Harapan saya hanya satu, melihat anak saya bisa mendapatkan perawatan yang Ia butuhkan untuk sembuh. Pernah saya pasrah tidak ada biaya, tapi bersamaan itu mukjizat datang, tiba-tiba pihak rumah sakit memberi pertolongan meski anak belum terdaftar BPJS. 

Syukurlah, anak saya masih bisa diselamatkan! 

Saya Jaja Bin Naim, seorang kuli bangunan yang tengah berjuang untuk kesembuhan anak saya, Kenzi Ar Shaka (4 bln). Ia mengalami kelainan jantung bawaan. Ia lahir tanpa menangis dan tak mau minum susu, pihak bidan bilang itu hal wajar dan anak saya sehat.

Tapi menginjak usia 2 minggu, Kenzi tiba-tiba sesak napas dan pucat sampai saya larikan ke rumah sakit dekat rumah saya di Bekasi. Dunia saya runtuh ketika dokter mengatakan bahwa Kenzi sempat henti napas beberapa menit hingga mulut dan lidahnya kebiruan. 

Beberapa kali Kenzi harus pindah rumah sakit, Ia tampak lemah dan hening dalam gendongan saya. Sempat saya mengira apakah saya akan kehilangannya? Namun tangis Kenzi yang pecah setelah ditangani dokter adalah keajaiban luar biasa. rasanya kaki saya lemas karena lega, akhirnya Kenzi bisa menangis lagi! Ia tertolong!

Meski kini kondisinya mulai membaik, tapi tumbuh kembangnya terhambat. Tubuh Kenzi sangat kecil dan rapuh, sampai dokter sudah menyarankan untuk ganti susu berkalori tinggi yang harganya sangat mahal bagi saya. 

Rasanya sangat bersalah tidak bisa berikan yang terbaik untuk anak, ‘Maaf ya Nak, Papa hanya bisa kasih susu yang mampu papa beli,’ itulah yang selalu terucap di hati saya. Belum lagi tabung oksigen yang harus siaga di rumah untuk membantunya bernapas jika sesak sewaktu-waktu. 

Kebutuhan untuk kesembuhan anak terasa berat bagi saya. Penghasilan saya tidak menentu, kadang juga tidak mendapat upah kalau tidak bekerja demi mengantar Kenzi ke rumah sakit. Itu pun mengantar Kenzi ke rumah sakit dan kebutuhan lainnya butuh biaya.

#TemanBaik, mari bantu Kenzi untuk melanjutkan pengobatan dengan cara klik Donasi Sekarang di bawah ini!