“Orang tua mana yang tidak merasa sedih melihat penderitaan anaknya, di usia kelahiran 5 hari sudah harus menjalani 2 kali operasi dan masih menunggu untuk operasi ke-3. Meski belum bisa bicara, tapi aku dapat merasakan perjuangan anakku untuk sembuh,” ungkap Usniyanti, orang tua Maulida.

Sehari setelah melahirkan, aku merasa ada hal yang aneh pada anakku Maulida Alfiani Rizkia (7 bln). Saat membersihkan BAB-nya, aku menyadari kotorannya tidak keluar dari anus, melainkan dekat lubang vagina. Saat dicek, ternyata bayiku tidak ada lubang anus.

Aku pun langsung membawa anakku ke IGD, tapi beberapa rumah sakit menolak untuk menangani anakku karena tanpa surat rujukan. Akhirnya aku membawa anakku pulang tanpa hasil dan baru keesokan harinya aku membuat surat rujukan untuk ke rumah sakit.

Setelah diperiksa di rumah sakit, Anakku didiagnosa atresia ani (kelainan yang menyebabkan anus tidak terbentuk sempurna). Anakku pun menjalani rawat inap hingga operasi pertama, yaitu pembuatan stoma (pembuatan lubang di perut untuk jalur BAB sementara).

Anakku juga sudah menjalani operasi kedua, yaitu pembuatan lubang anus. Setelah operasi anakku terlihat sehat, tampak aktif, dan tidak mengalami kendala apapun tiap beraktifitas. Hanya saja anakku sering menangis tiap kali BAB, karena mungkin harus keluar melalui perut. 

Rencananya anakku akan menjalani operasi lanjutan, tapi aku terkendala biaya untuk pengobatan lebih lanjut. Apalagi anakku tiap sebulan sekali harus kontrol ke rumah sakit dan terapi businasi (untuk membantu mengurangi penyempitan lubang anus).

Suamiku hanya buruh pabrik dengan penghasilan Rp700 ribu per minggu dan aku merupakan ibu rumah tangga. Aku sudah melakukan segalanya demi anakku, termasuk berhutang untuk kebutuhan kesehatannya selama ini.

#TemanBaik, mari kita bantu Maulida agar segera bisa sembuh dan bisa BAB normal dengan cara klik Donasi Sekarang di bawah ini!