“Hidupku seperti dihantui mimpi buruk yang tak pernah usai. Setelah operasi, anakku jatuh koma selama satu bulan. Ketika Ia akhirnya membuka matanya, aku pikir penderitaan kami akan berakhir. Tapi ternyata, itu baru permulaan.”

“Kini, tubuh kecilnya kaku tak berdaya, tangannya terus mengepal dan membengkok karena gangguan saraf. Selang oksigen melingkar di lehernya, jadi satu-satunya jalan agar ia tetap bisa bernapas. Bahkan, untuk makan pun bergantung selang NGT.” -Rusmanah, Orang tua Chelsi-

Perjuangan ini masih jauh dari kata akhir! Hidup anakku, Chelsi Oktavia (5 thn), perlahan berubah karena penyakit jantung. Senyum jenaka dan suara yang keluar dari mulutnya lenyap begitu saja ditelan rasa sakitnya. Aku hanya bisa menggenggam tangannya, sambil berharap keajaiban datang.

Dua bulan aku dan suami bolak-balik mendampingi anak pengobatan, sambil menahan lelah dan air mata di lorong rumah sakit. Hingga akhirnya suamiku terpaksa berhenti bekerja sebagai buruh toko. Sementara biaya pengobatan terus membengkak, sampai kami terlilit utang demi nyawa anak kami.

Namun, di tengah kesulitan ini, aku yakin Tuhan menyaksikan usahaku dan anakku. Aku pernah menyaksikan mukjizat saat anakku terbangun dari koma, aku yakin kedepannya akan ada kemudahan-kemudahan lainnya demi kesembuhan anakku. 

Kini, kondisinya masih belum stabil. Tubuh anakku masih membiru dan napasnya masih sering ngos-ngosan. Setiap minggu kami harus menempuh perjalanan jauh dari Banyumas ke Jakarta untuk kontrol dokter, sementara aku sudah tak tahu harus meminjam uang ke siapa lagi.

Belum lagi, aku butuh biaya untuk membeli peralatan medis, obat yang tidak dicover BPJS, susu, dan kebutuhan lainnya.

#TemanBaik, mari bantu Chelsi untuk melanjutkan pengobatan dengan cara klik Donasi Seakrang di bawah ini!