Benihbaik x MNC

Salurkan donasi anda ke campaign-campaign di bawah ini

Campaign Pilihan Hari Ini

Pilihan Benihbaik

Panggilan Mendesak

Waktu mereka tidak banyak, mereka sangat membutuhkan bantuan kalian

Card image cap
Hewan
Satu Langkah untuk Kelestarian Badak Jawa, Bantu Tersedianya Pakan untuk Mereka!

Badak Jawa merupakan satwa endemik Pulau Jawa yang dilindungi dalam Red List Data Book IUCN tahun 2008 dengan kategori critically endangered atau satwa yang terancam punah. Badak Jawa juga terdaftar dalam Appendix I CITES sebagai satwa yang tidak boleh diperdagangkan. Badak jawa saat ini terkonsentrasi di wilayah Semenanjung Ujung Kulon.Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK) yang merupakan salah satu kawasan konservasi yang ada di Indonesia tidak luput dari terjadinya kerusakan kawasan. Kerusakan kawasan TNUK terjadi karena adanya perambahan yang dilakukan oleh masyarakat, penebangan  liar, dan kebakaran hutan. Untuk mengantisipasi akibat dari kerusakan tersebut, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mempunyai program yaitu pemulihan ekosistem. Pemulihan ekosistem ini merupakan kegiatan yang menjadi prioritas dari pemerintahan saat ini dengan harapan bahwa lahan-lahan dan area yang telah terjadi kerusakan dapat terpulihkan menjadi ekosistem semula sehingga keanekaragaman hayati dapat terjaga.Sesuai dengan Rencana Kegiatan Tahunan (RKT) Yayasan Badak Indonesia (YABI) Tahun 2024 yang telah disepakati bersama Balai Taman Nasional Ujung Kulon, Program Pemulihan Ekosistem Melalui Pembinaan Habitat dan Perluasan Javan Rhino Study and Conservation Area (JRSCA) untuk Meningkatkan Populasi Badak Jawa (Rhinoceros sondaicus), melalui Sub-Program Pembinaan Habitat Badak melalui kegiatan Penanaman Pakan Badak Jawa, maka YABI menyusun kegiatan berupa Pengkayaan Tumbuhan Pakan Badak Jawa dan Pemulihan Ekosistem di Area JRSCA TNUK. Kegiatan pengkayaan tumbuhan pakan Badak Jawa dalam rangka pemulihan ekosistem di Areal JRSCA seluas 6,18 ha diprioritaskan terhadap areal yang telah terjadi kerusakan ekosistem seperti areal bekas perambahan berupa sawah dan kebun.Mengapa Pakan Badak menjadi penting :Pemakan Tumbuhan: Badak adalah hewan herbivora, yang berarti mereka memakan tumbuhan sebagai sumber utama makanan mereka. Konsumsi Harian: Rata-rata seekor badak dewasa dapat mengonsumsi antara 40 hingga 60 kilogram makanan setiap hari, tergantung pada jenis badak dan kondisi .lingkungan.Pilihan Makanan: Badak cenderung memilih tumbuhan dengan kandungan nutrisi tinggi, seperti pucuk daun dan tanaman berkayu muda. Mereka juga dapat mencari makanan tambahan seperti buah-buahan.Kebutuhan Air: Meskipun badak mendapatkan sebagian besar cairan dari tumbuhan yang mereka konsumsi, mereka juga membutuhkan akses ke air segar untuk minum, terutama pada musim kemarau.Pencarian Makanan: Badak Jawa, salah satu spesies yang paling terancam punah, biasanya mencari makanan di hutan hujan dataran rendah dan sabana.Pakan Sebagai Faktor Kesehatan: Ketersediaan pakan yang cukup dan berkualitas sangat penting untuk menjaga kesehatan badak. Badak jawa juga membutuhkan garam mineral khususnya sodium untuk Kesehatan dan kekebalan tubuhnya. Dukungan Anda untuk Pakan Badak akan sangat berarti :Kesehatan Badak: Mereka memerlukan nutrisi yang tepat untuk menjaga kesehatan dan daya tahan tubuh.Reproduksi: Ketersediaan pakan yang mencukupi mendukung tingkat reproduksi yang sehat, vital untuk kelangsungan hidup spesies.Perilaku Alami: Ketersediaan pakan memungkinkan badak mengekspresikan perilaku alami mereka, mendukung kesejahteraan psikis dan fisik.Mengurangi Konflik: Dengan pakan yang cukup di habitat alami, kita dapat menghindari konflik antara manusia dan badak yang mencari makan dekat permukiman.Keseimbangan Ekosistem: Badak Jawa berperan penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem TNUK. Badak termasuk kedalam spesies payung (umbrella species) yang memiliki daya jelajah yang luas. Kegiatan konservatif pada spesies ini memberikan pengaruh pada spesies lainnya yang juga tinggal di dalam ekosistem yang sama. Badak Jawa mengkonsumsi sekitar 253 jenis, dan 73 famili dari 453 jenis dan 92 famili tumbuhan yang ada di TNUK (Rahmat, 2007). Jenis tumbuhan tersebut diantaranya cente (Lantana camara), sulangkar (Leea sambucina), lampeni (Ardisia humilis), areuy leuksa (P. suaveolens), dahu (Dracontomelon puellarum), ki tanah (Zanthoxylum rhetsa), dan kedondong (Spondias pinnata) (Vahlevi, 2020).Nantinya pengadaannya untuk penanaman dengan cara memberdayakan masyarakat dalam membuat dan mengelola persemaian. Benih/bibit yang ditanam oleh masyarakat dengan usia bibit yang ditanam pada lahan tanam berusia sekitar 7 minggu dan/atau setinggi 50-100 cm. Rencana jenis bibit yang akan ditanam pada persemaian berjumlah 35 jenis.Kami membutuhkan dukungan Anda! Mari bersama-sama menanam pakan Badak Jawa di TNUK. Setiap tindakan Anda akan membawa harapan bagi masa depan Badak JawaInformasi lebih lanjut mengenai program ini dapat mengakses:Yayasan Badak Indonesia (YABI)Alamat: Jl. Bima IV No. 10 Bumi Indraprasta I, Kelurahan Bantarjati Kecamatan Bogor Utara Kota Bogor, 16153Telepon: +62 251 - 8380832Email: info@badak.or.id

Dana terkumpul

Rp. 32.825.034
7 hari lagi
Dari Rp. 20.000.000
Card image cap
Anak
Selamat dari Operasi, Tapi Perjuangan Arrasya Belum Usai

Ketika pertama kali melahirkan, saya begitu bahagia menyambut buah hati saya ke dunia. Namun, kebahagiaan itu perlahan berubah menjadi kecemasan ketika tali pusarnya mengeluarkan nanah berwarna hijau.Saya segera membawanya kembali ke rumah sakit tempat ia dilahirkan untuk memastikan kondisinya baik-baik saja. Dokter meyakinkan saya bahwa semuanya normal, tetapi beberapa hari kemudian, anak saya, Muhammad Arrasya Nadhirizky (2 bulan), mulai menunjukkan tanda-tanda yang mengkhawatirkan.Ia tidak bisa buang air besar, perutnya membesar, dan urat-urat hijau mulai terlihat jelas di tubuhnya. Kami sekeluarga panik dan membawanya ke rumah sakit, tetapi fasilitas yang terbatas membuatnya harus dirujuk ke RSCM Jakarta pada tengah malam.Setibanya di RSCM, anak saya langsung dimasukkan ke ruang PICU untuk perawatan intensif. Hari-hari penuh ketegangan dimulai, dengan serangkaian pemeriksaan darah, pengambilan sampel feses, dan transfusi darah karena tubuhnya semakin pucat akibat kekurangan sel darah merah.Setelah pemeriksaan CT-scan, dokter mendiagnosisnya dengan penyakit Hirschsprung, sebuah kelainan yang membuat ususnya tidak bisa berfungsi dengan normal. Saya harus mengambil keputusan besar saat dokter menyarankan operasi sebagai satu-satunya harapan untuk kesembuhannya.Meski, operasinya berjalan lancar, tetapi perjuangan belum selesai. Setelah beberapa hari di ruang pemulihan, ia mengalami kejang dan harus menjalani pemeriksaan tambahan, termasuk pengambilan cairan dari punggung untuk diuji di laboratorium.Setelah lebih dari 30 hari di RSCM, anak saya akhirnya diperbolehkan pulang, tetapi ia masih harus menjalani kontrol rutin setiap tiga minggu sekali. Perjuangan ini masih panjang, dan saya membutuhkan bantuan untuk biaya pengobatan serta perawatan ke depannya. Mohon doa dan dukungan dari #TemanBaik agar anak saya, Arrasya, bisa tumbuh sehat seperti anak-anak lainnya.

Dana terkumpul

Rp. 3.097.000
3 hari lagi
Dari Rp. 20.000.000
Card image cap
Anak
Iriana Berjuang Sembuh dari Epilepsi

"Anakku sudah berusia enam tahun, tapi hingga kini ia belum bisa bicara karena sakit yang dideritanya. Setiap melihat anak-anak seusianya mulai bersekolah dan bermain ceria, hatiku terasa pilu, karena anakku hanya bisa memandang dari kejauhan.“Aku bekerja sebagai buruh benang, mengerjakan pesanan dari rumah sambil merawat anakku karena aku merupakan ibu tunggal. Penghasilanku yang tak seberapa membuatku sulit membiayai pengobatannya. Tapi aku tak akan menyerah demi senyum anakku.” -Ella, Orang tua Iriana-Saat pertama kali anakku, Iriana (6 thn), mengalami kejang di usia 18 bulan, aku hanya bisa menangis karena tak ada biaya untuk membawanya ke rumah sakit. Bertahun-tahun berlalu, kejang itu datang lagi, lebih hebat dan tanpa henti, hingga akhirnya kami terpaksa dilarikan ke rumah sakit.Anakku didiagnosa epilepsi dan step dengan suhu normal. Penyakit ini  menghambat tumbuh kembangnya. Ia mengalami kurang gizi, dan hingga kini Iriana belum bisa berjalan. Kaki kecilnya belum kuat melangkah, dan ke mana-mana ia harus kugendong.Kejang itu seolah seperti bayangan, masih terus terjadi. Hati ini hancur tiap kali melihatnya lemas setelah kejang, menolak makan, bahkan menolak menyusu. Kadang Ia hanya diam, seperti terperangkap dalam tubuhnya sendiri.Namun, aku percaya bahwa suatu hari nanti Iriana akan bisa tersenyum, berlari, dan bermain seperti anak-anak lain. Aku terus berjuang agar dia bisa menjalani kontrol rutin dan terapi, agar Ia tak semakin tertinggal.Sayangnya, harapanku masih jauh dari kenyataan. Penghasilanku sangat terbatas, untuk makan sehari-hari saja kami sering kesulitan. Anakku membutuhkan ongkos bolak-balik ke rumah sakit, vitamin untuk memperlancar tumbuh kembangnya, susu untuk memenuhi gizinya dan lainnya. #TemanBaik, mari bantu Iriana untuk melanjutkan pengobatan dengan cara klik Donasi Sekarang di bawah ini!

Dana terkumpul

Rp. 450.000
5 hari lagi
Dari Rp. 20.000.000
Card image cap
Kemanusiaan
Anak Kembar Umur 10 Tahun, Harus Melanjutkan Hidup Tanpa Orang Tua

Semenjak ditinggal kedua orang tuanya, Ika dan Ila harus menyiapkan semuanya berdua. Sementara kebutuhan makan, mereka selalu mengharapkan belas kasih tetangga.Halo, TemanBaik!Perkenalkan si kembar, Ika dan Ila (10th). Mereka berasal dari Dusun Opelan, Desa Bilaporatimur, Ganding Sumenep, Kota Sumenep - Jawa Timur. Mereka telah kehilangan kedua orang tuanya. Ditinggal bapaknya 9 tahun lalu, sementara ibunya baru meninggal bulan kemarin.Naas, mereka harus tinggal berdua di rumah kecil yang sangat sederhana. Rumah, yang hanya beralaskan semen dan semua serba terbatas.Semenjak tidak ada ibunya, mereka harus menyiapkan semuanya berdua. Termasuk, saat sebelum sekolah. Pagi-pagi, harus mengurus rumah dulu sebelum berangkat. Untung, tetangga-tetangga di sebelah cukup perhatian dengan nasib si kembar, yang terkadang memberikan makanan untuk mereka.Sementara kebutuhan sehari-hari lainnya bagaimana? Ya, mereka tidak punya penghasilan sama sekali. Sejauh ini, mereka kerap “dibekali” oleh para tetangga. Seperti, uang jajan dan baju seragam untuk sekolah.Walaupun begitu, si kembar masih terus semangat untuk tetap hidup dan meneruskan sekolahnya. Semata-mata, karena mereka ingin sekali kelak menjadi guru. Terus bersekolah, adalah jalan untuk mempertemukan dengan impiannya.Yuk, TemanBaik! Lanjutkan perjuangan Ika dan Ila dalam meneruskan hidupnya yang ditinggal kedua orang tua, serta memperjuangkan cita-citanya menjadi guru. Klik tombol Donasi Sekarang di bawah ini ya!

Dana terkumpul

Rp. 24.382.716
6 hari lagi
Dari Rp. 20.000.000
Card image cap
Anak
Anak 4 Tahun sudah Derita Gagal Ginjal dan Infeksi Saluran Cerna

Sejak bayi, anakku tidak bisa minum ASI karena peradangan di ususnya. Selain itu, ada penyempitan saluran cerna, hingga fungsi ginjalnya menurun.Namanya Nabila Nur Aini, anakku yang berumur 4 tahun. Sejak bayi sudah mengalami beberapa gejala, sebelum divonis gagal ginjal dan infeksi saluran cerna. Aku tidak bisa memberikan ASI ketika anakku masih bayi, karena ia selalu memuntahkannya lagi. Akhirnya, aku memutuskan untuk membawanya ke RS Prikasih. Anakku kemudian dinyatakan positif flek TB.  Aku mendapatkan jawaban lagi setelah dirujuk ke RSCM, dengan hasil tindakan endoskopi. Ternyata anakku muntah-muntah itu karena lambungnya luka parah, terjadi peradangan di ususnya, penyempitan saluran cerna sampai fungsi ginjalnya menurun. Harus kuterima dengan berat hati, kalau anakku divonis gagal ginjal stadium 5. Aku benar-benar tidak tega melihat kondisinya yang harus  menerima banyak tindakan medis, seperti operasi pelebaran saluran cerna 2 kali dan endoskopi 6 kali. Pasti sakit sekali.Kesembuhan anakku adalah kebahagiaan sekeluarga. Demi anakku, kami sekeluarga rela berhemat supaya kebutuhan dan biaya pengobatannya bisa terpenuhi. Karena kalau anakku sampai tidak berobat, kondisinya akan semakin parah. Tapi, berhemat saja juga belum cukup untuk memenuhi kebutuhannya. Kami masih terus mencari alternatif lain, agar bisa membayar ongkos bolak balik rumah sakit dan susu khususnya. Aku tidak bisa kalau cuma mengandalkan dari penghasilan ayahnya sebagai kuli bangunan. TemanBaik, barang berharga di rumah kami sudah habis dijual demi anakku. Masih banyak kebutuhannya yang harus dipenuhi selama masih dalam masa pengobatan, apalagi sekarang kami harus tinggal sementara di Tangerang. Anakku butuh dukungan dari TemanBaik. Maukah membantunya? Sedikit bantuanmu bisa menyembuhkannya lebih cepatKalau TemanBaik mau membantu anakku, bisa langsung menyalurkannya dengan cara klik Donasi Sekarang di bawah ini ya!

Dana terkumpul

Rp. 5.210.043
1 hari lagi
Dari Rp. 20.000.000
Card image cap
Anak
Terbaring Lemah Tak Berdaya, 7 Penyakit Mengintai Nyawa Anak Buruh Tani

Ada 7 penyakit serius yang mengintai nyawa anakku! Ia menderita jantung bocor, pneumonia, down syndrom, gerd, mikrosefali, bronkiolitis, dan laringomalasia.Biaya pengobatannya sangat besar bagiku yang bekerja hanya sebagai buruh tani yang harus menghidupi istri dan 4 anakku yang lain.Aku lebih banyak melihat Aimanzha Barrackzaugi (7 bln) menangis dan terbaring lemas sepanjang hidupnya. Tubuhnya sangat kurus, kesulitan bernapas akibat sakit paru-paru. Selang medis menempel di hidungnya demi membantunya bertahan hidup.Sejak lahir, masalah kesehatannya tak pernah berhenti. Ia tiba-tiba mengalami dehidrasi bahkan mimisan, tubuhnya juga berwarna kuning dan beberapa bagian tubuhnya berwarna biru.Namun, aku terkejut saat rumah sakit dekat rumahku di Lampung Selatan tidak bisa menangani anakku. Kemudian, anakku dirujuk ke rumah sakit di Bandar Lampung, dan hasil pemeriksaannya mengungkapkan kenyataan yang jauh lebih buruk dari yang kubayangkan. Ketika dokter memberitahuku bahwa anakku harus menjalani pengobatan ke Jakarta, duniaku seolah runtuh. Semua yang kumiliki, harta yang bekerja keras kudapatkan, aku jual demi mengantarkan anakku untuk mendapatkan pengobatan yang lebih baik.Akhirnya anakku sudah bisa menjalani kontrol rutin di Jakarta dan menunggu tindakan dari dokter. Biaya yang ditanggung sangat besar, seperti transportasi ke rumah sakit, obat yang tidak dicover BPJS, sewa tempat tinggal dan kebutuhan lainnya.#TemanBaik, mari bantu Aimanzha untuk melanjutkan pengobatan dengan cara klik Donasi Sekarang di bawah ini!

Dana terkumpul

Rp. 23.004.503
7 hari lagi
Dari Rp. 20.000.000
Card image cap
Anak
Akibat Kelumpuhan Otak, Ufaira Butuh Terapi Sepanjang Hidupnya

“Sakit cerebral palsy buat badan anakku kaku, pinggul sebelah kirinya juga jadi bergeser. Saya sampai membawanya pengobatan medis dan non medis, syukurlah Ia membaik. Saat ini sudah bisa merangkak dan memanggil mama. Ia juga masuk sekolah SLB, meski belum bisa berjalan dan lancar bicara.” -Irna Samsmit, Ibunda Ufaira-Ufaira Nur Afifa (8 thn) lahir secara prematur dengan berat badan 1 Kg 9 Ons. Suara tangisnya saat itu sangat kecil, ia juga harus masuk inkubator dan diinfus karena tidak mau minum susu. Tapi syukurlah kondisinya kian membaik meski dokter mewajibkan kontrol rutin.Hingga usianya 4 bulan, tiba-tiba Ufaira sering menangis tiap malam dan tidak bisa tidur. Kemudian saat usianya 8 bulan, orang tuanya mulai curiga karena Ufaira tidak bisa telungkup dan mengangkat kepala seperti anak seusianya.Orang tuanya pun membawanya periksa, tapi dokter mengatakan kondisinya baik-baik saja dan hanya terlambat perkembangannya. Namun Orang tuanya tetap  tidak menyerah dan membawa Ufaira untuk rutin terapi. Sayangnya terapi itu hanya berjalan 4 bulan karena orang tuanya tersandung biaya.Kemudian orang tuanya lagi-lagi berupaya dengan meminta surat rujukan agar Ufaira bisa diperiksa di rumah sakit. Setelah pemeriksaan lanjutan, ternyata dokter mendiagnosa Ufaira gangguan otak (cerebral palsy), saraf motoriknya terganggu hingga harus diterapi.Kondisi Ufaira saat ini tidak bisa melakukan aktivitas apapun, seperti jalan, makan, maupun bicara. Jika kambuh Ia biasanya akan menangis dan ibunya akan siaga memeluk dan bercerita untuk mengalihkan perhatiannya.Ufaira masih harus rutin kontrol 2 kali seminggu ke rumah sakit dan mengikuti terapi. Ibunya terkendala biaya untuk pengobatan sang anak, kebutuhan nutrisi, hingga membeli keperluan alat terapi di rumah.#TemanBaik, mari kita bantu Ufaira agar bisa melanjutkan pengobatannya dengan cara klik Donasi Sekarang di bawah ini!

Dana terkumpul

Rp. 5.258.004
1 hari lagi
Dari Rp. 20.000.000
Card image cap
Anak
Bantu Pengobatan Haikal Sembuh dari Kanker Darah

“Badan anak saya memar-memar, pucat, lemas, kadang sesak nafas karena pengobatannya terhenti karena saya kekurangan biaya. Saya sangat takut sekali karena sebelumnya saya pernah kehilangan anak saya juga akibat sakit,” ungkap Frizka, Ayah Haikal.Awalnya Haikal Ibrahim Saputra (6 thn) mengalami demam tinggi dan dirawat selama 3 hari di puskesmas dengan diagnosa gejala DBD. Kemudian Ia dirujuk ke rumah sakit hingga dirawat 10 hari dengan gejala autoimun dan harus melanjutkan pengobatan di Jakarta.Orang tuanya pun membawa Haikal ke Jakarta dan Ia kembali menjalani pemeriksaan berupa pengambilan sampel darah sumsum tulang belakang. Ternyata hasilnya Haikal didiagnosa leukimia atau kanker darah.Kondisi Haikal saat ini badannya sering memar, pucat, demam tinggi, nafsu makannya kurang. Ia seharusnya melakukan kontrol rutin tiap seminggu sekali dan harus melakukan pengambilan darah lagi dari sumsum tulang belakangnya.Sayangnya orang tua Haikal terkendala biaya hingga pengobatannya pun berhenti dan memperparah kondisinya. Biaya transportasi dari Banten menuju Jakarta cukup berat, ditambah lagi biaya tes laboratorium yang mencapai jutaan rupiah.Ayahnya bekerja sebagai penjual es kelapa muda dan melakukan pekerjaan tambahan lainnya untuk biaya kesembuhan sang anak. Sedangkan ibunya merupakan ibu rumah tangga.#TemanBaik, mari kita bantu Haikal untuk melanjutkan pengobatannya dengan cara klik Donasi Sekarang di bawah ini!

Dana terkumpul

Rp. 7.448.006
1 hari lagi
Dari Rp. 20.000.000
Card image cap
Anak
Kondisinya Bisa Drop Kapan Saja, Khayra Harus Operasi di Jakarta

“Setiap pukul 4 subuh, ketika langit masih gelap, aku sudah berdiri di depan mesin tua, menggiling tumpukan daging menjadi bakso. “Namun, upah kerja kerasku tak seberapa untuk biaya pengobatan anakku yang sakit jantung. Pernah Ia masuk IGD, andai saat itu tidak ada orang baik yang menolong untuk membiayai, mungkin anakku akan akan menderita karena napasnya yang sesak.” -Riski, Orang tua Khayra-Meski tubuh kecilnya terbaring lemah dengan selang oksigen melingkari wajah mungilnya, anakku, Khayra Sadhia Azmi (3 thn), masih bisa terus tersenyum. Tatapan matanya seperti tak ada beban, padahal kenyataan jauh lebih berat dari yang tampak. Jantungnya tidak mampu memompa darah dengan sempurna hingga ke otaknya, sehingga otak kirinya mengecil. Ia sudah menjalani serangkaian pemeriksaan, yaitu echo dan kateterisasi jantung.Ia masih harus menghadapi beberapa tahap operasi besar yang tak bisa ditunda. Sementara itu, aku sangat khawatir dengan kondisi keuangan. Demi membawa anakku berobat dari Solo ke Jakarta, aku harus meninggalkan pekerjaan. Sementara itu, kondisi anakku bisa sewaktu-waktu drop. Keuanganku yang terbatas membuat pikiranku kacau dan pasrah, kadang aku membawanya ke rumah sakit dengan modal Rp20 ribu saja. Khayra masih membutuhkan biaya untuk transportasi ke rumah sakit, obat-obatan yang tidak ditanggung BPJS, sewa tempat tinggal sementara di Jakarta, dan kebutuhan hidup harian. #TemanBaik, mari bantu Khayra untuk melanjutkan pengobatan dengan cara klik Donasi Sekarang di bawah ini!

Dana terkumpul

Rp. 5.655.011
5 hari lagi
Dari Rp. 20.000.000
Card image cap
Anak
Alami Pembengkakan Otak, Erza Harus Pengobatan Rutin!

“Dulu anak saya begitu ceria dan bisa beraktivitas normal seperti anak lainnya. Hingga suatu hari Ia tiba-tiba hilang kesadaran dan mengalami koma. Saat sadar, Ia tidak lagi bisa berjalan maupun bicara. Hal yang semakin membuat saya lebih terpukul adalah anak saya tak lagi mengenali saya orang tuanya,” -Khadziquddin, Ayah Erza-Saat usianya 3 tahun, anak saya, Muhammad Erza Kevin Albiansyah (4 thn), tiba-tiba tak kunjung bangun dari tidurnya bahkan hingga sore hari, bahkan Erza mengalami kejang dan tak sadarkan diri.Setelah diperiksa, ternyata anak saya didiagnosa pembengkakan otak. Anak saya pun menjalani MRI hingga suntik tulang belakang, tapi belum dioperasi karena kejangnya berkurang dan bisa ditangani dengan obat.Saat ini kondisi anak saya tidak bisa merespon, tidak bisa bicara, tidak bisa jalan, tumbuh kembangnya terhambat, dan masih mengalami kejang. Bahkan untuk makan saja, anak saya harus dibantu selang yang dimasukkan ke hidungnya sebagai jalur makannya.Rasanya hancur dan sedih sekali, bahkan rasanya saya tidak memiliki perasaan senang lagi melihat kondisi anak saya. Tapi saya tidak putus asa untuk kesembuhan anak saya, setiap hari saya lebih giat bekerja. Saya juga rela cari pinjaman demi bawa anak saya berobat.Anak saya masih harus rutin kontrol tiap minggu ke rumah sakit. Tapi saya terkendala biaya karena pengobatan anak saya cukup panjang. Pekerjaan saya sebagai buruh pembuat kue basah dan istri sebagai guru honorer tidak cukup untuk pengobatan anak kami.Saya sangat berharap Erza segera sehat, bisa berjalan, dan bisa bicara lagi seperti sebelum dia sakit. Saya juga berharap kelak melihatnya tumbuh besar dan menggapai cita-citanya sebagai polisi.#TemanBaik, mari bantu Erza berjuang agar bisa mendapatkan kesehatannya kembali dengan cara klik Donasi Sekarang di bawah ini!

Dana terkumpul

Rp. 19.088.008
12 hari lagi
Dari Rp. 20.000.000
Card image cap
Anak
Anak Pemulung Operasi Berkali-kali Akibat Hidrosefalus dan Skoliosis

“Anak saya kejang dan harus dilarikan ke rumah sakit, tapi saya tak punya pilihan selain terus memulung di tengah kecemasan yang menghimpit. Suami saya sudah tiada, dan hanya saya satu-satunya harapan bagi anak-anak saya.“Dalam lelah dan kebingungan, saya duduk beristirahat di gereja. Tanpa saya sangka, mukjizat datang. Seorang biarawati menghampiri, mendengarkan kisah saya dengan penuh belas kasih. Ia menawarkan bantuan, bahkan memastikan anak saya dirawat sampai pulang.” -Nurjanah, Ibunda Indah-Anakku, Indah Nila Muna (13 thn), sudah melewati begitu banyak penderitaan. Sejak usia 5 bulan, Ia didiagnosa hidrosefalus, yaitu penumpukan cairan di otak. Kepalanya membesar dan harus menjalani beberapa kali operasi untuk mengurangi cairan di kepalanya.Ia tak bisa melakukan aktivitas apapun. Namun, kegiatannya yang hanya berbaring saja itu ternyata menimbulkan luka baru, tulang pinggulnya jadi menonjol akibat skoliosis. Ia akhirnya kembali menjalani operasi pemasangan pen pada usia 10 tahun.Rasa sakit terus menghantuinya, hampir setiap hari Ia menangis karena nyeri di paha kirinya dan dipasangi gips. Ia juga mengalami keterlambatan berpikir dan keterlambatan tumbuh kembang. Di tengah penderitaannya, yang keluar dari mulut kecilnya bukan keluhan, tapi harapan, ‘aku pengen sekolah kayak kakak sama abang, biar bisa bantu mama.’ Kata-kata itu menembus hatiku, masa kecilnya direnggut, tapi Ia masih berpikir untuk menolong ibunya.Semetara impianku sederhana saja, melihat anakku sembuh dan bisa memberikan hidup yang layak pada anakku yang lain. Mulai jam 3 pagi, aku memulai perjuangan memulung botol bekas hingga siang, lalu mencuci baju di rumah orang sampai malam.Namun, uang yang saya hasilkan masih jauh dari kata cukup.  Untuk makan pun, saya pernah harus berhutang sebungkus nasi dan telur demi anak-anak bisa mengisi perut. Di sisi lain, anak saya masih butuh biaya bolak-balik ke rumah sakit, obat yang tidak dicover BPJS, dan kebutuhan lainnya. #TemanBaik, mari bantu Indah untuk melanjutkan pengobatan dengan cara klik Donasi Sekarang di bawah ini!

Dana terkumpul

Rp. 22.037.008
5 hari lagi
Dari Rp. 20.000.000
Card image cap
Anak
Tumor di Mulut, Lidah Febio Bengkak dan Menjulur

Saat dokter mengungkapkan anakku harus dioperasi, hati kami sekeluarga begitu ketakutan! Karena operasi itu beresiko mengancam nyawanya. Akhirnya, kami memutuskan untuk membawa pulangnya pulang dan merawatnya di rumah. Tapi siapa sangka, lidah anakku semakin membesar! Bahkan lidahnya sampai menjulur keluar dari mulutnya, sampai Ia tak bisa makan dan kesulitan bicara. Kini yang tersisa hanya penyesalan, apalagi aku tak sanggup membiayai pengobatannya -Genti, Orang tua Febio-Anakku, Febio Oktavian (4 thn), harus menanggung penderitaan luar biasa akibat tumor yang terus menguasai lidahnya. Tak tega rasanya, setiap hari melihatnya hidup dengan rasa  sakit dan ketidaknyamanan. Apalagi ketika melihat pandangan bingung dan kasihan dari orang-orang yang tak tahu harus berbuat apa saat melihat wajahnya.Sementara aku kesulitan memberikan pengobatan yang Ia butuhkan. Suamiku hanya bekerja sebagai petugas kebersihan dengan gaji Rp35 ribu perhari, sedangkan aku hanya penjual kacang goreng yang dititipkan ke warung warga. Penghasilan kami digabungkan pun masih belum cukup untuk kebutuhan sehari-hari, apalagi biaya pengobatannya.Penyakit ini sebenarnya sudah ada sejak anakku lahir. Awalnya berupa benjolan yang berada lidah dan lehernya yang kian hari kian membesar. Kondisinya terus memburuk, akhirnya aku memutuskan untuk mengambil resiko apapun demi peluang kesembuhannya, meski harus menghadapi ketidakpastian yang mengerikan.Febio harus dioperasi! Namun, besarnya biaya bagai tembok besar yang menghalangi kesembuhannya. Febio membutuhkan biaya untuk membeli obat yang tidak dicover BPJS, transportasi ke rumah sakit untuk kontrol rutin, susu dan kebutuhan lainnya. Aku sangat berharap anakku bisa mendapat kesempatan untuk pulih dari penyakitnya. Aku selalu mendambakan senyum cerianya dan melihatnya meraih impiannya menjadi polisi, seperti yang selalu Ia katakan.#TemanBaik, mari bantu Febio untuk melanjutkan pengobatan dengan cara klik Donasi Sekarang di bawah ini!

Dana terkumpul

Rp. 3.901.000
5 hari lagi
Dari Rp. 20.000.000
Card image cap
Kemanusiaan
Yuk! Makmurkan Nasib Veteran Tanah Air dengan Paket Sembako dan Kesehatan

Bantuan berupa paket sembako dan kesehatan dari TemanBaik nantinya akan diberikan kepada para veteran di Jabodetabek. Jasmerah! Jangan sekali-kali melupakan sejarah. Itulah, pepatah yang sering kali diajarkan saat kita sekolah dulu untuk mengingat perjuangan para pahlawan. Kini, pahlawan yang masih hidup pun disebut dengan veteran. Veteran adalah gelar yang diberikan para pensiunan prajurit yang pernah andil dalam membela negara dari ancaman negara lain. Mereka dulunya mengorbankan waktu, keluarga, bahkan nyawa, demi negara. Oleh karena itu, kita patut menghargai pengorbanan mereka melalui dukungan dan perhatian. Ternyata, masih banyak masalah yang dihadapi oleh para veteran. Seperti dana pensiun yang terbatas dan kurangnya kesempatan kerja. Sehingga, mereka sulit memenuhi kebutuhan dasar akibat dampak fisik dan psikologis yang serius setelah perang berakhir. Banyak veteran yang juga merasa kurang dihargai, padahal jasa mereka sungguh besar dalam melindungi keutuhan negara. Oleh karena itu, bersama kita bisa membantu para veteran tanah air dengan pengadaan paket sembako dan kesehatan untuk memakmurkan kehidupan mereka. Bantuan tersebut, nantinya akan diberikan untuk para veteran di Jabodetabek.Untuk TemanBaik yang ingin menjadi jembatan kebaikan, dengan berdonasi minimal 50 ribu rupiah, akan mendapatkan sertifkat dari BenihBaik.Yuk, bantu para veteran tanah air dengan cara klik Donasi Sekarang di bawah ini ya!

Dana terkumpul

Rp. 31.847.010
10 hari lagi
Dari Rp. 20.000.000
Card image cap
Anak
Urgent! Afifa Harus Segera Operasi Jantung di Jakarta

“Masa depan anak saya di ujung tanduk! Dokter berkata, jika operasi tidak segera dilakukan, penyakit ini bisa menjalar ke otaknya, memicu kejang hebat bahkan bisa merenggut nyawanya. Saya tak sanggup jika harus kehilangan anak saya.”“Namun, untuk membawanya berobat ke Jakarta dari Kalimantan, biayanya sangat besar. Suami saya hanya seorang buruh kelapa sawit, penghasilannya tak seberapa. Nyawa anak saya dipertaruhkan, saya terhalang keadaan yang tak bisa saya lawan.” -Kasmiranda, Orang tua Afifah-‘Sayang yang kuat ya Nak, nggak boleh lemah ya, harus sabar supaya cepat sembuh,’ kalimat itu terus saya bisikan di telinga anak Afifah Azzahra Hikmah (6 thn)  agar Ia terus bertahan. Tubuh mungilnya terus berjuang melawan penyakit jantung.Takut sekali Ia bisa meninggalkan saya kapan saja, ketika saya berupaya mengumpulkan biaya untuk pengobatannya. Saya sendiri juga ikut membantu suami mencari tambahan uang dengan memulung, mengumpulkan botol plastik bekas, tapi itupun cum bisa untuk makan sehari-hari.Nafas anak saya memang sudah terdengar berbeda sejak usianya 6 bulan. Ia bernafas dengan cepat dan berat, selalu seperti orang habis lari jauh. Tapi karena tak punya biaya dan belum terdaftar BPJS, saya terlambat membawanya periksa ke dokter.Kini, anak saya hanya bisa bertahan dengan obat pereda nyeri jantung dari dokter. Kondisinya sering mudah lelah, sering ngos-ngosan dan bahkan jalan 2 meter saja tubuhnya bisa langsung membiru. Jadi, Ia lebih banyak berbaring saja karena lemah. Ia harus rutin untuk kontrol rutin, tapi besarnya ongkos ke rumah sakit yang berada di kota sangat memberatkan. Kami sedang menabung, berjuang sedikit demi sedikit untuk bisa membawanya berobat ke Jakarta. Tapi semua terasa sangat jauh dari harapan.Belum lagi anak saya membutuhkan  biaya untuk membeli obat yang tidak dicover BPJS, susu, dan kebutuhan lainnya. Saya hanya ingin anak saya punya kesempatan untuk sembuh, untuk hidup lebih lama, untuk bisa tertawa dan bermain seperti anak-anak lainnya#TemanBaik, mari bantu Afifa untuk melanjutkan pengobatan dengan cara klik Donasi Sekarang di bawah ini!

Dana terkumpul

Rp. 1.833.000
12 hari lagi
Dari Rp. 20.000.000
Card image cap
Anak
Tak Sadar Selama Ini Sakit Jantung, Anak Buruh Tani Ingin Sembuh

“Saya tidak ingin kehilangan lagi! Hidup telah banyak merenggut orang-orang yang saya cintai. Suami saya wafat akibat sakit komplikasi penyakit, disusul dengan anak pertama saya yang meninggal karena epilepsi.”“Kini, satu-satunya yang tersisa hanya anak kedua saya. Namun, Ia sedang berjuang melawan penyakit jantung. Setiap hari saya hidup ketakutan, takut tak mampu membiayai pengobatannya, saya takut sanggup jika kehilangan dia juga…” -Siti Komariyah, Orang tua Samsul-Anak saya, Muhammad Samsul Ma’arif (24 thn), sedang menjalani perawatan di rumah sakit karena penyakit jantung. Tak pernah saya sangka, saya bisa membawa anak berobat jauh ke Jakarta meski kondisi saya terasa tak memungkinkan dengan terbatasnya biaya.Saya hanya bekerja sebagai buruh tani di kebun orang, penghasilan saya tak seberapa. Mengabaikan rasa lelah dan di bawah terik matahari, saya terus bekerja tanpa mengenal waktu demi satu harapan, melihat anak saya sembuh. Dulu, anak saya tampak sehat, tapi ternyata selama ini ia menahan sesak dan lelah yang luar biasa. Ia mulai tidak ikut pelajaran olahraga karena mudah lelah. Jalan beberapa langkah saja napasnya tersengal dan jari-jarinya sampai membiru.Penyakit ini baru benar-benar terungkap ketika ia menjalani pemeriksaan sebelum vaksin Covid-19. Sejak itu,  anak saya harus bolak-balik rumah sakit, saya hanya sanggup membawanya naik ojek yang jaraknya jauh di kota dan ongkosnya bisa sampai ratusan ribu.Rasanya sedih sekali melihat kondisi anak, dengan napasnya yang terseok-seok tapi harus bolak-balik rumah sakit yang jauh. Saya tidak ingin perjuangannya berhenti di tengah jalan, saya ingin Ia sembuh total dan kelak Ia bisa meraih cita-citanya seperti anak lainnya. Akhirnya hasil kerja keras dan bantuan dari kerabat dekat, saya bisa membawa anak saya dari Tulungagung, Jawa Timur, ke Jakarta untuk operasi. Tapi perjuangannya belum usai, jalannya untuk sembuh masih panjang. Penyakit ini bagai bencana yang entah kapan berakhir.Apalagi saya terhimpit biaya ongkos kontrol rutin ke rumah sakit di kota dan rumah sakit di Jakarta, membeli obat yang tidak dicover BPJS, susu UHT untuk kesehatan jantung dan nutrisinya, dan kebutuhan lainnya selama di Jakarta. #TemanBaik, mari bantu Samsul agar sembuh dari penyakit jantung dengan cara klik Donasi Sekarang di bawah ini!

Dana terkumpul

Rp. 2.603.000
14 hari lagi
Dari Rp. 20.000.000
Card image cap
Kemanusiaan
Bocah Yatim Piatu Berjuang Hidup Menafkahi Kakek dan Adiknya

Muhammad Qo'is badawy yang akrab dipanggil Qo'is seorang anak yatim-piatu yang hidup bersama kakek dan adiknya dengan mencari bukol (bonggol jagung ) lalu dijual. Qo'is yang masih duduk di bangku sekolah kelas 6 SD, sepulang sekolah Qo'is langsung mencari bukol/bonggol jagung , Qo'is mencari bonggol dari semenjak kakeknya masih sehat sampai sekarang. dulu Qo'is mencari bersama kakeknya tetapi sang kakek sudah tidak bisa berjalan lagi semenjak 6 tahun silam, jadi sekarang digantikan Qo'is yang mencari nafkah untuk kakek dan sang adik dengan mencari bukol/bonggol jagung.Qo'is mencari bukol / bonggol jagung dari jam 10 Sampai jam 3 sore ,kemudian bonggol tersebut dimasukkan ke dalam karung dan Qo'is menjualnya per 1 karung dengan harga 5-10 ribu dalam sehari Qo'is bisa mengumpulkan 1-3 karung bonggol jagung tergantung banyaknya sisa-sisa bonggol yang dia cari. Kadang juga hanya mendapatkan 1 karung saja. Karena tidak setiap hari orang memanen jagung. Dan ada beberapa orang dewasa yang juga mencari bonggol jagung untuk dijual atau dipakai sendiri. Qo'is mencari bonggol di persawahan dan kadang juga ada tetangga yang memberi sisa bonggol kepada Qo'is lalu dijual kepada orang-orang yang memerlukan bonggol jagung sebagai sumbu untuk menghidupkan api di tungku, terkadang langsung di jualnya ke pengepul bonggol jagung.Ayah dan ibunya meninggal dunia 4 tahun silam, karena mengalami kecelakaan di bus saat pulang dari perantauan, Dan sekarang Qo'is lah yang jadi tulang punggung adik dan kakeknya.Walaupun tidak memiliki uang saku Qo'is tetap rajin bersekolah, melihat teman-temannya membeli makanan saat jam istirahat Qo'is hanya bisa duduk diam di kelas saja. Untuk makan sehari-hari terkadang Qo'is harus menahan lapar 1-2 hari karena uang yang dimiliki hanya cukup untuk makan  kakek dan sang adik, ada juga beberapa tetangga yang merasa kasihan sehingga berbagi makanan untuk Qo'is, kakek juga adiknya.#TemanBaik, mari bantu Qo'is berjuang untuk menghidupi kakek dan adiknya, caranya dengan Donasi Sekarang di bawah ini!

Dana terkumpul

Rp. 5.426.005
7 hari lagi
Dari Rp. 20.000.000
Card image cap
Pendidikan
Wujudkan Perlengkapan Sekolah Gratis Buat Adik-Adik di Rumah Baca Sang Petualang

“ Saya ingin menghadirkan sebuah tempat, gerakan, yang bermanfaat bagi anak-anak di Rumah Baca Sang Petualang secara gratis, khususnya anak-anak yatim, dhuafa yang ditinggal orang tua mereka karena COVID-19.” - Wahyudi (Founder Rumah Baca Sang Petualang)    Hai TemanBaik, Perkenalkan saya Wahyudi, founder Rumah Baca Sang Petualang yang ada di Wonogiri, Jawa Tengah. Di Rumah Baca Sang Petualang yang saya jalankan sejak 2015 banyak kegiatan yang membantu anak-anak di sekitar sana untuk mendapatkan lebih banyak ilmu, seperti kelas komputer yang dapat dibayar atau ditukar menggunakan sampah, perpustakaan keliling, dan pinjam/baca buku gratis.Dengan adanya rumah baca ini, banyak membantu anak-anak dan masyarakat di Wonogiri untuk semakin berkembang, kreatif, terbuka wawasan untuk mengembangkan usaha dan mengembangkan pengetahuan. Selain itu ada keinginan lain yang ingin saya wujudkan yakni Program Bantuan Perlengkapan Sekolah bagi anak-anak yatim, dhuafa dampingan yang ada di Rumah Baca Sang Petualang.Kali ini  saya mengajak TemanBaik untuk mewujudkan 400 paket perlengkapan sekolah gratis untuk anak-anak yatim dan dhuafa di Rumah Baca Sang Petualang seperti seragam, tas, sepatu, alat tulis dan lain-lain. Yuk kita wujudkan perlengkapan sekolah gratis untuk anak-anak di Rumah Baca Sang Petualang agar mereka semakin semangat belajar dan meraih impian mereka. Kamu bisa membantu dengan cara berikut: Klik “Donasi Sekarang”Isi nominal donasiBoleh memilih donasi lewat mana saja, bisa dengan OVO, DANA, LinkAja, ShopeePay, GoPay, Sakuku, BRI E-Pay dan BCA Klik-Pay. Bisa juga lewat transfer antarbank (BRI, Mandiri, BCA, BNI).Tidak hanya berdonasi, kamu juga bisa membagikan link galang dana ini ke orang-orang terdekatmu. Kami percaya kebaikan dan kebahagiaan akan selalu menyertai mereka yang membantu orang lain.

Dana terkumpul

Rp. 8.240.014
Berakhir
Dari Rp. 20.000.000
Card image cap
Kesehatan
Sel Otak Pecah Mengakibatkan Bapak Syaifullah Stroke

Setiap hari, dengan semangat dan senyuman yang ramah, ia mengisi galon air untuk para tetangga. Pekerjaannya yang sederhana sebagai tukang isi galon bukan hanya memberikan penghidupan bagi keluarganya, tetapi juga menjadi jembatan bagi kehangatan hubungan antarwarga. Namun, segalanya berubah ketika kehidupan memberinya ujian yang berat.Namun, saat pukul 2 pagi, Pak Syaifullah terbangun dari tidurnya dan mengalami kejang dan stroke menghampirinya, meninggalkan bekas luka yang mendalam—penumpukan darah di otaknya membuat tubuhnya tak berdaya. “Tengah malam saya rela berjalan di heningnya lorong rumah sakit untuk melihat kondisi suami saya yang terbaring lemas. Saya begitu sedih, ribuan doa saya panjatkan agar suami kembali pulih dari penyakit yang membuatnya tidak bisa bergerak sama sekali.” -Erna Anita, Istri Syaifullah.Kini, senyumnya tergantikan oleh kesedihan dan keterbatasan. Dia tidak lagi bisa menjalani rutinitasnya seperti dulu. Istrinya, Bu Erna, yang sebelumnya hanya membantu di rumah, kini harus menjadi tulang punggung keluarga. Mereka memiliki tiga anak yang sangat membutuhkan sosok ayah di samping mereka.Kondisi Pak Syaiful memerlukan perawatan intensif, dan biaya pengobatan yang terus membengkak membuat beban keluarga semakin berat. Mereka tidak memiliki tabungan yang cukup untuk menutupi semua kebutuhan tersebut.Hari demi hari, rasa khawatir menyelimuti Bu Erna dan anak-anaknya. Mereka berjuang dengan harapan, tetapi juga dengan rasa putus asa.#TemanBaik, berapa pun donasi yang diberikan, akan sangat berarti untuk membantu Pak Syaiful menjalani pengobatan yang dibutuhkan, caranya klik Donasi Sekarang di bawah ini!

Dana terkumpul

Rp. 9.000.002
9 hari lagi
Dari Rp. 20.000.000
Card image cap
Anak
Sakit Meningitis dan Hidrosefalus, Atharrazka Harus Lanjut Operasi

“Ruang PICU menjadi saksi bisu dari setiap tetes air mata dan doa untuk pejuang kecil kami, yang sedang mempertahankan hidupnya di meja operasi. Sekilas, kami lega karena operasinya berjalannya lancar, tapi kejutan selanjutnya begitu pahit.”“Kondisi anakku kembali memburuk, Ia kejang hebat hingga pingsan. Dokter mengatakan, kerusakan otak anakku terlalu banyak, kemungkinan Ia sulit untuk kembali normal.’ Diantara hati yang teriris, aku yakin akan ada keajaiban anakku bisa sembuh.” -Meilani, Orang tua Atharrazka-Anakku mulai menunjukkan secercah harapan! Dulu, Atharrazka Baihaqi (2thn) bagai boneka hidup yang bahkan tak bisa tertawa dan menangis. Matanya tidak bisa melihat, tidak ada respon menelan, dan tubuhnya kaku akibat kejang setiap hari.Tapi kini, tawa kecilnya mulai terdengar dan tangisnya pun kembali. Hal kecil itu merupakan mukjizat yang tak ternilai bagiku sebagai orang tua. Meski setiap hari aku masih diselimuti rasa takut dan panik, karena kejang, muntah, hingga sesak napasnya bisa datang kapan saja.Anakku didiagnosa meningitis (infeksi selaput otak), hidrosefalus (penumpukan cairan di otak) dan pneumonia sejak usia 5 bulan. Menyaksikan penderitaannya selama ini, aku selalu berharap mimpi buruknya segera berakhir dan berganti kesembuhan.Aku berjuang sekuat tenaga demi anakku mendapatkan pengobatan terbaik. Aku gendong tubuh kecilnya selama 3 jam perjalanan dari rumah di Tangerang ke rumah sakit di Jakarta, naik ojek, dilanjutkan bus. Dalam sebulan, kami bisa delapan kali kontrol ke rumah sakit.Namun, ongkos untuknya berobat sangat besar, belum lagi dalam setahun Ia bisa 5 kali masuk rawat inap. Fisioterapi agar tubuhnya tidak kaku, obat kejang yang harus dikonsumsi seumur hidup, mengganti selang NGT untuk makan dan minumnya tidak ditanggung BPJS.Selain itu, aku juga harus mempersiapkan dana karena anakku juga harus operasi lanjutan. Suamiku hanya buruh pabrik, aku sendiri telah berhenti bekerja demi merawat anak kami sepenuh waktu. Kini, anakku tumbuh sebagai anak berkebutuhan khusus. Meski langkahnya berat, aku yakin Ia bisa sembuh.#TemanBaik, mari bantu Atharrazka untuk melanjutkan pengobatan dengan cara klik Donasi Sekarang di bawah ini!

Dana terkumpul

Rp. 5.523.001
5 hari lagi
Dari Rp. 20.000.000
Card image cap
Anak
Ada Kelainan Pada Alat Vitalnya! Anakku Kesakitan Tiap Kencing

Tiba-tiba keluar air kencing dari lubang yang tak semestinya! Saat sedang membersihkan anakku yang baru selesai sunat, aku menemukan ternyata ada lubang lain di kelaminnya! Setiap akan kencing, rasa sakit tak tertahankan menyerang anakku.Aku yang berjuang bolak-balik mengantar anak ke rumah sakit, harus menerima kenyataan pahit dipecat dari pekerjaan karena sering absen. Rentetan cobaan hidup semakin berat ketika rumah kami kebakaran. Sementara aku harus berupaya membiayai pengobatan anakku yang sampai saat ini belum kunjung sembuh.Perkenalkan, aku Warkam, sudah 6 tahun lamanya anakku, Muhammad Alwi Sagara, mengarungi hidup dengan derita tiada henti. Sejak lahir, Ia sudah harus bertarung dengan penyakit langka epispadia (lubang lain terbuka di kelaminnya), kelainan pada lubang anus dan kelainan pada buah zakarnya.Momen operasi pada anusnya adalah titik harapanku memudar. Aku pernah berdoa agar Tuhan mengambil saja anakku saat itu usianya 6 bulan. Aku tak tega, sudah tidak tahan melihatnya demam tinggi, kejang, hingga tubuhnya kaku di atas kasur rumah sakit.Namun cobaan justru terus berlanjut. Tak terbayangkan betapa kesakitannya anakku, ketika lubang anus bekas operasinya kembali robek akibat diare parah. Saat dibawa ke rumah sakit, kami terkejut ternyata ada peradangan di saluran kandung kemih anakku.Kini setiap malam anakku harus menghadapi tidur yang gelisah, sering terbangun dengan tangisan pecah. Pernah pula Ia tidak kencing seharian, ‘sakit sekali Ma,’ katanya sambil memegang perutnya. Tumbuh kembangnya terhambat, berat badannya kurang untuk seusianya.Anakku kedepannya harus menghadapi meja operasi lagi. Melihatnya yang bisa berjuang melalui semua penyakitnya, aku melihat ada kekuatan luar biasa pada anakku untuk terus bertahan sembuh. Itulah harapan yang membuatku kuat dan gigih mencari cara untuk mendapatkan biaya pengobatannya.Motor, Tv, hingga kulkas sudah ku jual untuk ongkos ke rumah sakit. Beriring juga rezeki datang, aku juga sudah mendapat pekerjaan lagi sebagai buruh pabrik. Tapi sering tak bekerja karena mengurus anak dan upah yang kudapat tidak besar.. Itulah yang membuat aku terkendala biaya untuk transportasi ke rumah sakit, obat yang tidak dicover BPJS, dan kebutuhan anak lainnya.#TemanBaik, mari bantu Alwi untuk melanjutkan pengobatan dengan cara klik Donasi Sekarang di bawah ini!

Dana terkumpul

Rp. 2.610.000
1 hari lagi
Dari Rp. 20.000.000
Lihat Semua
  Lihat Semua Campaign