“Anakku harus bergantung pada obat tiroid dan jantung seumur hidupnya! Sementara suamiku, yang setiap hari menyapu makam demi sesuap nasi, terus berjuang ditengah keterbatasan untuk memberi harapan sembuh bagi buah hati kami.-Dewi, Orang tua Alif-

‘Wajah anak Ibu terlihat seperti down syndrom,’ itulah kalimat pertama dokter ketika pertama kali melihat wajah anakku, Alif Bilal Syabani (11 bln). Hati Ibu mana yang tak remuk mendengarnya? Apalagi ternyata itu baru dari awal dari ujian panjangku dan anakku.

Setelah pemeriksaan lanjutan, anakku didiagnosa hipotiroid, jantung, gangguan pendengaran permanen pada telinga kanannya. Hidupku rasanya terpuruk, tapi pelukan dan doa keluarga perlahan menguatkanku, membantuku menerima kondisi ini dengan lebih ikhlas. 

Kondisi anakku saat ini mengalami keterlambatan tumbuh kembang dan sering kali sesak napas hingga harus diuap. Untuk makan dan minum pun, ia bergantung pada selang NGT yang masuk lewat hidung mungilnya.

Pendengarannya mengalami masalah. Anakku dianjurkan untuk menggunakan alat bantu dengar, namun kenyataan hidup lebih pahit.

Alat bantu dengar harganya sangat mahal, bahkan untuk bermimpi pun rasanya terlalu berat. Penghasilan suami dari tukang sapu makam jauh dari kata cukup.

Selain itu, ongkos untuk kontrol rutin dan tindakan echo jantung ke rumah sakit saja kami kesusahan. Belum lagi obat yang tidak dicover BPJS, selang NGT yang harus rutin diganti agar dia bisa makan dan minum, hingga kebutuhan lainnya, semuanya terasa sulit dilampaui. 

#TemanBaik, mari bantu Alif untuk melanjutkan pengobatan dengan cara klik Donasi Sekarang di bawah ini!