Benihbaik x The Body Shop
Salurkan donasi anda ke campaign-campaign di bawah ini
Campaign Pilihan Hari Ini
Amos dan Amberly Terbaring Lemah di NICU Sejak Lahir, Berharap Keajaiban
Amos Frengky Sinaga
Lahir dengan Kelainan Azril. Butuh Bantuan Pengobatan
Ahmad Syariffudin
Nathan Berjuang Sembuh dari Radang Otak dan Hidrosefalus
eka dwi damayanti
Atalia Bergantung Pada Alat Oksigen Setiap Waktu Akibat Jantung Bocor
Atalia Ramadani
Satu Harapan Saya, Ingin Kenzi Dapat Perawatan agar Sembuh Sakit Jantung
Jaja
Pilihan Benihbaik
Amos dan Amberly Terbaring Lemah di NICU Sejak Lahir, Berharap Keajaiban
Amos Frengky Sinaga
Lahir dengan Kelainan Azril. Butuh Bantuan Pengobatan
Ahmad Syariffudin
Satu Harapan Saya, Ingin Kenzi Dapat Perawatan agar Sembuh Sakit Jantung
Jaja
Nathan Berjuang Sembuh dari Radang Otak dan Hidrosefalus
eka dwi damayanti
Atalia Bergantung Pada Alat Oksigen Setiap Waktu Akibat Jantung Bocor
Atalia Ramadani
Panggilan Mendesak
Waktu mereka tidak banyak, mereka sangat membutuhkan bantuan kalian
Akibat Penyempitan Otak, Tumbuh Kembang Anakku Sangat Lambat
Kami sedikit lega, karena dokter nggak mengharuskan anakku untuk operasi. Hanya rutin terapi saja supaya tubuhnya nggak kaku. Anakku, Zakiyyatunnufus (3th) lahir dengan kondisi prematur. Saat usianya 5 bulan, anakku nggak menunjukan adanya perkembangan seperti bayi seusianya. Aku pun nggak mikir yang aneh-aneh, hanya beranggapan mungkin ini karena ia terlahir prematur. Aku terus pantau perkembangan sampai usianya 9 bulan, tapi masih begitu saja. Belum bisa tengkurap, bahkan kalau diajak bercanda nggak respons. Aku mulai khawatir karena merasa ada yang aneh dengan anakku. Sebagai ibu, aku memberanikan diri membawa anakku ke RS Dewi Sri Karawang untuk cek lab dan CT scan sesuai yang disarankan dokter.Ternyata benar, itu bukan karena anakku prematur. Melainkan ada penyempitan otak, sehingga otaknya nggak berkembang dengan baik. Lingkar kepalanya juga kecil. Tapi semenjak diterapi, alhamdulillah ada perkembangan walaupun sedikit. Ya seenggaknya anakku sudah mulai belajar duduk. Kami tahu, sebagai pejuang cerebral palsy anakku harus terus diterapi supaya tubuhnya nggak kaku. Tapi kadang sedih juga, karena terkendala biaya seringkali pengobatannya terhambat. Kalau lagi nggak ada biaya, kami yang tinggal di Bekasi ini ya nggak bisa bawa ke rumah sakit, apalagi membeli kebutuhan obat dan vitamin yang nggak ditanggung BPJS. TemanBaik, jangan biarkan terapi Zakiyyatunnufus terhenti karena nggak ada biaya. Yuk bantu pengobatannya dengan cara klik Donasi Sekarang di bawah ini ya!
Dana terkumpul
Sedekah Al-Qur'an Braille - Bantu Tunanetra Membaca Al-Qur'an
Bayangkan sejenak, bagaimana jika kita hidup dalam kegelapan, tanpa pernah melihat warna, bentuk, atau bahkan wajah orang-orang tercinta? Begitulah dunia yang dialami oleh teman-teman kita yang tunanetra. Mereka tidak bisa melihat keindahan dunia, namun semangat mereka untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT tidak pernah padam. Mereka ingin merasakan ketenangan dan kedamaian yang sama ketika membaca Al-Quran, namun ada satu halangan besar yang harus mereka hadapi: mereka tidak bisa melihat.Al-Quran adalah petunjuk hidup bagi setiap muslim, dan bagi saudara-saudara kita yang tunanetra, Al-Quran Braille adalah jendela mereka menuju cahaya ilahi. Namun, sayangnya, Al-Quran Braille tidak mudah didapatkan. Harganya yang mahal dan ketersediaannya yang terbatas membuat banyak tunanetra kesulitan untuk memiliki mushaf ini.Di sinilah kita semua dapat berperan. Dompet Dhuafa, melalui program sedekah Al-Quran Braille, mengajak kita semua untuk menjadi bagian dari upaya mulia ini. Dengan sedekah kita, kita dapat membantu mereka yang tak bisa melihat untuk "melihat" cahaya petunjuk dari Al-Quran.Seorang ibu tunanetra bernama Siti, yang tinggal di sebuah desa terpencil, sudah bertahun-tahun merindukan bisa membaca Al-Quran sendiri. Namun, ia hanya bisa mendengarkan orang lain membacakan ayat-ayat suci itu. Saat ia mendapatkan Al-Quran Braille dari Dompet Dhuafa, kebahagiaannya tak terbendung. Air matanya mengalir saat jari-jarinya menyentuh titik-titik Braille yang membentuk kata-kata Allah. "Saya bisa merasakan ketenangan yang luar biasa," kata Bu Siti, sambil terus meraba lembaran Al-Quran Braille di tangannya.Kisah Bu Siti adalah salah satu dari banyak kisah yang menyentuh hati. Melalui sedekah Anda, kita bisa membantu lebih banyak orang seperti Bu Siti untuk merasakan kebahagiaan yang sama. Setiap lembar Al-Quran Braille yang Anda bantu berikan, akan menjadi sumber cahaya bagi saudara-saudara kita yang tunanetra. Mari bersama kita buka jendela cahaya ini untuk mereka.Tidak ada sedekah yang terlalu kecil, karena setiap huruf yang mereka baca akan menjadi amal jariyah bagi kita. Mari bersama-sama wujudkan harapan mereka, agar mereka bisa membaca dan memahami firman Allah, serta merasakan kedamaian yang hanya bisa datang dari mendekatkan diri kepada-Nya.
Dana terkumpul
Rayhan Berjuang Sembuh dari Penyakit Radang Selaput Otak dan dan Kanker Darah
“Anakku baru saja operasi pada September 2024 ini, dan saat ini masih dalam kondisi tak sadarkan diri di rumah sakit. Ia makan dengan bantuan selang NGT yang dimasukkan melalui hidungnya. Buah hatiku berjuang hidup dalam kesakitan, doaku tak pernah habis untuk kesembuhannya.” -Sisca Aqmarina, Orang tua Rayahan-Aku begitu terkejut ketika melihat mulut dan hidung anakku, Rayhan Ramadhan (6 thn), tiba-tiba mengeluarkan darah kental berwarna hitam. Gusinya juga mengalami pembengkakan hingga tubuhnya demam dan lemas.Siapa sangka, setelah mendapat perawatan intensif, hasil pemeriksaan menunjukkan anakku didiagnosa kanker darah (leukimia). Hancur berkeping-keping rasanya hatiku sebagai orang tua, terlebih melihat anak yang tak berdaya tergeletak dengan bantuan infus tertancap di tangannya.Aku sempat lega ketika kesadaran anakku mulai pulih dan membaik setelah minum obat serta melakukan transfusi darah. Sejak itu dia rutin menjalani kemoterapi. Namun, lagi-lagi penyakit ini mengintai anakku, saat kemoterapi ke-3, lagi-lagi anakku mengalami penurunan kesadaran hingga masuk IGD rumah sakit.Akhirnya dokter memutuskan untuk melakukan operasi pada kepala anakku karena banyak ditemukan infeksi cairan dan meningitis. Sudah 3 kali anakku menjalani operasi dan sudah sebulan lebih anakku masih perawatan di rumah sakit. Tentu saja biaya yang dikeluarkan terus berjalan.Penghasilan tak menentu dari pekerjaan suamiku sebagai pengemudi ojek online tidak mencukupi. Sementara anakku masih membutuhkan biaya untuk perawatan dan obat-obatan yang tidak tercover BPJS, peralatan medis penunjang kesehatannya, kursi roda, susu hingga vitamin, dan masih banyak kebutuhan lainnya.Rayhan sangat mendambakan kesembuhan. Ia ingin kembali sekolah dan menghabiskan waktu bersama keluarga serta teman-temannya seperti dahulu. Sebelumnya Ia adalah anak yang sehat dan ceria hingga usianya 6 tahun dan penyakit itu merenggut senyumannya.#TemanBaik, mari bantu Rayhan untuk melanjutkan pengobatan dengan cara klik Donasi Sekarang di bawah ini!
Dana terkumpul
Bantu Penuhi Kebutuhan Beras Anak Yatim dan Dhuafa
“Titik terberat , ketika anak-anak tidak tercukupi kebutuhannya. Ketika beras terbatas, kami tetap berusaha melakukan terbaik meskipun anak makan bersama-sama, secukupnya, dan untuk hutang dulu ke tempat jual beras sehingga nanti kalau ada kami bayar,” ungkap Masad, ketua Yayasan Nurus Shomad.Perkenalkan, saya Masad (40 thn), Ketua Yayasan Nurus Shomad, yayasan yang telah menjadi tempat tinggal dan mengasuh anak yatim dan dhuafa di Kelurahan Tambangan, Semarang sejak 2017. Berangkat dari rasa prihatin saya pada anak yatim dan tidak mampu, sehingga saya tergugah untuk bisa menolong anak-anak tersebut dan mendirikan panti ini. Saya ingin mereka juga punya kesempatan bisa meraih cita-citanya yang tertunda seperti anak lainnya yang masih mempunyai orang tua. Saya sendiri dulu saya adalah anak yatim .Ya meskipun kondisi panti kami seadanya, yang penting anak-anak bisa belajar, bisa tidur, dan beraktivitas meskipun tempat kami atapnya ada yang bocor jika musim hujan. Kami tetap syukuri itu.Sekarang di panti ada 30 anak yang kegiatan sehari-hari anak yatim, sekolah umum dari tingkat SD sampai SMA, mengaji Al-Qur’an, program tahfidz Qur’an, dan pengkajian kitab kuning. Tapi bermula saat akhir Desember kemaren, harga beras melonjak hingga para donatur kami perlahan-lahan berhenti untuk berbagi rezeki ke yayasan.Kondisi kami jadi sangat terbatas, mulai dari biaya operasional hingga makan sehari-hari khususnya beras. Padahal Anak-anak di panti kami hanya makan seadanya, kadang tahu, tempe, sayur kangkung, bayam, sambal ikan asin, daging ayam kalau pas ada. Itupun makannya hanya 1 sampai 2 kali sehari, sisanya mereka menahan lapar.Sumber dana kami selama ini dari para donatur pribadi yang tidak tetap. Upaya kami untuk mencari dana demi kebutuhan anak-anak sudah berbagai macam cara, mulai dari mencari donatur, ke instansi, membuat proposal, menyebarkan surat, dan bahkan berjualan keliling. Kami berharap anak yatim mendapatkan gizi dan nutrisi yang cukup.#TemanBaik, mari turut menjadi bagian untuk membantu anak yatim agar bisa makan dengan layak dengan cara klik Donasi Sekarang di bawah ini!
Dana terkumpul
Operasi Selamatkan Nyawa Nacio dari Jantung Bocor
“Dokter bilang, kalau tidak segera pengobatan, anak saya bisa cacat otak bahkan meninggal dunia. Saat ini saya hidup jauh dari kampung karena dampingi anak pengobatan di Jakarta, jadi saya tidak bisa bekerja dan keuangan menipis. Saya dan istri kadang tidur di masjid, pom bensin, hingga akhirnya ada yang kasihan dan tawarkan kami rumah singgah.” -Herman Iskandar Hasibuan, Ayah Nacio-Sejak lahir, Nacio Al Latif Hasibuan (1 thn) tidak seperti bayi pada umumnya secara fisik, bibirnya sumbing. Selain itu, Nacio juga sering mengalami sesak, kejang, dan pertumbuhannya terganggu.Orang tuanya pun membawanya periksa ke dokter, ternyata Nacio di diagnosa jantung bocor dan penyumbatan pembuluh darah. Kemudian Ia dirujuk untuk melanjutkan pengobatan di Jakarta. Orang tuanya bukan main terpukul mendengar kondisi sang buah hati sakit serius.Semua upaya dilakukan orang tua Nacio demi membawa sang anak berobat dari Bengkulu ke Jakarta. Motor dan tanah sudah terjual, tabungan habis terkuras demi melihat Nacio tidak kesakitan terus-menerus.Nacio merupakan sumber kebahagiaan orang tuanya, Ia selalu tampak ceria meski tubuhnya ditusuk jarum dan hidungnya dipasangi selang medis. Saat ini Nacio sudah menjalani kateterisasi jantung di Jakarta.Sejauh ini kondisi Nacio sering sesak nafas, kejang, mudah lelah, hingga keringat berlebihan. Saat kambuh, tubuhnya akan membiru disertai nafas yang tersendat-sendat. Nacio sedang menunggu jadwal operasi dan harus kontrol rutin tiap minggu di Rumah Sakit Harapan Kita Jakarta.Pekerjaan sehari-hari Ayah berjualan alat cukur kumis berupa silet dari warung ke warung, penghasilannya tidak menentu. Biaya pengobatan di Jakarta menjadi salah satu kendala besar orang tuanya. Hingga saat ini orang tuanya masih terus berjuang demi kesehatan Nacio.#TemanBaik, mari bantu perjuangan Nacio sembuh dari jantung bocor dengan cara klik Donasi Sekarang di bawah ini!
Dana terkumpul
Sel Otak Pecah Mengakibatkan Bapak Syaifullah Stroke
Setiap hari, dengan semangat dan senyuman yang ramah, ia mengisi galon air untuk para tetangga. Pekerjaannya yang sederhana sebagai tukang isi galon bukan hanya memberikan penghidupan bagi keluarganya, tetapi juga menjadi jembatan bagi kehangatan hubungan antarwarga. Namun, segalanya berubah ketika kehidupan memberinya ujian yang berat.Namun, saat pukul 2 pagi, Pak Syaifullah terbangun dari tidurnya dan mengalami kejang dan stroke menghampirinya, meninggalkan bekas luka yang mendalam—penumpukan darah di otaknya membuat tubuhnya tak berdaya. “Tengah malam saya rela berjalan di heningnya lorong rumah sakit untuk melihat kondisi suami saya yang terbaring lemas. Saya begitu sedih, ribuan doa saya panjatkan agar suami kembali pulih dari penyakit yang membuatnya tidak bisa bergerak sama sekali.” -Erna Anita, Istri Syaifullah.Kini, senyumnya tergantikan oleh kesedihan dan keterbatasan. Dia tidak lagi bisa menjalani rutinitasnya seperti dulu. Istrinya, Bu Erna, yang sebelumnya hanya membantu di rumah, kini harus menjadi tulang punggung keluarga. Mereka memiliki tiga anak yang sangat membutuhkan sosok ayah di samping mereka.Kondisi Pak Syaiful memerlukan perawatan intensif, dan biaya pengobatan yang terus membengkak membuat beban keluarga semakin berat. Mereka tidak memiliki tabungan yang cukup untuk menutupi semua kebutuhan tersebut.Hari demi hari, rasa khawatir menyelimuti Bu Erna dan anak-anaknya. Mereka berjuang dengan harapan, tetapi juga dengan rasa putus asa.#TemanBaik, berapa pun donasi yang diberikan, akan sangat berarti untuk membantu Pak Syaiful menjalani pengobatan yang dibutuhkan, caranya klik Donasi Sekarang di bawah ini!
Dana terkumpul
Kesehatannya Terancam Karena Tumpukan Cairan di Kepalanya
“Saya sempat syok, karena di daerah saya tidak ada yang terdiagnosa separah Hafiz. Meskipun anak saya beda dari anak yang lainnya, terserah pendapat orang mau bilang apa meskipun saya banyak yang mencela,” ungkap Upit Sarimanah, orang tua Hafiz.Muhammad Hafiz (5 tahun) terlihat sehat hanya dalam hitungan 3 hari sejak lahir, karena selanjutnya saya menyadari ada yang tidak beres. Saya curiga tampak tidak ada tulang tengkoraknya, benyek, dan lingkaran kepalanya lebih besar. Saya pun membawanya periksa ke dokter dan Ia didiagnosa hidrosefalus.Dokter pun menjelaskan bahwa Hafiz harus dioperasi pasang selang pipisan karena ada cairan menumpuk di otaknya. Saya memberanikan diri ke Jakarta demi anak saya operasi, naik kereta jam tiga malam. Saya yang saat itu belum pernah ke Jakarta sambil terus-menerus bertanya jalan pada orang-orang dalam keadaan menggendong Hafiz yang lingkar kepalanya besar. Sejak lahir hingga sekarang saya terus berikhtiar untuk memperjuangkan kesehatan anak saya. Operasi pasang selang dari kepala sampai perut telah dilakukan di RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo. Namun seiring berjalannya waktu anak saya didiagnosa penyakit lain, yaitu Epilepsi (kejang) dan Hernia (turun berok). Syukurlah Hafiz sudah sembuh dari hernia karena sudah dioperasi. Sekarang kondisinya jadi sering kejang, gemetar, mata melotot, susah makan, hingga lemas usai BAB. Hingga kini anak saya masih harus menjalani kontrol dan terapi rutin.Jika tidak melakukan pengobatan, cairan di kepalanya akan terus menumpuk dan membahayakan nyawanya.Namun saya kesulitan biaya karena pengobatan Hafiz cukup panjang. Nanti juga ada operasi lanjutan tapi masih melihat kondisi selang dan fisik. Saya adalah ibu rumah tangga dan ayahnya bekerja serabutan dan penghasilannya tidak tetap.#TemanBaik, mari kita bantu Hafiz agar bisa terus menjalani pengobatan dengan cara klik Donasi Sekarang di bawah ini!
Dana terkumpul
Tak Ada Jembatan, Kami Bertaruh Nyawa Seberangi Sungai untuk beraktivitas
“Kalau musim hujan dan terjadi banjir besar, kami tidak sekolah selama berbulan-bulan. Bahkan pernah sampai 4 bulan,” ucap salah seorang anak sekolah asal Kampung Orgen, Kec. Abad Selatan, Alor, NTT. Basah-basahan bahkan sampai nggak sekolah sudah menjadi hal yang wajar bagi kami, Kak. Kampung kami nggak punya jembatan semenjak berdiri di tahun 1965, jadi kalau mau beraktivitas kami harus melewati sungai selebar 16 meter setiap harinya. Banjir mungkin jadi mimpi buruk untuk 100 orang warga di sini. Tapi mau banjir ataupun nggak, kami tetap rela menyeberangi sungai yang licin dan berbatu ini. Kalau untuk kami yang sekolah, ya harus lepas sepatu dulu supaya nggak basah. Tapi walaupun sudah hati-hati menyeberang, sering kali seragam kami basah ketika sampai sekolah. Kami kadang takut kak bernasib seperti teman kami yang pernah terseret banjir sejauh 200 meter. Kejadian ini membuat kami semua yang di sini trauma. Jadi kalau banjir, semua aktivitas kami akan lumpuh total. Sampai kapan ya kondisi kampung kami harus seperti ini? Kami hanya ingin punya jembatan yang layak. Supaya ketika menyeberang, kami merasa aman dan tetap bisa beraktivitas walaupun banjir melanda. TemanBaik, yuk kita bantu dirikan jembatan untuk memudahkan aktivitas ratusan orang yang melintasi Sungai Orgen. Patungan untuk pembangunan jembatan dapat disalurkan dengan cara klik Donasi Sekarang di bawah ini ya!
Dana terkumpul
Hanya Menumpang Rumah Jemaat, Umat Katolik di Dumagin Ingin Punya Gereja
“Membangun sebuah gereja sepertinya hanya mimpi bagi mereka. Jarak paroki (komunitas) yang harus ditempuh untuk beribadah sangat jauh, yaitu 103 Km. Hal itu sempat membuat pelayanan kurang intensif dilakukan. Akhirnya sebagian jemaat pernah terpaksa menumpang ibadah di gereja lain, tapi hal itu membuat mereka meninggalkan gereja katolik saat itu.” Kawanan kecil umat katolik di Desa Dumagin A, Bolaang Mongondow Selatan, Sulawesi Selatan, sangat ingin memiliki tempat ibadah. Mereka hanya berjumlah 20 jiwa dan tersebar, hingga sulit bagi mereka mengumpulkan biaya untuk membangun gereja permanen.Tapi berkat kebesaran hati seorang jemaat, pelayanan dan perayaan misa kini intensif dilakukan. Hal itu karena salah satu jemaat bersedia menawarkan rumahnya untuk dijadikan tempat ibadah. Meski tempatnya kecil, tapi kepercayaan diri sebagai seorang katolik mulai tumbuh.Upaya membangkitkan kembali umat katolik di Dumangin semakin bergejolak di hati para jemaat. Mereka memang rata-rata bekerja sebagai petani cengkeh, bidan, dan guru, tidaklah cukup untuk membangun gereja. Tapi mereka berhasil memiliki sebidang tanah untuk dibangun gereja katolik.Hal ini menjadi tanda bahwa kesatuan dan kekeluargaan di antara para umat katolik mulai terbangun dengan erat. Mereka membawa misi sebagai pencetus gereja induk di Bolaang Mongondow Selatan.#TemanBaik, mari bantu umat katolik di Dusun Dumagin A untuk mempunyai gereja dengan cara klik Donasi Sekarang di bawah ini!
Dana terkumpul
Warga Pesisir Rupit, Sumsel Bertaruh Nyawa Lewati Jembatan Rusak dan Berlubang
“Saya takut anak-anak jatuh kalau lewat jembatan. Jembatan di sini cuma terbuat dari kayu dan sudah berlubang, di bawahnya ada sungai deras,” – salah satu warga RupitDi daerah pedalaman Musi Rawas, Sumatera Selatan, satu-satunya akses warga di sini adalah jembatan yang sudah rusak. Setiap kali melewati jembatan ini, kami diliputi rasa khawatir dan takut akan nyawa kami. Bukan nggak mungkin kalau tiba-tiba jembatan runtuh!Tapi walaupun sudah rusak begini, kami nggak ada pilihan lain selain terpaksa menggunakannya supaya tetap bisa mencari nafkah untuk keluarga kami di rumah. Hampir 6 tahun lamanya, lebih dari 500 warga nekat bertaruh nyawa di sini demi aktivitas sehari-harinya. “Saya sebenarnya takut tiap melewati jembatan ini. Tapi, saya harus bekerja di kebun, mengantar anak-anak sekolah, dan membeli kebutuhan pokok di kota. Terpaksa saya harus lewati jembatan ini karena satu-satunya jalan,” cerita salah satu warga.TemanBaik, tegakah kita yang diberi kemudahan akses ini melihat warga pedalaman seperti mereka harus berjuang hingga bertaruh nyawa demi keluarganya? Yuk, bersama-sama kita patungan bangun jembatan yang layak untuk warga pesisir Sungai Rupit dengan klik Donasi Sekarang di bawah ini!
Dana terkumpul
Sempat Gagal Operasi, Camila Terus Berjuang dari Sakit Jantung
“Anak saya sering di opname tiap 2 kali sebulan. Sejak kelas 2 SD, anak saya sudah tidak bisa melanjutkan sekolah lagi karena kondisi kesehatannya yang terus memburuk. Ia juga tidak bisa keluar rumah karena beresiko terkena virus yang bisa memperparah kesehatannya. Jadi dia hanya bisa bermain di rumah saja, kadang saya kasihan melihatnya tidak bisa anak-anak normal pada umumnya.” -Susilowati, Orang tua Camila-Halo #TemanBaik, saya Susilowati, saya merupakan single parent yang sedang berjuang untuk menghidupi 5 anak saya. Setiap hari saya mencari nafkah sebagai tukang ojek, tukang cuci dan gosok. Tapi beratnya hidup yang saya jalani tak sebanding ketika mendengar anak saya tiba-tiba didiagnosa sakit jantung.Anak saya, Camila Nur Azizah (8 thn), memang tampak berbeda dari kakak-kakaknya sejak lahir. Bibirnya membiru tiap menangis, selalu tersendat-sendat tiap menyusui, dan berat badannya susah naik. Saya pun berinisiatif membawanya periksa ke rumah sakit. “Jantung bocor,” itulah dua kata dari mulut dokter yang paling saya ingat dan sukses membuat saya seperti kehilangan separuh hidup. Saya yang saat itu belum punya BPJS akhirnya harus bekerja lebih keras untuk membiayai secara mandiri pengobatan rutin anak.Hingga akhirnya Camila dilarikan ke rumah sakit karena DBD. Setelah pemeriksaan, Irama jantungnya juga memburuk disertai hipertensi paru dan ada sedikit kerusakan di katup. Anak saya akhirnya dirujuk untuk melanjutkan pengobatan di Jakarta. Saya langsung menjual motor yang selama ini saya gunakan untuk bekerja untuk biaya pengobatan dari Lampung ke Jakarta. Tindakan operasi jantung pertama sudah dilakukan pada Camila. Tapi sayangnya, hasil operasinya gagal. Sakit dan perih sekali rasanya hatiku tiap melihat anak kesakitan, apalagi tangannya harus ditusuk jarum infus. Bahkan waktu itu pernah ditusuk 7 kali untuk infus karena darahnya tak kunjung mengalir.Saat ini kondisi anak saya masih sering mengalami sesak nafas, demam tinggi, mudah lelah, dan masuk opname. Saya juga selalu menyediakan tabung oksigen untuk anak karena sesak nafasnya tak tertahan. Camila harus menjalani tindakan operasi berikutnya, tapi saya terkendala biaya.Anak saya masih butuh dana untuk transportasi berobat ke Jakarta, sewa tempat tinggal di Jakarta, obat yang tidak dicover BPJS, vitamin, susu,dan kebutuhan lainnya. Saya sangat ingin anak segera sembuh dan menjalani hidup normal.#TemanBaik, mari bantu Camila untuk melanjutkan pengobatan jantungnya dengan cara klik Donasi Sekarang di bawah ini!
Dana terkumpul
Donasi Tanda Kasih: Makanan Bergizi untuk Adik Membutuhkan
27% anak usia kurang dari 5 tahun di Indonesia menderita stunting (UNICEF, 2023).Kamu bantu kurangi angka anak menderita stunting dengan cara berdonasi di sini.Nantinya donasi yang kamu berikan akan digunakan untuk paket makanan bergizi. Besaran nilai donasi mulai dari Rp30.000,- untuk biaya 1 paket makan per anak.Donasi yang terkumpul nantinya akan disalurkan pada bulan Maret - Mei 2024, untuk anak panti asuhan dan anak dari keluarga prasejahtera. Yuk bantu adik-adik yang membutuhkan untuk memperoleh makanan yang bergizi! —Tentang Mitra PenyalurFoodCycle Indonesia merupakan organisasi non-profit yang mengembangkan sistem “bank makanan” sebagai dedikasinya untuk melawan kelaparan dan mengurangi limbah makanan.Sejak berdiri pada November 2018, FoodCycle telah mendistribusikan lebih dari 700 ton makanan untuk lebih dari 120.000 penerima manfaat dan berkolaborasi dengan organisasi lokal.Donasi akan disalurkan oleh Mitra FoodCycle Indonesia dalam bentuk Paket Makanan Bergizi berisi sumber karbohidrat, protein, buah dan susu.
Dana terkumpul
Donasi Tanda Kasih: Peduli Pendidikan Anak
Sarana prasarana sekolah masih minim. Akses ke sekolah juga tidak mudah. Bisa sekolah terasa anugerah. Lebih dari 1.000 anak di NTT terancam putus sekolah tiap tahunnya.Yuk, bantu adik-adik prasejahtera di wilayah Yogyakarta dan Nusa Tenggara Barat untuk bisa terus bersekolah.Donasi akan disalurkan dalam bentuk biaya pendidikan anak (SPP), keperluan sekolah seperti seragam dan buku, serta peningkatan potensi anak. Kamu bisa ikut kontribusi untuk mendukung satu anak untuk 1 bulan atau hingga 12 bulan, dengan cara Donasi Sekarang di bawah ini!Besaran nilai donasi untuk tingkat SD: Rp100.000,- dan Rp150.000,- per anak untuk setiap bulan.—Tentang Mitra PenyalurHoshizora Foundation adalah organisasi nirlaba yang berkomitmen untuk membantu anak-anak Indonesia mendapatkan pendidikan berkualitas lewat bantuan berkonsep ekosistem, termasuk beasiswa pendidikan, pelatihan guru, dan pendampingan orang tua.Hoshizora telah membina lebih dari 2.200 anak, dengan total donasi yang tersalurkan senilai lebih dari Rp30 Miliar di 21 provinsi di Indonesia.
Dana terkumpul
Puluhan Anak Panti Terancam Diusir dari Kontrakan
“Kalau lapar cuma bisa ditahan aja, soalnya kalau nambah dikit aja bisa ada yang nggak kebagian. Pas tidur pun kita di kasur tipis gitu, memang pegal dan sempit, tapi rumah kami hanya di sini,” ungkap salah satu anak di Panti Asuhan agnes tangga suci. Jika diberi kesempatan untuk memilih, 21 anak yang saat ini berada di Panti Asuhan Tangga Suci sangat ingin dibesarkan dengan kasih sayang ayah dan ibu. Tapi kehendak Tuhan berkata lain, mereka harus menerima takdir untuk hidup sebatang kara sejak usia dini.Saya Agnes Ernis Astria Iman Giawa (21 thn), salah satu pengurus Panti Asuhan Agnes Tangga Suci. Di panti yang berdiri sejak tahun 2003 di Babura Sunggal, Meda, Sumatera Utara ini, anak-anak menggantungkan harapannya untuk bisa meneruskan hidup dan mendapatkan bimbingan dari kami.Namun sayangnya, kami pun kesulitan untuk menghidupi mereka dengan layak. Kondisi panti hampir ambruk, akan ada air menggenang di lantai dasar tiap hujan tiba, atapnya bocor, dan mereka harus belajar di lantai tanpa meja.Gedung panti merupakan kontrakan tahunan yang biayanya Rp24 juta per-tahun. Hanya ada 3 kamar di kontrakan, dan tiap kamar diisi oleh 6 sampai 7 orang. Belum lagi mereka harus tidur berdesakan karena hanya ada 6 kasur untuk 21 orang.Selain itu, anak-anak juga makan dengan seadanya. Sebagian dari mereka juga harus menahan lapar karena makanan yang terbatas. Namun, anak-anak harus dipaksa belajar bersyukur dengan kondisi mereka sekarang. Saat ini titik terendah panti yaitu terkendala membayar kontrakan. Jika tidak melakukan pembayaran, anak-anak terancam diusir oleh pemilik kontrakan. Saya berharap semoga ada perpanjangan tangan Tuhan untuk anak-anak panti.#TemanBaik, mari bantu Panti Asuhan Tangga Suci agar bisa terus memiliki tempat peristirahatan dengan cara klik Donasi Sekarang di bawah ini!
Dana terkumpul
Tumor di Dada Suryani Harus Segera Dioperasi
“Suryani sempat pasrah kehilangan nyawanya. Tidak ada dukungan biaya apapun lagi untuk Ia berobat. Kini tumor tampak seperti gumpalan daging besar berwarna merah menggantung di atas dada kirinya. Gumpalan daging itu terus membesar, pecah, dan muncul lagi tumor berikutnya, begitu seterusnya.”Berawal dari benjolan kecil, Suryani akhirnya harus menjalani hari-harinya dengan rasa sakit. Januari 2022 di atas area dada kiri, menjadi tempat pertama benjolan kecil itu tumbuh. Pihak puskesmas saat itu menduga hanya benjolan biasa yang akan hilang sendiri.Berbulan-bulan kemudian, benjolan tersebut justru semakin besar dan membuat Suryani khawatir dengan kondisinya. Setelah kembali periksa, dokter puskesmas mengatakan bahwa benjolan tersebut seperti bisul, harus ditunggu, dan dibuang setelah matang.Tapi lagi-lagi benjolan kian membesar, sementara Suryani tidak ada biaya untuk ke rumah sakit. Ia pun terpaksa melakukan perawatan sendiri di rumah. Hingga akhirnya benjolan tersebut melebar dan akhirnya pecah, barulah Ia nekat ke rumah sakit dengan dana seadanya.Rasa khawatir Suryani memuncak karena ternyata dia didiagnosa tumor stadium 4. Ia harus segera operasi angkat tumor agar penyakit ini tidak menjalar ke seluruh tubuhnya. Tapi Suryani tidak berdaya, dengan berat hati Ia memilih pasrah berhenti pengobatan karena terkendala biaya.Setiap hari Suryani hanya bisa pasrah menahan sakit tubuhnya, Ia sering demam naik-turun, bagian dada kirinya berdenyut perih setiap ada pergerakan di badan serta lengannya. Ia jadi sulit beraktivitas, bahkan melakukan pekerjaannya sebagai penjahit dan mengurus anak. Keuntungan dari menjahit tak cukup untuk biaya operasi, transportasi ke rumah sakit, obat yang tidak dicover BPJS dan vitamin penunjang kesehatannya. Suryani ingin sembuh agar bisa kembali bekerja mencari nafkah dan mengurus anaknya.#TemanBaik, mari bantu Suriyani untuk operasi dan melanjutkan pengobatannya dengan cara klik Donasi Sekarang di bawah ini!
Dana terkumpul
Bantu UMKM Naik Kelas dengan Berdayakan Usaha Mereka
Pemberdayaan UMKM merupakan langkah yang strategis dalam meningkatkan dan memperkuat dasar kehidupan perekonomian dari sebagian besar rakyat Indonesia, khususnya melalui penyediaan lapangan kerja dan mengurangi kesenjangan serta mengurangi tingkat kemiskinan.Zakat Baik mengelola dan mendistribusikan dana zakat melalui kolaborasi dengan beberapa stakeholder untuk membantu masyarakat yang membutuhkan, salah satunya para pelaku UMKM.Program Sahabat UMKM Baik diperuntukkan untuk membantu UMKM untuk naik kelas melalui pelatihan, pendampingan, dan pemberian bantuan modal usaha. Pada program ini Zakat Baik berkolaborasi dengan beberapa stakeholder, diantaranya pemerintah daerah khususnya Kelurahan, para akademisi baik mahasiswa ataupun ahli ekonomi, dan media-media lokal yang turut memeriahkan publikasi program Sahabat Baik UMKM.Mayoritas pelaku UMKM Duren Seribu adalah seorang Ibu sekaligus Pejuang Keluarga. Tidak sedikit dari mereka yang harus menafkahi anak-anaknya sejak hidup sendiri pasca ditinggal suami. Dengan segala keterbatasan pengetahuan dan pengalaman, mereka hanya mampu berdagang untuk sesuap nasi penyambung hidup.Tim Zakat Baik akan melakukan pendampingan rutin dalam kurun waktu satu pekan sekali. Proses pendampingan ini menjadi upaya tim Zakat Baik untuk melakukan bimbingan baik secara strategi usaha ataupun teknis usaha. Tim Zakat Baik juga akan melAlhamdulillah Sobat Zakat Baik harta yang didonasikan melalui kami langsung kami salurkan melalui program-program kebaikan diatas. Dan masih banyak lagi kelompok dan masyarakat lainnya yang membutuhkan bantuan dan uluran tangan kita semua. Yuk sobat Zakat baik kita berikan yang terbaik karena didalam harta kita ada hak mereka yang membutuhkan.Mari tunaikan zakat melalui Zakat Baik dengan cara Donasi Sekarang di bawah ini!Dengan menunaikan zakat insya Allah, semoga Allah memberikan kemudahan dan keberkahan bagi kita semua.Salam,Zakat Baik
Dana terkumpul
Perjuangan Pak Sae Menghidupi Keluarganya Meski Kehilangan Kakinya
Pak Sae namanya, salah satu korban dari penyakit manis yang menyebabkan dirinya harus kehilangan kakinya. Meskipun berada di kondisi yang mengenaskan, dirinya masih harus bekerja untuk menyambung hidup demi keluarganya. Pak Sae terkena penyakitnya di tahun 2021, dokter mendiagnosa Pak Sae memiliki penyakit diabetes dan harus segera melakukan pengobatan. Sayangnya, pengobatan yang dilakukan oleh Pak Sae tidak membuahkan hasil. Penyakitnya yang tak kunjung sembuh membuat dokter harus mengamputasi kaki Pak Sae agar penyakit diabetesnya tidak menyebar ke seluruh tubuh. Kini karena kondisi kakinya, Pak Sae hampir kehilangan pekerjaannya sebagai penjahit. Dirinya sudah tidak bisa menjemput pesanan baju dan hanya membantu istrinya bekerja di sawah meski harus merangkak ataupun memakai tongkat. Awalnya Pak Sae juga memiliki usaha ternak ayam, akan tetapi karena kurang modal untuk pakan akhirnya ayam banyak yang sakit dan banyak yang mati sampai sudah tidak bersisa. Keinginan terbesar Pak Sae adalah dirinya ingin memiliki kaki palsu agar Pak Sae dapat beraktivitas seperti sedia kala dan juga modal usaha untuk usaha ternak ayam yang pernah ia tekuni. #TemanBaik, yuk bantu wujudkan harapan Pak Sae supaya ia bisa mendapatkan kaki palsu dan dapat beraktivitas seperti dahulu kala! Salurkan bantuan dengan cara klik Donasi Sekarang di bawah ini ya!
Dana terkumpul
Bantuan untuk Mantan Atlet yang Pernah Mengharumkan Bangsa Indonesia
Masih banyak yang tak tahu, puluhan tahun lalu mereka adalah para pahlawan yang pernah mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional. Kini, nasib para mantan atlet berprestasi telah dilupakan.Kita patut bangga bahwa sejak lama negara kita sudah mencetak para atlet yang hebat di berbagai bidang olahraga, dari tahun ke tahun ada beberapa atlet yang pernah menoreh kemenangan dengan membawa medali emas.Tapi sayangnya, prestasi dengan menjuarai saja tidak cukup, mereka juga harus berjuang menghadapi kerasnya kehidupan setelah masa keemasan mereka. Banyak dari mereka yang sudah tak menekuni dunia yang dia cintai waktu itu, dan bahkan sekarang terdapat beberapa atlet yang memiliki hidup yang cukup memprihatinkan di hari tua mereka.Saat ini mungkin kita tak begitu banyak tahu mantan atlet bernama Denny Thios. Beliau adalah seorang atlet angkat berat yang terkenal pada tahun 80-90an. Berkat prestasinya dia pernah membawa medali emas pada kejuaraan angkat berat di Belanda dan Swedia.Namun prestasinya tersebut berbanding terbalik dengan kehidupannya sekarang. Bisa dibilang Denny sekarang berada dalam keadaan sulit, kehidupan ekonominya cukup memprihatinkan.Untuk mencukupi kebutuhan ekonomi keluarganya, Denny sekarang mengandalkan pekerjaan sebagai tukang las, dengan pekerjaanya tersebut tentu saja penghasilannya tidak menentu, kadang sepi kadang pula ramai.Selain Denny, ada juga Leni Haini yang beberapa waktu lalu sempat menjadi pemberitaan lantaran ingin menjual medali emasnya yang dia dapatkan saat memenangkan kejuaraan dayung di kancah internasional.Leni berencana menjual medali-medali yang telah dia dapatkan puluhan tahun untuk mengobati anaknya bernama Habibatul Fasia yang menderita penyakit Epidermolisis bulosa.Kisah Denny dan Leni adalah bukti nyata bahwa masih ada mantan atlet yang kondisinya berbanding terbalik dengan masa kejayaannya, kini diantara mereka berada di kondisi yang sulit sehingga mereka harus berjuang untuk memenuhi kebutuhan.Bagaimanapun juga mereka pernah menjadi pahlawan kita dan pernah mengharumkan negara kita tercinta, melalui galang dana ini kita kasih semangat dan dukungan ke mereka yang saat ini butuh bantuan.Yuk kita solidaritas dan tunjukkan semangat kita untuk membantu mereka dengan cara:Klik “Donasi Sekarang”Isi nominal donasiPilih metode pembayaran, bisa dengan OVO, DANA, LinkAja, ShopeePay, GoPay, Sakuku, BRI E-Pay dan BCA Klik-Pay. Bisa juga lewat transfer antar bank (BRI, Mandiri, BCA, BNI).
Dana terkumpul
Razan Berjuang Sembuh dari Kanker Darah
Razan adalah seorang pejuang sejati. Beberapa bulan lalu, ia didiagnosis menderita kanker darah. Meski hidupnya berubah drastis, Razan terus berjuang melawan penyakit ini dengan segala keterbatasan yang ada.Namun, kondisi Razan kini semakin mengkhawatirkan. Nafasnya semakin berat, sesak yang tak tertahankan membuatnya sering kehilangan kesadaran. Dokter memutuskan bahwa Razan harus menggunakan oksigen tambahan agar ia tetap bisa bernapas dengan baik. Selain itu, Razan juga harus menjalani prosedur operasi VP Shunt, yaitu pemasangan selang dari otak ke rongga perut untuk mengurangi tekanan cairan berlebih di otaknya. Cairan ini kemudian akan dialirkan dan keluar bersama air kencingnya.Saat ini, Razan belum sepenuhnya sadar setelah operasi tersebut. Keluarga dan orang-orang yang mencintainya selalu berada di sisinya, berharap dan berdoa agar Razan segera pulih. Namun, pengobatan intensif yang sedang dijalani Razan memerlukan biaya yang sangat besar.#TemanBaik, mari bantu perjuangan Razan untuk bisa sembuh, caranya dengan klik tombol Donasi Sekarang di bawah ini!
Dana terkumpul
Dhifa Ingin Punya Kaki Normal
Saya Kartika Ayu, Ibu dari Nadhifatul Azhar Syahid (8 tahun) yang divonis menderita Congenital atau kaki pengkor. Kata dokter, kaki pengkor merupakan suatu penyakit atau kecacatan bawaan dari kaki yang penyebabnya tidak diketahui secara pasti. Saat lahir, Dhifa pernah mengalami kekakuan otot dan tendon bagian dalam kaki kanan. Sehingga tidak bisa digerakkan. Saya kemudian membawanya ke pijat tradisional. Syukurnya, kedua kakinya Dhifa sudah bisa digerakkan. Namun ada yang tidak beres dari bentuk kaki Dhifa. Dia seperti mengalami kelainan pada tulang kakinya. Saya pun kemudian membawanya ke RS Koja dan dari sana dirujuk ke RSCM. Dhifa kemudian divonis menderita kaki pengkor.Dhifa pernah menjalani operasi Achilles Tendon Lengthening pada usia 3 tahun. Saat ini belum ada lagi pengobatan lanjutan karena saya tidak memiliki biaya. Sehari-hari saya hanya berjualan dengan penghasilan Rp 30 ribu.Kata dokter, apabila Dhifa tidak menjalani pengobatan lanjutan makanya pertumbuhan dan perkembangannya akan terhambat. TemanBaik, bantu saya agar Dhifa punya kaki normal.
Dana terkumpul