Benihbaik x The Body Shop

Salurkan donasi anda ke campaign-campaign di bawah ini

Campaign Pilihan Hari Ini

Pilihan Benihbaik

Panggilan Mendesak

Waktu mereka tidak banyak, mereka sangat membutuhkan bantuan kalian

Card image cap
Anak
Ada Lubang 10 mm di Jantung Mungil Khayril

“Siapa sangka, kini hati kami hancur, karena harus melihat Khayril berjuang antara hidup dan mati, ada lubang sebesar 10 mm di jantung mungilnya!”“8 tahun aku dan istri menanti dengan sabar dan penuh harap, hingga akhirnya Tuhan titipkan Khayril sebagai anugerah terindah dalam hidup kami. Namun, kebahagiaan kami berubah menjadi duka dan ketakutan tanpa henti, tak sanggup membayangkan bisa kehilangannya kapan saja.”Aku Jayadi, seorang pengemudi ojek online sekaligus Ayah dari Muhammad Khayril Nafil (10 bln). Sejak lahir, hidup anak aku tak pernah tenang. Ia mengalami demam tinggi dan sesak napas yang ternyata adalah tanda dari penyakit jantung. Langit rasanya runtuh saat mengetahui anak sakit serius. Aku juga bingung, anakku butuh biaya pengobatan yang besar, tapi penghasilanku tak menentu. Setiap hari aku selalu mengandalkan makan siang gratis yang dibagikan di jalanan, agar aku bisa membelikan makan untuk anak dan istriku.Akhirnya aku meminjam dana ke saudara, meski hanya seadanya, tapi aku nekat membawa anakku ke Jakarta dari Cirebon. Namun, pengobatannya sangat panjang, bahkan keuangan sudah menipis selama kami di Jakarta.Sementara anakku kondisinya masih sangat lemah, bahkan sekedar untuk menyusu saja bisa sangat kelelahan. Dada kirinya membengkak, Ia belum bisa duduk tegak maupun merangkak seperti anak-anak seusianya. Aku selalu panik melihat Ia merintih akibat napasnya yang tersengal, tak jarang aku juga membawa anakku ke rumah sakit agar Ia bisa menggunakan alat bantu pernapasan. Tak sanggup membayangkan sewaktu-waktu bisa kehilangannya. Anakku harus menjalani operasi bedah jantung agar kebocoran jantungnya tak semakin besar. Anakku membutuhkan ongkos untuk kembali ke Jakarta untuk kontrol rutin menjelang operasinya, obat yang tidak dicover BPJS, dan kebutuhan lainnya. #TemanBaik, tak ada donasi yang terlalu kecil jika dilakukan bersama-sama. Dengan Rp100.000 saja, kita bisa jadi alasan Khayril tetap punya harapan untuk sembuh. Yuk, klik Donasi Sekarang dan bersama kita wujudkan keajaiban bagi hidup Khayril! 

Dana terkumpul

Rp. 14.376.004
4 hari lagi
Dari Rp. 20.000.000
Card image cap
Anak
7 Tahun Sakit Jantung, Bayhaqhi Ingin Segera Operasi

“7 tahun lamanya anak saya berjuang melawan sakit jantung dan Ia hanya berobat di daerah saja akibat kondisi keuangan terbatas. Hingga mukjizat datang, bantuan guru ngaji dan pihak masjid membuka jalan saya untuk membawa anak berobat dari Lampung ke Jakarta untuk kateterisasi jantung.”“Tapi perjalanan ini tidak mudah, bantuan perlahan habis, dan saya terpaksa meminjam uang dari bank, meski bingung cara membayarnya. Sementara anak saya harus kembali ke Jakarta untuk operasi, langkah menuju kesembuhan anak saya terasa berat.” -Eliza Tamsil, Orang tua Bayhaqhi-Sejak kecil, Bayhaqhi Al Qharni (8 thn) memang sudah sering sering sakit-sakitan. Ia mengalami batuk, demam, dan flu yang terus berulang. Ia sering gelisah saat tidur dan tubuhnya kuning karena kurang dijemur akibat musim hujan. Ketika menangis, tubuh anak saya tampak menghitam.Akhirnya saya pun membawa anak rumah sakit, ternyata Ia mengalami jantung bocor! Rasanya dunia saya runtuh, saya marah, dan tidak sanggup untuk percaya. Saya sampai membawa anak periksa ke rumah sakit lainnya, tapi hasilnya sama. Perlahan, syukurlah saya mulai menerima keadaan, apalagi melihat anak yang sudah mulai bisa merangkak dan tidur di pangkuan saya. Itu adalah momen yang memberi kehangatan di hati saya, dan hal itu membuat saya semangat berjuang untuk kesembuhannya.Kini, kondisi anak sering membuat saya terisak. Bibir, kuku kaki dan tangannya membiru. Ia juga sering mengalami sakit kepala hebat, napasnya sesak dan berat, tapi Ia tidak pernah mengeluh. Di depannya saya harus menahan tangis, karena saya tahu Ia berusaha kuat.Suami saya hanya pegawai honorer, sedangkan saya menanam singkong miliki orang untuk menambah biaya pengobatan anak. Saya sudah berupaya membuat proposal dan mengirimnya ke berbagai yayasan agar anak saya dapat bantuan dana, tapi belum berbuah hasil. Anak saya masih membutuhkan biaya untuk transportasi ke rumah sakit, obat yang tidak dicover BPJS, dan kebutuhan lainnya selama di Jakarta.#TemanBaik, mari bantu Bayhaqhi untuk melanjutkan pengobatan dengan cara klik Donasi Sekarang di bawah ini!

Dana terkumpul

Rp. 6.441.000
11 hari lagi
Dari Rp. 20.000.000
Card image cap
Anak
24 Jam Tanpa Henti Boxing Padding! Demi Adik-adik Pejuang Kanker di YKAKI

“Bayangkan! Setiap detik dalam 24 jam hidup mereka, anak-anak hebat ini harus berjuang melawan kanker tanpa henti. Karena itu, saya mendedikasikan 24 jam penuh hidup saya untuk mereka untuk perjuangan, harapan, dan keberanian mereka.”“Ini bukan tentang pencapaian pribadi, kebanggaan, ataupun ego. Ini tentang melangkah melampaui diri sendiri demi orang lain. Demi anak-anak yang menghadapi pertempuran besar, serta keluarga yang terus bertahan menggenggam secercah harapan. Mereka alasan kita hadir…”Halo #TemanBaik, Saya Patrick Winata, Founder Project24, bersama BenihBaik.com akan menggelar sebuah acara istimewa berjudul “Project 24: 24 Hours Boxing Padding Marathon.” Selama 24 jam tanpa henti, saya akan melakukan latihan boxing padding, yaitu saya akan terus meninju batalan yang dipegang oleh pelatih. Kegiatan ini sebagai dedikasikan untuk adik-adik hebat yang tengah berjuang melawan kanker di Yayasan Kasih Anak Kanker Indonesia (YKAKI).Namun, ini bukan sekadar tentang saya, ini tentang kita semua. Saya ingin mengajak #TemanBaik untuk tidak hanya menjadi penonton, tetapi juga bagian dari perjuangan adik-adik kanker di YKAKI.Jangan sampai lewatkan ya! Acara ini akan berlangsung pada 31 Oktober 2025 - 1 November 2025, mulai pukul 12.00 WIB, dan bisa kalian saksikan langsung melalui akun TikTok "Project24" serta channel  YouTube "Project24" dan "BenihBaik.com."Dana donasi dari #TemanBaik nantinya akan digunakan untuk keperluan anak-anak  kanker pejuang kanker dan keluarganya yang berada di rumah singgah, transportasi mereka ke rumah sakit, dan untuk memenuhi kebutuhan di rumah singgah. Setiap dukungan, setiap donasi yang #TemanBaik berikan, akan menjadi kekuatan besar bagi anak-anak pejuang kanker dan keluarga mereka. Mari kita buktikan bahwa bersama, kita mampu memberi harapan yang lebih kuat daripada rasa sakit.Yuk klik Donasi Sekarang di bawah ini sebagai dukungan kita untuk adik-adik yang berjuang kanker di YKAKI!

Dana terkumpul

Rp. 224.120.198
2 hari lagi
Dari Rp. 20.000.000
Card image cap
Anak
Bertahan Hidup Di antara Ketidakmungkinan, Zaidan Harus Operasi Lanjutan

“Aku harus menyediakan uang Rp18 juta untuk operasi pemasangan ring jantung anakku! Aku benar-benar hilang arah, hati dan pikiranku hancur. Sementara anakku terbaring tak sadarkan diri di ICU, tubuh kecilnya berjuang sekuat tenaga setelah operasi pertamanya.”“Aku sudah menjual motor satu-satunya demi membawa anakku berobat ke Jakarta dan membeli tabung oksigen agar napas kecil itu terus bertahan. Sekarang, kami tak punya apa-apa lagi, bahkan sekedar membeli pampers. Aku hanya ingin anakku hidup.”-Mila Hartina, Orang tua Zaidan-Dokter pernah berkata bahwa anakku tak mungkin bisa diselamatkan! Duniaku terasa dihantam badai! Apalagi setelah didiagnosa penyakit jantung itu, tubuh kecil  Muhammad Zaidan Arkan Zahid (1 thn) melemah drastis. Napasnya tersengal, hidupnya lebih banyak terbaring di ruang ICU dan IGD rumah sakit. Sedangkan aku, dengan tubuh gemetar menolak kenyataan. Tangisku tersedu-sedu di lorong rumah sakit, sejuta doa aku panjatkan agar anakku bisa selamat. Aku yakin, Tuhan pasti berikan kekuatan pada anakku untuk menjalani musibah ini. Seolah Tuhan mendengar harapanku, kondisi anakku perlahan membaik.Setelah 4 bulan penuh perjuangan di Jakarta, akhirnya aku bisa membawa pulang anakku ke Pekalongan. Melihat anakku tersenyum kembali meski dengan selang oksigen di hidungnya, seolah mengobati luka hatiku.Aku sangat bersyukur karena Tuhan masih memberikan kepercayaan bagiku untuk mengasuh dan merawat anak sampai sekarang ini. Tapi, perjuangan kami belum selesai. Anakku masih harus menjalani operasi lanjutan dan kontrol rutin ke Jakarta.Aku sudah tidak ada biaya dan tabungan lagi, bahkan ongkos pulang kampung setelah anakku operasi di Jakarta saja aku meminjam uang temanku. Suamiku bekerja hanya sebagai tukang jahit dengan upah Rp300 ribu seminggu, entah bagaimana lagi ke depannya.Anakku masih membutuhkan biaya untuk membeli tabung oksigen, isi ulang tabung oksigen untuk membantunya terus bernapas, obat yang tidak dicover BPJS,  susu, pampers, dan kebutuhan lainnya.#TemanBaik, mari bantu Zaidan untuk melanjutkan pengobatan dengan cara klik Donasi Sekarang di bawah ini!

Dana terkumpul

Rp. 9.025.001
5 hari lagi
Dari Rp. 20.000.000
Card image cap
Anak
Alami Penyakit Kronis, Ardan Terancam Muntah Darah Jika Tak Minum Obat

“Setiap kali dirawat, aku harus menerima transfusi darah setiap hari, lambungku juga harus dikuras tiap 3 jam sekali sampai bersih. Aku lelah menahan rasa sakit dan menjadi beban bagi orang tua, karena kondisi keluarga kami yang sangat sederhana.”“Jangankan untuk berobatku, terkadang kami sekeluarga  harus menahan lapar berhari-hari karena tak ada uang. Air mataku selalu jatuh saat melihat Mama dan Ayah menahan malu, meminjam uang hanya untuk ongkos membawaku ke rumah sakit.”Perkenalkan, aku Ardan Alvaro Albaresi (12 thn), anak dari seorang ayah yang bekerja keras sebagai kuli bangunan hanya untuk memastikan kami bisa makan walau sekadar sesuap nasi. Sedangkan Ibuku tidak bekerja karena sakit, kakinya mengalami pengapuran dan matanya katarak.Saat kondisi keluarga kami sudah terhimpit, aku justru divonis mengidap varises esofagus grade 4, pelebaran pembuluh darah di kerongkongan yang sangat berat. Tanpa obat, tubuhku akan kesakitan hingga muntah darah, kencing darah, bahkan BAB berdarah.Penyakit ini karena kebiasaanku yang sering mengkonsumsi makanan pedas dan minuman kemasan warung dalam keadaan perut kosong. Akhirnya lambungku mengalami luka, hingga akhirnya berujung dilarikan ke rumah sakit.Kini, kian hari badanku semakin kurus, habis karena penyakit. Kepalaku sering pusing dan aku dihantui mual tiap saat.  Dokter mengatakan aku harus menjalani endoskopi untuk memperbaiki pembuluh darah yang pecah, tapi ayah dan ibu kesulitan biaya.Motor satu-satunya sudah terjual untuk pengobatanku selama ini, sedangkan saudara memilih untuk tidak membantu. Aku tinggal di Bogor, butuh ongkos yang besar untuk kontrol rutin harus ke Jakarta.Selain itu, aku membutuhkan biaya untuk membeli obat yang tidak dicover BPJS, membeli makan jika perawatan di Jakarta dan kebutuhan lainnya.#TemanBaik, tak ada donasi yang terlalu kecil jika dilakukan bersama-sama. Dengan Rp100.000 saja, kita bisa jadi alasan Ardan tetap punya harapan untuk sembuh. Yuk, klik Donasi Sekarang dan bersama kita wujudkan keajaiban bagi hidup Ardan! 

Dana terkumpul

Rp. 9.600.000
12 hari lagi
Dari Rp. 20.000.000
Card image cap
Anak
Dikira Tanda Lahir, Ternyata Ada Tumor Jinak di Pipi Khai

“Awalnya aku mengira benjolan di pipi anakku hanya tanda lahir biasa yang tidak berbahaya. Namun, hasil USG mematahkan hatiku, benjolan tersebut ternyata adalah tumor! Sejak itu aku merasa tidak pernah benar-benar tenang.” -Nur Sari, Orang tua Khai-Saat pertama kali kubawa Khai Arsel Lesmana (5 bln) ke puskesmas, dokter mengatakan kemerahan di pipinya hanyalah tanda lahir biasa. Namun, sebulan kemudian, kemerahan itu berubah menjadi benjolan yang terus membesar. Kekhawatiranku memuncak saat Khai juga mengalami demam. Akhirnya aku membawa Khai periksa ke rumah sakit. Di sanalah aku mendengar kenyataan yang membuat dadaku sesak, benjolan di pipi mungil anakku adalah tumor jinak hemangioma. Khai harus menjalani pengobatan rutin, karena jika dibiarkan, kondisinya bisa semakin parah.Hari-hari Khai dipenuhi tangis, mungkin karena rasa nyeri dari benjolan di wajahnya. Jika enam bulan pengobatan ini tidak membawa perubahan, anakku harus menjalani operasi untuk pengangkatan tumornya.Sebagai seorang ibu, hatiku hancur. Aku ingin memberi pengobatan terbaik untuk anakku, tapi penghasilanku sebagai buruh di toko laundry hanya cukup untuk kebutuhan sehari-hari. Suamiku bekerja serabutan, kadang tanpa penghasilan jika tidak ada panggilan kerja. Sementara itu, biaya untuk ongkos dari rumah kami di Tanjung Priok ke RSCM, obat-obatan yang tak ditanggung BPJS, dan kebutuhan Khai lainnya, terus menumpuk. #TemanBaik, tak ada donasi yang terlalu kecil jika dilakukan bersama-sama. Dengan Rp100.000 saja, kita bisa jadi alasan Khai tetap punya harapan untuk sembuh. Yuk, klik Donasi Sekarang dan bersama kita wujudkan keajaiban bagi hidup  Khai!

Dana terkumpul

Rp. 1.328.000
12 hari lagi
Dari Rp. 20.000.000
Card image cap
Anak
Bola Matanya Keruh, Ines Berjuang dari Katarak dan Hidrosefalus

“Dua jam lamanya aku duduk di lorong rumah sakit, menanti dengan cemas dari ruang operasi. Tapi harapan yang ku genggam erat justru runtuh seketika berganti kekecewaan. Operasi tidak bisa dilanjutkan! Karena penyakit di mata anakku berada di belakang sarafnya. “Namun, gelapnya dunia yang dilihat mata anakku ternyata belum seberapa dibanding kenyataan pahit berikutnya. Anakku tiba-tiba demam disertai kejang, dokter mendiagnosa anakku hidrosefalus, terdapat kelebihan cairan di otaknya…” -Tiffany-Usia Ines Kamaniya Birgith Sukma (1 thn) masih 2 bulan, saat pertama kali aku menyadari ada bintik putih di matanya, seperti mata kucing. Seiring waktu, anakku juga belum fokus menatap orang di hadapannya, bola matanya hanya berputar mengikuti arah suara dan matahari.Setelah menjalani pemeriksaan, anakku didiagnosa katarak kongenital, kondisi langka di mana lensa matanya sudah keruh sejak lahir. Dokter belum memutuskan tindakan lanjutan untuk anakku terkait matanya setelah operasi pertamanya batal. Akhirnya, anakku harus berjuang lebih dulu dengan penyakit di kepalanya. Ia menjalani operasi pemasangan selang, agar cairan di kepalanya bisa mengalir ke perut. Penyakit ini membuat tumbuh dan kembang anakku terlambat, hingga usia sekarang, Ines belum bisa duduk, berdiri, bahkan makan pun masih harus dibantu.Setiap hari anakku hanya mengandalkan suara untuk mengenali dunia. Tak jarang aku menangis melihat anakku yang tak berdaya dan tidak bisa bermain seperti anak-anak lainnya. Apalagi, Ines tidak pernah menunjukkan rasa sakitnya, Ia sangat ceria dan jarang menangis. Dokter berkata, harapan itu masih ada. Ines bisa tumbuh seperti anak-anak lainnya, hanya saja jalannya lebih lambat. Aku ingin percaya, tapi jalan ini berat karena aku kesulitan biaya. Suami sudah berhenti bekerja demi bisa menemani Ines berobat.Kini suamiku bekerja menjadi pengemudi ojek online dengan penghasilan tak menentu. Sementara pengobatan Ines cukup besar, Ines membutuhkan biaya transportasi untuk kontrol rutin dari Bogor ke Jakarta, obat yang tidak dicover BPJS, dan kebutuhan lainnya. #TemanBaik, tak ada donasi yang terlalu kecil jika dilakukan bersama-sama. Dengan Rp100.000 saja, kita bisa jadi alasan Ines tetap punya harapan untuk sembuh. Yuk, klik Donasi Sekarang dan bersama kita wujudkan keajaiban bagi hidup Ines! 

Dana terkumpul

Rp. 23.758.002
5 hari lagi
Dari Rp. 20.000.000
Card image cap
Anak
Perjuangan Raffasya Sembuh dari Jantung Bocor

“Dek, mama gak mau lihat kamu sakit gini, kalau bisa mama aja yang menanggung rasa sakit kamu” Bu Khotima begitu tegar menerima kenyataan pahit melihat putra semata wayangnya sejak lahir memiliki kondisi khusus, bayi mungil yang diberi nama Raffasya (2 thn) ini menderita kelainan jantung (jantung bocor) yang mengharuskannya rutin ke rumah sakit untuk melakukan serangkaian pengobatan. Sambil menggendong Raffa yang kondisinya semakin hari kian melemah, Bu Khotima berdoa dan berharap ada keajaiban Tuhan untuk kesembuhan anaknya dan bisa melihat senyuman Raffasya.Berbagai upaya sudah dilakukan Bu Khotima, namun sampai saat ini belum ada tanda-tanda kondisi Raffasya membaik. Kata dokter, satu-satunya jalan untuk Raffasya sembuh dengan melakukan tindakan operasi lanjutan, kalau tidak, katup jantung Raffasya tidak menutup sehingga lubang jantungnya semakin membesar dan bisa membahayakan nyawanya.Saat mendengar diagnosa seperti itu orang tua mana yang kuat menahan rasa sedih, Bu Khotima masih tetap tegar dan sabar, Bu Khotima hanya bisa berdoa dan berharap diberikan yang terbaik untuk anaknya. Di sisi lain, Bu Khoitma juga harus memikirkan bagaimana cara mendapatkan uang puluhan juta rupiah untuk biaya pengobatan yang tidak tercover BPJS, sementara sang ayah yang bekerja sebagai teknisi di pabrik upahnya hanya sanggup memenuhi kebutuhan harian.Di tengah perjuangan mereka demi pengobatan buah hatinya, di rumah sakit Raffasya terbaring lemas hampir satu bulan lantaran kondisinya semakin lemah sehingga Raffasya harus menggunakan tabung oksigen. TemanBaik, setiap orang tua tentunya ingin melihat anaknya tumbuh dengan sehat, seperti halnya Bu Khotima, dia sangat berharap putra semata wayangnya mendapatkan tindakan operasi dan bisa sembuh dari penyakitnya. Sedikit bantuan dari TemanBaik memberikan secarik harapan untuk Raffasya, caranya:1. Klik “Donasi Sekarang”2. Isi nominal donasi3. Pilih metode pembayaran, bisa dengan OVO, DANA, LinkAja, ShopeePay, GoPay, Sakuku, BRI E-Pay dan BCA Klik-Pay. Bisa juga lewat transfer antarbank (BRI, Mandiri, BCA, BNI).

Dana terkumpul

Rp. 83.985.438
5 hari lagi
Dari Rp. 20.000.000
Card image cap
Kemanusiaan
Hidup Sebatang Kara, Bantu Edy Sembuh dari Penyakit Saraf di Kaki

TemanBaik, perkenalkan saya Rustandi Eddy (63 tahun). Saat ini saya hidup sebatang kara dan tengah berjuang sembuh dari penyakit saraf kaki berat. Penyakit ini berawal pada tahun 2019, di mana saat itu saya sedang berada di bengkel dan selesai makan sate. Namun ketika hendak berdiri saya tidak bisa, kedua kaki saya terasa sakit sekali. Setelah diperiksakan, dokter mengatakan tensi saya 200. Sudah 2 kali berobat namun tidak juga ada perubahan, bahkan saya sudah gonta ganti dokter untuk mengobati penyakit saya ini, tapi saya tidak kunjung sembuh. Sampai akhirnya saya diberi surat pengantar untuk tes Elektroensefalogram (EEG) ke RSHS Bandung. Setelah diperiksa, menurut EEG saya didiagnosis pengidap penyakit saraf kaki berat. “Sudah minum herbal dan berobat terapi serta berobat kampung. Kalau tidak makan obat, sakitnya luar biasa bahkan tidak ada ngantuk walau 7 hari 7 malam,” ucap EdySaya membutuhkan bantuan Temanbaik untuk berobat, karena saya hidup sebatang kara, tidak memiliki anak dan juga istri. saya juga tidak berpenghasilan lagi karena tidak bisa jalan.Biaya untuk berobat selama ini hasil dari menjual harta benda yang ada di rumah dan sumbangan dari keluarga serta orang-orang baik. Jika tidak ada bantuan yang dikirim saya tidak makan. TemanBaik, maukah bantu saya sembuh dari penyakit saraf kaki berat ini? Saya ingin bisa bekerja lagi dan mencukupi kebutuhan sehari-hari saya. bantuan dari TemanBaik nantinya akan saya gunakan untuk berobat, menebus obat resep dokter dan makan.Bantuan dari TemanBaik dapat disalurkan dengan cara: Klik “Donasi Sekarang”Isi nominal donasiPilih metode pembayaran, kalau ingin lebih praktis kamu bisa berdonasi dengan OVO, DANA, LinkAja, ShopeePay, GoPay, Sakuku, BRI E-Pay dan BCA Klik-Pay, atau kamu juga bisa berdonasi dengan cara transfer antar bank (BRI, Mandiri, BCA, BNI).

Dana terkumpul

Rp. 25.097.974
10 hari lagi
Dari Rp. 20.000.000
Card image cap
Kesehatan
Harapan Menipis, Kakek Penjaga Makam Sebatang Kara Berjuang Lawan Tumor

Di usia senjanya, Abah Ujud (77 thn) hidup sebatang kara, bergelut dengan rasa sakit akibat tumor jinak yang menggerogoti tubuhnya. Setiap malam, Ia meringkuk dalam bilik bambu sederhana, tubuhnya menggigil menahan nyeri ditemani cahaya lampu temaram. Ia hanya mengandalkan hasil jualan daun pisang dan upah menjaga makam untuk sekadar bertahan hidup. Jangankan berobat, untuk makan sehari-hari saja Abah Ujud lebih banyak berharap belas kasihan orang-orang sekitarnya…Di usia 76 tahun, Abah Ujud tiba-tiba merasa sering pegal tak tertahankan di belakang lutut kanannya dan kadang disertai demam. Saat itulah, Abah Ujud dengan tertatih ke dokter untuk periksa, ternyata ada tumor jinak yang berada di pembuluh darah kaki dan tendonnya!Pantas saja rasa nyerinya menjalar pada saraf kaki sampai pinggang Abah Ujud. Namun, sembuh itu seperti jauh dari harapan, Abah Ujud tidak ada biaya untuk berobat. Sekedar makan saja, Ia harus menunggu daun pisang yang laku dalam 2 hari, itupun hanya Rp15 ribu.Saat kematian menyapa seseorang, barulah Abah Ujud mendapat panggilan. Ia dipercaya sebagai penggali kubur dan merawat makam. Tak ada patokan harga, Abah Ujud menerima bayaran seikhlasnya. Bahkan, kadang hanya ucapan terima kasih yang diterima Abah Ujud.Abah Ujud tak memiliki anak kandung, harapan terakhirnya hanyalah anak angkatnya yang kini telah pergi meninggalkannya tanpa kabar. Tak ada keluarga maupun sanak saudara, Ia hanya bergantung pada semangat dalam dirinya sendiri.Meski dikelilingi keterbatasan, Abah Ujud tak menyerah begitu saja untuk kesembuhannya. Akhirnya Abah Ujud meminta bantuan terhadap relawan untuk membantunya dan sudah menjalani operasi.Hanya tangis yang bisa ditunjukkan Abah Ujud setelah menjalani operasi, antara Ia kesakitan dan bersyukur bisa melaluinya. Keinginan Abah Ujud untuk sembuh sangat tinggi, bahkan seminggu setelah operasi, beliau sudah mulai melakukan aktivitas ringan.Abah Ujud masih harus menjalani kontrol rutin dan pengobatan, tapi lagi-lagi kendala biaya seperti tembok tinggi yang menghalangi. Sementara itu, biaya dari relawan juga ala kadarnya saja. Saat ini Abah Ujud membutuhkan biaya untuk ongkos ke rumah sakit, obat yang tidak dicover BPJS, biaya hidup selama Ia tidak bisa mencari nafkah karena sakit. #TemanBaik, tak ada donasi yang terlalu kecil jika dilakukan bersama-sama. Dengan Rp100.000 saja, kita bisa jadi alasan Abah Ujud tetap punya harapan untuk sembuh. Yuk, klik Donasi Sekarang dan bersama kita wujudkan keajaiban bagi hidup Abah Ujud!

Dana terkumpul

Rp. 3.019.000
3 hari lagi
Dari Rp. 20.000.000
Card image cap
Kesehatan
Kena Ledakan Gas! Senyum Pak Samsyudin Berganti Rasa Nyeri Setiap Detik

Ledakan gas elpiji itu memecah keheningan, disusul kobaran api yang ganas melahap apa saja di sekitarnya. Tanpa sempat menghindar, api itu menyambar tubuh Pak Syamsudin. Seketika, rasa panas membakar kulitnya hingga melepuh.Selama 24 hari Ia terbaring di ranjang rumah sakit dengan pengawasan ketat tim medis. Tubuhnya dibalut perban dari kepala hingga kaki, berjuang menahan sakit yang tak terbayangkan disetiap detik hidupnya.Pak Syamsudin (44), kini hanya bisa terbaring tak berdaya, diliputi rasa perih yang menusuk dan sangat intens, setiap inci jaringan kulitnya yang rusak. Dokter mengatakan  luka bakarnya berisiko tinggi terkena infeksi. Bahkan, Ia mulai menunjukkan tanda kekurangan gizi karena tak sanggup makan.Senyuman hangat yang selalu Ia tunjukkan pada keluarganya sudah lenyap tak bersisa. Berganti dengan tatapan kosong yang dipenuhi kecemasan, memikirkan bagaimana keluarganya bisa makan jika Ia tidak bekerja? Sementara untuk sekedar duduk pun, Ia harus dibantu karena nyeri tak tertahankan.Sang istri memutuskan mengambil peran mencari nafkah. Mulai dari mencuci baju tetangga, membersihkan rumah orang, hingga pekerjaan berat mengangkut barang di pasar. Mengabaikan rasa lelah, kadang sang istri bekerja sampai tengah malam agar ada biaya untuk pengobatan Pak Samsyudin.“Pernah saya sangat butuh uang untuk membeli pampers dan tisu medis untuk suami. Tapi saat itu hujan deras, membuat pekerjaan dibatalkan. Tapi saya tak berhenti berdoa, dan tak lama seorang tetangga datang dan meminta bantuan membersihkan rumahnya yang bocor. Meski basah kuyup, saya tetap mengerjakannya dan uang yang saya terima langsung saya beli kebutuhan suami. Saya percaya, di setiap kesulitan pasti ada jalan.” -Novia, Istri Pak Samsyudin-Tak jarang sang istri dan anak-anaknya sengaja tak makan malam agar uangnya bisa digunakan untuk mengganti perban luka bakar Pak Samsyudin. Bagi mereka, dibanding perut yang perih akibat kelaparan, hati mereka bisa lebih hancur jika melihat perban Pak Samsyudin yang kotor.Belum ada tindakan operasi untuk Pak Samsyudin. Namun, beliau terkendala biaya untuk melanjutkan pengobatannya, seperti pembersihan luka rutin, penggantian perban steril, pemberian antibiotik, pemberian obat pereda nyeri, terapi cairan, serta pemantauan nutrisi. Selain obat dan peralatan medis, Pak Samsyudin terkendala untuk ongkos dari rumahnya di Jakarta Barat ke Jakarta Pusat, pampers, dan kebutuhan lainnya. #TemanBaik, tak ada donasi yang terlalu kecil jika dilakukan bersama-sama. Dengan Rp100.000 saja, kita bisa jadi alasan Pak Syamsudin tetap punya harapan untuk sembuh. Yuk, klik Donasi Sekarang dan bersama kita wujudkan keajaiban bagi hidup Pak Syamsudin! 

Dana terkumpul

Rp. 1.863.001
12 hari lagi
Dari Rp. 20.000.000
Card image cap
Kemanusiaan
Gerakan Cegah Generasi Stunting dengan Intervensi Pemberian Makanan Tambahan

Di Indonesia diperkirakan ada 37,2 persen dari anak usia 0-59 bulan atau sekitar 9 juta anak dengan kondisi stunting.Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak akibat kekurangan gizi kronis sehingga anak lebih pendek untuk usianya. Balita yang mengalami stunting disebabkan oleh banyak faktor seperti kondisi sosial ekonomi, gizi ibu saat hamil, kesakitan pada bayi, dan kurangnya asupan gizi pada bayi. Balita yang mengalami stunting di masa yang akan datang akan mengalami kesulitan dalam mencapai perkembangan fisik dan kognitif yang optimal. Sampai dengan 2018 di Indonesia diperkirakan ada 37,2 persen dari anak usia 0-59 bulan atau sekitar 9 juta anak dengan kondisi stunting, yang berlanjut sampai usia sekolah 6-18 tahun. Pada 2019 tercapai penurunan pada angka 27,67 persen (Kemenkes, 2020). Anak stunting mempunyai Intelligence Quotient (IQ) lebih rendah dibandingkan rata-rata IQ anak normal.Melihat masalah tersebut, komunitas We Love Others berusaha untuk mencegah stunting sedini mungkin pada balita. Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah, dengan melakukan intervensi gizi spesifik dengan sasaran ibu hamil dan anak berusia di bawa 2 tahun. Intervensi ini meliputi kegiatan memberikan makanan tambahan (PMT) pada ibu hamil untuk mengatasi kekurangan energi dan protein kronis, mengatasi kekurangan zat besi dan asam folat, hingga mengatasi kekurangan iodium.Untuk tahap pertama, jangkauan pemberian intervensi gizi spesifik dengan sasaran 96 orang  di Kabupaten Jember, Jawa Timur dengan rincian 63 orang di Kecamatan Mayang dan 33 orang di Kecamatan Bangsal. TemanBaik, yuk dukung program intervensi gizi spesifik bagi anak dan ibu hamil untuk mencegah stunting di Indonesia yang digagas komunitas We Love Others! Caranya sebagai berikut:Klik “Donasi Sekarang”. Isi nominal donasiBoleh memilih donasi lewat mana saja, bisa dengan OVO, DANA, LinkAja, ShopeePay, GoPay, Sakuku, BRI E-Pay dan BCA Klik-Pay. Bisa juga lewat transfer antarbank (BRI, Mandiri, BCA, BNI).

Dana terkumpul

Rp. 2.531.016
10 hari lagi
Dari Rp. 20.000.000
Card image cap
Anak
Berawal dari Lebam-lebam, Keisha Berujung Didiagnosa Kanker Darah

“Tak pernah terbayangkan, luka dan lebam-lebam kebiruan yang tiba-tiba muncul di tubuh anakku ternyata tanda penyakit mematikan kanker darah! Hidupku seakan runtuh seketika…”“Dulu, maut telah merenggut istriku, aku tak sanggup kalau harus kehilangan anak semata wayangku juga, yang menjadi satu-satunya alasanku tetap hidup. Meski dengan segala keterbatasan, biarlah harta bahkan nyawaku sekalipun aku korbankan demi anakku bisa sembuh…” -Sopian, Orang tua Keisha-Meski tubuhnya dibalut baju pasien, anakku, Keisha Aurelia Syazani (14 thn),  tak pernah kehilangan senyumnya. Ia tetap ceria, seolah tak ada yang terjadi.  Padahal, di balik itu ia sedang melawan penyakit mematikan.Penyakit ini terlihat saat Ia 12 tahun, usia yang seharusnya dinikmati masa remaja bersama teman-temannya.  Namun, hari-harinya justru dipenuhi rasa mual, muntah, tubuh lemah, dan wajah pucat seperti orang yang kehilangan darah. Anakku langsung mendapatkan transfusi darah dan harus menjalani kemoterapi. Aku sering menangis diam-diam, melihatnya menahan sakit yang tak bisa kubayangkan. Tapi aku tahu, aku harus terlihat kuat demi menyemangatinya.Syukurlah, kondisinya perlahan membaik meski pengobatannya masih panjang. Untuk membiayai pengobatannya, aku telah menjual motor, handphone, bahkan TV. Ongkos perjalanan dari Serang ke Jakarta untuk membawanya berobat memakan biaya besar.Selain ongkos, aku juga harus menanggung obat yang tidak dicover BPJS dan kebutuhan lainnya jika Ia dirawat di rumah sakit. Sebagai buruh pabrik outsourcing, penghasilanku hanya cukup untuk kebutuhan sehari-hari. Terkadang aku juga berpuasa sampai berhari-hari demi berhemat untuk anakku rawat inap di rumah sakit. Kini, aku kembali terkendala biaya untuk pengobatannya. Aku sudah sering meminjam dana pada kerabat dekat, tapi tak mungkin terus menerus.#TemanBaik, tak ada donasi yang terlalu kecil jika dilakukan bersama-sama. Dengan Rp100.000 saja, kita bisa jadi alasan Keisha tetap punya harapan untuk sembuh. Yuk, klik Donasi Sekarang dan bersama kita wujudkan keajaiban bagi hidup  Keisha! 

Dana terkumpul

Rp. 3.112.000
10 hari lagi
Dari Rp. 20.000.000
Card image cap
Kesehatan
Pak Solichin Melawan Kanker Rahang Ganas

Solichin, seorang pria berusia 46 tahun, tengah berjuang melawan penyakit yang sangat berat. Beberapa bulan lalu, ia didiagnosis mengidap kanker ganas di bagian rahang atas. Semuanya bermula dari keluhan sakit gigi dan pipi yang membengkak yang tak kunjung sembuh. Tak disangka, hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa ada tumor ganas yang tumbuh di rahangnya.Solichin telah menjalani operasi pengangkatan tumor di RS Temanggung, Jawa Tengah, dan saat ini sedang menempuh proses kemoterapi. Ia dijadwalkan menjalani 8 kali kemoterapi, masing-masing dilakukan setiap 21 hari sekali, dan setiap sesi mengharuskannya opname selama satu minggu di rumah sakit. Setelah itu, ia masih harus menjalani radioterapi. Namun bila kedua metode ini tidak membuahkan hasil, dokter menyampaikan bahwa tulang rahang Solichin harus dipotong untuk mencegah penyebaran kanker.Kini, Solichin tidak lagi mampu bekerja. Sementara sang istri, hanya berjualan daster dari rumah. Penghasilan yang diperoleh jauh dari cukup untuk menutupi biaya pengobatan yang masih sangat panjang.Istrinya dengan penuh harap mengajukan permohonan bantuan kepada para #TemanBaik. Ia ingin melihat suaminya pulih dan kembali menjadi ayah yang sehat bagi anak-anak mereka. Setiap donasi yang diberikan akan digunakan untuk mendukung proses pengobatan Solichin hingga tuntas.

Dana terkumpul

Rp. 5.944.000
10 hari lagi
Dari Rp. 20.000.000
Card image cap
Anak
Perjuangan Bayi Tukang Parkir, Sejak Lahir Tak Pernah Keluar dari NICU

“Di saat bayi lain merasakan hangatnya pelukan ibu saat pertama kali lahir, tapi tidak untuk anakku. Ia justru harus berjuang sendiri di ruang NICU, bahkan Ia belum sempat merasakan pelukan kami, ayah dan ibunya. Tubuh kecilnya sudah dikelilingi alat medis untuk bertahan hidup.”Raysha Trisnawati Putri (1 bln) lahir secara prematur, sehingga kondisi organ-organ vitalnya belum terbentuk sempurna. Ia mengalami gangguan napas berat karena paru-parunya belum utuh, gula darahnya sempat anjlok, dan kadar bilirubin  darahnya melonjak tinggi. Mata orang tuanya selau sembab dan hatinya cemas, membayangkan Raysha menghabiskan hari-harinya dalam dinginnya ruang NICU. Jauh dari kehangatan keluarganya yang menanti dengan penuh harap sambil berdoa agar Raysha pulih.Nyaris satu bulan, tapi Raysha masih dirawat, Ia tidak bisa tanpa alat bantu napas. Setiap hari orang tuanya setiap hari bolak-balik dari rumah ke rumah sakit untuk membawa kebutuhan dan melihat kondisi Raysha.Di luar ruang perawatan, sang Ayah bekerja sebagai tukang parkir, memarkirkan kendaraan sambil memikirkan anaknya. Penghasilan yang tak menentu kini harus menutupi biaya obat yang semakin hari semakin membengkak.Namun, semakin hari biaya pengobatan Rahsya semakin besar. Ibunya membutuhkan biaya transportasi ke rumah sakit di Bandung setiap hari, obat yang tidak dicover BPJS, susu dan kebutuhan lainnya.Namun, di tengah keterbatasan itu, orang tuanya tetap berharap bisa sehat dan kembali ke pelukan keluarga di rumah.#TemanBaik, tak ada donasi yang terlalu kecil jika dilakukan bersama-sama. Dengan Rp100.000 saja, kita bisa jadi alasan Rahsya tetap punya harapan untuk sembuh. Yuk, klik Donasi Sekarang dan bersama kita wujudkan keajaiban bagi hidup Rahsya! 

Dana terkumpul

Rp. 14.397.003
6 hari lagi
Dari Rp. 20.000.000
Card image cap
Anak
Tukang Semprot Nyamuk Berjuang untuk Kesembuhan Anaknya yang Lumpuh Otak

Banyak keluarga yang tidak mendukung kami untuk kesembuhan Rayhan! Tapi Rayhan adalah anak kami yang memberi sejuta kebahagiaan meski dengan segala kekurangan penyakitnya. Rayhan tetap kami gendong untuk sosialisasi ke lingkungan, kami tidak membedakannya dan tidak malu dengan keadaan yang dialami Rayhan. -Wulandari, Orang tua Rayhan-Ayah dari Muhammad Rayhan Al Hafizh (2 thn) hanyalah seorang tukang semprot nyamuk yang berjuang untuk anaknya yang terbaring lemah. Kalau Ayahnya sakit, kami harus menghadapi kelaparan dan keputusasaan di rumah dengan anak yang sakit. Meski penghasilan ayahnya terbatas, tapi kami terus berjuang agar Rayhan bisa kontrol ke rumah sakit dan fisioterapi. Penyakit ini menyerang Rayhan pertama kali saat usianya 6 bulan, Rayhan harus dilarikan ke IGD akibat demam, muntah, hingga diare.Semalaman dirawat di rumah sakit, Rayhan kehilangan kesadaran sampai gagal napas. Bahkan selanjutnya, Ia mengalami koma!Takdir begitu kejam ketika dokter mendiagnosa Rayhan meningitis tuberkulosis, infeksi otak yang menyebabkan lumpuhnya ingatanku. Bagai disambar ombak, aku terdiam merasakan sesak pada perasaanku.Sambil menahan tangis, aku menyaksikan sendiri perubahan anakku. Ia lupa segalanya, tak bisa lagi tengkurap dan menegakkan kepalanya lagi. Bahkan untuk sekedar mengangkat kaki dan tangannya, Ia tidak bisa. Ia malah sering kejang parah karena epilepsi. Ujian anakku kian bertambah ketika dokter bilang Rayhan harus operasi buah zakar akibat mengalami kelainan. Hancurnya hatiku tak bisa dijelaskan lagi, tapi aku optimis mampu merawat Rayhan meski Ia tidak seutuhnya bisa seperti anak normal lainnya. Namun pengobatan Rayhan yang sangat panjang ini membutuhkan biaya yang terus-menerus harus dikeluarkan. Cincin nikah dan anting emas sudah dijual untuk tambahan berobat Rayhan selama ini karena penghasilan suami tak seberapa.Saat ini Rayhan sangat membutuhkan biaya untuk transportasi ke Rumah Sakit Harapan Kita Jakarta, alat fisioterapi agar anak kami bisa berlatih melenturkan otot di rumah, obat yang tidak dicover BPJS, susu, dan kebutuhan lainnya. Aku berharap kasih sayang yang tulus ini bisa memberi kekuatan bagi Rayhan. #TemanBaik, mari bantu Rayhan untuk melanjutkan pengobatan dengan cara klik Donasi Sekarang di bawah ini!

Dana terkumpul

Rp. 3.627.002
12 hari lagi
Dari Rp. 20.000.000
Card image cap
Anak
Alami Kanker Langka, Kondisi Mata Fahri yang Membengkak Perlahan Membaik

“Hatiku hancur saat dokter bilang tidak sanggup melakukan operasi pada anakku! Penyakitnya langka, sulit ditangani. Sementara pipi dan mata kanannya terus membengkak, hingga bola matanya nyaris keluar. Tapi aku tak menyerah untuk pengobatannya..”“Hingga akhirnya mukjizat itu nyata! Setelah kemoterapi, kondisi anakku perlahan membaik. Aku menangis haru, ternyata perjuangan dan doa di tengah keterbatasan ini tak sia-sia. Namun, pengobatannya belum usai, Ia masih terus berjuang melawan kanker hingga benar-benar sembuh.” -Taufik, Orang tua Fahri-Anakku, Ahmad Fahri (1 thn), didiagnosa Nut Carcinoma, yaitu kanker langka yang ganas dan cepat menyebar. Sejak lahir, wajah Fahri tampak berbeda, pipi kanannya membengkak. Siapa sangka, benjolan itu berasal dari massa di belakang matanya yang meluas ke area pipi.Di usianya baru 2 bulan, aku membawanya menempuh ribuan kilometer dari Kalimantan ke Jakarta demi mencari harapan sembuh. MRI, biopsi, pengambilan cairan otak, hingga kemoterapi, semua dilaluinya. Hatiku tersayat ketika matanya harus ditutupi perban, tapi hanya itu jalan menuju kesembuhannya. Aku rela meninggalkan pekerjaan sebagai petani demi mendampingi anakku berobat. Syukurlah, perlahan benjolan kanker di wajah mengecil drastis, bahkan tinggal 1 cm ! Meski  dikhawatirkan benjolannya masih aktif, tapi rasa bahagia membanjiri hatiku.Sekarang aku bisa menyaksikan sendiri anakku bisa ceria dan aktif bermain seperti anak-anak lainnya. Tapi perjuangan ini belum berakhir. Fahri masih harus menjalani radiasi agar kanker itu tak kembali mengganas. Dan aku kini tak punya pekerjaan, tabungan pun habis.Selama ini aku bertahan dengan meminjam sana-sini demi pengobatannya. Tapi aku tak bisa terus begini. Sementara anakku butuh biaya untuk transportasi ke rumah sakit, obat yang tidak dicover BPJS, dan kebutuhan selama pengobatan di Jakarta. #TemanBaik, tak ada donasi yang terlalu kecil jika dilakukan bersama-sama. Dengan Rp100.000 saja, kita bisa jadi alasan Fahri tetap punya harapan untuk sembuh. Yuk, klik Donasi Sekarang dan bersama kita wujudkan keajaiban bagi hidup Fahri! 

Dana terkumpul

Rp. 12.058.000
7 hari lagi
Dari Rp. 20.000.000
Card image cap
Anak
Kateterisasi Jantungnya Gagal, Kian Hari Berat Badan Aufa Semakin Menurun

“Baru saja anakku  menjalani tindakan kateterisasi jantung, namun harapan itu kembali pupus. Lagi-lagi kami harus menahan perih melihatnya menangis, merintih, menahan rasa tidak nyaman yang tak pernah berhenti.”“Ketakutan selalu membayangi, khawatir rengeknya sewaktu-waktu berubah menjadi sesak napas yang mengancam nyawanya. Di sela isaknya, sering kali ku bisikkan permintaan maaf karena tak tahu lagi bagaimana cara membawanya berobat dari Lampung ke Jakarta dengan kondisi dompet yang  nyaris tak bersisa.” -Dodi Setyo, Orang tua Aufa-Anak yang telah lama kunanti, Aufa Maharani (2 thn), sejak lahir sudah membuat hatiku diliputi cemas. Ia menangis terus-menerus tanpa sebab, wajahnya pucat, dan setiap menyusu sering tiba-tiba berhenti, seolah napasnya terhenti. Berat badannya tak bertambah, justru terus menurun. Saat dokter berkata, “Anak Ibu sakit jantung,” rasanya seperti disambar petir. Bagaimana jika sewaktu-waktu aku kehilangannya? Dokter saat itu memberikan obat dan vitamin daya tubuh untuk anakku, karena Ia mudah sakit. Kondisi tubuhnya begitu mungil dan sangat rapuh. Aku harus menjaganya agar tidak lelah, memastikan Ia minum susu tinggi kalori supaya berat badannya cukup untuk operasi. Namun, harga susu tersebut sangat mahal bagi aku yang bekerja sebagai buruh tani.Ntah apalagi harta yang harus dijual, karena semuanya sudah habis untuk pengobatan selama ini. Selain itu, anakku juga butuh biaya transportasi untuk kembali Jakarta, obat serta vitamin yang tidak dicover BPJS dan kebutuhan lainnya. #TemanBaik, tak ada donasi yang terlalu kecil jika dilakukan bersama-sama. Dengan Rp100.000 saja, kita bisa jadi alasan Aufa tetap punya harapan untuk sembuh. Yuk, klik Donasi Sekarang dan bersama kita wujudkan keajaiban bagi hidup Aufa! 

Dana terkumpul

Rp. 7.253.000
12 hari lagi
Dari Rp. 20.000.000
Card image cap
Kemanusiaan
Berbagi Beras Gratis untuk 50 Lansia di Daerah Pekanbaru

Adanya pembatasan import dan fenomena El Nino berkepanjangan, berdampak pada menurunnya produksi beras sejak Agustus 2023. Situasi ini menyulitkan lansia duafa, yang untuk makan sehari-hari saja mereka masih kesusahan. Hai TemanBaik,Beras yang menjadi makanan pokok kita, nyatanya nggak bisa didapatkan dengan mudah. Khususnya bagi TemanKita yang hidup dalam himpitan ekonomi. Siapakah yang paling terdampak dari kelangkaan dan kenaikan harga beras ini? Tentu mereka adalah lansia duafa yang hidup serba kekurangan, bahkan dalam kondisi normal untuk makan sekalipun sangat sulit.Mereka nggak pernah bingung dan bertanya “enaknya pesan makanan apa?”. Yang mereka pikirkan adalah “Besok ada beras atau tidak ya?” Kondisi ini tentu menyedihkan untuk kita yang masih bisa mendapatkan makanan dengan mudah. Maka dari itu, kami Berbagi Takkan Rugi sebagai komunitas ingin menunjukkan kepedulian kepada sesama terutama kepada orang-orang yang membutuhkan bantuan.Kali ini, kamu akan membagikan beras gratis untuk lansia duafa sebanyak kurang lebih 50 orang di daerah Pekanbaru. Gerakan kebaikan ini tentunya nggak bisa berjalan dengan baik tanpa adanya bantuan dan dukungan dari TemanBaik. Semakin banyak yang mendukung kegiatan ini, akan semakin banyak pula lansia duafa yang terbantu. Untuk TemanBaik yang mau membantu pengadaan beras dapat menyalurkannya dengan cara klik Donasi Sekarang ya! 

Dana terkumpul

Rp. 7.773.001
9 hari lagi
Dari Rp. 20.000.000
Card image cap
Usaha Bisnis
Dukung Barista Tunanetra Berdayakan Teman-Teman Difabel melalui Pelatihan Meracik Kopi!

"Buka Peluang, Bangun Masa Depan Perempuan Difabel Netra"Kami dari Kopi Netra menyelenggarakan training meracik kopi untuk perempuan tunanetra di kota Bandung, pada bulan Juli 2025!Tujuan Kami- Meningkatkan kapabilitas perempuan tunanetra dalam meracik kopi- Menciptakan peluang usaha bagi perempuan tunanetra- Meningkatkan taraf ekonomi perempuan tunanetra- Membuka kesempatan lain bagi perempuan tunanetra untuk berkaryaBagaimana Anda Bisa Membantu- Dukungan moril: Berbagi semangat dan motivasi kepada para perempuan tunanetra- Dukungan materiil: Berdonasi untuk membantu biaya training dan pengembangan usahaMari BergabungTurut serta dalam gerakan peningkatan kapabilitas perempuan tunanetra! Mari kita buka peluang dan bangun masa depan bersama-sama!Mari Dukung KamiCaranya klik Donasi Sekarang di bawah ini dan bagikan postingan ini kepada teman-teman Anda dan mari kita dukung perempuan tunanetra untuk mencapai impian mereka!

Dana terkumpul

Rp. 39.182.219
6 hari lagi
Dari Rp. 20.000.000
Lihat Semua
  Lihat Semua Campaign