sekali dengan isu anak-anak down syndrome.Awal mula aku tertarik dengan hal ini, waktu itu aku sempat menghadiri acara Hari Down Syndrome Sedunia, aku berkumpul bersama mereka dan di situ aku melihat keceriaan, keramahan mereka dan rasanya happy banget.Tapi, dibalik keceriaan itu, ada satu hal yang cukup mengganggu pikiranku sejak lama, yaitu pandangan buruk tentang anak-anak down syndrome.Aku sangat khawatir sekali dengan kondisi sekarang terhadap anak-anak down syndrome, apalagi soal stigma negatif yang melekat dengan mereka, padahal kenyataanya tidak seperti orang-orang pikir.Karena buat aku, setiap anak itu unik, mereka punya kelebihan masing-masing walaupun mereka memiliki keterbatasan, aku yakin kalau mereka juga manusia biasa seperti kita dan juga bisa berkreasi.Maka dari itu, aku sangat tertantang untuk membuat sesuatu yang sekiranya dapat mengubah stigma orang-orang terhadap anak down syndrome.Setelah aku pulang dari acara tersebut dan mempelajari tentang masalah yang mereka hadapi. Akhirnya, sekitar tahun 2018 aku mendirikan yayasan Carys Cares, harapannya dengan adanya ‘rumah’ ini bisa menghapus stigma buruk dan mampu memberdayakan anak-anak penderita down syndrome melalui Rumah Ceria Down Syndrome di Ragunan, Jakarta Selatan.Di Carys Cares aku sama anak-anak down syndrome buat kreasi seperti lukisan dan cinderamata seperti tas, masker wajah, dompet dan asesoris lainnya. Tentunya, ini bukan sekadar produk biasa, tapi punya nilai yang tinggi.Supaya aku dan teman-teman di sini tetap semangat berkarya, aku butuh bantuan dari teman-teman semua. Tujukkan dukungan teman-teman dengan cara :Klik “Donasi Sekarang”Isi NominalnyaPilih Metodenya. Donasi bisa lewat OVO, DANA, LinkAja, BCA KlikPay, KlikBCA, BRI E-Pay Sakuku, Go-Pay dll. Bisa juga lewat Transfer Bank (BCA, Mandiri, BRI, BNI). Atau lewat Kartu Kredit. Semoga dukungan dari teman-teman baik semua bisa membantu melawan stigma buruk dan bisa memberdayakan anak-anak down syndrome di seluruh Indonesia. Salam,Carys Cares
Dana terkumpul

Dukung Aksi Andreas Nainggolan, Driver Ojol yang Jadi Pahlawan Penyelamat bagi Kucing Terlantar
Di dunia ini, hidup manusia berdampingan dengan habitat kehidupan para kucing. Apabila ada dari mereka yang kelaparan atau menderita luka, tak sedikit pula manusia yang peduli menolong. Itulah yang dilakukan oleh Andreas Nainggolan.Pria asal Magelang, Jawa Tengah yang berprofesi sebagai driver ojek online (ojol) itu sehari-hari hidup dengan merawat kucing-kucing sakit dan terlantar. Dia pun mendirikan shelter rescue sederhana yang diberi nama Shelter Miau Miau Cats Rescue sejak 2017.Saat ini, Andreas merawat 65 kucing di shelternya. Kegiatan yang rutin dilakukan selama ini adalah memberikan pakan, vitamin serta obat-obatan pada kucing yang sedang sakit ringan. Apabila ada kucing yang sakit berat, dia membawanya ke dokter hewan. Semua biaya tersebut dia tanggung sendiri dan ada juga beberapa sumbangan dari para donatur. Sehari-hari, dia juga menerima kucing-kucing terlantar yang dititipkan dari orang lain. Andreas juga bergerak cepat apabila ada panggilan atau pesan yang dikirim kepadanya untuk menyelamatkan kucing terlantar di jalan atau pasar. Namun kendalanya sekarang adalah banyaknya jumlah kucing yang ditampung juga memperbesar biaya operasional yang harus dia keluarkan. Kondisi ekonomi saat ini tidak dalam keadaan baik, sehingga donatur banyak yang mengundurkan diri karena kondisi finansial mereka yang terpuruk.TemanBaik, Andreas Nainggolan butuh bantuan kamu untuk bisa menyelamatkan kucing-kucing yang terlantar di jalan. Yuk kita bantu Andreas agar tetap menjadi pahlawan penyelamat kucing terlantar dengan cara:Klik “Donasi Sekarang”Isi nominal donasiPilih metode pembayaran, bisa dengan OVO, DANA, LinkAja, ShopeePay, GoPay, Sakuku, BRI E-Pay dan BCA Klik-Pay. Bisa juga lewat transfer antar bank (BRI, Mandiri, BCA, BNI).
Dana terkumpul

Ningsih Berjuang Sembuh dari Penyakit Jantung Bocor
Halo #TemanBaikPerkenalkan, saya orang tua dari Ningsih. Saat ini, anak kami sedang menjalani pengobatan di RS Harapan Kita, Jakarta, karena penyakit jantung bocor yang baru kami ketahui beberapa bulan lalu.Awalnya, Ningsih tumbuh seperti anak-anak lain. Sehat, aktif, dan tidak pernah menunjukkan tanda-tanda sakit serius. Kami juga tidak pernah terpikir bahwa di usia 9 tahun, Ningsih akan menghadapi ujian seperti ini. Semua bermula ketika tiba-tiba ia demam tinggi. Kami membawanya ke RS Inanta di Medan. Setelah dirawat selama dua minggu, dokter menyarankan agar kami merujuk Ningsih ke RS Royal Prima untuk pemeriksaan lebih lanjut.Di sana, setelah satu bulan perawatan, dokter menemukan ada kebocoran pada jantung Ningsih. Dokter menyarankan agar Ningsih dirujuk ke RS Harapan Kita Jakarta. Sekarang, Ningsih sedang menjalani rangkaian pemeriksaan dan persiapan untuk tindakan medis berikutnya. Kami sebagai orang tua ingin memberikan yang terbaik untuk Ningsih, tapi terus terang, biaya pengobatan di Jakarta ini sangat besar. Kami sudah berusaha semampu kami, namun keterbatasan membuat kami memberanikan diri mengetuk hati #TemanBaik.Kami membuka penggalangan dana ini untuk membantu biaya pengobatan Ningsih. Kami ingin melihat Ningsih kembali aktif belajar dan bermain seperti dulu. Ia sering bilang, "Aku kangen sekolah, Bu. Kapan aku boleh main lagi sama teman-teman?" Itu yang membuat kami terus semangat.Jika #TemanBaik berkenan membantu, silakan untuk klik Donasi Sekarang di bawah ini. Doakan juga agar proses pengobatan Ningsih berjalan lancar.
Dana terkumpul

Mengidap Epilepsi. Bantu Azmi Melanjutkan Pengobatan
"Setiap hari, aku duduk di samping anakku yang terbaring lemah, mata kecilnya hanya bisa menatap kosong ke langit-langit. Aku menatapnya dengan hati yang remuk, karena pengobatannya terancam berhenti kapan saja karena kendala biaya.""Suamiku bekerja sebagai tukang cuci motor dengan upah yang bahkan tak cukup untuk menghidupiku dan 3 anak kami lainnya. Ia rela menyusuri kampung, memberi makan sapi milik tetangga untuk tambahan uang agar bisa beli obat anak.” -Mulyati, Orang tua Azmi-Aku masih ingat betul hari itu, ketika anakku, Azmi (4 thn), tiba-tiba mengalami kejang hebat setelah demam tinggi. Tubuh kecilnya terus bergetar, matanya kosong, aku memeluknya sambil menangis ketakutan. Ia sempat masuk PICU, hingga akhir didiagnosa epilepsi.Hati ini semakin terpukul ketika dokter berkata tumbuh kembang anakku akan terhambat. Di saat anak lain bisa berlari bebas, tertawa riang, bermain, sedangkan anakku menghabiskan usia emasnya dengan fisioterapi dan berobat jalan.Kejang-kejang itu masih menghantui hingga sekarang, kadang Ia bisa berteriak kesakitan karena badannya yang kaku. Tapi syukurlah, Ia anak yang kuat, masih semangat untuk minum obat dan tak pernah memuntahkannya sama sekali. Pengobatan Azmi memang tidak memerlukan operasi, tapi perjuangannya tetap berat. Setiap 2 minggu sekali aku harus membawanya kontrol rutin ke rumah sakit di kota Sukabumi, menempuh perjalanan jauh dari kampung. Sementara anakku masih membutuhkan biaya untuk ongkos ke rumah sakit, susu untuk kebutuhan gizinya dan kebutuhan lainnya. Aku selalu berdoa dan selalu berharap agar anakku suatu saat bisa sembuh seperti anak-anak sehat lainnya yang punya banyak mimpi. #TemanBaik, mari bantu Azmi untuk melanjutkan pengobatan dengan cara klik Donasi Sekarang di bawah ini!
Dana terkumpul

Perutnya Membesar Akibat Sakit Empedu. Zaidan Butuh Operasi
“Bersamaan anakku didiagnosa penyakit langka, istriku juga dicurigai menderita tumor payudara! Duniaku rasanya runtuh seketika. Apalagi aku juga kehilangan pekerjaanku demi mendampingi anakku berobat di Jakarta.”“Anakku harus melakukan cangkok hati, Ibunya sudah siap untuk menjadi pendonor. Namun aku terkendala biaya karena tidak ada pemasukan. Tabungan dan aset juga sudah terjual untuk pengobatan anak selama ini.” -Muh.Abi, Orang tua Zaidan-Muhammad Zaidan Abdillah (19 bln), putra kecilku ini memang sudah tampak berbeda sejak lahir, bola mata dan tubuhnya terlihat kuning. Dokter mendiagnosa Ia Atresia Bilier (penyumbatan empedu), penyakit yang terjadi pada 1 dari 15 ribu bayi.Aku membawa Zaidan operasi dari Kalimantan ke Jakarta demi peluang hidupnya. Tapi harapanku hancur seketika karena operasinya gagal. Aku menyaksikan sendiri anakku terbaring kritis, napasnya seakan-akan terhenti. Tuhan, aku belum ikhlas kehilangannya!Bagai mukjizat, anakku bisa bertahan. Namun, setelah operasi, kondisinya semakin lemah, perutnya semakin membesar, berat badannya menurun dan sering menangis. Saat ini masih rawat jalan untuk perbaikan gizi dan persiapan transplantasi hati. Setiap kali kambuh, tubuh kecil Zaidan akan gelisah. Badannya akan demam tinggi, Ia lebih rewel karena rasa gatal yang menjalar di seluruh tubuhnya. Ia tak akan bisa tidur nyenyak. Jika tak segera ditangani, anakku akan mengalami muntah darah.Namun, meski Ia belum bisa berbicara, tapi dari sorot matanya yang berkaca-kaca, aku tahu Ia seakan sedang berkata ‘Ayah, Ibu, tolong Zaidan pengen sehat.’ Namun, perjuangan kami sebagai orang tua tidak serta merta mulus, penuh luka dan keterbatasan biaya.Aku sudah menjual aset tanah hingga kendaraan demi membawa anakku berobat. Aku tinggalkan pekerjaanku di tambang dan kini mencari nafkah sebagai ojek online di Jakarta dengan penghasilan Rp65 ribu sehari. Istriku, yang juga sedang sakit terpaksa bertahan hidup dengan mie instan dua kali sehari demi berhemat. Anakku masih butuh biaya untuk obat yang tidak dicover BPJS, sewa rumah selama di Jakarta, dan kebutuhan lainnya. #TemanBaik, mari bantu Zaidan untuk melakukan cangkok hati dengan cara klik Donasi Sekarang di bawah ini!
Dana terkumpul

Alirkan Pahala Sedekah Untuk Orangtua
Halo TemanBaik,Dampak pandemi Covid-19 terhadap perekonomian masyarakat Indonesia ternyata masih dirasakan hingga kini bagi sebagian orang. Banyak orang-orang yang kesulitan untuk bangkit dari keterpurukannya, salah satunya terjadi pada para lansia di wilayah Subang.Para orang tua di wilayah Subang ini rata-rata berjuang di usia senja untuk kebutuhan keluarga. Ada pula yang tidak bekerja karena memang tidak memungkinkan kondisinya. Para lansia ini rata-rata bekerja serabutan, buruh tani, kuli bangunan, pedagang asongan, dan pekerja kasar lainnya.Salah satu pejuang tersebut bernama Bapak Hera Arif Rahman, seorang kepala keluarga yang mencari nafkah untuk istri dan anak-anaknya. Pak Hera divonis mengidap penyakit tumor tulang dan dengan berat hati kakinya harus diamputasi pada 2020 silam.Meski sekarang memiliki keterbatasan, tetapi Pak Hera tak patah semangat untuk menjalankan perannya sebagai tulang punggung keluarga. Saat ini Pak Hera berjualan serabi di depan rumahnya dengan penghasilan seadanya.Sebagai lembaga sosial yang mengelola zakat, infak dan sedekah berbasis pelayanan dan pemberdayaan masyarakat, yayasan Assyifa Peduli ingin mengajak Teman Baik untuk membantu para yatim dan lansia di wilayah Subang.Target keseluruhan penerima manfaat adalah 275 orang dan akan diberikan sembako secara merata. Penerima manfaat tersebut mulai dari usia 50 sampai 80 tahun. Mereka merupakan para jompo, janda tua, pekerja serabutan hingga dhuafa yang hidup serba kekurangan.#TemanBaik, mari bersama-sama kita bantu para perjuang tangguh lansia di wilayah Subang agar bisa membahagiakan keluarganya dengan cara klik Donasi Sekarang di bawah ini!
Dana terkumpul

Bantu Rifa’i Berjuang Sembuh dari Kanker Darah dan Tumor Otak
Tubuh Kecil Itu Kini Hanya Tinggal Kulit dan Tulang. Rifa’i, 12 Tahun, Bertarung Sendirian Melawan Tumor Otak dan Leukimia.Muhammad Rifa’i seharusnya sedang bermain dan belajar seperti anak-anak lain seusianya. Tapi hidup berkata lain. Di usia yang baru menginjak 12 tahun, tubuh kecil Rifa’i kini hanya tinggal kulit dan tulang. Berat badannya tinggal 17 kilogram. Satu sisi matanya tak lagi bisa melihat. Dan di dalam tubuhnya, dua penyakit mematikan terus menggerogoti: tumor otak dan kanker darah.Dokter melakukan biopsi dan merencanakan operasi pengangkatan tumor. Namun harapan itu runtuh seketika. Setelah MRI dilakukan, hasilnya mengejutkan: tumor sudah menyebar ke jaringan lain di otaknya, membuat operasi menjadi terlalu berisiko. Akibatnya, satu sisi penglihatan Rifa’i menghilang.Kemoterapi pun menjadi satu-satunya pilihan. Ibunya meminta rujukan kembali ke Pekanbaru, agar Rifa’i bisa kemo di RS Awal Bros Sudirman. Dari hasil pemeriksaan, HB, trombosit, dan sel darah putihnya menurun drastis. Ia harus menjalani transfusi darah sebanyak 4 kantong dan dirawat selama 13 hari.Dari hasil pemeriksaan terakhir, tragedi itu pun terjawab, Rifa’i kini juga didiagnosa mengidap kanker darah.Hari demi hari, tubuhnya kian melemah. Nafasnya kian pendek. Ibunya hanya bisa menangis dalam diam, sambil terus berjuang. Tak ada lagi suami di sampingnya. Ia sudah berpisah, dan sang ayah tak memberi nafkah. Ia kini sendiri, mengurus Rifa’i dan anak-anaknya yang lain. Ia tak lagi bekerja karena harus mendampingi Rifa’i setiap saat."Saya mohon bantuan dari orang-orang baik. Saya sudah tak punya siapa-siapa lagi. Saya hanya ingin menyelamatkan anak saya, walau seberkas harapan." - Ucap ibu Rifa’i#TemanBaik, mari bantu Rifa’i. Kita tidak bisa menghapus sakitnya, tapi kita bisa membantu ibunya untuk terus berjuang. Uluran tanganmu hari ini bisa menjadi penyambung hidup untuk Rifa’i.Klik tombol Donasi Sekarang dan bantu sebisamu. Semoga setiap rupiah yang #TemanBaik sisihkan, menjadi amal yang tak terputus.
Dana terkumpul

Perjuangan Kakek 70 Tahun, jadi Tukang Parkir Demi Sembuhkan Anak dan Cucu yang Sakit
“kakek sekarang cuma minta dikasih kesehatan supaya bisa cari duit buat anak dan cucu supaya nantinya mereka semua pada sehat. Terutama buat si cucu kasihan masih kecil biar seperti anak-anak yang lainnya, nggak ketergantungan sama obat, makannya juga bisa enak nggak dipantang," ujar Kakek MuharNamanya Kakek Muhar, usianya sudah menginjak 70 tahun. di usianya yang sudah tua ini, ia harus berjalan kaki sejauh 5 km ke tempat di mana ia bekerja sebagai tukang parkir di SDN Salembaran, Tangerang Banten.Kakek Muhar sudah menjadi tukang parkir sejak usianya 16 tahun. Ia mulai bekerja dari pukul 07:00 - 15:00 WIB. Upah yang didapat hanya Rp 750 ribu per bulannya. Pekerjaan ini masih terus dilakukan untuk membantu kesembuhan anak dan cucunya yang kini memiliki beberapa penyakit.Anaknya baru 2 bulan lalu mengidap penyakit jantung, sedangkan cucunya divonis menderita penyakit retina mata, ginjal, dan hipertensi akut. Keduanya menjadi tanggung jawab Kakek Muhar. Maka tak aneh apabila keduanya belum mendapatkan tindakan medis secara serius karena memang terbentur biaya. Banyak obat-obatan yang tidak ditanggung BPJS, sehingga untuk mengurangi dampak tak baik akan kesehatan keduanya, mereka menjalani kontrol rutin saja.Istri Kakek Muhar sudah 10 tahun lalu meninggal dunia. Kini ia hanya tinggal bersama cucu dan anaknya saja. Kini Kakek Muhar mengabdikan hidupnya untuk mencukupi kebutuhan mereka supaya dapat terus berobat.Usia yang sudah tua membuatnya kadang sering sekali terserempet mobil ataupun motor di saat sedang membantu siswa- siswi menyebrang. Kondisi yang lebih memilukan lagi, ia pernah tak makan selama 2 hari karena tak ada pemasukan. Mau tak mau, ia berhutang di warung. TemanBaik, Kakek Muhar mungkin seharusnya bisa menikmati hari tuanya dengan kondisi berkecukupan. Namun sepertinya, kondisi saat ini belum mengizinkan demikian.Yang bisa kita bantu ialah memenuhi kebutuhan sehari-hari Kakek dan keluarga kecilnya supaya beban yang ia tanggung sedikit berkurang. Maukah TemanBaik membantu?Bantuan untuk Kakek Muhar dapat disalurkan dengan cara klik Donasi Sekarang
Dana terkumpul

Dukung Langkah Kecil Alya Menuju Hidup yang Lebih Baik
Saat pertama kali Alya dititip ke sini, saya panik dan kaget. Wajahnya banyak memar dan cakaran, ia diperlakukan tidak baik oleh orangtuanya” - Abi Nurdin (47 tahun, Bapak asuh). Trauma berat masih tersisa di diri sang anak kecil Alya (6 Tahun). Meski tidak disayangi oleh orang tuanya, namun Sosok Alya Kecil tetap ingin dan terus menunggu dan merindukan hangat pelukan ayah dan ibu.“Begitu keji memperlakukan anak sekecil seperti itu, rasanya ingin menangis namun setiap melihat Alya yang selalu ceria, hati saya terenyuh”, lirih ibu Umi selaku Ibu Asuh dengan suara bergetar.Alya adalah salah satu yang merupakan dan bernasib hampir serupa. Bahkan masih banyak yang kisahnya menyedihkan dan membuat hati teriris pada umumnya adalah anak-anak yatim piatu, ditelantarkan dan korban KDRT yang memerlukan pertolongan.Alya, anak perempuan berusia 6 tahun asal Surakarta, adalah seorang murid TK yang penuh semangat. Dengan senyum cerianya, ia bercita-cita menjadi tentara untuk melindungi orang-orang yang ia sayangi, terutama sang nenek yang kini menjadi satu-satunya keluarga yang ia miliki.Namun, di balik keceriaan Alya tersimpan kisah pilu. Ayahnya sering melakukan KDRT hingga akhirnya masuk penjara. Ibunya yang mengalami gangguan jiwa tidak dapat merawatnya, sehingga Alya harus hidup bersama neneknya yang renta.Dan pada akhirnya sang Nenek nya Alya menitip beratkan Alya untuk tinggal di Panti Asuhan yatim dhuafa Mizan Amanah Cabang Solo. Sudah hampir setahun, Alya kecil tinggal di panti asuhan. Kini umurnya hampir menginjak 6 tahun.Sang nenek menitipkan nya dengan keadaan yang terpaksa, jika tidak seperti itu, mau kemana Alya di bawa, jika tidak seperti ini, mau siapa lagi yang memperhatikan kasih,sayang serta pendidikan Alya.Alya yang sekarang sudah duduk di bangku TK, adalah anak yang sangat periang dan sangat gampang akrab itu sebabnya Alya sangat betah begitu di tinggalkan oleh sang nenek di panti asuhan. Kasihan dan sungguh miris mendengar kisah kehidupan Alya kecil dengan berbagai cobaan dan ujian yang ia hadapi sedari kecil. Sebagai anak dhuafa yang terlantar, Alya memerlukan dukungan kita untuk melanjutkan pendidikannya, memenuhi kebutuhan sehari-hari, dan meraih cita-citanya menjadi Abdi Negara.Kebaikan Anda, sekecil apa pun, sangat berarti bagi Alya. Bersama, kita bisa membantu Alya meraih masa depan yang lebih cerah dan membantunya bangkit dari masa lalu yang kelam.Klik tombol Donasi Sekarang!Bantu Alya melangkah menuju masa depan yang penuh harapan. Semoga kebaikan Anda menjadi ladang amal yang terus mengalir. Aaammiinn…Terima kasih Sahabat Dermawan, Teruslah menjadi baik agar semakin banyak yang terbantu atas kebaikan Sahabat.Bersama Mizan Amanah, Ringankan Kebaikan Beratkan Timbangan!!!
Dana terkumpul

Shelter Harus dibangun, Anabul yang Terlantar Harus diselamatkan
“Bermula dari masa remaja saya yang menyaksikan tetangga membantai kucing liar yang memakan anak ayam peliharaannya, akhirnya saya tergerak untuk menyelamatkan kucing jalanan. Mereka sering kali menjadi korban kecelakaan, mengalami kelaparan, terkena penyakit, hingga penyiksaan orang yang tidak bertanggung jawab.” -Nelda, rescuer kucing-Perkenalkan, saya Nellda, saya bekerja sebagai pengurus di salah satu gereja katolik di Makassar. Sejak 2015 lalu hingga saat ini, saya aktif dalam menyelamatkan kucing liar. Selain dari jalanan, kucing tersebut saya tolong dari laporan orang-orang kepada saya.Saat ini, rata-rata kucing yang saya rawat mengalami cacat permanen hingga trauma berat pada manusia karena dibuang oleh pemiliknya. Saya pernah menyelamatkan kucing yang dalam kondisi terluka hingga muncul belatung, bahkan terkena tumor (sudah 5 kali) hingga telinga dan langit-langit mulutnya habis digerogoti penyakit ganas tersebut.Kini, kucing yang saya selamatkan sudah mencapai 100 ekor, namun jumlahnya bertambah setiap harinya. Sayangnya, di Makassar belum ada shelter kucing, hanya ada rescuer independen seperti saya yang itu pun jumlahnya tak banyak. Oleh karena itu, saya membangun rumah singgah untuk kucing yang ditampung di atas tanah saya sendiri. Namun, saya terkendala untuk membangun shelter yang lebih layak, masing-masing punya ruangan khusus sesuai kondisi kucing saat diselamatkan.Tapi pembangunan terhenti karena tidak ada biaya. Kalaupun ada dana, biasanya hanya cukup untuk perawatan kucing. Dalam sebulan saya butuh 8 karung pakan kering yang menghabiskan Rp2-3 juta. Selama ini perawatan dari dana pribadi, dari penjualan online kebutuhan anabul, dan donatur. #TemanBaik, mari bantu Nellda membangun shelter kucing dengan cara klik Donasi Sekarang di bawah ini!
Dana terkumpul

Idap Sakit Kulit Langka, Bu Siti Koyimah Berjuang Sekuat Tenaga Untuk Tetap Bertahan Hidup
Idap sakit kulit langka, Bu Siti Koyimah berjuang sekuat tenaga untuk tetap bertahan hidup demi menghidupi anak yatimnya (Rachel 9 Tahun) juga ibunya yang sudah usia lanjut (Nek Munjayanah 77 tahun). Meski sakit yang harus diderita sangat berat, ia berusaha untuk tidak menyerah.Di usianya yang terbilang masih paruh baya yakni 44 tahun, kulit Bu Siti Koyimah tampak penuh dengan benjolan-benjolan. Benjolan-benjolan itu tumbuh seperti daging yang membesar, hampir di seluruh tubuh dan wajahnya.Demi menyambung hidupnya, dan 1 anak juga ibunya, Bu Siti bekerja sebagai buruh jasa angkut batu bata dari hutan ke pinggir jalan untuk di angkut oleh pengepul. Penghasilan yang ia dapatkan terkadang kisaran 25-25 ribu. Tak jarang juga ia mencari tambahan penghasilan dengan menjadi buruh cuci baju keliling dengan di bayarkan kisaran 20-25 ribu.Setiap pagi, sebelum matahari benar-benar terbit, Ibu Siti sudah memulai langkah-langkah kecilnya untuk pergi ke hutan dengan jalan yang cukup terjal dan menanjak dan mengangkut batu bata.Ia tahu, sebagai seorang Ibu dan sekaligus pencari nafkah, tanggung jawabnya adalah memberikan yang terbaik untuk 1 anak perempuannya dan ibunya.Sudah bertahun-tahun Bu Siti di tinggal suaminya untuk selamanya akibat serangan jantung yang menimpa suami kala itu, dari situlah kehidupan keluarga ini berbalik 180 derajat.“anak saya namanya Rachel mas, dia sering cerita kalo di sekolah suka di ejek sama temen-temennya” rachel ibu kamu jelek, ibu kamu gini dan gitu lah mas” kasian saya kadang ngeliat rachel di ledek begitu karena kondisi kulit saya begini” ujarnya kepada kami sambil melirih.Anaknya bernama Rachel yang kini duduk di bangku sekolah kelas 3 SD, walau sering terkena ejekan atau ledekan ia tetap semangat setiap pagi berangkat sekolah. Anaknya bu Siti ini bercita-cita sebagai seorang dokter.Mereka sekeluarga tinggal di daerah terpencil tepatnya di di Dusun Kalisat RT 002 RW 005 Desa Paripurno Kecamatan Salaman, Kabupaten Magelang Jawa Tengah. Di rumah yang jauh dari kata layak huni, sering kali atap bocor dan banyak dinding nya yang sudah rapuh. Dan rumah ini tak punya MCK layak.Terkadang jika tak ada uang Bu Siti terpaksa berhutang ke warung-warung agar ia bisa membeli bahan-bahan masakan untuk ia jadikan makanan yang bisa di makan olehnya, 1 Anak nya dan juga Ibunya.Bukan hal yang mudah bagi Bu Siti untuk menjalani cobaan yang berat ini. Tak hanya sakit yang dirasa, ia juga kerap alami penolakan bahkan ejekan. Tak sekali dua kali orang menatap nya dengan tatapan ‘jijik’.Sahabat, Melihat kondisi dan cobaan yang sedang meraka hadapi, pilu dan lirih melihatnya. Ia juga berharap anak yang satu-satunya ini mendapatkan fasilitas pendidikan yang baik serta ramah lingkungan.Ketika kami bertanya ke Rachel apa keinginannya ia menjawab “Rachel kepengen baju sekolah yang bagus kak, mau juga bayar spp nggak nunggak, pengen punya peralatan sekolah bagus juga kak” ucapnya sembari lirih dan tersenyum.#TemanBaik mari kita ulurkan tangan untuk membantu Keluarga Ibu Siti Koyimah agar bisa menjalani hari-harinya dengan lebih layak. Bantuan dari kita bisa meringankan penderitaan keluarganya,memberikan makanan, tempat tidur yang nyaman, serta pengobatan yang dibutuhkan.
Dana terkumpul