4 Tahun Lebih Trihadi BAB dari Lubang di Perutnya, Ia Harus Operasi Lanjutan
Rp. 1.101.000 dari Rp. 10.897.000
13 hari lagi
Penggalang Dana
Trihadi Khusuma 
Identitas Terverifikasi
Penerima Donasi
Trihadi Khusuma
Identitas Terverifikasi
Lokasi
Kab. Bekasi
Surat Rujukan
Tervalidasi oleh Tim BenihBaik.com
Surat Hasil Laboratorium
Tervalidasi oleh Tim BenihBaik.com
Surat Rincian Biaya Pengobatan
Tervalidasi oleh Tim BenihBaik.com
“Aku khawatir sekali kondisi mental anak kami terganggu karena penyakit ini! Anakku sudah mulai menyadari keadaannya, hingga suatu hari bibir mungilnya bertanya lirih, ‘kenapa aku BAB dari lubang di perut, sedangkan yang lain tidak dari situ? Pilu sekali rasanya.”

“Apalagi tiap aku membersihkan kotorannya, Ia pasti selalu meringis menahan perih! Hatiku sangat teriris, aku hanya ingin Ia sembuh dan terbebas dari rasa sakit ini. Namun kenyataannya, jalan menuju kesembuhan begitu berat, terlebih karena terbatas biaya operasi…” -Siti Nurhayati, Orang tua Trihadi-

Anakku, Trihadi Khusuma (4 thn), lahir dengan sehat tanpa kekurangan apapun. Namun, di usianya yang baru 2 hari, ia mendadak tidak mau minum susu dan terus menangis. Aku sempat bingung dan memeriksa seluruh tubuhnya dengan cemas, takut ada bagian yang sakit.

Ternyata aku menemukan perutnya membesar dan keras. Saat itulah aku sadar, sejak lahir anakku belum pernah BAB! Duniaku runtuh, saat pihak bidan menyampaikan anakku tidak memiliki anus! Bagaimana bisa, bayiku harus menanggung penderitaan sebesar ini?

Anakku langsung dilarikan ke ruang NICU rumah sakit. Kotorannya terpaksa dikeluarkan melalui selang yang dimasukkan ke dalam mulutnya. Hancur sekali hatiku rasanya, terlebih ketika dokter mendiagnosa anakku mengalami atresia ani, anus tidak terbentuk normal.

Di usianya yang masih beberapa minggu, anakku sudah menjalani operasi pembuatan lubang di perutnya untuk tempat BAB sementara. Syukurlah, setelah operasi itu kondisi anakku sudah mulai membaik dan lincah, meski berat badannya sulit bertambah serta sering sakit.
Namun, kelegaan yang ku rasakan hanya sesaat. Hingga suatu hari, Ia tiba-tiba demam tinggi dan ternyata lubang tempat BAB-nya ada infeksi. Selama 2 minggu, aku harus bolak-balik dari Bekasi ke Bandung membawa anakku menjalani pemeriksaan X-Ray, CT-Scan, USG, hingga MRI.

Anakku saat ini sedang menunggu jadwal operasi, tapi aku kesulitan biaya untuk melanjutkan pengobatannya, tapi terkendala biaya. Suamiku bekerja sebagai tukang renovasi jok mobil, itupun Ia hanya 3 kali panggilan dalam sebulan.

Diwaktu lainnya, suamiku berdagang batagor keliling. Sedangkan aku ikut membantu mencari tambahan uang dengan membuka jasa cuci dan gosok baju. Pekerjaan apapun aku dan suami jalani dengan ikhlas demi susu dan gizi anak terpenuhi.
Namun, penghasilan kami sangat terbatas, bahkan pernah kami sampai tidak punya uang untuk membeli beras, hingga tetangga tergerak hati membantu.
Anakku sangat membutuhkan biaya untuk transportasi ke rumah sakit, obat yang tidak dicover BPJS, susu, membeli kantong kolostomi dan kebutuhan lainnya.
#TemanBaik, tak ada donasi yang terlalu kecil jika dilakukan bersama-sama. Dengan Rp100.000 saja, kita bisa jadi alasan Trihadi tetap punya harapan untuk sembuh. Yuk, klik Donasi Sekarang dan bersama kita wujudkan keajaiban bagi hidup Trihadi!

Bantu Campaign Lainnya