Benihbaik x MNC

Salurkan donasi anda ke campaign-campaign di bawah ini

Campaign Pilihan Hari Ini

Pilihan Benihbaik

Panggilan Mendesak

Waktu mereka tidak banyak, mereka sangat membutuhkan bantuan kalian

Card image cap
Hewan
Tidak Ada Shelter Hewan, Mahasiswi ini Berjuang Selamatkan Kucing Terlantar

“Banyak kucing harus menanggung derita, hanya karena masuk ke rumah orang demi mencari sesuap makan. Ada yang diusir, bahkan ada yang disakiti. Makanya saya berinisiatif merawat kucing terlantar, mulai dari korban tabrak lari, malnutrisi, jamuran, hingga yang terjebak trauma.”“Anak-anak di sekitar rumah pun sering mengetuk pintu, membawa kucing korban kecelakaan, karena mereka tahu saya tak pernah menutup hati untuk hewan-hewan ini. Namun, semakin banyak kucing yang saya rawat, semakin berat pula beban biaya yang harus saya tanggung.”Saya Winda Sugiarti, seorang mahasiswi dan konten kreator khusus affiliate yang berjuang untuk kehidupan kucing terlantar. Sudah empat tahun hidup saya dipenuhi oleh suara meong yang meminta kasih sayang. Saat ini, ada sekitar 40 kucing terlantar yang saya tampung di rumah.Di daerah saya, Dusun Wangkal Ronyok, Langkaplancar, Pangandaran, tak ada satupun shelter kucing.  Shelter terdekat berada di luar kota, terlalu jauh, butuh biaya dan waktu yang tak sanggup saya tempuh. Itulah mengapa kondisi kucing liar di sini begitu memprihatinkan.Sebagian besar dari mereka saya temukan dalam keadaan sakit. Saya hanya bisa memberikan obat seadanya yang ada di rumah, karena membawa mereka ke dokter hewan membutuhkan biaya yang tak mampu saya penuhi. Namun, keterbatasan itu membuat saya harus merelakan beberapa dari mereka wafat, pedih sekali hati saya. Setiap minggu, 20 kg dry food habis untuk mereka, ditambah 3 kg dry food per hari, dan anak-anak kucing memerlukan 1 dus wet food hanya untuk 3 hari. Biaya ini semakin sulit saya penuhi di tengah kondisi keuangan yang menipis. Kalau kepepet, saya mencoba menggalang dana lewat media sosial, namun hasilnya sering tak cukup.Saya bermimpi memiliki rumah khusus untuk mereka, mensterilkan agar tak ada lagi anak-anak kucing lahir dalam kesengsaraan, dan membuat hidup mereka layak serta sejahtera. Saya membutuhkan biaya untuk membeli dry food, wet food, vitamin kucing, obat cacing, pasir kucing dan kebutuhan lainnya.#TemanBaik, Rp100 ribu kita sangat berarti untuk kelangsungan hidup para kucing dan mengeluarkan mereka dari penderitaan. Yuk, klik Donasi Sekarang di bawah ini!

Dana terkumpul

Rp. 1.401.011
3 hari lagi
Dari Rp. 20.000.000
Card image cap
Anak
Masih 8 Bulan, Elzein Harus Merasakan 4 Kali Mencekamnya Meja Operasi

“Berjam-jam aku menempuh perjalanan sambil menggendong anakku yang kejang tanpa henti menuju rumah sakit. Tapi sesampainya di IGD, hatiku hancur karena rumah sakit menolak menangani anakku karena keterbatasan alat medis.”“Dengan tubuh lelah yang diliputi cemas, aku tak menyerah melanjutkan perjalanan berjam-jam ke rumah sakit lainnya.  Hingga akhirnya anakku masuk ICU dan dinyatakan menderita penumpukan cairan di otaknya (hidrosefalus).” -Rizal Afandi, Orang tua Elzein-Setiap kali anakku, Elzein Daris Afandi (8 bln), harus masuk rumah sakit, rasanya hatiku hancur berkeping-keping. Bahkan, hingga kini aku masih tak percaya, tubuh mungilnya mampu melewati 4 kali operasi yang mencekam pada kepalanya.Tak pernah ku lupakan wajahnya yang tak berdaya tiap usai operasi, mata sayunya berlinang, seolah sedang memohon pertolongan. Sementara kepalanya terbalut perban dan hidungnya dipasangi selang NGT yang tak nyaman, tapi itu satu-satunya jalut Ia untuk makan dan minum.Namun aku percaya, anakku kuat dan suatu saat bisa membaik. Ia sudah membuktikan ketegarannya sejauh ini, yang berat justru beban pengobatan yang kian membengkak. Aku hanya seorang kurir, bahkan kendaraan untuk bekerja mengantar paket sudah ku jual demi biaya berobat anak selama ini. Belum lagi, anakku juga harus minum 2 susu berbeda yang direkomendasikan dokter. Pernah aku rela tidak makan demi anakku bisa tetap berobat. Pinjaman pada kerabat pun tak berhasil, hingga akhirnya satu-satunya TV di rumah terpaksa kujual. Meski begitu, aku tak akan berhenti berjuang, aku ingin melihatnya tumbuh sehat dan tersenyum seperti anak lainnya. Pengobatan anakku masih panjang. Saat ini Ia membutuhkan biaya untuk kontrol rutin dari rumah kami di Bogor ke rumah sakit di Jakarta, obat yang tidak dicover BPJS, vitamin dan kebutuhan lainnya. #TemanBaik, tak ada donasi yang terlalu kecil jika dilakukan bersama-sama. Dengan Rp100.000 saja, kita bisa jadi alasan Elzein tetap punya harapan untuk sembuh. Yuk, klik Donasi Sekarang dan bersama kita wujudkan keajaiban bagi hidup Elzein! 

Dana terkumpul

Rp. 5.727.000
12 hari lagi
Dari Rp. 20.000.000
Card image cap
Anak
Penyakit Jantung Kompleks Mengintai Nyawa Daviandra

“Kami rela mengubur semua mimpi-mimpi kami, sekarang tujuan kami hanya berjuang keras agar anak bisa pengobatan. Hidup kami hanya berputar pada perjuangan, bahkan kami harus menumpang tinggal di rumah kakak untuk bisa menghemat tidak bayar kontrakan.”“Namun, sudah 8 bulan lamanya, kami tidak bisa membawa anak ke Jakarta untuk kontrol rutin karena tidak ada biaya. Suamiku yang bekerja sebagai petani, penghasilannya tak menentu, kadang semua yang ditanam gagal panen karena cuaca buruk.” -Yanti Ristia, Orang tua Daviandra-Tiga jam perjalanan menggunakan motor kutempuh dengan kekhawatiran, demi membawa anakku, Daviandra Elvano Triyan (2 thn), periksa ke rumah sakit. Semua bermula ketika petugas posyandu curiga melihat bibir anakku yang membiru saat menangis.Diagnosa sakit jantung kompleks harus diterima anakku bagai petir yang menyambar.  Anakku juga harus dirujuk pengobatan ke Jakarta, taka pernah kubayangkan sebelumnya. Bingung sekali, tapi saat itu aku bertekad untuk kesembuhan anakku bagaimanapun caranya.Berbekal meminjam dana, aku membawa anakku dari Lampung ke Jakarta. Syukurlah, Ia sudah menjalani operasi dan pulih dengan cepat. Kondisinya saat ini membaik, meski sesak napas jika kelelahan dan belum bisa jalan untuk anak seusianya. Anakku harus terus kontrol rutin di rumah sakit Jakarta dan rumah sakit daerah menjelang operasi lanjutan, namun biaya yang terus mengalir membuatku merasa hampir putus asa. Di sisi lain, aku takut, karena dokter mengatakan anakku mungkin tidak akan bertahan lama jika pengobatannya terhenti.Sementara untuk kontrol ke rumah sakit daerah saja kami harus menghabiskan biaya Rp500 ribu karena jaraknya yang jauh, apalagi untuk kontrol rutin ke Jakarta. Belum lagi, untuk membeli obat yang tidak dicover BPJS yang harganya ratusan ribu dan kebutuhan lainnya. Aku telah berusaha dengan segala cara, berjualan online demi mencari tambahan biaya, namun pendapatannya masih jauh dari cukup. Aku sudah tak tahu lagi harus bagaimana untuk memberikan yang terbaik bagi kesehatannya.#TemanBaik, mari bantu Daviandra untuk melanjutkan pengobatannya dengan cara klik Donasi Sekarang di bawah ini!

Dana terkumpul

Rp. 12.638.000
3 hari lagi
Dari Rp. 20.000.000
Card image cap
Anak
Dikira Tanda Lahir, Ternyata Ada Tumor Jinak di Pipi Khai

“Awalnya aku mengira benjolan di pipi anakku hanya tanda lahir biasa yang tidak berbahaya. Namun, hasil USG mematahkan hatiku, benjolan tersebut ternyata adalah tumor! Sejak itu aku merasa tidak pernah benar-benar tenang.” -Nur Sari, Orang tua Khai-Saat pertama kali kubawa Khai Arsel Lesmana (5 bln) ke puskesmas, dokter mengatakan kemerahan di pipinya hanyalah tanda lahir biasa. Namun, sebulan kemudian, kemerahan itu berubah menjadi benjolan yang terus membesar. Kekhawatiranku memuncak saat Khai juga mengalami demam. Akhirnya aku membawa Khai periksa ke rumah sakit. Di sanalah aku mendengar kenyataan yang membuat dadaku sesak, benjolan di pipi mungil anakku adalah tumor jinak hemangioma. Khai harus menjalani pengobatan rutin, karena jika dibiarkan, kondisinya bisa semakin parah.Hari-hari Khai dipenuhi tangis, mungkin karena rasa nyeri dari benjolan di wajahnya. Jika enam bulan pengobatan ini tidak membawa perubahan, anakku harus menjalani operasi untuk pengangkatan tumornya.Sebagai seorang ibu, hatiku hancur. Aku ingin memberi pengobatan terbaik untuk anakku, tapi penghasilanku sebagai buruh di toko laundry hanya cukup untuk kebutuhan sehari-hari. Suamiku bekerja serabutan, kadang tanpa penghasilan jika tidak ada panggilan kerja. Sementara itu, biaya untuk ongkos dari rumah kami di Tanjung Priok ke RSCM, obat-obatan yang tak ditanggung BPJS, dan kebutuhan Khai lainnya, terus menumpuk. #TemanBaik, tak ada donasi yang terlalu kecil jika dilakukan bersama-sama. Dengan Rp100.000 saja, kita bisa jadi alasan Khai tetap punya harapan untuk sembuh. Yuk, klik Donasi Sekarang dan bersama kita wujudkan keajaiban bagi hidup  Khai!

Dana terkumpul

Rp. 1.542.000
5 hari lagi
Dari Rp. 20.000.000
Card image cap
Anak
Kateterisasi Jantungnya Gagal, Kian Hari Berat Badan Aufa Semakin Menurun

“Baru saja anakku  menjalani tindakan kateterisasi jantung, namun harapan itu kembali pupus. Lagi-lagi kami harus menahan perih melihatnya menangis, merintih, menahan rasa tidak nyaman yang tak pernah berhenti.”“Ketakutan selalu membayangi, khawatir rengeknya sewaktu-waktu berubah menjadi sesak napas yang mengancam nyawanya. Di sela isaknya, sering kali ku bisikkan permintaan maaf karena tak tahu lagi bagaimana cara membawanya berobat dari Lampung ke Jakarta dengan kondisi dompet yang  nyaris tak bersisa.” -Dodi Setyo, Orang tua Aufa-Anak yang telah lama kunanti, Aufa Maharani (2 thn), sejak lahir sudah membuat hatiku diliputi cemas. Ia menangis terus-menerus tanpa sebab, wajahnya pucat, dan setiap menyusu sering tiba-tiba berhenti, seolah napasnya terhenti. Berat badannya tak bertambah, justru terus menurun. Saat dokter berkata, “Anak Ibu sakit jantung,” rasanya seperti disambar petir. Bagaimana jika sewaktu-waktu aku kehilangannya? Dokter saat itu memberikan obat dan vitamin daya tubuh untuk anakku, karena Ia mudah sakit. Kondisi tubuhnya begitu mungil dan sangat rapuh. Aku harus menjaganya agar tidak lelah, memastikan Ia minum susu tinggi kalori supaya berat badannya cukup untuk operasi. Namun, harga susu tersebut sangat mahal bagi aku yang bekerja sebagai buruh tani.Ntah apalagi harta yang harus dijual, karena semuanya sudah habis untuk pengobatan selama ini. Selain itu, anakku juga butuh biaya transportasi untuk kembali Jakarta, obat serta vitamin yang tidak dicover BPJS dan kebutuhan lainnya. #TemanBaik, tak ada donasi yang terlalu kecil jika dilakukan bersama-sama. Dengan Rp100.000 saja, kita bisa jadi alasan Aufa tetap punya harapan untuk sembuh. Yuk, klik Donasi Sekarang dan bersama kita wujudkan keajaiban bagi hidup Aufa! 

Dana terkumpul

Rp. 7.253.000
5 hari lagi
Dari Rp. 20.000.000
Card image cap
Anak
Tukang Semprot Nyamuk Berjuang untuk Kesembuhan Anaknya yang Lumpuh Otak

Banyak keluarga yang tidak mendukung kami untuk kesembuhan Rayhan! Tapi Rayhan adalah anak kami yang memberi sejuta kebahagiaan meski dengan segala kekurangan penyakitnya. Rayhan tetap kami gendong untuk sosialisasi ke lingkungan, kami tidak membedakannya dan tidak malu dengan keadaan yang dialami Rayhan. -Wulandari, Orang tua Rayhan-Ayah dari Muhammad Rayhan Al Hafizh (2 thn) hanyalah seorang tukang semprot nyamuk yang berjuang untuk anaknya yang terbaring lemah. Kalau Ayahnya sakit, kami harus menghadapi kelaparan dan keputusasaan di rumah dengan anak yang sakit. Meski penghasilan ayahnya terbatas, tapi kami terus berjuang agar Rayhan bisa kontrol ke rumah sakit dan fisioterapi. Penyakit ini menyerang Rayhan pertama kali saat usianya 6 bulan, Rayhan harus dilarikan ke IGD akibat demam, muntah, hingga diare.Semalaman dirawat di rumah sakit, Rayhan kehilangan kesadaran sampai gagal napas. Bahkan selanjutnya, Ia mengalami koma!Takdir begitu kejam ketika dokter mendiagnosa Rayhan meningitis tuberkulosis, infeksi otak yang menyebabkan lumpuhnya ingatanku. Bagai disambar ombak, aku terdiam merasakan sesak pada perasaanku.Sambil menahan tangis, aku menyaksikan sendiri perubahan anakku. Ia lupa segalanya, tak bisa lagi tengkurap dan menegakkan kepalanya lagi. Bahkan untuk sekedar mengangkat kaki dan tangannya, Ia tidak bisa. Ia malah sering kejang parah karena epilepsi. Ujian anakku kian bertambah ketika dokter bilang Rayhan harus operasi buah zakar akibat mengalami kelainan. Hancurnya hatiku tak bisa dijelaskan lagi, tapi aku optimis mampu merawat Rayhan meski Ia tidak seutuhnya bisa seperti anak normal lainnya. Namun pengobatan Rayhan yang sangat panjang ini membutuhkan biaya yang terus-menerus harus dikeluarkan. Cincin nikah dan anting emas sudah dijual untuk tambahan berobat Rayhan selama ini karena penghasilan suami tak seberapa.Saat ini Rayhan sangat membutuhkan biaya untuk transportasi ke Rumah Sakit Harapan Kita Jakarta, alat fisioterapi agar anak kami bisa berlatih melenturkan otot di rumah, obat yang tidak dicover BPJS, susu, dan kebutuhan lainnya. Aku berharap kasih sayang yang tulus ini bisa memberi kekuatan bagi Rayhan. #TemanBaik, mari bantu Rayhan untuk melanjutkan pengobatan dengan cara klik Donasi Sekarang di bawah ini!

Dana terkumpul

Rp. 15.282.002
5 hari lagi
Dari Rp. 20.000.000
Card image cap
Anak
Anak Kuli Alami Kanker Darah dan Beberapa Penyakit Kronis Lainnya

“Emosi anakku kian tidak stabil, Ia seperti sulit menerima kenyataan bahwa dirinya berbeda dengan anak-anak lain yang bisa bebas bermain. Ia lebih sering menangis, bahkan aku tidak bisa menenangkannya karena Ia menolak untuk digendong.”“Setiap kali selesai kemoterapi, anakku selalu muntah dan sulit makan. Namun, yang paling menusuk perasaanku adalah menyaksikan helai demi helai rambutnya habis karena rontok. Aku khawatir kondisi emosionalnya makin terguncang, dan turut mempengaruhi kesehatannya!” -Muslihat, Orang tua Inayah-Di hari ulang tahunnya yang ke-2, seharusnya Inayah Shafiyyah Azrina (2 thn) merayakan momen bahagia dengan tawa. Namun, hal itu berubah jadi duka ketika Ia tiba-tiba demam, enggan makan dan minum, hingga orang tuanya kewalahan.Hal yang paling mengejutkan yaitu ketika bibirnya tiba-tiba berdarah dan obat demam tak lagi mempan. Inayah harus dirawat inap selama 4 hari di rumah sakit dan menerima 2 kantong transfusi darah. Kecemasan orang tuanya semakin memuncak ketika hasil pemeriksaan sumsum tulang belakang menyatakan Inayah kanker darah. Tak hanya itu, dokter juga menemukan pembengkakan limpa, cairan di paru-paru, serta pembengkakan kelenjar getah bening.Tak pernah terbayangkan oleh orang tuanya, bahwa selama ini Inayah menahan sakit yang begitu berat. Pantas saja, Inayah sampai tak mampu lagi berjalan dan beraktivitas. Demam tinggi itu masih sering datang, hingga napasnya sesak, dan bahkan BAB darah. Kini, Inayah harus rutin menjalani transfusi darah dan kemoterapi. Namun, Ayahnya hanya seorang kuli bangunan yang penghasilannya terbatas, jadi Ia selalu kesulitan biaya tiap akan membawa Inayah berobat.“Saya hanya ingin Inayah mendapat pengobatan terbaik supaya bisa sembuh dan merasakan masa kecil yang bahagia. Tapi upah saya sebagai buruh harian hanya Rp70 ribu per hari, itu pun kalau dapat kerjaan. Kalau lagi ngak ada kerjaan, ya nggak ada pemasukan,” ungkap Muslihat. Selain biaya transportasi, Ayahnya juga harus menanggung obat yang tidak ditanggung BPJS, vitamin, susu, dan kebutuhan lainnya. Terkadang mereka sampai harus meminjam uang dari tetangga untuk mencukupi berobat Inayah.#TemanBaik, tak ada donasi yang terlalu kecil jika dilakukan bersama-sama. Dengan Rp100.000 saja, kita bisa jadi alasan Inayah tetap punya harapan untuk sembuh. Yuk, klik Donasi Sekarang dan bersama kita wujudkan keajaiban bagi hidup Inayah! 

Dana terkumpul

Rp. 14.233.000
14 hari lagi
Dari Rp. 20.000.000
Card image cap
Kemanusiaan
Hidup Sebatang Kara, Bantu Edy Sembuh dari Penyakit Saraf di Kaki

TemanBaik, perkenalkan saya Rustandi Eddy (63 tahun). Saat ini saya hidup sebatang kara dan tengah berjuang sembuh dari penyakit saraf kaki berat. Penyakit ini berawal pada tahun 2019, di mana saat itu saya sedang berada di bengkel dan selesai makan sate. Namun ketika hendak berdiri saya tidak bisa, kedua kaki saya terasa sakit sekali. Setelah diperiksakan, dokter mengatakan tensi saya 200. Sudah 2 kali berobat namun tidak juga ada perubahan, bahkan saya sudah gonta ganti dokter untuk mengobati penyakit saya ini, tapi saya tidak kunjung sembuh. Sampai akhirnya saya diberi surat pengantar untuk tes Elektroensefalogram (EEG) ke RSHS Bandung. Setelah diperiksa, menurut EEG saya didiagnosis pengidap penyakit saraf kaki berat. “Sudah minum herbal dan berobat terapi serta berobat kampung. Kalau tidak makan obat, sakitnya luar biasa bahkan tidak ada ngantuk walau 7 hari 7 malam,” ucap EdySaya membutuhkan bantuan Temanbaik untuk berobat, karena saya hidup sebatang kara, tidak memiliki anak dan juga istri. saya juga tidak berpenghasilan lagi karena tidak bisa jalan.Biaya untuk berobat selama ini hasil dari menjual harta benda yang ada di rumah dan sumbangan dari keluarga serta orang-orang baik. Jika tidak ada bantuan yang dikirim saya tidak makan. TemanBaik, maukah bantu saya sembuh dari penyakit saraf kaki berat ini? Saya ingin bisa bekerja lagi dan mencukupi kebutuhan sehari-hari saya. bantuan dari TemanBaik nantinya akan saya gunakan untuk berobat, menebus obat resep dokter dan makan.Bantuan dari TemanBaik dapat disalurkan dengan cara: Klik “Donasi Sekarang”Isi nominal donasiPilih metode pembayaran, kalau ingin lebih praktis kamu bisa berdonasi dengan OVO, DANA, LinkAja, ShopeePay, GoPay, Sakuku, BRI E-Pay dan BCA Klik-Pay, atau kamu juga bisa berdonasi dengan cara transfer antar bank (BRI, Mandiri, BCA, BNI).

Dana terkumpul

Rp. 25.600.980
3 hari lagi
Dari Rp. 20.000.000
Card image cap
Kemanusiaan
Sedekah Bantu Makan dan Biaya Pendidikan Santri Yatim Dhuafa

Perkenalkan saya, Muhammad Arief Rahman, Pekerjaan saya sehari-hari sebagai  Karyawan Swasta dan relawan pengurus di panti asuhan dan pesantren yatim dhuafa Al-Fitra di Kab Bandung, Jawa Barat. Saya ingin menggalang dana untuk memenuhi biaya hidup santri di panti asuhan dan pesantren yatim dhuafa,  Kegiatan yang saya lakukan selama ini seperti mengajak kebaikan untuk berbagi bersama adik yatim, serta peduli terhadap pendidikannya. Kami berharap penggalangan dana ini bisa menjadi gerbang kebaikan. Saya sudah melakukan kegiatan ini sejak dua tahun yang lalu.Yang ingin dibantu ada 45 anak binaan. Kondisi sekarang, kami membutuhkan pembiayaan untuk pendidikan, kebutuhan sandang pangan, biaya kesehatan, serta pembangunan dan perbaikan infrastruktur Anak-anak yang ada di sini kebanyakan adalah para dhuafa dan yatim yang datang dari Garut serta Kabupaten Bandung. Sebagai catatan, di panti asuhan ketika hujan besar, atap kami bisa bocor. Atap kami menggunakan asbes jadi saat hujan angin air masuk ke dalam. Status pesantren pun masih asrama sewa atau mengontrak.Anak santri Yatim dhuafa Al-fitra tidak hanya belajar tentang agama. Mereka juga dibekali soft skill lainnya seperti bercocok tanam. TemanBaik, yuk bantu para santri yatim dhuafa di panti asuhan dan pesantren Al-Fitra di Kab Bandung, Jawa Barat. 

Dana terkumpul

Rp. 11.054.052
14 hari lagi
Dari Rp. 20.000.000
Card image cap
Anak
Terlihat Sehat, Ternyata Infeksi Otak Diam-Diam Menggerogoti Tubuh Faqih

“Andai saja waktu itu dokter lebih cepat menindaklanjuti penyakit anakku, mungkin keadaannya sekarang tak seburuk ini. ”“Dari luar, ia tampak seperti anak sehat pada umumnya. Namun siapa sangka, di balik senyumnya, infeksi otak perlahan menggerogoti tubuhnya dan berisiko menjurus pada epilepsi. Pantas saja, Ia sering menarik tanganku untuk memegang kepalanya, seolah Ia ingin mengisyaratkan rasa sakit pada kepalanya.” -Rika, Orang tua Faqih-Dunia anakku, Muhammad Faqih Arka (10 thn), seketika menjadi kelam saat usianya memasuki 15 bulan. Ia perlahan mengalami kemunduran perkembangan, kata-kata yang dulu bisa Ia ucapkan perlahan menghilang tanpa sebab, hingga akhirnya ia tak mampu lagi berbicara.Saat imunisasi, dokter sempat curiga bahwa Faqih memiliki dunianya sendiri dan menyarankan pemeriksaan lanjutan. Tapi tak aku lakukan karena keterbatasan biaya. Hingga usianya 4 tahun, anakku mengalami kejang. Namun, saat itu anakku hanya masuk IGD dan anehnya diminta pulang setelah beberapa jam tanpa observasi lanjutan. Setelahnya, kejang-kejang itu semakin sering datang. Dokter memang memberi obat penenang, tapi tak mempan karena Faqih juga mengidap autisme. Meski begitu, obat tetap diperpanjang, sebab setiap kejang berisiko merusak ribuan saraf otaknya.Mirisnya, saat anakku kembali kejang, aku hanya punya uang Rp15 ribu, bahkan untuk pesan taksi online juga tak cukup. Aku hanya bisa menangis sambil mendekap tubuh anakku yang gemetar, hingga seorang tetangga yang iba akhirnya mengantarkan kami ke rumah sakit dengan mobilnya.Suamiku sudah diberhentikan dari pekerjaannya karena Covid-19. Akhirnya Ia memutuskan untuk mengajar ngaji demi menghidupi kami. Tapi, kami baru saja pindah rumah kontrakan yang lebih kecil dan lebih jauh, sehingga tidak punya ruang untuk mengajar lagi.Faqih adalah anakku satu-satunya, bagiku tidak ada harta yang paling berharga selain Ia.Tapi sebagai orang tua, aku sering terpuruk karena kesulitan biaya untuk membawanya kontrol rutin ke rumah sakit, membeli obat yang tidak dicover BPJS, terapi autis dan kebutuhan lainnya.#TemanBaik, tak ada donasi yang terlalu kecil jika dilakukan bersama-sama. Dengan Rp100.000 saja, kita bisa jadi alasan Faqih tetap punya harapan untuk sembuh. Yuk, klik Donasi Sekarang dan bersama kita wujudkan keajaiban bagi hidup Faqih! 

Dana terkumpul

Rp. 3.416.400
12 hari lagi
Dari Rp. 20.000.000
Card image cap
Beasiswa Pendidikan
Ingin Jadi Guru, Faiza Butuh Biaya untuk Les Masuk ke Perguruan Tinggi

Hai TemanBaik, perkenalkan saya Faiza Hijriyah Mukhlisa (16 tahun). Saat ini saya tercatat sebagai siswi kelas 3 SMA di MAN 1 Samarinda. Ayah saya bekerja sebagai driver ojek online, sedangkan ibu saya berjualan minuman sachet di depan rumah. Kegiatan sehari-hari saya selain sekolah yaitu membantu ibu berjualan. Lahir dari keluarga sederhana, saya memiliki prestasi yaitu juara pertama seleksi KSM tingkat satuan pendidikan bidang studi matematika terintegrasi, dan juara harapan satu kompetisi sains madrasah tahun 2022 tingkat kabupaten atau Kota bidang studi Matematika.Saya bercita-cita menjadi guru di masa depan nanti. Maka dari itu saya berharap bisa mendapatkan bantuan dari TemanBaik yang nantinya digunakan untuk peralatan sekolah, buku penunjang, les Ujian Nasional serta iuran wisuda. Bantuan TemanBaik akan sangat berharga untuk saya bisa melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi nantinya. Bantuan dapat disalurkan dengan cara klik Donasi Sekarang

Dana terkumpul

Rp. 1.270.000
13 hari lagi
Dari Rp. 20.000.000
Card image cap
Anak
7 Tahun Sakit Jantung, Bayhaqhi Ingin Segera Operasi

“7 tahun lamanya anak saya berjuang melawan sakit jantung dan Ia hanya berobat di daerah saja akibat kondisi keuangan terbatas. Hingga mukjizat datang, bantuan guru ngaji dan pihak masjid membuka jalan saya untuk membawa anak berobat dari Lampung ke Jakarta untuk kateterisasi jantung.”“Tapi perjalanan ini tidak mudah, bantuan perlahan habis, dan saya terpaksa meminjam uang dari bank, meski bingung cara membayarnya. Sementara anak saya harus kembali ke Jakarta untuk operasi, langkah menuju kesembuhan anak saya terasa berat.” -Eliza Tamsil, Orang tua Bayhaqhi-Sejak kecil, Bayhaqhi Al Qharni (8 thn) memang sudah sering sering sakit-sakitan. Ia mengalami batuk, demam, dan flu yang terus berulang. Ia sering gelisah saat tidur dan tubuhnya kuning karena kurang dijemur akibat musim hujan. Ketika menangis, tubuh anak saya tampak menghitam.Akhirnya saya pun membawa anak rumah sakit, ternyata Ia mengalami jantung bocor! Rasanya dunia saya runtuh, saya marah, dan tidak sanggup untuk percaya. Saya sampai membawa anak periksa ke rumah sakit lainnya, tapi hasilnya sama. Perlahan, syukurlah saya mulai menerima keadaan, apalagi melihat anak yang sudah mulai bisa merangkak dan tidur di pangkuan saya. Itu adalah momen yang memberi kehangatan di hati saya, dan hal itu membuat saya semangat berjuang untuk kesembuhannya.Kini, kondisi anak sering membuat saya terisak. Bibir, kuku kaki dan tangannya membiru. Ia juga sering mengalami sakit kepala hebat, napasnya sesak dan berat, tapi Ia tidak pernah mengeluh. Di depannya saya harus menahan tangis, karena saya tahu Ia berusaha kuat.Suami saya hanya pegawai honorer, sedangkan saya menanam singkong miliki orang untuk menambah biaya pengobatan anak. Saya sudah berupaya membuat proposal dan mengirimnya ke berbagai yayasan agar anak saya dapat bantuan dana, tapi belum berbuah hasil. Anak saya masih membutuhkan biaya untuk transportasi ke rumah sakit, obat yang tidak dicover BPJS, dan kebutuhan lainnya selama di Jakarta.#TemanBaik, mari bantu Bayhaqhi untuk melanjutkan pengobatan dengan cara klik Donasi Sekarang di bawah ini!

Dana terkumpul

Rp. 6.441.000
4 hari lagi
Dari Rp. 20.000.000
Card image cap
Kesehatan
Ditolak Banyak Rumah Sakit! Buruh Tani Berjuang dari Tumor Mata

Perkenalkan, Namaku Agus Haeri (47 thn), seorang buruh tani sederhana sekaligus  ayah yang menjadi sandaran bagi istri dan dua anakku. Namun, kini aku juga sedang berjuang menghadapi ujian berat, yaitu melawan tumor yang bersarang di mataku.Lebih menyakitkan lagi, tumor ini sudah menjalar ke otak! Berkali-kali aku ditolak rumah sakit karena keterbatasan alat medis. Tubuhku yang lemah harus dipaksa kuat menjalani perjalanan panjang dari rumah sakit satu ke rumah sakit lainnya, dari Lampung hingga ke Jakarta.Mataku merah dan panas! Itulah awal mula gejala penyakit mematikan yang tak pernah ku sangka akan merenggut hidupku di usia 42 tahun. Daging kecil tiba-tiba tumbuh di samping mata kiriku, rasanya gatal luar biasa, perih, hingga aku terus-menerus mengeluarkan air mata.Dua tahun berlalu, daging yang tumbuh di mataku kian membesar sampai menyebabkan mataku menonjol dan kemerahan. Ternyata aku terkena tumor mata limfoma kelenjar getah bening, sebuah kenyataan mengerikan yang membuatku terdiam tak berdaya.Mungkin karena terlalu lama didiamkan, akhirnya penyakit ini menyebar ke tubuhku yang lain. Berbagai prosedur medis harus kujalani, mulai dari operasi, MRI sebenyak 5 kali, radioterapi sebanyak 12 kali,  CT-Scan, hingga kemoterapi sebanyak 6 kali.Kondisiku kian tak stabil, tubuhku lemas, demam, kepalaku sering pusing, dan mual. Aku hanya bisa terbaring, tak lagi mampu mencari nafkah. Sementara dalam hati aku hanya ingin tetap hidup agar tidak menjadi beban bagi keluargaku, dan masih bisa berjuang untuk masa depan anakku.Kini, istriku yang memikul semuanya, Ia merawat sekaligus mencari biaya untuk pengobatan. Belum lagi, untuk biaya hidup sehari-hari di rumah dan biaya pendidikan anak-anak kami. Namun, keadaan ekonomi keluarga kami sudah jatuh ke titik terendah. Bahkan, untuk meminjam uang pun sudah tak ada lagi yang bisa kami datangi.Sementara aku membutuhkan biaya untuk transportasi ke rumah sakit, obat yang tidak dicover BPJS, kacamata, pampers dan kebutuhan lainnya. #TemanBaik, tak ada donasi yang terlalu kecil jika dilakukan bersama-sama. Dengan Rp100.000 saja, kita bisa jadi alasan Agus tetap punya harapan untuk sembuh. Yuk, klik Donasi Sekarang dan bersama kita wujudkan keajaiban bagi hidup Agus! 

Dana terkumpul

Rp. 2.411.000
14 hari lagi
Dari Rp. 20.000.000
Card image cap
Kemanusiaan
Berbagi Beras Gratis untuk 50 Lansia di Daerah Pekanbaru

Adanya pembatasan import dan fenomena El Nino berkepanjangan, berdampak pada menurunnya produksi beras sejak Agustus 2023. Situasi ini menyulitkan lansia duafa, yang untuk makan sehari-hari saja mereka masih kesusahan. Hai TemanBaik,Beras yang menjadi makanan pokok kita, nyatanya nggak bisa didapatkan dengan mudah. Khususnya bagi TemanKita yang hidup dalam himpitan ekonomi. Siapakah yang paling terdampak dari kelangkaan dan kenaikan harga beras ini? Tentu mereka adalah lansia duafa yang hidup serba kekurangan, bahkan dalam kondisi normal untuk makan sekalipun sangat sulit.Mereka nggak pernah bingung dan bertanya “enaknya pesan makanan apa?”. Yang mereka pikirkan adalah “Besok ada beras atau tidak ya?” Kondisi ini tentu menyedihkan untuk kita yang masih bisa mendapatkan makanan dengan mudah. Maka dari itu, kami Berbagi Takkan Rugi sebagai komunitas ingin menunjukkan kepedulian kepada sesama terutama kepada orang-orang yang membutuhkan bantuan.Kali ini, kamu akan membagikan beras gratis untuk lansia duafa sebanyak kurang lebih 50 orang di daerah Pekanbaru. Gerakan kebaikan ini tentunya nggak bisa berjalan dengan baik tanpa adanya bantuan dan dukungan dari TemanBaik. Semakin banyak yang mendukung kegiatan ini, akan semakin banyak pula lansia duafa yang terbantu. Untuk TemanBaik yang mau membantu pengadaan beras dapat menyalurkannya dengan cara klik Donasi Sekarang ya! 

Dana terkumpul

Rp. 8.536.008
2 hari lagi
Dari Rp. 20.000.000
Card image cap
Anak
Berawal dari Lebam-lebam, Keisha Berujung Didiagnosa Kanker Darah

“Tak pernah terbayangkan, luka dan lebam-lebam kebiruan yang tiba-tiba muncul di tubuh anakku ternyata tanda penyakit mematikan kanker darah! Hidupku seakan runtuh seketika…”“Dulu, maut telah merenggut istriku, aku tak sanggup kalau harus kehilangan anak semata wayangku juga, yang menjadi satu-satunya alasanku tetap hidup. Meski dengan segala keterbatasan, biarlah harta bahkan nyawaku sekalipun aku korbankan demi anakku bisa sembuh…” -Sopian, Orang tua Keisha-Meski tubuhnya dibalut baju pasien, anakku, Keisha Aurelia Syazani (14 thn),  tak pernah kehilangan senyumnya. Ia tetap ceria, seolah tak ada yang terjadi.  Padahal, di balik itu ia sedang melawan penyakit mematikan.Penyakit ini terlihat saat Ia 12 tahun, usia yang seharusnya dinikmati masa remaja bersama teman-temannya.  Namun, hari-harinya justru dipenuhi rasa mual, muntah, tubuh lemah, dan wajah pucat seperti orang yang kehilangan darah. Anakku langsung mendapatkan transfusi darah dan harus menjalani kemoterapi. Aku sering menangis diam-diam, melihatnya menahan sakit yang tak bisa kubayangkan. Tapi aku tahu, aku harus terlihat kuat demi menyemangatinya.Syukurlah, kondisinya perlahan membaik meski pengobatannya masih panjang. Untuk membiayai pengobatannya, aku telah menjual motor, handphone, bahkan TV. Ongkos perjalanan dari Serang ke Jakarta untuk membawanya berobat memakan biaya besar.Selain ongkos, aku juga harus menanggung obat yang tidak dicover BPJS dan kebutuhan lainnya jika Ia dirawat di rumah sakit. Sebagai buruh pabrik outsourcing, penghasilanku hanya cukup untuk kebutuhan sehari-hari. Terkadang aku juga berpuasa sampai berhari-hari demi berhemat untuk anakku rawat inap di rumah sakit. Kini, aku kembali terkendala biaya untuk pengobatannya. Aku sudah sering meminjam dana pada kerabat dekat, tapi tak mungkin terus menerus.#TemanBaik, tak ada donasi yang terlalu kecil jika dilakukan bersama-sama. Dengan Rp100.000 saja, kita bisa jadi alasan Keisha tetap punya harapan untuk sembuh. Yuk, klik Donasi Sekarang dan bersama kita wujudkan keajaiban bagi hidup  Keisha! 

Dana terkumpul

Rp. 3.112.000
3 hari lagi
Dari Rp. 20.000.000
Card image cap
Kesehatan
Pak Solichin Melawan Kanker Rahang Ganas

Solichin, seorang pria berusia 46 tahun, tengah berjuang melawan penyakit yang sangat berat. Beberapa bulan lalu, ia didiagnosis mengidap kanker ganas di bagian rahang atas. Semuanya bermula dari keluhan sakit gigi dan pipi yang membengkak yang tak kunjung sembuh. Tak disangka, hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa ada tumor ganas yang tumbuh di rahangnya.Solichin telah menjalani operasi pengangkatan tumor di RS Temanggung, Jawa Tengah, dan saat ini sedang menempuh proses kemoterapi. Ia dijadwalkan menjalani 8 kali kemoterapi, masing-masing dilakukan setiap 21 hari sekali, dan setiap sesi mengharuskannya opname selama satu minggu di rumah sakit. Setelah itu, ia masih harus menjalani radioterapi. Namun bila kedua metode ini tidak membuahkan hasil, dokter menyampaikan bahwa tulang rahang Solichin harus dipotong untuk mencegah penyebaran kanker.Kini, Solichin tidak lagi mampu bekerja. Sementara sang istri, hanya berjualan daster dari rumah. Penghasilan yang diperoleh jauh dari cukup untuk menutupi biaya pengobatan yang masih sangat panjang.Istrinya dengan penuh harap mengajukan permohonan bantuan kepada para #TemanBaik. Ia ingin melihat suaminya pulih dan kembali menjadi ayah yang sehat bagi anak-anak mereka. Setiap donasi yang diberikan akan digunakan untuk mendukung proses pengobatan Solichin hingga tuntas.

Dana terkumpul

Rp. 6.309.000
3 hari lagi
Dari Rp. 20.000.000
Card image cap
Kemanusiaan
Dompet Kebaikan untuk TemanKita yang Membutuhkan Bantuan

Sebagai platform galang dana dan donasi online, BenihBaik terus berupaya menjadi jembatan kebaikan untuk orang-orang yang membutuhkan bantuan. Supaya jembatan ini lebih kuat dan semakin kuat, kami butuh bantuan dari TemanBaik semua.Seperti yang sudah kita tahu, semakin hari, situasi dan kondisi semakin tidak menentu dan banyak teman-teman kita yang kesulitan sulit mendapatkan akses bantuan. Ada yang tidak bisa berobat lantaran tidak punya biaya dan ada yang kehilangan mata pencaharian, bahkan ada yang kesulitan untuk makan.Mereka semua sama-sama sedang berjuang untuk hidup yang lebih baik, untuk diri sendiri dan untuk keluarga di rumah.Berangkat dari masalah tersebut, BenihBaik membuat Dompet Kebaikan dengan mengajak banyak orang untuk sama-sama gotong royong atau patungan demi membantu teman-teman kita yang kesulitan mendapatkan bantuan.Dompet Kebaikan ini akan disalurkan kepada siapa saja?Tidak hanya bantuan biaya pengobatan, bantuan juga akan diberikan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari keluarga yang kurang mampu, bahkan juga bisa pembangunan fasilitas umum, dan yang terpenting donasinya digunakan untuk kepentingan sosial.TemanBaik bisa ikut berkontribusi membantu teman-teman kita dengan cara donasi di Dompet Kebaikan, caranya:Klik “Donasi Sekarang” Isi nominal yang diinginkanPilih Metodenya. Donasi bisa melalui OVO, DANA, LinkAja, BCA KlikPay, KlikBCA, BRI E-Pay Sakuku, Go-Pay dll. Bisa juga lewat Transfer Bank (BCA, Mandiri, BRI, BNI). Atau lewat Kartu KreditDonasi yang disalurkan secara berkala kepada orang yang membutuhkan dan sudah terverifikasi dan terkurasi oleh tim BenihBaik.

Dana terkumpul

Rp. 4.087.321.053
10 hari lagi
Dari Rp. 20.000.000
Card image cap
Anak
Alami Kanker Langka, Kondisi Mata Fahri yang Membengkak Perlahan Membaik

“Hatiku hancur saat dokter bilang tidak sanggup melakukan operasi pada anakku! Penyakitnya langka, sulit ditangani. Sementara pipi dan mata kanannya terus membengkak, hingga bola matanya nyaris keluar. Tapi aku tak menyerah untuk pengobatannya..”“Hingga akhirnya mukjizat itu nyata! Setelah kemoterapi, kondisi anakku perlahan membaik. Aku menangis haru, ternyata perjuangan dan doa di tengah keterbatasan ini tak sia-sia. Namun, pengobatannya belum usai, Ia masih terus berjuang melawan kanker hingga benar-benar sembuh.” -Taufik, Orang tua Fahri-Anakku, Ahmad Fahri (1 thn), didiagnosa Nut Carcinoma, yaitu kanker langka yang ganas dan cepat menyebar. Sejak lahir, wajah Fahri tampak berbeda, pipi kanannya membengkak. Siapa sangka, benjolan itu berasal dari massa di belakang matanya yang meluas ke area pipi.Di usianya baru 2 bulan, aku membawanya menempuh ribuan kilometer dari Kalimantan ke Jakarta demi mencari harapan sembuh. MRI, biopsi, pengambilan cairan otak, hingga kemoterapi, semua dilaluinya. Hatiku tersayat ketika matanya harus ditutupi perban, tapi hanya itu jalan menuju kesembuhannya. Aku rela meninggalkan pekerjaan sebagai petani demi mendampingi anakku berobat. Syukurlah, perlahan benjolan kanker di wajah mengecil drastis, bahkan tinggal 1 cm ! Meski  dikhawatirkan benjolannya masih aktif, tapi rasa bahagia membanjiri hatiku.Sekarang aku bisa menyaksikan sendiri anakku bisa ceria dan aktif bermain seperti anak-anak lainnya. Tapi perjuangan ini belum berakhir. Fahri masih harus menjalani radiasi agar kanker itu tak kembali mengganas. Dan aku kini tak punya pekerjaan, tabungan pun habis.Selama ini aku bertahan dengan meminjam sana-sini demi pengobatannya. Tapi aku tak bisa terus begini. Sementara anakku butuh biaya untuk transportasi ke rumah sakit, obat yang tidak dicover BPJS, dan kebutuhan selama pengobatan di Jakarta. #TemanBaik, tak ada donasi yang terlalu kecil jika dilakukan bersama-sama. Dengan Rp100.000 saja, kita bisa jadi alasan Fahri tetap punya harapan untuk sembuh. Yuk, klik Donasi Sekarang dan bersama kita wujudkan keajaiban bagi hidup Fahri! 

Dana terkumpul

Rp. 12.058.000
Berakhir
Dari Rp. 20.000.000
Card image cap
Lansia
200 Lebih Lansia Prasejahtera di Desa Lembu, Semarang Butuh Santunan Darimu

Peningkatan jumlah penduduk lansia disebabkan karena adanya tingkat sosial ekonomi masyarakat yang meningkat, kemajuan di bidang pelayan kesehatan dan lain sebagainya. Menurut Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil, ada 30,16 juta jiwa penduduk lanjut usia di Indonesia pada tahun 2021. Melihat meningkatnya jumlah lansia, itu juga yang terjadi di Lingkungan Desa Lembu, Kecamatan Bancak, Kabupaten Semarang. Total kurang lebih 200 orang lansia membutuhkan bantuan untuk bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka. Contohnya saja lansia bernama Mbah Raminah yang berusia 80 tahun yang tinggal di rumah gubuk berukuran 3 x 6 meter, tidak memiliki apa-apa di dalam rumahnya dan hanya bisa mengandalkan pemberian dari saudara laki-lakinya yang juga lansia. Mbah Raminah mungkin 1 dari kebanyakan lansia yang sudah tidak bisa beraktivitas lagi dan membutuhkan bantuan dari tetangga karena faktor ekonomi dan juga kesehatan sebab umur. Maka dari itu adanya kita untuk membantu sesama apalagi untuk mereka yang membutuhkan. Donasi yang didapatkan dari galang dana ini nantinya akan disalurkan kepada lansia di Desa Lambu dalam bentuk sembako, lauk pauk, dan santunan. TemanBaik, ayo salurkan bantuan terbaikmu untuk lansia di Desa Lambu dengan cara klik Donasi Sekarang

Dana terkumpul

Rp. 28.527.181
12 hari lagi
Dari Rp. 20.000.000
Card image cap
Kesehatan
Kena Ledakan Gas! Senyum Pak Samsyudin Berganti Rasa Nyeri Setiap Detik

Ledakan gas elpiji itu memecah keheningan, disusul kobaran api yang ganas melahap apa saja di sekitarnya. Tanpa sempat menghindar, api itu menyambar tubuh Pak Syamsudin. Seketika, rasa panas membakar kulitnya hingga melepuh.Selama 24 hari Ia terbaring di ranjang rumah sakit dengan pengawasan ketat tim medis. Tubuhnya dibalut perban dari kepala hingga kaki, berjuang menahan sakit yang tak terbayangkan disetiap detik hidupnya.Pak Syamsudin (44), kini hanya bisa terbaring tak berdaya, diliputi rasa perih yang menusuk dan sangat intens, setiap inci jaringan kulitnya yang rusak. Dokter mengatakan  luka bakarnya berisiko tinggi terkena infeksi. Bahkan, Ia mulai menunjukkan tanda kekurangan gizi karena tak sanggup makan.Senyuman hangat yang selalu Ia tunjukkan pada keluarganya sudah lenyap tak bersisa. Berganti dengan tatapan kosong yang dipenuhi kecemasan, memikirkan bagaimana keluarganya bisa makan jika Ia tidak bekerja? Sementara untuk sekedar duduk pun, Ia harus dibantu karena nyeri tak tertahankan.Sang istri memutuskan mengambil peran mencari nafkah. Mulai dari mencuci baju tetangga, membersihkan rumah orang, hingga pekerjaan berat mengangkut barang di pasar. Mengabaikan rasa lelah, kadang sang istri bekerja sampai tengah malam agar ada biaya untuk pengobatan Pak Samsyudin.“Pernah saya sangat butuh uang untuk membeli pampers dan tisu medis untuk suami. Tapi saat itu hujan deras, membuat pekerjaan dibatalkan. Tapi saya tak berhenti berdoa, dan tak lama seorang tetangga datang dan meminta bantuan membersihkan rumahnya yang bocor. Meski basah kuyup, saya tetap mengerjakannya dan uang yang saya terima langsung saya beli kebutuhan suami. Saya percaya, di setiap kesulitan pasti ada jalan.” -Novia, Istri Pak Samsyudin-Tak jarang sang istri dan anak-anaknya sengaja tak makan malam agar uangnya bisa digunakan untuk mengganti perban luka bakar Pak Samsyudin. Bagi mereka, dibanding perut yang perih akibat kelaparan, hati mereka bisa lebih hancur jika melihat perban Pak Samsyudin yang kotor.Belum ada tindakan operasi untuk Pak Samsyudin. Namun, beliau terkendala biaya untuk melanjutkan pengobatannya, seperti pembersihan luka rutin, penggantian perban steril, pemberian antibiotik, pemberian obat pereda nyeri, terapi cairan, serta pemantauan nutrisi. Selain obat dan peralatan medis, Pak Samsyudin terkendala untuk ongkos dari rumahnya di Jakarta Barat ke Jakarta Pusat, pampers, dan kebutuhan lainnya. #TemanBaik, tak ada donasi yang terlalu kecil jika dilakukan bersama-sama. Dengan Rp100.000 saja, kita bisa jadi alasan Pak Syamsudin tetap punya harapan untuk sembuh. Yuk, klik Donasi Sekarang dan bersama kita wujudkan keajaiban bagi hidup Pak Syamsudin! 

Dana terkumpul

Rp. 2.190.001
5 hari lagi
Dari Rp. 20.000.000
Lihat Semua
  Lihat Semua Campaign