Benihbaik_2024-01-03_170427111765951d0db980d.jpeg

Kanker Pankreas mengancam Nyawanya, Ibu Hira:‘Ingin Sembuh Masih Ingin Berbuat Kebaikan’

Rp. 889.000 dari Rp. 35.000.000

Berakhir


Penggalang Dana

Dewanto Suhartono ceklis.svg

Identitas Terverifikasi

Penerima Donasi

anon
Dewanto Suhartono

Identitas Terverifikasi user

anon
Lokasi

Kota Tangerang

anon
Surat Rujukan

Tervalidasi oleh Tim BenihBaik.com user


anon
Surat Hasil Laboratorium

Tervalidasi oleh Tim BenihBaik.com user


anon
Surat Rincian Biaya Pengobatan

Tervalidasi oleh Tim BenihBaik.com user


Siapa sangka, istri saya, Hira Kusuma Setioso (58 tahun), sejak bulan Mei 2023 ini didiagnosa memiliki kanker kepala pankreas. Padahal, selama ini istri saya selalu menjalani pola hidup sehat dan tidak ada riwayat kanker dari keluarganya.” ungkap  Dewanto Suhartono (60 tahun).

Mulanya, pada Mei 2022 istri saya mengalami penyakit kuning yang diduga terkena sakit liver atau batu empedu. Setelah pemeriksaan lebih lanjut, diketahui ada sumbatan di saluran empedu karena massa kepala pankreas. Kondisinya memburuk, kadar bilirubin mencapai 30 hingga diputuskan untuk tindakan ERCP (pemasangan stent di saluran empedu).

Sejak itu, istri saya bolak-balik rumah sakit karena cholangitis akut (peradangan saluran empedu), dan pada Januari 2023 istri saya didiagnosa positif ada sel kanker stadium T2 N1 M0 atau kanker kepala pankreas stadium 2B dengan komplikasi cholangitis akut. 

Pengobatan dilakukan agar istri saya bertahan, diantaranya kemoterapi dengan regimen Gemcitabine dan Cisplatin selama 9 kali, tindakan pemasangan stent metal pada saluran empedu (ERCP) agar efek kemoterapi optimal, operasi Whipple (pengangkatan kanker kepala pankreas), hingga kemoterapi lanjutan dengan regimen FOLFOX sampai saat ini.

Saat ini kondisi istri saya relatif stabil, mampu melakukan aktivitas meski yang ringan-ringan saja. Paling hanya efek samping kemoterapi saja yang buat istri saya mengeluh, seperti mual, pusing, vertigo, anemia, kehilangan selera makan. Kalau kambuh sakitnya, istri saya bisa demam tinggi, muntah, sakit pada bagian perut dan punggung.

Istri saya harus menjalani pengobatan rutin, karena jika tidak, dokter mengatakan ia hanya bisa bertahan hidup 6 sampai 12 bulan saja. Meski terasa pahit, tapi istri saya ini keinginan untuk sembuhnya sangat besar dan disiplin ikut kemoterapi meski efek sampingnya membuatnya sengsara.

"Saya ingin sembuh Pi, jika sembuh akan berbuat kebaikan yang sama seperti orang-orang melakukan kepada mami.” begitu kata yang sering diucapkan istri saya.

Namun, saya sempat merasa depresi berat melihat kondisi istri saya ditambah saya terkendala biaya pengobatan. Apalagi, kemoterapi lanjutan dengan regimen FOLFOX tidak ditanggung oleh BPJS. Saya saat ini tidak bekerja dan hidup dari tabungan pensiun yang kini semakin menipis.

#TemanBaik, yuk bantu Ibu Hira untuk pengobatan kankernya dengan cara klik Donasi Sekarang di bawah ini!

Belum ada aktifitas terbaru penggalang dana

Disclaimer: Informasi dan opini yang tertulis di halaman ini Adalah milik Penggalang dana dan tidak mewakili BenihBaik

Bantu Campaign Lainnya