Benihbaik x MNC
Salurkan donasi anda ke campaign-campaign di bawah ini
Campaign Pilihan Hari Ini

Dafin Mengidap Kelainan Jantung., Butuh Operasi Lanjutan
MUHAMMAD SARI

Tubuh Qarissah Lemah Tak Berdaya Akibat Infeksi Otak dan Pencernaan
Qarissah Permata Akli

Kepalanya Tak Berbentuk Sempurna, Jeremy Sampai 5 Kali Operasi
Laura lurena Ester

Tak Hanya Epilepsi dan Cerebral Palsy, Gavindra Sampai Mengalami Gizi Buruk
Ernawati Magetan
Pilihan Benihbaik

Kepalanya Tak Berbentuk Sempurna, Jeremy Sampai 5 Kali Operasi
Laura lurena Ester

Dafin Mengidap Kelainan Jantung., Butuh Operasi Lanjutan
MUHAMMAD SARI

Tubuh Qarissah Lemah Tak Berdaya Akibat Infeksi Otak dan Pencernaan
Qarissah Permata Akli

Tak Hanya Epilepsi dan Cerebral Palsy, Gavindra Sampai Mengalami Gizi Buruk
Ernawati Magetan
Panggilan Mendesak
Waktu mereka tidak banyak, mereka sangat membutuhkan bantuan kalian

Al Qur’an Braille untuk Teman Tunanetra di Indonesia
Jumlah penyandang tunanetra di Indonesia masih cukup banyak. Data Sensus Ekonomi Indonesia tahun 2018 mengungkapkan 14% dari jumlah total total populasi Indonesia atau sekitar 4,2 juta adalah penyandang tunanetra. Apabila ditarik lagi dari data tersebut, Menurut data Ikatan Tunanetra Muslim Indonesia, mayoritas tunanetra muslim di Indonesia masih buta aksara Al Qur'an. Salah satu penyebabnya adalah karena mahalnya harga Al Qur'an Braille di Indonesia yang bisa mencapai jutaan rupiah.Hingga saat ini, baru sekitar 20.000 Al Qur'an Braille yang sudah disebar ke berbagai daerah di Indonesia. Padahal, kebutuhan Al Qur'an Braille di seluruh Indonesia diperkirakan mencapai sekitar 2 jutaan. (Sumber: Panti Sosial Bina Netra (PSBN), 2019).Melihat masalah tersebut, Komunitas We Love Others berusaha untuk memfasilitasi pemberian Al Qur'an Braille untuk para penyandang tunanetra di Indonesia yang memiliki hak yang sama untuk dapat membaca bahkan menghafalkan Al Qur'an. Untuk tahap pertama, jangkauan pemberian Al Qur'an Braille ditujukan kepada para penyandang tunanetra yaitu siswa dan pengajar Al Qur’an di daerah Lumajang, Jember, dan Magetan (Jawa Timur). Kemudian pembagian akan semakin luas jangkauannya ke penerima manfaat di seluruh Indonesia. TemanBaik, yuk dukung program pemberian Al Qur'an Braille bagi teman-teman tunanetra di Indonesia yang digagas Komunitas We Love Others dengan cara:Klik “Donasi Sekarang”.Isi nominal donasiBoleh memilih donasi lewat mana saja, bisa dengan OVO, DANA, LinkAja, ShopeePay, GoPay, Sakuku, BRI E-Pay dan BCA Klik-Pay. Bisa juga lewat transfer antarbank (BRI, Mandiri, BCA, BNI).
Dana terkumpul

Semangat Ingin Jadi Guru! Bantu Bu Dina Selesaikan Kuliah Pendidikan
“Belajar tidak mengenal usia. Selagi bisa, teruslah belajar. Meski di tengah keterbatasan ini, saya tetap semangat demi cita dan cinta saya pada dunia pendidikan, terutama dengan anak-anak didik saya,” -Dina-Perkenalkan, saya Dina Marjunita (34 thn), saya merupakan ibu dari 4 orang anak yang sedang bekerja honorer sebagai tenaga kependidikan operator di salah satu Sekolah Dasar Negeri di Palembang. Saat ini saya juga sedang menempuh pendidikan di Universitas Terbuka Palembang semester 5, jurusan PGSD.Saya selalu bermimpi menjadi guru sejak kecil karena ingin bermanfaat bagi banyak orang. Selain itu saya juga terlahir dari keluarga kurang mampu, makanya saya bersemangat untuk memiliki hidup lebih baik tak hanya untuk diri saya sendiri tapi juga orang lain. Meski di tengah kesibukan saya mengurus anak dan bekerja, tidak mengubur semangat menyala untuk tetap mengejar cita-cita menjadi guru. Prestasi saya dalam pendidikan tak tertinggal. Selama kuliah, saya meraih nilai terbaik saat semester 4 dan 5.Sayangnya saat ini saya terkendala biaya dari semester 6 hingga akhir semester. Bertambahnya biaya lain dalam keluarga dan matinya usaha warung kecil saat dampak Covid-19 kemarin membuat saya terpaksa berhenti kuliah sementara.Saya sangat berharap saya bisa lulus kuliah dan mengabdi menjadi guru yang baik untuk semua siswa saya. Saya juga berharap cita-cita saya kelak bisa mensejahterakan saya agar nanti saya bisa menyekolahkan anak-anak saya ke jenjang yang tinggi.#TemanBaik, mari bantu Bu Dina agar bisa menyelesaikan pendidikan guru dengan cara klik Donasi Sekarang di bawah ini!
Dana terkumpul

Anak Satpam Berjuang Sembuh dari Sakit Jantung
“Begitu anak saya dirujuk pengobatan ke Jakarta, sebagai ibu saya langsung sigap mencari bantuan biaya. Tapi sayangnya, meski saya sudah berhasil membawa anak ke Jakarta, Ia tak kunjung dapat penanganan karena harus menunggu antrian rumah sakit. Akhirnya saya hanya bisa menangis pasrah kehabisan biaya dan terpaksa bawa anak kembali pulang ke Jambi tanpa hasil.” -Desi Susanti, Orang Tua Aisyah-Pertumbuhan anak saya, Aisyah Zahrotusyita (4 thn), memang terhambat sejak kecil. Pihak bidan sempat menduga anak saya terkena stunting karena berat badan dan tinggi badannya tidak normal seperti anak seusianya. Sejak itu, saya selalu mengikuti acara stunting untuk mempelajari nutrisi yang cukup untuk anak saya.Namun, anak saya kian hari sering menangis rewel dan susah makan hingga kondisi kesehatannya menurun. Saya pun membawanya ke rumah sakit dan dokter mendiagnosa jantung anak saya sudah bengkak. Bahkan, anak saya sempat mengalami henti nafas.Jantung saya langsung berdegup kencang ketika mendengar anak didiagnosa penyakit mematikan. Saya ketakutan sampai menangis, terlebih ketika mengingat Ia mudah kelelahan padahal aktivitasnya minim. Bisa saja saat itu kondisinya beresiko terhadap hidupnya.Sejak itu anak saya harus menjalani pengobatan rutin hingga akhirnya dirujuk melanjutkan pengobatan di Jakarta. Saat itu saya bingung, penghasilan suami saya yang bekerja sebagai satpam tidak mencukupi untuk ongkos berobat anak dari Jambi ke Jakarta.Tapi saya tidak menyerah, apalagi ketika melihat anak saya yang semangat untuk sembuh. Anak saya sering bilang, ‘Adek Aisyah harus rajin berobat biar cepat sehat dan biar bisa main sama teman.’ Saya sendiri juga mengambil pekerjaan tambahan dengan mendagangkan produk di acara-acara untuk menambah biaya pengobatan anak. Walau sempat berhasil membawa anak ke Jakarta, tapi kendala biaya ini tidak berkesudahan karena proses pengobatan anak sangat panjang. Anak saya masih belum mendapatkan tindakan, sementara saya masih butuh biaya untuk transportasi ke Jakarta, sewa tempat tinggal selama di Jakarta, membeli obat yang tidak tercover BPJS, susu anak, dan kebutuhan anak lainnya.#TemanBaik, mari bantu Aisyah untuk melanjutkan pengobatan dengan cara klik Donasi Sekarang di bawah ini!
Dana terkumpul

Adik Akram Bertahan Hidup dengan Jualan Minyak Gosok
“Biar hujan saya tetap jualan keluar kak, mau makan apa kalau ndak keluar kak. Tapi saya yakin Allah lah yang kasih rezeki, makanya mau berapapun saya dapat, selalu saya syukuri” lirih akram sambil memeluk dagangan minyak gosoknya.Di tengah cuaca terik maupun hujan, Akram (8 thn) harus menawarkan dagangannya dari kendaraan satu ke kendaraan lainnya. Ya, di usianya yang masih dini, Akram harus menjalani hari-harinya dengan menjual minyak gosok di jalanan setiap pulang sekolah. Bekerja memang menjadi cara Akram bertahan hidup, kedua orang tua Akram sudah meninggal. Tak jarang dalam kondisi perut keroncongan dan haus Akram tetap gigih berjualan. Ia memang tahu diri, Ia tidak ingin menjadi beban dan merepotkan kakak sepupu yang merawatnya.Akram hanya untung Rp3 ribu setiap botol yang terjual karena dagangannya diambil dari orang lain. Uang yang didapatkannya biasanya diberikan kepada kakak sepupunya untuk menambah belanja. Itupun tak cukup membeli beras, sehingga mereka mengganti makan dengan kecap dan ubi.Meski terlihat sangat mandiri, tapi Akram juga seperti anak lainnya yang sering merindukan kasih sayang orang tuanya. Biasanya Akram akan mendatangi makam dan memeluk batu nisan orang tuanya untuk melepas rindu. Dalam sholatnya pun, doa pada ayah ibunya tak terputus.Saat ini tinggal bersama kakaknya di sebuah kontrakan kecil seharga Rp400 ribu perbulan. Mereka sedang terdesak karena sudah menunggak uang sewa kontrakan. Teguran dan usiran agar mereka angkat kaki dari kontrakan juga sudah sering didapatkan dari penyewa.Belum lagi pendidikan Akram terancam karena biaya sekolahnya sudah nunggak. Jangankan uang sekolah, untuk membeli tas yang sudah bolong pun Akram masih terus menabung dan entah sampai kapan.#TemanBaik, mari bantu Akram agar bisa bertahan hidup dan melanjutkan sekolah dengan cara klik Donasi Sekarang di bawah ini!
Dana terkumpul

Panti Terancam Tutup Jika Tak Bayar Sewa Kontrakan, Anak Yatim Terlantar
Masa sewa rumah kontrakan panti telah berakhir! Pemilik rumah saat ini sering mendatangi kami untuk menagih biaya perpanjangan kontrak. Namun, kami terhimpit keterbatasan biaya yang semakin sulit dipenuhi.Penghasilan sebagai buruh cuci pakaian sulit untuk mencukupi biaya tempat tinggal. Jika panti harus tutup, maka anak-anak yang telah kami rawat dengan penuh kasih sayang akan terlantar, terpaksa tidur di jalanan yang keras dan penuh ancaman. -Yutifina Halawa, Pengurus Panti Asuhan Oikheda-Panti Asuhan Oikheda sudah ada sejak 2023 dan berada di Jalan Karya VII No.13 Kp.Lalang, Sunggal, Deli Serdang, Medan. Setiap hari anak yatim piatu binaan kami menjalani aktivitas dengan ceria meski dengan segala keterbatasan, kami senantiasa mendidik mereka dengan rasa syukur.Saat ini kami terdiri dari 5 pengurus, dengan penuh cinta merawat 18 anak. Kami tinggal di kontrakan yang terdiri dari 4 kamar, 1 kamar untuk anak laki-laki dan 1 kamar untuk anak perempuan, sedangkan 2 kamar lainnya digunakan untuk pengurus panti.13 anak laki-laki harus tidur di satu kamar dan kami terpaksa menggabungkan anak laki-laki yang masih kecil di kamar perempuan, karena hanya ada 3 anak perempuan. Mereka tidur berdesak-desakan dan sering kepanasan karena kamar yang kecil.Terkadang, tubuh mereka saling menghimpit satu sama lain karena ruang gerak mereka yang terbatas. Tubuh mungil mereka juga pasti sakit setiap hari, karena tidur tanpa kasur. Kami tak berdaya, hanya bisa memberikan alas karpet tipis.Namun, yang paling mengkhawatirkan kami bukan hanya ketidaknyamanan itu, tapi kenyataan pahit bahwa anak-anak harus kehilangan tempat tinggal. Jika kami harus angkat kaki dari rumah kontrakan, panti yang telah kamu bangun dengan penuh kasih selama 2 tahun terpaksa ditutup dan usia kami sia-sia. Kami sudah berupaya mengumpulkan dana, tapi masih jauh dari kata cukup karena kami juga harus memenuhi kebutuhan sehari-hari anak-anak binaan.Selain biaya sewa tahunan, kami juga kesulitan membayar biaya operasional seperti listrik, gas, air galon dan kebutuhan lainnya. #TemanBaik, mari bantu Panti Asuhan Oikheda untuk membayar biaya sewa tempat tinggal dengan cara klik Donasi Sekarang di bawah ini!
Dana terkumpul

Dukung YLAI Tingkatkan Budaya Baca Anak Melalui Perpustakaan
Pada 2020 lalu, sebagian besar sekolah di Indonesia ditutup selama 2 tahun karena pandemi Covid-19. Hal ini menyebabkan banyak anak di kelas awal Sekolah Dasar hanya mendapatkan pendidikan membaca seadanya. Jika anak tidak dapat membaca dan memahami dengan baik apa yang mereka baca dalam 3 tahun pertama sekolah, besar kemungkinan pendidikan mereka akan tertinggal.Yayasan Literasi Anak Indonesia telah mengembangkan 40 Perpustakaan Sekolah Ramah Anak di Bali sejak 2023 lalu. Program ini berhasil, sehingga beberapa sekolah turut mengajukan diri untuk mendapatkan pendampingan.Pada campaign kali ini, Yayasan ingin mengembangkan 5 Perpustakaan Sekolah Ramah Anak di 2 kabupaten di Bali, yaitu Klungkung dan Tabanan. Lokasi ini dipilih dengan mempertimbangkan kebutuhan dan keaktifan pihak sekolah.5 sekolah yang terpilih untuk pengembangan perpustakaan diantaranya, SD 2 Semarapura Tengah, SD 2 Akah, SD 2 Semarapura Kangin, SD 2 Tegak, dan SD 4 Kusamba. Totalnya sekitar 900 siswa, 30 tenaga pendidik, dan 5 kepala sekolah, yang akan menerima manfaat.Masing-masing perpustakaan terpilih akan mendapatkan 360 buku bacaan. Buku yang disediakan berupa buku bergambar fiksi dan non-fiksi berdasarkan jenjang pendidikan. Guru juga akan mendapatkan pelatihan terstruktur untuk membantu anak mampu dan senang membaca, mulai dari pengelolaan perpustakaan, rutinitas, jam kunjung, praktik kegiatan membaca, hingga monitoring.Namun saat ini sekolah terbatas biaya untuk membangun dan mengembangkan perpustakaan sekolah rumah anak, sehingga tidak bisa menjalankan pelatihan guru dan memberikan buku bacaan yang bermutu.#TemanBaik, mari dukung Yayasan Literasi Anak Indonesia meningkatkan budaya baca anak Indonesia melalui Perpustakaan Sekolah Ramah Anak dengan cara klik Donasi Sekarang di bawah ini!
Dana terkumpul

Bersama Denada Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker
Halo, aku Denada.Sebagai seorang ibu, aku tahu betapa hancurnya hati ketika anak yang kita cintai harus berjuang melawan penyakit yang begitu berat. Aku pernah berada di titik itu—ketakutan, kecemasan, dan perjuangan tak kenal lelah demi kesembuhan anak.Di perjalanan ini, aku bertemu banyak anak yang menghadapi kondisi yang sama, tapi dengan tantangan yang jauh lebih besar. Mereka bukan hanya berjuang melawan kanker, tetapi juga harus menghadapi keterbatasan biaya dan tempat tinggal selama pengobatan.Bayangkan seorang ibu yang harus membawa anaknya berobat ke kota besar, tanpa tempat tinggal yang layak, tanpa cukup uang untuk sekadar makan sehari-hari. Aku melihat sendiri bagaimana mereka harus tidur di lorong rumah sakit atau mencari tumpangan dari orang baik hati. Hanya karena mereka tidak punya pilihan lain.Melalui galang dana ini aku ingin membantu mereka. Aku ingin membantu Rumah Singgah Lentera Pejuang Kanker, sebuah tempat yang bisa menjadi rumah sementara bagi anak-anak pejuang kanker dan keluarganya. Tempat di mana mereka bisa beristirahat dengan nyaman, mendapatkan makanan bergizi, dan tetap menjalani pengobatan dengan tenang. Tempat di mana mereka merasa tidak sendiri.Tapi aku tidak bisa melakukannya sendiri. Aku butuh bantuanmu.Dengan berdonasi, kamu bisa menjadi bagian dari harapan mereka. Sekecil apa pun, setiap rupiah yang kamu berikan akan menjadi bagian dari perjuangan anak-anak ini. Bersama, kita bisa memberikan mereka kesempatan untuk tetap kuat, untuk tetap berjuang, dan untuk tetap memiliki harapan.Klik link donasi di bawah ini dan jadilah bagian dari perjalanan mereka menuju kesembuhan.Terima kasih, dari hati yang terdalam.Denada
Dana terkumpul

Sedekah untuk Anak Yatim dan Piatu di Panti Asuhan Al Kahfi
Assalamualaikum wr.wbPerkenalkan nama saya Dwi Yulanda pengurus dari Panti Asuhan Al-Kahfi yang lokasinya terletak di Kecamatan Bukit Kecil, Palembang.Melalui galang dana ini saya ingin mengajak TemanBaik semua untuk ikut serta membantu puluhan anak-anak yang tinggal di panti asuhan ini, memberikan harapan kepada mereka bahwa mereka layak mendapatkan kehidupan yang lebih sejahtera meskipun datang dari keluarga yang kurang mampu dan yatim/piatu.Donasi yang terkumpul rencananya akan digunakan untuk sehari-hari atau kebutuhan pokok sembako, uang sekolah dan fasilitas lainnya seperti lemari dan kasur. Saat ini, terdapat 20 anak asuh status mereka yatim/piatu dan kaum dhuafa. Syukur alhamdulillah Kondisi mereka sehat secara jasmani, rohani, lahir dan batin.Saya dan pengurus lainnya berharap jumlah yang kami asuh terus bertambah lagi karena di daerah kami ini masih anak yang terlantar dan butuh bantuan.#TemanBaik bisa bantu wujudkan harapan kami dan puluhan anak-anak di sini dengan cara:Klik “Donasi Sekarang” Isi nominal yang diinginkanPilih Metodenya. Donasi bisa melalui OVO, DANA, LinkAja, BCA KlikPay, KlikBCA, BRI E-Pay Sakuku, Go-Pay dll. Bisa juga lewat Transfer Bank (BCA, Mandiri, BRI, BNI). Atau lewat Kartu Kredit
Dana terkumpul

Tempurung Kepala Anak Saya Dilepas Akibat Kanker Otak
Penyakit ini membuat kepala anak saya sampai bolong dan bernanah! Tapi saya tak berdaya karena tidak punya uang untuk membawanya kontrol ke rumah sakit. Saya menangis sejadi-jadinya mendengar anak saya yang meraung kesakitan.Penghasilan dari menjual kopi di warung kecil sulit menjangkau pengobatan anak. Namun kuasa Allah sangat besar, mengirimkan orang-orang yang penuh kasih membantu saya membawa anak berobat dari Kabupaten Cirebon ke Bandung. Saya Basuki, Ayah dari putri saya yang luar biasa kuat, Nafa Mauliawati (18 thn). Sudah 2 tahun lamanya Nafa bertahan melawan penyakit ganas kanker otak. Tempurung kepalanya sudah dilepas bersamaan dengan penyakitnya, itulah cara agar Nafa bisa terus bernafas.Tak terhitung berapa kali air mata saya jatuh, melihat putri cantik saya yang terpaksa kehilangan masa remajanya. Penyakit ini merenggut kedua matanya hingga tak mampu melihat lagi. Tangan dan kaki sebelah kanannya juga tidak bisa digerakkan, Ia lumpuh. Penyakit ini mulai menunjukkan taringnya saat anak saya berusia 16 tahun. Ia sakit kepala hebat, dan dilanjutkan kehilangan penglihatannya. Dokter mata saat itu menyatakan mata anak saya bengkak dijepit oleh suatu penyakit. Tapi tak lama setelah itu, anak saya kembali sakit kepala tak tertahankan hingga jatuh pingsan.Saat dilarikan ke rumah sakit untuk pemeriksaan mendalam, hasilnya sungguh mengejutkan, ada tumor yang sudah menjalar di otak anak saya. Sudah 3 kali anak saya menjalani operasi, tubuhnya yang lemah kini lebih banyak terbaring di kasur.Putri kesayangan saya satu-satunya yang selalu ceria, kini masa depannya mungkin akan berat. Tapi saya akan terus mendampinginya tak peduli sampai kapanpun, saya akan berjuang dan terus memanjatkan doa tak terputus untuk kesembuhannya. Namun, saat ini perjuangan saya kembali terhalang karena biaya yang besar. Anak saya harus menjalani operasi lagi untuk pemasangan tempurung kepalanya, sementara barang berharga seperti motor dan perabotan rumah sudah habis dijual untuk pengobatan selama ini.Saya berupaya mencari pekerjaan, tapi sulit karena harus fokus merawat anak yang harus dipantau selama 24 jam. Saat ini anak saya terkendala transportasi ke rumah sakit, obat yang tidak dicover BPJS dan kebutuhan anak lainnya. #TemanBaik, mari bantu Nafa untuk melanjutkan pengobatan dengan cara klik Donasi Sekarang di bawah ini!
Dana terkumpul

Ibrahim Alami Sakit Jantung Langka dan Bertahan dengan Satu Paru-paru
“Anak kami sempat kritis dan kejang, dokter sudah sempat berprasangka bahwa anak kami sudah mendekati ajal. Kami juga sudah sempat berpasrah, tapi doa tanpa henti terus kami kumandangkan. Keajaiban itu datang, Ibrahim berhasil bangkit dan bertahan, sejak itulah kami semangat untuk kesembuhan anak kami. Ibrahim saat ini berjuang hidup dengan satu paru-paru saja, sementara jantungnya mengalami kelainan langka.” -Febiyansyah, Orang tua Ibrahim-Ini mungkin bagian dari takdir kami,’ kalimat itu yang pertama kali saya pikirkan ketika mendengar anak saya, Ibrahim Abdul Hafizh (3 bln), didiagnosa penyakit jantung. Saya sangat kaget, padahal awalnya anak saya terlihat seperti sakit biasa. Ia mengalami flu, tapi tak kunjung sembuh meski sudah minum obat dari dokter.Perlahan Ibrahim juga mengalami sesak di dadanya hingga akhirnya didiagnosa jantung bocor jenis langka yang mengancam nyawanya. Ia juga mengalami batuk disertai sesak, ternyata dokter menemukan salah satu paru-parunya mengalami infeksi. Rasanya tak tega melihat penderitaan yang dialami anak kami sejak Ia lahir. Dokter mengatakan anak kami sementara tidak bisa dioperasi, karena sangat beresiko terhadap nyawanya. Akhirnya dokter menyarankan Ibrahim menjalani kontrol rutin dan mengkonsumsi obat saja. Syukurlah, kondisi Ibrahim semakin membaik meski gejala sakitnya masih terlihat.Anak saya nafasnya masih terengah-engah sehingga membutuhkan oksigen di rumah, dalam sehari bisa habis 4 tabung oksigen. ketika bernafas dan menyusui seperti orang kelelahan, terutama ketika batuk akan mengalami sesak. Ia juga menggunakan selang NGT untuk membantu makan dan minumnya. Tubuhnya terlihat membiru, mulai dari telapak tangan, kuku, hingga bibirnya.Ibrahim harus terus dalam pantauan ketat, kadang Ia sulit tidur malam dan saya bersama istri ganti-gantian tidur untuk menjaganya. Selain itu, saya yang bekerja sebagai sales parfum harus bekerja lebih keras untuk membiayai pengobatan anak. Saat ini saya terkendala finansial untuk transportasi anak ke rumah sakit, beli tabung dan isi ulang oksigen, nebu, ganti selang NGT, obat dan alat medis yang tidak tercover BPJS, dan kebutuhan lainnya. #TemanBaik, mari bantu Ibrahim agar bisa melanjutkan pengobatannya dengan cara klik Donasi Sekarang di bawah inI!
Dana terkumpul

Bantu Yayasan ini Memiliki Tempat Ibadah Layak dan Kamar Tidur
Hai TemanBaik, Perkenalkan ini Yayasan Pelayanan Pemulihan Kasih Karunia. Yayasan yang menjadi tempat pelayanan untuk saudara-saudara kita yang sedang mengalami depresi, gangguan kejiwaan, luka batin, dan kenakalan remaja seperti penggunaan obat-obatan terlarang.Yayasan yang dibangun pada tahun 2013 oleh seorang pendeta bernama Gideon Oktovianus Tamoes, S.Th terletak di Kampung Cirangrang, Cisarua, Kabupaten Bogor ini telah terinspirasi dengan amanat Tuhan:“Kamu akan Kuberikan hati yang baru, dan roh yang baru di dalam batinmu dan Aku akan menjauhkan dari tubuhmu hati yang keras dan kuberikan kepadamu hati yang taat (Yehezkiel 36:26 )”Seiring berjalannya waktu, sudah banyak pasien yang pulang ataupun sembuh, sehingga yang tersisa di yayasan saat ini berjumlah 31 orang.Pendeta dan pihak yayasan selalu berharap pasien-pasien yang mereka layani di yayasan bisa mencapai pemulihan agar mereka bisa memiliki kehidupan yang jauh lebih baik dalam lingkungan keluarga dan diterima oleh masyarakat umum. Serta hidup dalam kebenaran Firman Tuhan.Puji Tuhan, saat ini kondisi pasien binaan dalam keadaan sehat, hanya saja pihak yayasan mengalami kesulitan karena kekurangan ruangan yang layak untuk ibadah dan tempat tidur serta biaya sewa rumah. Maka dari itu, dalam kondisi ini, uluran tangan TemanBaik sangat dibutuhkan.Setidaknya sedikit bantuan yang terkumpul dapat meringankan beban yayasan dalam membayar uang sewa. TemanBaik, dukung penuh kegiatan Yayasan Pelayanan Pemulihan Kasih Karunia dalam membina pasien-pasien agar lebih baik lagi.Salurkan bantuan terbaikmu untuk TemanKita yang berada di sana dengan cara klik Donasi Sekarang
Dana terkumpul

Kecelakaan Itu Membuat Septiyan Terancam Kehilangan Kakinya!
"Anak saya pergi dengan harapan besar, ingin memperbaiki kehidupan kami yang sederhana. Tapi takdir berkata lain, Ia kecelakaan di perjalanan untuk melamar kerja. Kini, kedua kakinya patah dan semua mimpi itu terasa hancur di depan mata.""Saya hanya seorang ibu yang mengandalkan penghasilan dari mencuci dan menggosok pakaian orang. Kini, saya tidak bisa bekerja karena harus merawat anak saya. Setiap hari saya hanya bisa menahan air mata, memikirkan cara membayar biaya pengobatannya." -Jannah, Orang tua Septiyan-Seluruh tubuh Muhammad Septiyan (21 tahun) kini tak lagi bebas bergerak.Kedua kakinya dibalut gips tebal dan dipasangi besi penyangga, kepalanya pun masih dililit perban. Ia hanya bisa terbaring lemah di ranjang, menatap langit-langit rumahnya dengan rasa sakit yang tak kunjung reda.Harusnya, Septiyan menjalani operasi pemasangan pen untuk menyelamatkan tulangnya yang patah. Tapi, takdir berkata lain.Baru sehari dirawat di rumah sakit, tagihan pengobatan melonjak hingga Rp13 juta, angka yang tak mungkin dijangkau keluarganya. Akhirnya, Ibunya memutuskan untuk membawanya pulang ke rumah untuk dirawat sendiri. Kini, tanpa perawatan medis, kondisi kakinya diambang bahaya. Jika tidak ditangani, hanya menunggu waktu hingga kakinya membusuk dan Ia terancam kehilangan kakinya.Ibunya hanya bisa menangis dan menahan luka dihatinya, menyaksikan Septiyan yang sering merintih kesakitan. Sepeda listrik, satu-satunya harta mereka sudah dijual demi menebus pengobatan sebelumnya. Sekarang, mereka hanya bergantung pada mukjizat.Namun, dibalik tubuhnya yang tak berdaya, Septiyan masih menyimpan semangat yang kuat. Ia ingin sembuh, kembali bekerja, dan melanjutkan tekadnya menjadi harapan keluarga. Tapi jalannya masih panjang, utang pengobatan sebelumnya belum terbayar. Selain itu, Septiyan juga membutuhkan biaya untuk transportasi dari rumahnya di Jakarta Timur ke rumah sakit di Jakarta Pusat, kursi roda, tongkat penyangga, dan kebutuhan lainnya. #TemanBaik, mari bantu Septiyan untuk melanjutkan pengobatan dengan cara klik Donasi Sekarang di bawah ini!
Dana terkumpul

Rayhan Berjuang Sembuh dari Infeksi Paru
“Tidak ada yang lebih menyakitkan bagi seorang ibu selain melihat anaknya terbaring lemah, menangis dalam kesakitan akibat sesak napas dan batuk yang tak kunjung reda.”“Saat ini anak saya terbaring di rumah sakit. hidupnya bergantung pada alat bantu uap untuk bernapas. Sementara saya hanya bisa menangis, cemas tak terhingga memikirkan harapan anak segera pulih atau kenyataan biaya pengobatannya yang terbatas.” -Nourma Idah, Orang tua Rayhan-Batuk tanpa henti secara tiba-tiba menjadi awal cobaan berat yang harus ditanggung anak saya, Muhammad Rayhan Firdaus (8 bln). Bahkan Ia tak juga sembuh meski sudah dibawa ke klinik, Ia malah semakin parah sampai sesak napas.Akhirnya anak saya dirujuk ke rumah sakit yang lebih besar, dokter menemukan ada bercak-bercak putih di paru-parunya. Anak saya didiagnosa pneumonia atau infeksi paru-paru. Tak kusangka, ada penyakit yang bisa mengancam nyawa di dalam tubuh mungilnya. Belum reda perasaan terpukul ini, selanjutnya saya harus menghadapi kenyataan pahit lainnya, yaitu biaya pengobatannya. Sebagai guru honorer dan suami yang bekerja mengumandangkan adzan sekaligus pengurus masjid, penghasilan kami jauh dari cukup untuk menutupi semua biaya yang dibutuhkan.Setiap hari, saya hanya bisa berharap dan berdoa, mencari pinjaman dari sana-sini, ketakutan jika anak saya tak bisa mendapatkan perawatan yang ia butuhkan. Saya juga mencari pekerjaan tambahan sebagai buruh cuci, tapi upahnya juga sangat kecil.Anak saya harus pengobatan dan kontrol rutin, membutuhkan biaya transportasi karena jarak dari rumah kami di Cikarang ke rumah sakit di Bekasi 8 Km. Selain itu anak saya membutuhkan alat medis untuk membantu pernapasannya, obat yang tidak dicover BPJS, dan kebutuhan lainnya.#TemanBaik, mari bantu Rayhan untuk melanjutkan pengobatan dengan cara klik Donasi Sekarang di bawah ini!
Dana terkumpul

Reyhan Ingin Sembuh dari Gagal Ginjal agar Bisa Bermain dan Belajar Lagi
Reyhan Abimanyu Nafaz (9 tahun) divonis penyakit gagal ginjal sejak 2 tahun belakangan ini. Saat itu ia mengalami sakit perut dan terjadi pembengkakan di bagian kemaluannya. Setelah diperiksa ke RSCM, Reyhan dinyatakan mengalami kebocoran pada ginjalnya. ia kemudian menjalani pengobatan beberapa minggu. Gagal ginjal membuat Reyhan harus cuci darah seminggu 2 kali. Ia juga harus memakai alat CDL untuk akses pembuluh darah sementara selama proses cuci darah. Apabila tidak akan berakibat fatal. Semenjak divonis menderita gagal ginjal, aktivitas sehari-harinya jadi terhambat, termasuk belajar. Rayhan ini sembuh supaya bisa belajar dan bermain bersama teman-temannya. Bukan Reyhan saja yang terhambat aktivitasnya, kedua orang tua pun mengalami kesulitan untuk mengantar Reyhan berobat. Sang ayah yang bekerja sebagai supir taksi baru mampu membawanya berobat menggunakan motor. "Kendaraan yang saya gunakan untuk mengantar cuci darah Reyhan menggunakan sepeda motor, sedangkan Reyhan yang keadaannya lemas terpaksa saya gendong dan ibunya memegang Reyhan di belakang," ucap ayah Reyhan.Biaya pengobatan dan transportasi Reyhan cukup mahal, untuk itu orang tua berharap bisa mendapatkan bantuan agar dapat meringankan semuanya. Reyhan juga harus membeli alat CDL.TemanBaik, ayo bantu Reyhan sembuh dari gagal ginjal. Bantuan dapat disalurkan dengan cara: Klik “Donasi Sekarang” Isi NominalnyaPilih Metodenya. Donasi bisa lewat OVO, DANA, LinkAja, BCA KlikPay, KlikBCA, BRI E-Pay Sakuku, Go-Pay dll. Bisa juga lewat Transfer Bank (BCA, Mandiri, BRI, BNI). Atau lewat Kartu Kredit.
Dana terkumpul

Tangan dan Jantungnya Memiliki Kelainan. Shabina Butuh Bantuan Pengobatan
“Anakku sedang menunggu jadwal operasi jantung lanjutan di Jakarta. Meski sudah melalui beberapa kali operasi, tapi kondisi anakku masih mengalami sesak dan tubuhnya membiru.” -Dina Sri, orang tua Shabina-Setiap hari, saat menatap mata bulatnya yang berkilau, hati saya hancur. Shabina, putri kecilku yang baru berusia 10 bulan, harus berjuang melawan penyakit kelainan pada tangan dan jantungnya. Melihatnya kesakitan adalah penderitaan terberat yang pernah saya alami.Tulang kanan anakku tidak terbentuk sempurna, sehingga tangannya tampak melintang dan jarinya juga tampak tak normal.Semakin hari kondisi kesehatan anakku semakin menurun, mulai dari tubuh biru hingga kesulitan bernafas dialaminya akibat penyakit mematikan ini. Akhirnya, dokter menyarankan anakku untuk menjalani operasi.Tubuh kecil anakku sudah 2 kali merasakan tegangnya meja operasi. Di usianya yang belum hitungan tahun, Ia sudah harus berjuang antara hidup dan mati. Aku hanya bisa mendukungnya melalui doa-doaku yang lebih banyak dari biasa.Dokter memang sudah bilang, sakit jantung memang harus melalui penanganan berkali-kali. Kini anakku juga dirujuk untuk melanjutkan pengobatan di Jakarta. Aku dan suami sempat pasrah tidak bisa membawa anak kami berobat ke Jakarta karena terkendala biaya.Suamiku hanya bekerja serabutan dan penghasilannya sebatas untuk kebutuhan sehari-hari. Akhirnya, aku dan suami pun menjual semua barang berharga yang kami punya. Tapi sayangnya, selama di Jakarta biaya juga sangat besar.#TemanBaik, mari bantu Shabina agar bisa menjalani pengobatan di Jakarta dengan cara klik Donasi Sekarang di bawah in!
Dana terkumpul

Butuh Operasi, Jantung Khanza Bocor
“Aku harus menunda operasi lanjutan karena tak punya cukup biaya untuk membawanya berobat ke Jakarta.” -Cindy Tia, Orang tua Khanza-Khanza Arsyla Pramudita (3 thn), merupakan anak pertamaku yang spesial. Saat usianya 6 bulan, tubuhnya tak tumbuh seperti anak-anak lain, justru menyusut. Semakin janggal ketika kukunya menggelembung, kelopak mata dan bibirnya membiruKata dokter, Khanza menderita penyakit jantung bocor. Dia harus menjalani serangkaian operasi di jantungnya. Syukurlah, meski tubuhnya kecil, jiwanya begitu kuat, anakku mampu bertahan! Perjuanganku belum selesai, masih ada 3 kali operasi lanjutan. Tapi aku optimis anakku bisa melaluinya karena semangatnya untuk sembuh sangat tinggi.Saat ini aku kesulitan, biaya untuk mempersiapkan anakku operasi dari Bandung ke Jakarta tak kunjung terkumpul. Operasi sebelumnya saja aku harus di Jakarta selama sebulan, harus ada biaya untuk tempat tinggal. Belum lagi obat yang tidak dicover BPJS dan kebutuhan lainnya.#TemanBaik, mari bantu Khanza untuk melanjutkan pengobatan dengan cara klik Donasi Sekarang di bawah ini!
Dana terkumpul

Bantu Kebutuhan Pokok 117 ODGJ di Yayasan Jati Adulam Ministry
Hai TemanBaik, sudah pernah mendengar apa itu Yayasan Jati Adulam Ministry (Rehabilitasi Mental) ?Mungkin terdengar asing di telinga TemanBaik. Yayasan ini merupakan tempat rehabilitasi mental yang berada di Kusumodilagan, Kelurahan Joyosuran, Surakarta. Dimana kami menangani Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ), lansia dan bahkan mereka yang lumpuh fisik.Sebelum kami menetap di Surakarta, banyak sekali tantangan yang kami hadapi. Kami harus berpindah-pindah lokasi karena kesulitan membayar biaya sewa serta kami yang didemo karena mungkin keberadaan kami sebagai tempat rehabilitasi mental belum bisa diterima.Namun kami tidak putus asa, pertolongan Tuhan pasti selalu ada untuk memudahkan niat kami. Karena keputusan kami melayani ODGJ sesuai dengan Kehendak Tuhan.Terbukti dari jumlah pasien yang awalnya hanya 1 orang, kini kami sudah memiliki 117 pasien yang perlu dirawat. Mereka semua datang dari berbagai kondisi yang memang perlu pendampingan.Kami terus mengusahakan yang terbaik dalam merawat pasien-pasien kami di Yayasan Jati Adulam Ministry, namun memang tidak bisa dipungkiri kalau saat ini kondisi yayasan sangat memprihatinkan dan perlu dibantu. Kami mengalami kesulitan untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari pasien binaan kami. Bahkan kami harus tega melihat mereka tidur di lantai karena memang kami tak memiliki tempat tidur yang memadai.TemanBaik, bantu kami agar bisa memberikan pendampingan dan perawatan yang layak untuk pasien-pasien kami. Kami ingin bisa membangun kantor panti sendiri dan memenuhi kebutuhan pokok pasien di yayasan.TemanBaik yang ingin membantu bisa menyalurkan bantuan dengan cara klik Donasi Sekarang
Dana terkumpul

Jembatan Putus! 4.786 Kepala Keluarga Terisolasi Tak Bisa Kemana-mana
"Ini kalau musim penghujan, debit air makin tinggi. Pasti roboh, warga jadi tidak bisa beraktivitas karena jembatan penghubung dua desa ini tidak bisa dipakai" ungkap Darip salah satu warga setempat.Beberapa bulan lalu, satu-satunya jembatan yang menghubungkan dua wilayah antara Desa Mekarjaya dan Desa Puncakbaru di Kecamatan Cidaun, Cianjur, Jawa Barat roboh. Penyebabnya jembatan sudah lapuk karena bahan material jembatan terbuat dari bahan kayu seadanya.Robohnya jembatan tersebut mengakibatkan terputusnya akses masyarakat Desa Puncakbaru dari wilayah-wilayah sekitarnya. Jembatan ini merupakan satu-satunya akses yang sering digunakan masyarakat untuk jalan sekolah, membawa hasil tani, jalan alternatif dan akses jalan kedua desa. Akibatnya akses sekitar 4.786 Kepala Keluarga di Desa Puncakbaru terputus dan mereka kini terisolasi.Jembatan Puncakbaru ini merupakan lintas warga khususnya para petani yang membawa hasil taninya. Pada tahun 1990-an dan 2000 jembatan tersebut pernah roboh dan dibangun lagi oleh swadaya masyarakat menggunakan tiang penyangga dari bambu dan gelagar kayu.Kondisi saat ini, masyarakat sudah berbondong-bondong membangun jembatan kembali yang roboh. Namun jembatan yang dibangun sifatnya sementara, belum bisa dibangun secara permanen karena tidak adanya danaTemanBaik, mari kita bantu membangun jembatan tersebut secara permanen agar 4.786 Kepala Keluarga di Desa Puncakbaru tak lagi terisolasi dan mobilitas masyarakat jadi lancar.
Dana terkumpul

Aksi Berbagi Nasi Bungkus
Berbagi nasi bungkus dan santunan adalah sebuah gerakan sosial yang bertujuan untuk menumbuhkan semangat berbagi kepada saudara-saudara kita yang membutuhkan. Hal ini yang rutin dilakukan Denny Reksa.Bukan tokoh masyarakat bukan pula pejabat, Denny Reksa juga tidak memiliki yayasan sosial. Namun, jiwa sosialnya begitu tinggi. Nasi bungkus tersebut dibawa keliling, mulai dari Kota Surabaya hingga Terminal Purbaya.Denny Reksa yang merupakan mantan pewarta mengatakan, rutinitas membagikan nasi bungkus setiap Jumat sejatinya sudah lama dilakukan. Terhitung sudah 10 tahun dia membagikan nasi bungkus dan santunan untuk orang yang membutuhkan. Dia tidak lelah mencari tunawisma, lansia, penyandang disabilitas, hingga kaum duafa di Kota Surabaya. Berkembangnya waktu, kini aktivitas sosialnya tidak hanya dilakukan di Surabaya, tetapi juga di Mojokerto, Malang, hingga Semarang. Denny Reksa mengajak berbagai komunitas.TemanBaik, yuk dukung terus semangat berbagi Denny Reksa. TemanBaik juga bisa ikut serta dengan cara: Klik “Donasi Sekarang”Isi nominal donasiBoleh memilih donasi lewat mana saja, bisa dengan OVO, DANA, LinkAja, ShopeePay, GoPay, Sakuku, BRI E-Pay dan BCA Klik-Pay. Bisa juga lewat transfer antarbank (BRI, Mandiri, BCA, BNI).
Dana terkumpul

Wujudkan Pembangunan Asrama Yatim Panti Babussalam
Ada 89 anak yang kami asuh di sini, namun sayangnya kami kurang ruangan untuk bisa memberikan yang terbaik bagi mereka. Untuk sekian puluh anak, kami hanya punya tiga ruangan tidur yang ukurannya sangat terbatas. Kegiatan anak-anak banyak namun kami terbatas untuk bisa memfasilitasinya.Assalamualaikum, TemanBaik kami dari Panti Asuhan Babussalam, Cisalak, Kecamatan Cimanggis, Depok, Jawa Barat, yang bermaksud untuk mengajak semua di sini memberikan bantuannya bagi anak-anak asuh kami.Total ada 89 anak asuh yang tinggal bersama kami di sini, terdiri dari yatim, piatu, dhuafa, dan anak-anak terlantar. Begitu banyaknya anak-anak di sini namun kami hanya memiliki satu ruangan untuk berkegiatan, 1 ruang kelas, dan 3 kamar tidur dengan ukuran yang tidak terlalu luas.Kami ingin mereka bisa belajar lebih nyaman lagi di ruangan yang lebih baik, selain itu juga anak-anak perempuan ini di sini membutuhkan ruangan yang lebih untuk kegiatan mereka. Panti kami sekarang memang menjadi sentral belajar agama bagi warga sekitar. Posisinya yang strategis bersebelahan dengan masjid membuat banyak yang datang untuk bersama-sama berkumpul. Rencananya bantuan dari TemanBaik akan kami gunakan untuk membangun ruang kelas dan menambah sarana MCK supaya semakin nyaman lagi anak-anak tinggal di sini. TemanBaik, anak-anak di Panti Asuhan Babussalam membutuhkan kita semua untuk bisa mendapatkan ruangan kelas, supaya mereka semakin nyaman belajar dan menjalankan kesehariannya. Yuk, kita bantu dengan cara: Klik “Donasi Sekarang”Isi nominal donasiPilih metode pembayaran, kalau ingin lebih praktis kamu bisa berdonasi dengan OVO, DANA, LinkAja, ShopeePay, GoPay, Sakuku, BRI E-Pay dan BCA Klik-Pay, atau kamu juga bisa berdonasi dengan cara transfer antar bank (BRI, Mandiri, BCA, BNI).
Dana terkumpul