
Perutnya Membesar Akibat Sakit Empedu. Zaidan Butuh Operasi
Rp. 50.000 dari Rp. 89.082.521
92 hari lagi
Penggalang Dana

Muh Abi 
Identitas Terverifikasi
Penerima Donasi
Muhammad Zaidan Abdillah
Identitas Terverifikasi
Lokasi
Wil. Kota Jakarta Pusat
Surat Rujukan
Tervalidasi oleh Tim BenihBaik.com
Surat Hasil Laboratorium
Tervalidasi oleh Tim BenihBaik.com
Surat Rincian Biaya Pengobatan
Tervalidasi oleh Tim BenihBaik.com
“Bersamaan anakku didiagnosa penyakit langka, istriku juga dicurigai menderita tumor payudara! Duniaku rasanya runtuh seketika. Apalagi aku juga kehilangan pekerjaanku demi mendampingi anakku berobat di Jakarta.”
“Anakku harus melakukan cangkok hati, Ibunya sudah siap untuk menjadi pendonor. Namun aku terkendala biaya karena tidak ada pemasukan. Tabungan dan aset juga sudah terjual untuk pengobatan anak selama ini.” -Muh.Abi, Orang tua Zaidan-
Muhammad Zaidan Abdillah (19 bln), putra kecilku ini memang sudah tampak berbeda sejak lahir, bola mata dan tubuhnya terlihat kuning. Dokter mendiagnosa Ia Atresia Bilier (penyumbatan empedu), penyakit yang terjadi pada 1 dari 15 ribu bayi.
Aku membawa Zaidan operasi dari Kalimantan ke Jakarta demi peluang hidupnya. Tapi harapanku hancur seketika karena operasinya gagal. Aku menyaksikan sendiri anakku terbaring kritis, napasnya seakan-akan terhenti. Tuhan, aku belum ikhlas kehilangannya!
Bagai mukjizat, anakku bisa bertahan. Namun, setelah operasi, kondisinya semakin lemah, perutnya semakin membesar, berat badannya menurun dan sering menangis. Saat ini masih rawat jalan untuk perbaikan gizi dan persiapan transplantasi hati.
Setiap kali kambuh, tubuh kecil Zaidan akan gelisah. Badannya akan demam tinggi, Ia lebih rewel karena rasa gatal yang menjalar di seluruh tubuhnya. Ia tak akan bisa tidur nyenyak. Jika tak segera ditangani, anakku akan mengalami muntah darah.
Namun, meski Ia belum bisa berbicara, tapi dari sorot matanya yang berkaca-kaca, aku tahu Ia seakan sedang berkata ‘Ayah, Ibu, tolong Zaidan pengen sehat.’ Namun, perjuangan kami sebagai orang tua tidak serta merta mulus, penuh luka dan keterbatasan biaya.
Aku sudah menjual aset tanah hingga kendaraan demi membawa anakku berobat. Aku tinggalkan pekerjaanku di tambang dan kini mencari nafkah sebagai ojek online di Jakarta dengan penghasilan Rp65 ribu sehari.
Istriku, yang juga sedang sakit terpaksa bertahan hidup dengan mie instan dua kali sehari demi berhemat. Anakku masih butuh biaya untuk obat yang tidak dicover BPJS, sewa rumah selama di Jakarta, dan kebutuhan lainnya.
#TemanBaik, mari bantu Zaidan untuk melakukan cangkok hati dengan cara klik Donasi Sekarang di bawah ini!


Belum ada aktifitas terbaru penggalang dana
Bantu Campaign Lainnya