Benihbaik_2024-12-11_17338816466758ef2e07089.jpeg

Tuhan, Jangan Sia-siakan Perjuangan Bapak Merawat Aku yang Sakit Jantung

Rp. 3.325.000 dari Rp. 11.391.000

47 hari lagi


Penggalang Dana

Mustafa ceklis.svg

Identitas Terverifikasi

Penerima Donasi

anon
Popo yadanil

Identitas Terverifikasi user

anon
Lokasi

Kab. Siak

anon
Surat Rujukan

Tervalidasi oleh Tim BenihBaik.com user


anon
Surat Hasil Laboratorium

Tervalidasi oleh Tim BenihBaik.com user


anon
Surat Rincian Biaya Pengobatan

Tervalidasi oleh Tim BenihBaik.com user


“Kalau nggak ada Bapak mungkin Popo udah nggak ada di dunia ini! Makasih ya Pak sudah menerima Popo dalam kondisi apapun” 

“Bapak udah tua, tapi harus gendong Popo kesana-sini, suapin Popo dan harus kerja jadi buruh tani hingga banting setir jadi pemulung untuk bayar pengobatan Popo. Tuhan sembuhkan Popo, jangan sia-siakan perjuangan Bapak.”

Namanya Popo Yadanil, Ia memasuki usia 17 tahun, masa menggali potensi dan menikmati bangku SMA. Ia anak yang aktif mengikuti ekskul futsal hingga voli. Namun suatu hari, tiba-tiba tubuhnya lemas, nafasnya sesak, perutnya terasa keras dan ulu hatinya sakit.

Saat periksa ke rumah sakit, dokter menemukan ternyata selama ini Popo sakit jantung bawaan sejak lahir. Tindakan pemasangan selang dari pembuluh darah ke jantungnya sudah dilakukan. Sayangnya, Popo tidak bisa operasi lanjutan karena tekanan paru-parunya sangat tinggi.

Kini kondisi Popo hanya bisa terbaring lemas, bahkan sering mengalami sesak sampai dadanya nyeri. Popo mulai menyadari masa mudanya direnggut paksa oleh penyakit, Ia terpukul merenungi kondisinya.

“Sejak sakit, anak saya jadi nggak banyak bicara. Tapi setiap pagi hari senin sampai jumat anak saya minta duduk di depan rumah, ingin melihat teman dan adiknya berangkat ke sekolah. Bila ditanya tentang sekolah, dia masih ingin sekolah lagi seperti adik dan temanya lagi,” cerita Mustafa, Ayah Popo.

Teriris sekali hati orang tuanya melihat banyak perubahan pada sang anak, baik secara fisik maupun mental. Berbagai upaya dilakukan orang tuanya di tengah sulitnya kondisi finansial, semuanya demi Popo bisa sembuh dan tidak merasa dijauhi oleh dunia.

“Apapun keinginannya saya usahakan beri dan turuti agar dia tidak merasa sendirian dan terabaikan. Saya sudah menjual kebun yang mana kebun itu satu-satunya aset yang saya punya untuk biaya berobat Popo, biaya hidup sehari-hari dan untuk biaya sekolah adiknya Popo,” ungkap Mustafa.

Ayahnya selalu berangkat kerja lebih awal bertani upah Rp8 ribu per-hari dan pulangnya lanjut mencari barang rongsokan untuk dijual demi kehidupan sehari-hari. Di usianya yang sudah senja, Ayah Popo harus berupaya memenuhi transportasi anak ke rumah sakit, obat yang tidak dicover BPJS dan kebutuhan lainnya.

#TemanBaik, mari bantu Popo agar bisa melanjutkan pengobatannya dengan cara klik Donasi Sekarang di bawah ini!

Belum ada aktifitas terbaru penggalang dana

Disclaimer: Informasi dan opini yang tertulis di halaman ini Adalah milik Penggalang dana dan tidak mewakili BenihBaik

Bantu Campaign Lainnya