Benihbaik x The Body Shop

Salurkan donasi anda ke campaign-campaign di bawah ini

Campaign Pilihan Hari Ini

Pilihan Benihbaik

Panggilan Mendesak

Waktu mereka tidak banyak, mereka sangat membutuhkan bantuan kalian

Card image cap
Anak
Anak Kuli Bangunan Tak Ada Biaya untuk Operasi Jantung

Kirana (1 tahun) saya lahirkan di RS Hermina Pasteur Bandung. Sejak lahir ia memang sudah memiliki kelainan jantung bawaan. Posisi jantungnya berada di sebelah kanan, tentu ini bukan letak seharusnya jantung berada.Salurannya yang seharusnya ke jantung justru milik Kirana ke paru-paru yang mengakibatkan terjadinya komplikasi jantung. Tubuhnya membiru dan saturasinya di angka 60. Karena kondisi Kirana termasuk yang mengkhawatirkan, maka ia dirujuk ke RSCM untuk dapat menjalani operasi karena alat di rumah sakit sebelumnya kurang lengkap.Sampai saat ini, kami terus membawa Kirana berobat bolak-balik dari Bandung-Jakarta. Karena kami sebagai orang tua akan melakukan berbagai cara agar ia bisa sembuh. Sayangnya, sampai detik ini Kirana belum bisa dioperasi karena terkendala biaya.Jujur, saya tidak ingin kehilangan anak untuk kedua kalinya. Maka dari itu ikhtiar terus menerus dilakukan demi kesembuhan Kirana. Namun apa daya, ayahnya hanya bekerja sebagai kuli bangunan, penghasilannya cukup untuk kebutuhan sehari-hari saja.Kalau tak ada biaya, kami terpaksa tidak berangkat ke Jakarta, dan mau tidak mau echo CT Scan Kirana tertunda lagi yang bisa berakibat pada kondisi serta mundurnya jadwal operasi. Kami ingin Kirana bisa segera mendapatkan tindakan operasi karena kalau tidak ada tindakan medis maka pernapasannya akan terganggu.TemanBaik, kami membutuhkan bantuannya untuk biaya transportasi agar Kirana bisa berobat rutin ke RSCM serta kebutuhan dan operasional selama di sana.Kabar baiknya kami sudah mendapatkan titik terang dari pihak rumah sakit terkait penjadwalan operasi jantung Kirana. Hanya saja kami tak memiliki biaya untuk berangkat ke Jakarta.TemanBaik, maukah bantu Kirana agar bisa operasi jantung dan sembuh dari penyakitnya? Bantuan TemanBaik dapat disalurkan dengan cara klik Donasi Sekarang

Dana terkumpul

Rp. 24.217.094
2 hari lagi
Dari Rp. 20.000.000
Card image cap
Anak
Gagal Ginjal Stadium 5 Menyerang Brilian hingga Koma 2 Hari

Brilian Immanuel Marpaung (14 tahun) terlihat sehat, tubuhnya bugar, senyumnya tulus, dan menyenangkan. Namun di balik itu, Brilian ternyata menderita gagal ginjal stadium 5.Sebelumnya, Brilian hanya mengalami pusing, kehilangan nafsu makan, dan muntah berkali-kali. Kakinya juga terlihat membengkak. Melihat ini, saya sebagai orang tuanya langsung membawanya ke Rumah Sakit Koja. Di sana dia langsung diberi oksigen.Dokter di RS Koja kemudian memeriksa Brilian. Saya kaget setelah dokter bilang bahwa Brilian menderita gagal ginjal stadium 5. Kondisi Brilian menjadi kritis dan harus dirawat di PICU selama 1 minggu. Dokter pun kemudian memperbolehkan Brilian pulang. Baru saja diperbolehkan pulang ke rumah, Brilian langsung drop hingga dia akhirnya dirujuk ke PICU RS lebih besar. Napas Brilian begitu sesak karena terhalang oleh cairan di paru. Rupanya, ginjalnya tak lagi bisa menyaring darah hingga semua berujung tragis.Saluran pernapasan tak bisa ditolong oleh oksigen, hingga setelah keluar dari PICU ia harus masuk PICU lagi bahkan sampai koma selama 2 hari. Saat ini, Brilian diharuskan menjalani terapi cuci darah rutin seminggu 2 kali. Harapan saya Brilian bisa sembuh dari penyakit gagal ginjal kronis agar bisa beraktifitas seperti sebelumnya, bermain bersama teman-teman tanpa harus merasakan rasa sakit dan bolak-balik ke rumah sakit. Brilian memiliki cita-cita yang tinggi yaitu sebagai seorang polisi. Dengan kondisi yang sakit seperti ini tidak mematahkan semangat Brilian untuk mengejar cita-citanya tersebut.Bantu Brilian dengan cara klik Donasi Sekarang 

Dana terkumpul

Rp. 1.170.008
14 hari lagi
Dari Rp. 20.000.000
Card image cap
Kemanusiaan
Bantu Lansia untuk Mendapatkan Hidup yang Layak

Pak Serimah, lansia kelahiran 1960, yang tinggal di Dusun Kerepet Desa Perampuan Kecamatan Labuapi, Lombok Barat (Lobar), mengalami kesulitan hidup karena mereka memiliki banyak keterbatasan. Bayangkan lansia ini harus tinggal di gubuk yang tidak layak huni hingga usia senja mereka. Di tengah pemukiman padat orang, terdapat gua yang dihuni oleh Pak Serimah. Bangunan di sekitarnya hampir semuanya layak huni. “Itu (bekas rumah) sudah dirobohkan, dibangunkan sama anak saudara kami yang tinggal di  Tembowong Sekotong, dulu kami tinggal di gubuk itu,” tuturnyaAnak dari saudaranya sangat sedih ketika melihat gubuk yang ditinggalinya. Dia segera membangun gubuknya untuk menjadikannya lebih baik dan nyaman. Sebelum ini, ia tinggal di gubuk reyot yang sangat buruk selama bertahun-tahun. Dulunya, ketika kuat bekerja ia sehari-hari menjadi penjual rokok keliling hingga kantor walikota Mataram.  “Tapi sekarang berhenti, karena kaki saya sudah tidak kuat jalan,” imbuhnya.Karena dia tidak dapat bekerja lagi untuk mencari nafkah keluarga, hidupnya semakin sulit. #TemanBaik, yuk kita ulurkan tangan untuk membantu Papuq Sarimah untuk bisa mendapatkan hidup yang layak dengan cara Donasi Sekarang pada link di bawah ini!

Dana terkumpul

Rp. 694.012
3 hari lagi
Dari Rp. 20.000.000
Card image cap
Kesehatan
Kanker Pankreas mengancam Nyawanya, Ibu Hira:‘Ingin Sembuh Masih Ingin Berbuat Kebaikan’

Siapa sangka, istri saya, Hira Kusuma Setioso (58 tahun), sejak bulan Mei 2023 ini didiagnosa memiliki kanker kepala pankreas. Padahal, selama ini istri saya selalu menjalani pola hidup sehat dan tidak ada riwayat kanker dari keluarganya.” ungkap  Dewanto Suhartono (60 tahun).Mulanya, pada Mei 2022 istri saya mengalami penyakit kuning yang diduga terkena sakit liver atau batu empedu. Setelah pemeriksaan lebih lanjut, diketahui ada sumbatan di saluran empedu karena massa kepala pankreas. Kondisinya memburuk, kadar bilirubin mencapai 30 hingga diputuskan untuk tindakan ERCP (pemasangan stent di saluran empedu).Sejak itu, istri saya bolak-balik rumah sakit karena cholangitis akut (peradangan saluran empedu), dan pada Januari 2023 istri saya didiagnosa positif ada sel kanker stadium T2 N1 M0 atau kanker kepala pankreas stadium 2B dengan komplikasi cholangitis akut. Pengobatan dilakukan agar istri saya bertahan, diantaranya kemoterapi dengan regimen Gemcitabine dan Cisplatin selama 9 kali, tindakan pemasangan stent metal pada saluran empedu (ERCP) agar efek kemoterapi optimal, operasi Whipple (pengangkatan kanker kepala pankreas), hingga kemoterapi lanjutan dengan regimen FOLFOX sampai saat ini.Saat ini kondisi istri saya relatif stabil, mampu melakukan aktivitas meski yang ringan-ringan saja. Paling hanya efek samping kemoterapi saja yang buat istri saya mengeluh, seperti mual, pusing, vertigo, anemia, kehilangan selera makan. Kalau kambuh sakitnya, istri saya bisa demam tinggi, muntah, sakit pada bagian perut dan punggung.Istri saya harus menjalani pengobatan rutin, karena jika tidak, dokter mengatakan ia hanya bisa bertahan hidup 6 sampai 12 bulan saja. Meski terasa pahit, tapi istri saya ini keinginan untuk sembuhnya sangat besar dan disiplin ikut kemoterapi meski efek sampingnya membuatnya sengsara."Saya ingin sembuh Pi, jika sembuh akan berbuat kebaikan yang sama seperti orang-orang melakukan kepada mami.” begitu kata yang sering diucapkan istri saya.Namun, saya sempat merasa depresi berat melihat kondisi istri saya ditambah saya terkendala biaya pengobatan. Apalagi, kemoterapi lanjutan dengan regimen FOLFOX tidak ditanggung oleh BPJS. Saya saat ini tidak bekerja dan hidup dari tabungan pensiun yang kini semakin menipis.#TemanBaik, yuk bantu Ibu Hira untuk pengobatan kankernya dengan cara klik Donasi Sekarang di bawah ini!

Dana terkumpul

Rp. 889.000
3 hari lagi
Dari Rp. 20.000.000
Card image cap
Anak
Kalau Tak Dioperasi, Aku akan Hadapi Risiko Gagal Jantung

Penyakitku ini nggak bisa hanya diobati, jadi harus ada tindakan operasi. Kalau dibiarkan, nanti mengakibatkan gagal jantung, hipertensi paru, bahkan kematian. Semakin dewasa, risikonya semakin tinggi.Aku Muhammad Dhafin Alfarezel (6th), biasa dipanggil Afin. Sejak lahir ke dunia ini, aku ternyata sudah membawa penyakit jantung bawaan yang baru ketahuan saat usiaku 5 tahun, Kak. Waktu itu aku dirawat di Rumah Sakit Umum Duta Mulya karena demam yang nggak kunjung sembuh. Dokter sudah curiga dengan kondisiku dan menyarankanku untuk echo di rumah sakit yang berbeda. Ibu sedih ketika tahu ternyata dugaan dokter benar, penyakit jantung bawaan lahir sudah menemaniku sejak dulu. Aku mengidap jantung bawaan tipe ASD secundum, yang mana sekat antar serambi terdapat kebocoran dan menyebabkan darah kotor dan darah bersih tercampur. Mengakibatkan penyerapan nutrisi serta fungsi organ lainnya terganggu. Aku langsung dirujuk ke RS Jantung Harapan Kita. Sebenarnya beberapa bulan lalu aku sudah dijadwalkan untuk kateterisasi, Kak. Tapi sayangnya gagal, dikarenakan alat yang akan dipasang nggak bisa mengait di jantungku. Akhirnya aku diharuskan melakukan tindakan operasi bedah jantung dalam waktu dekat ini, Kak. Masalahnya saat ini adalah kedua orang tuaku kewalahan mencari biaya untuk pengobatanku. Ayahku seorang tukang bangunan dan ibuku seorang ibu rumah tangga biasa. Kami selalu mengandalkan dari penghasilan ayah yang tak menentu karena proyek bangunan tidak selalu ada setiap bulan.Ayah dan ibu bahkan harus meminjam uang dari saudara kami untuk biaya bolak-balik Brebes-Jakarta selama satu tahun lebih, dan untuk kebutuhan sehari-hari aku selama berada di Jakarta. Adakah harapanku untuk sembuh Kak, di tengah kondisi keuangan keluarga yang seperti ini? Aku ingin bisa beraktivitas seperti anak-anak sehat lainnya. Aku sangat berterima kasih untuk kakak yang mau membantu kebutuhan pengobatanku. Bantuan disalurkan dengan cara klik Donasi Sekarang di bawah ini ya!

Dana terkumpul

Rp. 6.411.009
4 hari lagi
Dari Rp. 20.000.000
Card image cap
Pendidikan
Bantu Ibunya Bekerja karena Ayahnya Sakit-sakitan, Anak ART Ingin Melanjutkan Sekolah

Halo TemanBaik!Namaku Vita Alifa (16 thn), saat ini aku sekolah kelas 1 di SMK Negeri 1 Tanjung Raya, Agam, Sumatera Barat. Aku selalu memiliki cita-cita untuk bekerja di kantor yang bagus agar kelak bisa membantu orang tuaku.Makanya dari sekarang semangatku untuk sekolah tinggi. Aku sampai pernah masuk peringkat 10 di kelas. Hal ini sebagai bekalku kelak, karena aku ingin sekali melanjutkan sekolah ke jenjang kuliah.Aku juga sering sekali membantu orang tuaku bekerja di rumah tetangga dan sekolah. Ya, karena ibuku merupakan Asisten Rumah Tangga (ART). Ibuku juga bekerja mengasuh anak hingga menyetrika pakaian juga.Sedangkan ayahku sedang tidak bisa bekerja karena sekarang sedang sakit-sakitan. Aku selalu berdoa agar ayah cepat sembuh dan bisa bantu ibu bekerja.Ibuku adalah pahlawanku. Beliau sangat giat bekerja walaupun pekerjaannya sangat melelahkan dan gajinya kecil. Hal itu demi aku dan adikku biar bisa terus melanjutkan sekolah.Tapi sekarang memang aku sedang terkendala biaya sekolah. Dana dari gaji ibuku dan sedikit bantuan dari Saudaraku ternyata tidak cukup untuk biaya sekolahku sekarang.#TemanBaik, mari bantu Vita agar bisa melanjutkan sekolahnya dengan cara klik Donasi Sekarang di bawah ini!

Dana terkumpul

Rp. 1.110.000
8 hari lagi
Dari Rp. 20.000.000
Card image cap
Anak
Terkena Virus Toksoplasma Saat Mengandung, Anakku kini Menderita Mikrosefalus

Pengobatan fisioterapi anakku cuma berjalan 2 tahun saja, dan sampai sekarang nggak pernah fisioterapi lagi karena jaraknya jauh, biayanya juga nggak ada.  Hai TemanBaik, Ini anakku, Alvin (10th). Setiap kali memandang wajahnya, aku benar-benar sedih, kalau mengingat dia harus berjuang sembuh dari mikrosefalus dengan kondisinya yang sekarang. Apalagi, tanpa didampingi sosok ayah, yang telah tiada.Saat hamil, aku terkena virus toksoplasma. Ia pun lahir dengan berat 1 kg. Saat umurnya 1 bulan, ia malah terkena penyakit bilirubin. Sempat menjalani pengobatan fisioterapi, ketika usianya 3 tahun. Sekarang, kami tinggal di rumah orang tuaku di Tasikmalaya. Pengobatan dan kebutuhan sehari-hari dibantu ayahku. Ia bekerja sebagai penjual tahu. Itupun penghasilannya paling besar 100 ribu per hari. Aku pun harus pinjam sana sini dulu, untuk pengobatannya. Berharap, rezeki terus mengalir deras, supaya aku bisa membawanya berobat terus. Disamping itu, kaki kirinya juga sudah bengkok banget, karena cerebral palsy. Ia sebenarnya harus berobat lagi dan pakai kursi roda. TemanBaik, yuk bantu ringankan pengobatan Alvin dengan cara klik Donasi Sekarang di bawah ini ya!

Dana terkumpul

Rp. 300.000
7 hari lagi
Dari Rp. 20.000.000
Card image cap
Anak
Bantu Pengobatan Anak Nelayan yang Mengalami 2 Kelainan Sekaligus

Pengobatan anakku harus terus berjalan, apabila berhenti dikhawatirkan dokter anakku kembali kambuh kejang - bahkan kondisinya lebih parahSetiap kali sedang bekerja, aku selalu kepikiran apakah penghasilan dari nelayan ini bisa terus mengobati anakku, Hanif (4th) yang menderita hidrosefalus dan bibir sumbing? Aku bukan meragukan, tapi memang penghasilanku selama ini hanya cukup untuk kebutuhan sehari-hari. Memandang wajahnya saja aku selalu sedih. Nggak bisa membayangkan bagaimana susahnya anakku menghadapi penyakitnya ini selama 4 tahun, ditambah ia juga nggak punya langit-langit mulut. Masa kecilnya mungkin nggak seindah anak-anak lain yang aktif berlarian kesana kemarin, namun sebagai orang tua aku pasti akan berusaha semampuku. Di tengah kondisi ekonomi keluarga yang terbilang masih kurang, aku masih bersyukur anakku bisa berobat rutin di RSUD Kabupaten Indramayu. Kalau anakku berhenti berobat, dikhawatirkan ada penyakit komplikasi seperti kesulitan makan, infeksi telinga, masalah gigi hingga kesulitan bicara saat ia beranjak dewasa nanti. Berbagai upaya sudah aku lakukan, mulai dari pengobatan medis maupun media untuk kesembuhannya. Kami berharap ia masih memiliki harapan sembuh dan hidup normal seperti anak seusianya hingga besar nanti. Namun, usaha kami terbentur kendala beban biaya yang begitu besar. Kendala biaya datang dari mana saja, mulai dari transportasi hingga kebutuhan anakku. Tentu ini menjadi ketakutan tersendiri bagiku kalau sampai nggak bisa memenuhi semuanya. Itulah mengapa aku sangat membutuhkan dukungan dari TemanBaik untuk memenuhi kebutuhan pengobatannya. Untuk TemanBaik yang mau membantu, dapat menyalurkannya dengan cara klik Donasi Sekarang di bawah ini ya!

Dana terkumpul

Rp. 4.950.019
10 hari lagi
Dari Rp. 20.000.000
Card image cap
Kesehatan
Hampir Setengah Badannya Melepuh. Bantu Tita Sembuh

Tita Cahyani (25 tahun), seorang warga Pasa Padangkangan, Kecamatan Enam Lingkung, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat, yang merupakan salah satu korban letusan gunung Marapi di Sumatera Barat. Berdasarkan laporan dari Tim Peduli Kemanusiaan, Tita berangkat bersama dengan empat orang rekannya, di mana tiga di antaranya menjadi korban tewas dalam bencana tersebut.Tita, yang kini menjadi anak piatu, tinggal bersama istri pamannya. Saat ini, dia tengah menjalani perawatan di RSUD Padang Panjang karena luka bakar yang parah hampir mencakup setengah tubuhnya akibat letusan gunung Marapi, dan kondisi Tita Cahyani saat ini dalam proses pemulihan fisik dan mentalnya. Donasi dari #TemanBaik rencananya akan digunakan untuk digunakan untuk pengobatan. #TemanBaik bisa ikut membantu kesembuhan Tita dengan cara Donasi Sekarang pada link di bawah ini!

Dana terkumpul

Rp. 275.000
10 hari lagi
Dari Rp. 20.000.000
Card image cap
Anak
Kehidupannya Normalnya Hanya Sampai Usia 4 Tahun Saja, Izza Alami Epilepsi Hingga Tak Bisa Bergerak dan Melihat

“Kami sangat merasa sedih dan sakit melihat kondisi anak kami yang semakin memburuk. Sakit ini juga mengakibatkan Izza mengalami komplikasi pada organ lainnya, gigi dan mulutnya terkena infeksi, paru-parunya sering mengalami radang, pendarahan dari lambung karena menggunakan selang NGT (selang makan dari hidung sampai lambung),” ungkap Eneng Wildayanti, Ibunda Izza.Izzatunnisa Kasturi Naim (6 tahun), merasakan kehidupan seperti anak normal pada umumnya hanya sampai usianya 4 tahun saja. Selanjutnya hari-harinya terasa gelap karena menderita epilepsi dan kelainan langka kerusakan metabolik yang menyerang sistem saraf otak.1 bulan setelah ulang tahunnya yang ke-4, Izza tiba-tiba mengalami tremor atau gemetaran tak terkendali pada kakinya hingga hilang keseimbangan. Saat diperiksa, awalnya dokter mendiagnosanya kekurangan kalsium dan vitamin D. Setelah 2 bulan tak ada perubahan, Izza justru mengalami kejang dan didiagnosa epilepsi oleh RSUD Ciawi.Selama sebulan pertama mengkonsumsi obat, kondisi Izza mulai membaik dan tidak mengalami tremor lagi. Orang tuanya mengira semuanya sudah selesai karena Izza kembali sehat, tapi ternyata itu merupakan awal penyakit itu berkembang. Berat badannya tiba-tiba turun setiap bulan, tremor kembali timbul bahkan di bagian tangannya. Izza juga kesulitan berjalan, kesulitan memegang benda, kesulitan menelan, kemampuan bicaranya menurun. Puncaknya saat usia 5 tahun Izza mengalami kemunduran motorik, tidak lagi bisa berjalan, berbicara, menelan, tidak bisa menggerakkan seluruh tubuhnya, bahkan melihat.Sejauh ini Izza sudah melakukan berbagai pemeriksaan, penanganan tindakan endoskopi dan biopsi lambung. Jika kambuh Ia akan mengalami demam, muntah darah, sesak nafas, kejang, dan hilang kesadaran hingga dilarikan ke UGD rumah sakit. Saat ini Ia harus menjalani kontrol rutin setiap minggu dari Bogor ke RSCM Jakarta dan dalam waktu dekat akan operasi gigi.Namun orang tua Izza terkendala biaya pengobatan, ayahnya merupakan pedagang yang penghasilannya tidak menentu dan ibunya merupakan ibu rumah tangga. Segala cara sudah dilakukan orang  tuanya, mulai dari menjual semua barang berharga emas, kendaraan dan menggunakan tabungan. Tapi sakit Izza butuh pengobatan dan biaya berkelanjutan.#TemanBaik, mari kita sama-sama bantu Izza agar segera pulih dan sembuh dari sakitnya dengan cara klik Donasi Sekarang di bawah ini!

Dana terkumpul

Rp. 1.302.000
15 hari lagi
Dari Rp. 20.000.000
Card image cap
Kemanusiaan
Memberdayakan Anak Down Syndrome lewat Karya bersama Carys Cares

Halo teman-temanPerkenalkan namaku Carys Mihardja atau sering disapa Carys, aku sangat concern sekali dengan isu anak-anak down syndrome.Awal mula aku tertarik dengan hal ini, waktu itu aku sempat menghadiri acara Hari Down Syndrome Sedunia, aku berkumpul bersama mereka dan di situ aku melihat keceriaan, keramahan mereka dan rasanya happy banget.Tapi, dibalik keceriaan itu, ada satu hal yang cukup mengganggu pikiranku sejak lama, yaitu pandangan buruk tentang anak-anak down syndrome.Aku sangat khawatir sekali dengan kondisi sekarang terhadap anak-anak down syndrome, apalagi soal stigma negatif yang melekat dengan mereka, padahal kenyataanya tidak seperti orang-orang pikir.Karena buat aku, setiap anak itu unik, mereka punya kelebihan masing-masing walaupun mereka memiliki keterbatasan, aku yakin kalau mereka juga manusia biasa seperti kita dan juga bisa berkreasi.Maka dari itu, aku sangat tertantang untuk membuat sesuatu yang sekiranya dapat mengubah stigma orang-orang terhadap anak down syndrome.Setelah aku pulang dari acara tersebut dan mempelajari tentang masalah yang mereka hadapi. Akhirnya, sekitar tahun 2018 aku mendirikan yayasan Carys Cares, harapannya dengan adanya ‘rumah’ ini bisa menghapus stigma buruk dan mampu memberdayakan anak-anak penderita down syndrome melalui Rumah Ceria Down Syndrome di Ragunan, Jakarta Selatan.Di Carys Cares aku sama anak-anak down syndrome buat kreasi seperti lukisan dan cinderamata seperti tas, masker wajah, dompet dan asesoris lainnya. Tentunya, ini bukan sekadar produk biasa, tapi punya nilai yang tinggi.Supaya aku dan teman-teman di sini tetap semangat berkarya, aku butuh bantuan dari teman-teman semua. Tujukkan dukungan teman-teman dengan cara :Klik “Donasi Sekarang”Isi NominalnyaPilih Metodenya. Donasi bisa lewat OVO, DANA, LinkAja, BCA KlikPay, KlikBCA, BRI E-Pay Sakuku, Go-Pay dll. Bisa juga lewat Transfer Bank (BCA, Mandiri, BRI, BNI). Atau lewat Kartu Kredit. Semoga dukungan dari teman-teman baik semua bisa membantu melawan stigma buruk dan bisa memberdayakan anak-anak down syndrome di seluruh Indonesia. Salam,Carys Cares

Dana terkumpul

Rp. 16.245.070
10 hari lagi
Dari Rp. 20.000.000
Card image cap
Anak
Lumpuh Otak Permanen dan Epilepsi. Tolong Bantu Perjuangan Anakku Sembuh

"Nak, kamu pasti sembuh. Ibu dan ayah akan usahakan pengobatanmu bagaimanapun caranya," Buah hatiku yang menggemaskan ini namanya Khairy (1th). Dulu ketika umurnya masih 3 bulan, tiba-tiba saja badannya membiru dan terus-terusan tersentak seperti orang terkejut. Kondisi ini berlangsung lama dan membuatku panik nggak karuan. Ternyata, setelah diperiksa di RS Murni Teguh anakku didiagnosis menderita epilepsi dan lumpuh otak. Berat sekali rasanya hatiku menerima kenyataan kalau anakku harus menderita penyakit yang bisa menghambat tumbuh kembangnya, bahkan bisa melumpuhkan seluruh tubuhnya. Apalagi saat aku tahu kejang yang diderita anakku sulit untuk disembuhkan, ditambah dokter juga bilang lumpuh anakku ini bersifat permanen. Bayangkan, berapa banyak saraf anakku yang rusak saat ia kejang? Aku pun nggak mampu membayangkannya apalagi di umurnya yang masih kecil ini. Meskipun dengan penghasilan ayahnya sebagai pegawai swasta yang hanya cukup memenuhi kebutuhan sehari-hari, kami nggak akan menyerah dengan vonis dokter. Itulah mengapa apapun yang terjadi, pengobatan anakku harus terus berjalan - karena sekali saja berhenti kejangnya bisa membahayakan keselamatan anakku. Sayangnya, usaha kami terhalang biaya yang begitu besar. Selain obat kejang yang nggak ditanggung BPJS, kami juga kewalahan memenuhi susu yang harus diminum anakku untuk menangani gizi buruknya. Saat ini kami tinggal di Medan, dan kami butuh uluran tangan TemanBaik selama pengobatannya. Bantu temani perjuangan anakku melawan epilepsi dan lumpuh otak dengan klik Donasi Sekarang di bawah ini ya!

Dana terkumpul

Rp. 3.857.004
Berakhir
Dari Rp. 20.000.000
Card image cap
Anak
Jangan Biarkan Penyakit Jantung Bocor Halangi Mimpi Mila menjadi Pramugari

Pengobatan adalah satu-satunya harapan untuk kesembuhan Mila, dan itu harus terus berlanjut. Dokter juga memperingatkan kalau pengobatan terhenti, kondisi anakku bisa kembali kambuh bahkan menjadi lebih parah.Aku ibu dari Mila Marcellina, seorang gadis kecil berusia 10 tahun. Selama ini, anakku sehat-sehat saja dan nggak pernah ada kejadian yang mengkhawatirkan. Sampai akhirnya ketika di sekolah bulan Mei 2023 lalu, aku dikabari anakku jatuh pingsan. Guru-gurunya panik karena setelah sekian lama anakku nggak kunjung sadar. Pihak sekolah dengan cepat mengambil tindakan membawa anakku ke puskesmas terdekat. Namun hasilnya nihil sebab anakku nggak ada perubahan sampai harus dirujuk ke beberapa rumah sakit dan terakhir di Rumah Sakit Urip Sumoharjo Bandar Lampung Hasilnya hampir membuatku nggak percaya. Bagaimana bisa selama 10 tahun ini anakku baru ketahuan ada indikasi kelainan jantung bawaan tipe jantung bocor? Bahkan ternyata penyakit ini sudah harus mendapatkan penanganan serius karena dirujuk lagi ke RS Harapan Kita Jakarta. Sejak saat itu hingga kini, anakku menjalani berbagai pengobatan.  Tindakan medis yang sudah dilakukan ialah kateterisasi jantung, dan rutin meminum obat sebelum melakukan tahap selanjutnya. Hari-harinya, kami adalah keluarga yang sederhana. Suamiku seorang buruh tani dengan penghasilan yang hanya cukup menopang kebutuhan sehari-hari. Tentu saat tahu anak kami membutuhkan pengobatan, kami dilanda kebingungan untuk mencari biayanya. Kalau hanya mengandalkan penghasilan dari buruh tani sudah pasti nggak bisa. Sebab selain transportasi, obat-obatan, ada kebutuhan yang dibutuhkan untuk pemulihannya. Itulah sebabnya kami berada di sini, membagikan cerita kami dengan harapan bisa mendapatkan bantuan dari #TemanBaik. Anakku memiliki impian besar - dia  bermimpi menjadi seorang pramugari dan meraih prestasi di masa depan. #TemanBaik, kita bisa membantu Mila meraih impian dan mendapatkan perawatan yang diperlukan agar ia sembuh sepenuhnya dengan cara klik Donasi Sekarang di bawah ini ya!

Dana terkumpul

Rp. 300.000
11 hari lagi
Dari Rp. 20.000.000
Card image cap
Anak
10 Tahun Sakit Jantung Tanpa Penanganan Apapun, Bantu Akma Operasi

“Akma harus segera operasi jantung karena kondisinya sudah semakin menurun, dokter merujuknya ke Rumah Sakit Jantung Harapan Kita Jakarta. Kami sebagai orang tua sangat terpukul, apalagi mengingat pengobatan Akma ke ibu kota memerlukan biaya yang besar.” ungkap Elly, Ibunda dari Akma.Sejak lahir Akma Dhia Sahira (10 thn) sering mengalami demam, batuk, sesak dan pertumbuhannya terhambat. Orang tuanya hanya membawanya ke puskesmas terdekat  setiap kali Akma sakit karena tempat tinggal mereka jauh dari kota. Itupun tidak ada perubahan kondisi kesehatan sama sekali.Sekian tahun berlalu tanpa lepas dari puskesmas, orang tua Akma pun akhirnya memutuskan untuk membawa sang anak ke rumah sakit. Setelah pemeriksaan lebih lanjut, dokter RSUD Teungku Peukan Aceh mendiagnosa Akma terkena kelainan jantung bawaan (ASD). Ayah Akma berupaya bekerja siang maupun malam mencari nafkah untuk operasi sang anak di Jakarta. Para tetangga juga tak tega dan akhirnya turut mengumpulkan donasi dari rumah ke rumah, bahkan sampai ke desa tetangga agar Akma bisa mendapat tindakan segera.Usaha orang tuanya berbuah hasil, mereka akhirnya membawa Akma dari Cot Mane Aceh ke Rumah Sakit Harapan Kita Jakarta. Kondisi Akma saat ini masih sering merasakan demam, sesak nafas, cepat lelah, dan tidak bisa berlari. Syukurlah Ia selalu rajin minum obat dan makan-makanan bergizi karena semangat untuk sembuh.Namun orang tua Akma saat ini terkendala biaya hidup di Jakarta  selama menunggu jadwal operasi. Ayahnya merupakan buruh tani yang penghasilannya Rp80 ribu perhari, itupun untuk  makan 5 orang anggota keluarga. Sedangkan ibunya merupakan ibu rumah tangga dan tidak memiliki barang berharga untuk dijual.#TemanBaik, mari bantu Akma untuk mendapatkan jantung sehatnya dengan cara klik Donasi Sekarang di bawah ini!

Dana terkumpul

Rp. 1.329.000
8 hari lagi
Dari Rp. 20.000.000
Card image cap
Kesehatan
Selain Derita Sinusitis Kronis, Tubuhku juga Membengkak karena Ginjalku Rusak!

Sekarang, aku sedang menjalani rawat jalan pasca - operasi dan harus kontrol tiap minggu. Ibu dan ayah sudah nggak punya uang sama sekali, mereka sampai cari pinjaman ke sana kemari. Hai TemanBaik, Aku Nurul (20th) dari Jakarta Timur. Aku sedang dalam proses penyembuhan, dari 2 penyakitku saat ini. Waktu kelas 3 SMP, aku sering banget mengeluh sakit di tenggorokan. Aku kira cuma panas dalam, jadi ya diobati pakai obat warung saja. Antibiotik yang dikasih dari puskesmas terdekat juga nggak ampuh. Sudah lewat 6 bulan, sakitnya muncul lagi.Ternyata, aku mengalami radang tenggorokan yang sudah parah dan langsung dirujuk ke RS Persahabatan. Di sini, diperiksa lagi dan aku didiagnosis menderita sinusitis kronis. Walaupun sudah dioperasi di RSUD Budi Asih, tapi belum sembuh juga. Saat masa pemulihan, untuk mengunyah saja sulit banget. Gusi dan tenggorokanku nyerinya minta ampun.Belum juga selesai dengan tenggorokanku, aku harus menerima diagnosis gangguan ginjal dari dokter. Badanku yang gemuk ini, bukan karena banyak makan dan sebagainya, tapi karena ginjalku yang rusak. Sedih banget, kenapa aku harus punya 2 penyakit berat ini?TemanBaik, yuk bantu Nurul supaya bisa beli obat ginjalnya dengan rutin dan bisa sembuh! Uluran tangan TemanBaik dapat disalurkan dengan cara klik Donasi Sekarang di bawah ini ya!

Dana terkumpul

Rp. 570.000
1 hari lagi
Dari Rp. 20.000.000
Card image cap
Kemanusiaan
Adik Kakak Merawat Nenek dan Ibu Stroke

Tendi anak ibu Sri yang paling besar kini berusia 16 Thn, sedangkan anak kedua Sindi masih berusia 13 thn, serta adik-adiknya yang masih belia, mereka semua masih sekolah.Ibu Sri (42thn) mengalami stroke ketika ditinggalkan oleh suaminya, suaminya pergi tanpa pamit, seakan sudah tak peduli lagi kepada istri dan anak-anaknya, keadaan ibu Sri sekarang hanya bisa tertidur, dengan tangan dan kaki yang sebelah kanan tidak bisa digerakkan, dan berbicara pun tak jelas, hanya anak-anaknya saja yang mengerti ketika ibunya mengucapkan sesuatu.Sekarang Nenek Isah (71thn) yang dulu mengurus ibu Sri dan anak-anaknya sekarang sudah renta dan sakit-sakitan, kaki beliau sudah sakit, tak bisa berjalan lagi dengan normal, ditambah dengan penyakitnya yang sudah pikun, terkadang dia tidak bisa berkomunikasi dengan lancar. Dengan terpaksa anak-anak yang baik ini yang sekarang merawat mereka.Selama ini mereka hidup dari menjual barang-barang mereka, sampai pada akhirnya mereka tidak punya lagi barang untuk dijual, dan kini mereka cuma bisa mengharapkan belas kasihan dari tetangga dan pejabat setempat, terkadang ada tetangga yang baik yang memberi mereka makan atau sekedar menengok keadaan mereka, namun itu tidak setiap hari."Dulu kalau sekolah suka diantar ibu ke sekolah, tapi sekarang ibu sakit, dan bapak gak pernah pulang, Sindi ingin sekali ibu sembuh biar bisa antar jemput sekolah lagi, seperti teman yang lainnya" ujar Sindi.Sungguh kasihan anak-anak ibu Sri yang masih belia, selain mereka harus rajin belajar, mereka juga harus mengurus orang tua yang sakit, semua pekerjaan rumah seperti bersih-bersih dan yang lainnya juga dikerjakan oleh mereka, tak jarang kalau mereka hanya bisa makan 1 kali sehari, atau hanya dengan nasi saja, dan kalau ada apa-apa mereka yang meminta bantuan ke tetangga. Sindi dan Tendi  kini yang mengurus semua keperluan ibu dan nenek, dan dibantu adik-adiknya Destri (10thn) dan Sintia (8thn).Ibu Sri, sambil berkaca-kaca beliau berbicara kepada kami dengan bahasa yang kurang jelas, tetapi kami tau harapan beliau hanya satu, yaitu ingin sekali sembuh dari stroke nya, agar bisa bekerja dan mengurus anak dan orang tuanya.#TemanBaik, mungkin di hari ini kita sedang menikmati rezeki yang melimpah, untuk itu mari kita mencari keberkahan dengan menyisihkan sebagian rezeki kita, untuk mewujudkan harapan keluarga Ibu Sri dengan cara Donasi Sekarang di bawah ini

Dana terkumpul

Rp. 1.270.018
1 hari lagi
Dari Rp. 20.000.000
Card image cap
Pendidikan
Bangun Lagi Sekolah Agama ini dengan Fasilitas Pendidikan yang Memadai

Guru-guru kami bekerja dengan tekun, meskipun tanpa bantuan finansial yang seharusnya didapatkan. Sarana dan prasarana pembelajaran sangat minim, dana operasional kami hanya berasal dari infak siswa yang masih belum bisa mencukupi kebutuhan pendidikan.Aku Ilham Komara, yang sejak tahun 2000 sudah menjadi guru. Banyak cerita suka dan duka selama membentuk calon generasi bangsa ini. Salah satunya ialah ketika aku mulai menjabat sebagai kepala sekolah pada tahun 2018 di Madrasah Diniyah Mafatihil Maksudiyah sampai saat ini. Aku menyadari tantangan besar yang kami hadapi. Madrasah ini sangat berbeda dengan sekolah dasar biasa yang mendapat bantuan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dari pemerintah. Di madrasah kami, benar-benar bergantung pada sumber daya yang sangat terbatas. Ada satu momen dalam perjalanan kami dalam mengajar yang sampai sekarang masih kami ingat. Pada tahun 2018, madrasah yang terletak di  Kp. Lebakwangi Desa Cijambe, Sukabumi ini hampir diambang kebangkrutan. Guru-guru kami meninggalkan kami, dan hanya sekitar 15 siswa yang tinggal. Namun, dengan tekad dan semangat yang kuat - kami tidak menyerah. Kami terus berjuang untuk memberikan pendidikan yang berkualitas kepada anak-anak kami.Alhamdulillah, seiring berjalannya waktu, berkat kerja keras kami, jumlah siswa di madrasah ini kini telah meningkat menjadi 120 siswa. Walaupun sampai sekarang kendala fasilitas pendidikan belum terpenuhi.Kalau nanti kami mendapatkan bantuan, akan digunakan untuk melengkapi sarana dan prasarana pendidikan yang masih sangat kurang. Ya, seperti peralatan shalat yang layak, dan memperbaiki tempat belajar yang rusak. Itu adalah impianku untuk memberikan anak-anak didik kami lingkungan belajar yang lebih baik. Aku yakin bahwa Madrasah Diniyah Mafatihil Maksudiyah akan terus berkembang dan memberikan pendidikan yang berkualitas kepada generasi mendatang. Maka dari itu, untuk TemanBaik yang ingin membantu bisa klik Donasi Sekarang di bawah ini ya!

Dana terkumpul

Rp. 50.000
15 hari lagi
Dari Rp. 20.000.000
Card image cap
Kemanusiaan
Bantu Dek Entis Kembali Sekolah dan Berbakti kepada Ibunya yang ODJG

Hai #TemanBaik,Dek Entis, seorang anak yang terpaksa harus putus sekolah demi merawat ibunya yang mengalami gangguan mental. Dek Entis, yang seharusnya sudah duduk di bangku kelas 2 SMP, kini harus berada di rumah untuk menjaga ibunya yang seringkali tidak tahu jalan pulang ke rumahnya sendiri kecuali saat ia sadar.Dek Entis sangat ingin melanjutkan pendidikannya, namun ia tidak bisa berpisah terlalu lama dari ibunya yang merupakan satu-satunya keluarga yang tersisa baginya. Perlakuan tidak menyenangkan dan kata-kata yang menyakitkan dari teman-temannya tentang kondisi ibunya membuat Dek Entis merasa tidak nyaman di sekolah dan menurunkan motivasinya untuk belajar.Saat ini, Dek Entis tinggal hanya bertiga di satu rumah bersama kakaknya dan ibunya yang sakit. Mereka bergantung pada penghasilan kakak Dek Entis dari pekerjaan serabutan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, namun penghasilannya sangat minim dan tidak menentu. Dek Entis juga harus menghabiskan waktu mencari ibunya yang sering berjalan-jalan tanpa tujuan jika ditinggal sendiri di rumah.Bantuan dari #TemanBaik, dapat membantu Dek Entis untuk kembali sekolah dan menjalani kehidupan yang lebih baik. Dana yang terkumpul akan digunakan untuk biaya sekolah, pembelian kebutuhan sehari-hari, serta pengobatan ibunya. Setiap sumbangan yang Anda berikan akan memberikan harapan baru bagi Dek Entis dan keluarganya.#TemanBaik, yuk kita bantu Dek Entis dengan cara Donasi Sekarang di link dibawah ini. Setiap donasi dari #TemanBaik sangat berarti dan akan memberikan dampak yang besar dalam kehidupannya.

Dana terkumpul

Rp. 504.017
10 hari lagi
Dari Rp. 20.000.000
Card image cap
Anak
Anakku Jalani Pengobatan Panjang Demi Bisa Sembuh dari Kelainan Jantung

Bulan demi bulan, Qumara (1th) putri kecilku terus berjuang melawan penyakit yang menghampirinya sejak usianya baru 15 hari. Waktu itu anakku kesulitan bernapas dan demam yang membuat aku panik. Setelah membawanya ke RSUD Dr. Zainoel Abidin, anakku menjalani serangkaian pemeriksaan medis yang menunjukan kalau jantungnya mengalami kelainan serius dan harus dirujuk ke Rumah Sakit Harapan Kita, Jakarta.Kini sudah 7 bulan lamanya kami merantau meninggalkan Aceh untuk meraih 1 harapan besar, yaitu jantung sehat untuk anakku. Selama di sini, anakku keluar masuk rumah sakit untuk mendapatkan perawatan. Setiap hari adalah ujian bagi kami, rasanya seperti hidup dalam mimpi buruk yang tak berkesudahan. Apalagi kini anakku sedang dirawat di ruang perawatan selama tiga minggu. Meskipun begitu, pengobatan ini menjadi harapan di tengah keresahan kami yang selama ini mendambakan kesembuhannya. Harapan kami sebagai orang tua sangat sederhana, kami ingin anak kami segera pulih dan dapat menjalani operasi yang dibutuhkan. Setelah itu, kami ingin segera pulang ke Aceh, karena nggak bisa selamanya tinggal di Jakarta. Mungkin kami hanyalah salah satu dari banyak keluarga yang berjuang di luar sana. Tapi doa kami nggak pernah putus untuk anak kami. TemanBaik, maukah bantu meringankan beban biaya kebutuhan dan pengobatan anakku selama di Jakarta? Untuk yang mau membantu dapat menyalurkannya dengan cara klik Donasi Sekarang di bawah ini ya!

Dana terkumpul

Rp. 38.910.001
2 hari lagi
Dari Rp. 20.000.000
Card image cap
Kesehatan
Ada Tumor Ganas yang Bersarang di Ususnya! Bantu Guru Sekolah Ini Operasi Lanjutan

“Suami saya bahkan tanpa sadar menjerit karena merasakan nyeri luar biasa hebat di perutnya. Akhirnya kami pun periksa ke rumah sakit dan ternyata didiagnosa usus bocor dan dijadwalkan operasi. Tapi saat operasi, dokter justru menemukan tumor di usus suami saya dan sudah terlalu lengket,” ungkap Hadia Wati, istri Ospandi.Belum genap sebulan saya menikah dengan suami saya yang bernama Ospandi (23 tahun), tapi tiba-tiba saja rumah tangga kami mendapat cobaan. Semua bermula ketika tiba-tiba suami saya mengalami sakit perut dan diare, tapi pihak puskesmas hanya menduga suami hanya asam lambung biasa.  Namun sakit suami saya terus berkelanjutan dan bahkan semakin parah. Setelah diperiksa lebih lanjut, ternyata suami saya mengalami usus bocor dan ada tumor di ususnya. Dokter pun memutuskan untuk mengangkat sebagian tumor itu untuk diteliti lebih lanjut.Hasil penelitiannya ternyata tumor suami saya ganas dan Ia harus melakukan kemoterapi untuk pengecilan tumornya agar segera diangkat. Sementara suami saya harus buang air besar melalui perut dengan dibuatkan lubang. Akibat sakit ini suami saya sering diare, pendarahan pada tinja, nyeri pada perut, cepat lelah, dan penurunan berat badan secara drastis. Syukurlah, setelah operasi sakit suami saya sudah jarang kambuh. Ia juga selalu semangat untuk sembuh dan terus meyakinkan dirinya bahwa dia akan sembuh.Selain itu suami saya saat ini belum bekerja lagi, sebelumnya Ia merupakan seorang guru di pondok swasta. Sedangkan saya sebagai istri tidak bisa bekerja karena harus merawat suami saya. Kami hanya mengandalkan dana pinjaman dari orang tua suami saya yang bekerja sebagai buruh tani.Suami saya harus melakukan operasi lagi, yaitu operasi pengangkatan tumor dan operasi penyambungan usus besar agar bisa BAB dengan normal kembali. Tapi kami terkendala biaya karena biaya pengobatan yang besar.#TemanBaik, mari kita bantu Pak Ospandi agar bisa sembuh dan bisa beraktivitas kerja kembali dengan cara klik Donasi Sekarang di bawah ini!

Dana terkumpul

Rp. 4.592.113
12 hari lagi
Dari Rp. 20.000.000
Lihat Semua
  Lihat Semua Campaign