Benihbaik x Grab Indonesia

Salurkan donasi anda ke campaign-campaign di bawah ini

Campaign Pilihan Hari Ini

Pilihan Benihbaik

Panggilan Mendesak

Waktu mereka tidak banyak, mereka sangat membutuhkan bantuan kalian

Card image cap
Pendidikan
Pengadaan Iqra untuk Rumah Belajar Cahaya Ilmu

Aku berharap, Ruang Belajar Cahaya Ilmu yang masih menghadapi keterbatasan buku, peralatan, dan dana bisa tetap memberikan pendidikan yang lebih baik kepada anak-anak di daerah sini. Hai #TemanBaik, Aku Hani (39th), dan sudah 7 tahun ini aku memberikan pendidikan serta pembelajaran gratis di Ruang Belajar Cahaya Ilmu yang aku dirikan. Tempat ini menjadi cahaya harapan bagi anak-anak yatim piatu dan duafa di daerah Ciwastra, Kota Bandung.Berangkat dari rasa kepedulianku terhadap kasus pelecehan seksual pada anak-anak di sekitarku membuat aku memutuskan untuk keluar dari pekerjaanku sebagai guru di sekolah alam dan mendirikan ruang belajar di depan lahan rumahku.Aku bersyukur sekali, usahaku ini mendapat perhatian dan kepercayaan masyarakat di sini. Walaupun 76 anak didikku masih belajar di tempat yang terbatas dengan fasilitas seadanya. Bahkan hanya beralas terpal dan tanpa atap yang menutupi ruang kelas. Dalam perjuanganku, aku akhirnya juga menyadari pentingnya pendidikan agama dan keahlian bagi anak-anak yang kurang mampu. Namun aku kesulitan untuk memenuhi kebutuhan fasilitas belajar seperti buku Iqra, karena selama ini masih menggunakan uang pribadi dan itupun dibantu oleh kakakku yang bekerja sebagai serabutan kuli bangunan. Aku didukung warga setempat untuk memperjuangkan fasilitas belajar yang lebih baik walaupun mereka hanya bisa memberikan kontribusi seadanya. Sebab mayoritas warga di sini juga memiliki keterbatasan finansial. Tapi itu nggak membuatku mundur untuk tetap mengusahakan yang terbaik. Untuk #TemanBaik yang mau membantu pengadaan Iqra di Ruang Belajar Cahaya Ilmu, bisa menyalurkannya dengan cara klik Donasi Sekarang di bawah ini ya!

Dana terkumpul

Rp. 181.000
Berakhir
Dari Rp. 20.000.000
Card image cap
Anak
Tidak Pernah Mengeluh Meski Kesakitan, Bantu Nazril Sembuh Sakit Jantung

“Anak kami tidak pernah mengeluh dan rela menahan sakit karena sering bergelut dengan jarum suntik. Dia selalu mengatakan, ‘Adek berobat ke RS jauh ya Mak, biar Adek bisa sembuh. Sudah besar nanti Adek mau jadi polisi, biar bisa beliin rumah yang besar buat Mamak sama Bapak.’ Kata-kata itu yang buat hati kami pilu dan terharu,” ungkap Listya Rini.Sudah 6 tahun anakku, Muhammad Nazril Pandu Sanjaya (6 thn), didiagnosa kelainan jantung. Awalnya kami pun tak mengetahui hingga usianya 1 tahun. Tiba-tiba anak kami sering demam, batuk, sesak nafas, dan mudah lelah.Setelah diperiksa, dokter mendiagnosa anak kami kelainan jantung dari lahir, hingga Nazril harus dirujuk ke Rumah Sakit Harapan Kita Jakarta. Kami lemas dan bingung waktu itu karena tidak punya biaya. Tapi kami akhirnya meminjam dana dan menjual harta kami demi kesehatan anak kami.Tak sedikitpun kami patah semangat maupun putus asa demi jantung sehat anak kami tercinta. Apapun kami lakukan demi melihat senyum anak kami yang tanpa derita yang sering dirasakannya di hari-harinya. Sejak 2019, kami sudah membawa anak kami pengobatan dari tempat tinggal kami di Lampung ke Jakarta.Anak kami akhirnya menjalani kateterisasi jantung di Rumah Sakit Jantung Harapan Kita Jakarta 2021 lalu dan baru saja menjalani operasi lanjutan tahun ini, yaitu operasi belah dada untuk perbaikan katup, penambalan kebocoran, dan pelonggaran pembuluh darah ke paru.Kondisi anak kami sekarang badannya kurus, dada terlihat besar sebelah, seri sesak nafas dan mudah lelah. Anak kami juga sering mengeluh capek dan sesak, apalagi ketika berlari. Ia harus minum obat seumur hidupnya dan kontrol rutin ke rumah sakit daerah dan rumah sakit di Jakarta.Tapi kami terkendala biaya karena harus bolak-balik Jakarta dan kebutuhan pengobatan lainnya. Saya merupakan ibu rumah tangga dan suami merupakan buruh tani yang penghasilannya tidak menentu. Meski terbatas biaya, kami ingin lihat anak kami sembuh dan memiliki organ tubuh sempurna kelak.#TemanBaik, mari bantu Nazril agar bisa segera sembuh dan tumbuh besar dengan sehat dengan cara klik Donasi Sekarang di bawah ini!

Dana terkumpul

Rp. 5.662.000
15 hari lagi
Dari Rp. 20.000.000
Card image cap
Kemanusiaan
Demi Upah 10 Ribu Rupiah, Clinton Jualan Hingga Tengah Malam

“Di usianya 11 tahun, Clinton jadi tulang punggung keluarga. Ia berjalan puluhan kilometer bahkan sampai malam hari untuk menawarkan dagangan cemilan yang untungnya Rp10.000 per bungkus. Ibunya sakit stroke sejak 7 tahun lalu, sedangkan ayahnya yang sudah tua bekerja sebagai pengemudi ojek online.”"Kalau saya nggak dagang setiap hari, ibu dan ayah saya mau makan apa?” -Clinton-Setiap hari Clinton berjualan dari pukul 5 sore hingga 10 malam. Sebelum itu, ia tetap menjalani kewajibannya sekolah dan mengurus ibunya yang sakit.  Ia harus mengorbankan masa kecil yang harusnya bermain, demi kehidupan keluarganya.Ia menentang dan menawarkan dagangannya ke tempat ramai, seperti taman, cafe, hingga rumah ke rumah. Tak jarang Clinton duduk di jalanan ketika merasa kelelahan setelah berjalan jauh. Rasa malu dan sedih tak pernah ada dalam kamus Klinton. Berkat kegigihannya, Clinton berhasil membeli tongkat terapi untuk ibunya meski harganya tak seberapa. Ia sangat berharap tongkat itu setidaknya bisa membantu proses penyembuhan ibunya, meski saat ini ibunya tidak ada biaya untuk kontrol dan terapi.Clinton tinggal di sebuah kontrakan kecil bersama ayah dan ibunya. Sudah 20 tahun lamanya mereka hidup dengan berpindah ke kontrakan satu ke kontrakan lainnya karena sering nunggak bayar sewa. Saat ini pun, keluarga Clinton sedang menunggak sewa. Keluarga kecil Clinton juga sering tidak makan dan puasa jika sudah tidak mampu mendapatkan beras dari manapun. Kalau ada beras, mereka hanya makan nasi dengan garam. Makanya Clinton berinisiatif mencari nafkah, ia tak tega melihat ayahnya yang sepi orderan dan Ia juga sedih melihat ibunya terus sakit. #TemanBaik, mari bantu Clinton berjuang hidup dan membantu ibunya sembuh dengan cara klik Donasi Sekarang di bawah ini!

Dana terkumpul

Rp. 2.621.007
10 hari lagi
Dari Rp. 20.000.000
Card image cap
Keagamaan
80 Tahun Tak Punya Masjid, Wujudkan Pembangunan Masjid Untuk Warga Desa Oladano, Nias

Di pelosok Indonesia tepatnya di Dusun Hilibadalu, Desa Oladano, Kecamatan Somambawa, Kabupaten Nias Selatan, Sumatera Utara selama lebih dari 80 tahun belum pernah ada Masjid yang dibangun.Jumlah muslim di wilayah ini memang minoritas dimana  penduduk untuk satu kecamatan sendiri adalah 12.657 Jiwa, sedangkan jumlah penduduk Muslim untuk satu kecamatan berjumlah 70 jiwa.Untuk beribadah penduduk muslim di daerah ini harus berjalan sejauh 20 km apabila ingin melaksanakan shalat berjamaah di Masjid. Karena jauhnya jarak ke Masjid, mereka akhirnya hanya mengerjakan ibadah sholat di rumah. Begitu juga dengan anak-anak yang belajar mengaji, mereka berkumpul di satu rumah untuk bersama-sama belajar.Masyarakat sehari-harinya hanya bekerja sebagai petani dengan upah terbatas, sehingga ini juga menjadi salah satu faktor hambatan untuk membangun Masjid di wilayahnya. Penghasilan mereka sangat terbatas, dan tak jarang untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari pun masih kurang.Dengan adanya masjid di desa ini, para warga berharap bisa beribadah bersama dengan aman dan nyaman, anak-anak juga bisa belajar mengaji bersama di masjid.TemanBaik, mari kita wujudkan pembangunan masjid pertama di dusun ini. Harapannya kebaikan TemanBaik bisa menjadi tabungan pahala jariyah sekaligus menjadi berkah bagi Teman-teman kita di pelosok desa yang membutuhkan bantuan. Mulai dari Rp 10 Ribu kamu bisa membantu dengan cara berikut: Klik “Donasi Sekarang”Isi nominal donasiBoleh memilih donasi lewat mana saja, bisa dengan OVO, DANA, LinkAja, ShopeePay, GoPay, Sakuku, BRI E-Pay dan BCA Klik-Pay. Bisa juga lewat transfer antarbank (BRI, Mandiri, BCA, BNI). Tidak hanya donasi, kamu juga bisa membagikan link galang dana ini ke orang-orang terdekatmu agar lebih banyak yang tahu kabar ini. Kami percaya kebaikan dan kebahagian akan selalu menyertai mereka yang membantu orang lain. Ini saatnya kamu dapat menanam kebaikan selagi masih ada kesempatan..

Dana terkumpul

Rp. 3.266.036
4 hari lagi
Dari Rp. 20.000.000
Card image cap
Anak
Alami Lumpuh Otak dan Mikrosefali, Anak Saya Tidak Bisa Aktivitas Apapun

“Dokter bilang kemungkinan sembuh anak saya kecil, tapi setidaknya pengobatan mengurangi rasa sakit yang Ia derita. Rasa frustasi dan rapuh sudah saya telan dalam perjalanan saya untuk memperjuangkan kesembuhan anak saya selama 5 tahun terakhir. Saya masih menggantungkan harapan saya kepada mukjizat, suatu hari saya ingin melihat anak saya bisa mandiri dan  bisa berbicara agar saya tahu apa yang Ia rasakan dan Ia inginkan.” -Desi Lestari, Orang Tua Dafa-Tak pernah saya sangka sebelumnya, ternyata Tuhan menitipkan saya anak spesial ini. Muhammad Dafa Perdana (5 thn), buah hati yang sejak kecil membuat saya dan keluarga heran dengan kondisinya. Ia tampak berbeda, tidak ada perkembangan sama sekali seperti anak pada umumnya.Di usianya yang sudah 3 bulan, Dafa tidak bisa tengkurap dan lehernya belum bisa tegak. Saat dibawa ke dokter, hasilnya menunjukkan anak saya mengalami kelumpuhan otak dan kondisi kepalanya berukuran lebih kecil dari anak normal.Pantas saja tumbuh kembangnya terganggu, ternyata otaknya juga tidak berkembang.Hingga saat ini Ia tidak bisa berjalan, duduk, maupun bicara seperti anak seusianya. Ia hidup hanya untuk berbaring, tanpa bisa melakukan aktivitas apapun. Tanpa ada orang lain di sekelilingnya, Dafa tidak bisa hidup karena semua aktivitasnya membutuhkan bantuan. Makan dan minum harus disuapi, buang air kecil maupun besar dilakukan di atas kasur menggunakan pampers. Ia juga sangat kurus, mungkin tidak selera karena hanya bisa mengkonsumsi makanan yang lunak saja. Bahkan berat badannya hanya 7 Kg, Ia harus minum susu khusus untuk menambah berat badannya. Terkadang Ia juga sering mengalami kejang.Tapi saya sebagai orang tua selalu memperjuangkan kesembuhan anak. Saya selalu rutin membawa anak fisioterapi dengan harapan agar Dafa suatu saat bisa berkembang dan beraktivitas secara mandiri. Namun saya terkendala biaya untuk anak saya terapi wicara, dia juga butuh alat bantu dengar, membeli susu khusus, pampers, serta vitamin.Suami saya hanya bekerja sebagai satpam, tapi kalau lagi libur biasanya menjalani pekerjaan tambahan sebagai pengemudi ojek. Namun, motor juga sudah dijual karena untuk pengobatan anak yang berkebutuhan khusus. Jadi, kadang pinjam motor tetangga yang menganggur untuk berupaya mencari tambahan biaya.#TemanBaik, mari bantu Dafa untuk melanjutkan pengobatan dengan cara klik Donasi Sekarang di bawah ini!

Dana terkumpul

Rp. 5.940.000
7 hari lagi
Dari Rp. 20.000.000
Card image cap
Pendidikan
#SemuaBisaBelajar: Wujudkan Mimpi Anak-Anak dari Keluarga Prasejahtera

Namanya Ika, seorang anak yatim yang tinggal di salah satu desa kecil di Jawa Tengah yang punya cita-cita sangat sederhana. Ika hanya ingin bisa melanjutkan kuliah di bidang psikologi.Terlahir dari keluarga sangat sederhana tidak menyurutkan langkahnya untuk bersekolah demi menggapai cita-citanya menjadi seorang psikolog. Setiap hari dia belajar dengan giat untuk mempersiapkan dirinya menghadapi ujian seleksi masuk perguruan tinggi negeri.Di tengah memperjuangkan impiannya bisa melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi, Ika setiap harinya juga membantu Ibunya menjual gorengan, menawarkannya ke tetangga dan Ika juga tak malu untuk menawarkannya ke teman-teman sekolahnya. Bagi Ika, dari setiap gorengan yang dia masak disitulah ada secarik harapan untuk membiayai kebutuhan sekolah.Ibu Ika sadar, anak perempuan satu-satunya seharusnya fokus untuk belajar saja, namun situasi dan kondisi saat ini tidak sesuai dengan apa yang diharapkan. Semenjak ayah Ika meninggal, satu-satunya sumber pemasukan keluarga adalah dengan menjual gorengan. Meskipun penghasilannya tidak seberapa dan sangat tidak menentu, mereka masih tetap menyisihkannya sedikit demi sedikit.Cerita Ika adalah satu dari sekian banyak anak-anak dari keluarga prasejahtera, meskipun berada di kondisi serba kekurangan mereka tetap terus berjuang demi bisa melanjutkan sekolah dan menggapai mimpinya. Apalagi di tengah pandemi seperti sekarang ini, semakin banyak anak-anak di Indonesia yang bernasib sama seperti Ika, mereka harus menerima kenyataan pahit menjadi seorang yatim piatu lantaran orang tuanya meninggal karena terpapar Covid-19. Melalui program #SemuaBisaBelajar kami ingin mengajak seluruh teman-teman semua untuk menyisihkan sedikit rezekinya dan saling peduli kepada anak-anak dari keluarga prasejahtera dengan cara berdonasi.Berapapun donasi yang teman-teman berikan rencananya akan digunakan untuk kebutuhan alat penunjang belajar seperti alat tulis, kuota internet, laptop, dan uang sekolah. Kamu bisa ikut dukung program ini dengan cara:Klik “Donasi Sekarang” Isi nominal yang diinginkanPilih Metodenya. Donasi bisa melalui OVO, DANA, LinkAja, BCA KlikPay, KlikBCA, BRI E-Pay Sakuku, Go-Pay dll. Bisa juga lewat Transfer Bank (BCA, Mandiri, BRI, BNI). Atau lewat Kartu KreditSelain donasi teman-teman juga bisa ikut bagikan link galang dana ini ke orang-orang terdekat supaya banyak yang ikut membantu anak-anak dari keluarga prasejahtera. 

Dana terkumpul

Rp. 272.900.650
Berakhir
Dari Rp. 20.000.000
Card image cap
Anak
Pengobatannya Terancam Terhenti! Bantu Lanjutkan Perjuangan Yudis Sembuh dari Kanker Darah

‘’Sudah 6 tahun anak saya berjuang sembuh dari penyakit mematikan ini. Saat ini kondisinya jauh lebih baik, dia tidak boleh terlalu lelah dan tidak boleh jatuh.  Perasaan saya saat ini lega dan senang karena anak saya mengalami perkembangan yang baik. Anak saya selalu bilang ingin sekolah jika nanti sembuh,” ungkap Popi Nur’Afiati.Sebelumnya anak saya, Yudistira Athallah Razka (6 thn), sangat aktif bergerak dan berlarian kesana-kemari. Setiap hari tawa riangnya menghiasi setiap sudut rumah dan menularkan kebahagiaan kepada saya orang tuanya. Namun semua itu hilang, saat kanker mulai menyerangnya.Mulanya anak saya  mengalami demam yang tak kunjung turun, nafsu makan serta berat badannya ikut menurun, wajahnya pucat, dan enggan berjalan karena kakinya sakit. Saya sudah 3 kali bawa berobat ke klinik, tapi anak saya tak kunjung sembuh. Akhirnya anak saya dilarikan ke IGD rumah sakit karena denyut nadinya lemah dan tubuhnya lemas. Setelah diperiksa ternyata di tubuh Yudis ada sel kanker dan masih harus dilakukan observasi dahulu. Tapi saat observasi bulan keempat, Yudis terjatuh dan tidak bisa berjalan hingga kesehatannya kembali menurun.Setelah diperiksa lagi, dokter menyatakan Yudis sakit leukemia atau kanker darah. Saat itu juga Yudis harus segera melakukan kemoterapi dan diberikan obat langsung lewat tulang belakang serta lewat suntikan infusnya . Sampai sekarang Yudis masih rutin kontrol tiap 3 minggu sekali dan kemoterapi tiap 5 minggu sekali di Rumah Sakit Hermina Bekasi. Saat ini saya kesulitan untuk pengobatan anak saya karena saya single parent yang sekarang belum bisa bekerja karena harus fokus merawat anak. Apalagi saya ini perantauan di Jakarta dan biaya hidup sangat besar.#TemanBaik, mari bantu perjuangan Yudis untuk sembuh dari kanker darah dengan cara klik Donasi Sekarang di bawah ini!

Dana terkumpul

Rp. 4.900.001
1 hari lagi
Dari Rp. 20.000.000
Card image cap
Kemanusiaan
Berbagi Kebaikan Untuk 25 Anak di Panti Asuhan

Makan nasi campur kecap dan garam jadi menu utama anak-anak panti, bahkan karena tidak ada donatur sama sekali, mereka harus menahan perihnya lapar. Tapi, saya percaya Tuhan akan berikan pertolongan, saya mengajarkan agar anak-anak tidak putus asa dan selalu berdoa.Thomas Ulolo bagai malaikat untuk 25 anak-anak di Yayasan Panti Asuhan Berkat Indah . Beberapa tahun terakhir beliau berjuang untuk bisa merawat seluruh anak-anak panti.Memperjuangkan misi kemanusiaan bukanlah hal yang muda. Ada gejolak di hati dan pikiran, ingin menghidupi diri sendiri atau membantu anak yatim ini?Sejak pandemi, donatur semakin sepi, tak menentu datanya. Thomas sampai sisihkan dari hasil dagangannya menjadi tukang jagung demi beri makan puluhan anak-anak di sana, tapi itupun tidak cukup memenuhi kebutuhan. Belum lagi ada kebutuhan sekolah anak-anak yang harus dibayar setiap bulan.Thomas memutar otak agar anak-anak bisa makan, tak jarang Thomas memberikan sisa dagangannya, cara dia lakukan untuk ganjal lapar.Thomas terkadang sedih mengingat anak-anak di sini adalah anak-anak yang tak memiliki orangtua, atau ditelantarkan keluarganya. Tapi, dia meyakini diri kalau mereka adalah anak-anak pilihan yang dikirim oleh Tuhan.#TemanBaik, hukum tabur tuai itu nyata. Jika kita memberi kebaikan untuk orang lain, maka kita akan menuai kebaikan juga.Yuk, patungan untuk membantu puluhan anak-anak panti dengan cara klik Donasi Sekarang di bawah ini!

Dana terkumpul

Rp. 16.332.003
13 hari lagi
Dari Rp. 20.000.000
Card image cap
Anak
Rayhan Berjuang Sembuh dari Infeksi Paru

“Tidak ada yang lebih menyakitkan bagi seorang ibu selain melihat anaknya terbaring lemah, menangis dalam kesakitan akibat sesak napas dan batuk yang tak kunjung reda.”“Saat ini anak saya terbaring di rumah sakit. hidupnya bergantung pada alat bantu uap untuk bernapas. Sementara saya hanya bisa menangis, cemas tak terhingga memikirkan harapan anak segera pulih atau kenyataan biaya pengobatannya yang terbatas.” -Nourma Idah, Orang tua Rayhan-Batuk tanpa henti secara tiba-tiba menjadi awal cobaan berat yang harus ditanggung anak saya, Muhammad Rayhan Firdaus (8 bln). Bahkan Ia tak juga sembuh meski sudah dibawa ke klinik, Ia malah semakin parah sampai sesak napas.Akhirnya anak saya dirujuk ke rumah sakit yang lebih besar, dokter menemukan ada bercak-bercak putih di paru-parunya. Anak saya didiagnosa pneumonia atau infeksi paru-paru. Tak kusangka, ada penyakit yang bisa mengancam nyawa di dalam tubuh mungilnya. Belum reda perasaan terpukul ini, selanjutnya saya harus menghadapi kenyataan pahit lainnya, yaitu biaya pengobatannya. Sebagai guru honorer dan suami yang bekerja mengumandangkan adzan sekaligus pengurus masjid, penghasilan kami jauh dari cukup untuk menutupi semua biaya yang dibutuhkan.Setiap hari, saya hanya bisa berharap dan berdoa, mencari pinjaman dari sana-sini, ketakutan jika anak saya tak bisa mendapatkan perawatan yang ia butuhkan. Saya juga mencari pekerjaan tambahan sebagai buruh cuci, tapi upahnya juga sangat kecil.Anak saya harus pengobatan dan kontrol rutin, membutuhkan biaya transportasi karena jarak dari rumah kami di Cikarang ke rumah sakit di Bekasi 8 Km. Selain itu anak saya membutuhkan alat medis untuk membantu pernapasannya, obat yang tidak dicover BPJS, dan kebutuhan lainnya.#TemanBaik, mari bantu Rayhan untuk melanjutkan pengobatan dengan cara klik Donasi Sekarang di bawah ini!

Dana terkumpul

Rp. 3.214.004
10 hari lagi
Dari Rp. 20.000.000
Card image cap
Pendidikan
Semangat Ingin Jadi Guru! Bantu Bu Dina Selesaikan Kuliah Pendidikan

 “Belajar tidak mengenal usia. Selagi bisa, teruslah belajar. Meski di tengah keterbatasan ini, saya tetap semangat demi cita dan cinta saya pada dunia pendidikan, terutama dengan anak-anak didik saya,” -Dina-Perkenalkan, saya Dina Marjunita (34 thn), saya merupakan ibu dari 4 orang anak yang sedang bekerja honorer sebagai tenaga kependidikan operator di salah satu Sekolah Dasar Negeri di Palembang. Saat ini saya juga sedang menempuh pendidikan di Universitas Terbuka Palembang semester 5, jurusan PGSD.Saya selalu bermimpi menjadi guru sejak kecil karena ingin bermanfaat bagi banyak orang. Selain itu saya juga terlahir dari keluarga kurang mampu, makanya saya bersemangat untuk memiliki hidup lebih baik tak hanya untuk diri saya sendiri tapi juga orang lain. Meski di tengah kesibukan saya mengurus anak dan bekerja, tidak mengubur semangat menyala untuk tetap mengejar cita-cita menjadi guru. Prestasi saya dalam pendidikan tak tertinggal. Selama kuliah, saya meraih nilai terbaik saat semester 4 dan 5.Sayangnya saat ini saya terkendala biaya dari semester 6 hingga akhir semester. Bertambahnya biaya lain dalam keluarga dan matinya usaha warung kecil saat dampak Covid-19 kemarin membuat saya terpaksa berhenti kuliah sementara.Saya sangat berharap saya bisa lulus kuliah dan mengabdi menjadi guru yang baik untuk semua siswa saya. Saya juga berharap cita-cita saya kelak bisa mensejahterakan saya agar nanti saya bisa menyekolahkan anak-anak saya ke jenjang yang tinggi.#TemanBaik, mari bantu Bu Dina agar bisa menyelesaikan pendidikan guru dengan cara klik Donasi Sekarang di bawah ini!

Dana terkumpul

Rp. 1.435.000
6 hari lagi
Dari Rp. 20.000.000
Card image cap
Anak
Akibat Penyempitan Otak, Tumbuh Kembang Anakku Sangat Lambat

Kami sedikit lega, karena dokter nggak mengharuskan anakku untuk operasi. Hanya rutin terapi saja supaya tubuhnya nggak kaku. Anakku, Zakiyyatunnufus (3th) lahir dengan kondisi prematur. Saat usianya 5 bulan, anakku nggak menunjukan adanya perkembangan seperti bayi seusianya. Aku pun nggak mikir yang aneh-aneh, hanya beranggapan mungkin ini karena ia terlahir prematur. Aku terus pantau perkembangan sampai usianya 9 bulan, tapi masih begitu saja. Belum bisa tengkurap, bahkan kalau diajak bercanda nggak respons. Aku mulai khawatir karena merasa ada yang aneh dengan anakku. Sebagai ibu, aku memberanikan diri membawa anakku ke RS Dewi Sri Karawang untuk cek lab dan CT scan sesuai yang disarankan dokter.Ternyata benar, itu bukan karena anakku prematur. Melainkan ada penyempitan otak, sehingga otaknya nggak berkembang dengan baik. Lingkar kepalanya juga kecil. Tapi semenjak diterapi, alhamdulillah ada perkembangan walaupun sedikit. Ya seenggaknya anakku sudah mulai belajar duduk. Kami tahu, sebagai pejuang cerebral palsy anakku harus terus diterapi supaya tubuhnya nggak kaku. Tapi kadang sedih juga, karena terkendala biaya seringkali pengobatannya terhambat. Kalau lagi nggak ada biaya, kami yang tinggal di Bekasi ini ya nggak bisa bawa ke rumah sakit, apalagi membeli kebutuhan obat dan vitamin yang nggak ditanggung BPJS. TemanBaik, jangan biarkan terapi Zakiyyatunnufus terhenti karena nggak ada biaya. Yuk bantu pengobatannya dengan cara klik Donasi Sekarang di bawah ini ya!

Dana terkumpul

Rp. 2.130.006
6 hari lagi
Dari Rp. 20.000.000
Card image cap
Kesehatan
Tempurung Kepala Anak Saya Dilepas Akibat Kanker Otak

Penyakit ini membuat kepala anak saya sampai bolong dan bernanah! Tapi saya tak berdaya karena tidak punya uang untuk membawanya kontrol ke rumah sakit. Saya menangis sejadi-jadinya mendengar anak saya yang meraung kesakitan.Penghasilan dari menjual kopi di warung kecil sulit menjangkau pengobatan anak. Namun kuasa Allah sangat besar, mengirimkan orang-orang yang penuh kasih membantu saya membawa anak berobat dari Kabupaten Cirebon ke Bandung. Saya Basuki, Ayah dari putri saya yang luar biasa kuat, Nafa Mauliawati (18 thn). Sudah 2 tahun lamanya Nafa bertahan melawan penyakit ganas kanker otak. Tempurung kepalanya sudah dilepas bersamaan dengan penyakitnya, itulah cara agar Nafa bisa terus bernafas.Tak terhitung berapa kali air mata saya jatuh, melihat putri cantik saya yang terpaksa kehilangan masa remajanya. Penyakit ini merenggut kedua matanya hingga tak mampu melihat lagi. Tangan dan kaki sebelah kanannya juga tidak bisa digerakkan, Ia lumpuh. Penyakit ini mulai menunjukkan taringnya saat anak saya berusia 16 tahun. Ia sakit kepala hebat, dan dilanjutkan kehilangan penglihatannya. Dokter mata saat itu menyatakan mata anak saya bengkak dijepit oleh suatu penyakit. Tapi tak lama setelah itu, anak saya kembali sakit kepala tak tertahankan hingga jatuh pingsan.Saat dilarikan ke rumah sakit untuk pemeriksaan mendalam, hasilnya sungguh mengejutkan, ada tumor yang sudah menjalar di otak anak saya. Sudah 3 kali anak saya menjalani operasi, tubuhnya yang lemah kini lebih banyak terbaring di kasur.Putri kesayangan saya satu-satunya yang selalu ceria, kini masa depannya mungkin akan berat. Tapi saya akan terus mendampinginya tak peduli sampai kapanpun, saya akan berjuang dan terus memanjatkan doa tak terputus untuk kesembuhannya. Namun, saat ini perjuangan saya kembali terhalang karena biaya yang besar. Anak saya harus menjalani operasi lagi untuk pemasangan tempurung kepalanya, sementara barang berharga seperti motor dan perabotan rumah sudah habis dijual untuk pengobatan selama ini.Saya berupaya mencari pekerjaan, tapi sulit karena harus fokus merawat anak yang harus dipantau selama 24 jam. Saat ini anak saya terkendala transportasi ke rumah sakit, obat yang tidak dicover BPJS dan kebutuhan anak lainnya. #TemanBaik, mari bantu Nafa untuk melanjutkan pengobatan dengan cara klik Donasi Sekarang di bawah ini!

Dana terkumpul

Rp. 25.594.016
5 hari lagi
Dari Rp. 20.000.000
Card image cap
Anak
Bayiku Lahir dengan Kondisi Gawat Janin! Ia Harus Berobat Jantung ke Jakarta

Bayiku lahir dalam kondisi gawat janin! Selang berukuran besar yang hampir menutupi sebagian wajahnya, harus ditancapkan di hidungnya untuk membantunya bernapas. Sementara suamiku yang bekerja mati-matian sebagai kuli yang penghasilannya terbatas. Himpitan ekonomi ini membuatku bertanya, apakah bisa kami memberikan harapan kesembuhan bagi anak? -Lestari, Orang tua Gentha-Tak ada kata yang bisa menggambarkan terlukanya hatiku! Sejak lahirnya buah hatiku, Gentha Arga Musyaffa (6 bln), aku sudah harus melihat Ia menahan ketidaknyamanan akibat tali-tali medis yang melilit di sekitar kepalanya. Namun, hanya itu satu-satunya cara untuknya bertahan hidup.Ia lahir lebih cepat, di usia kandungan 36 minggu. Aku melihat tubuhnya membiru dan rapuh, sampai harus masuk ruang PICU. Seiring waktu, kondisinya tak kunjung membaik hingga akhirnya dokter menduga anakku mengalami kebocoran jantung.Aku pun mengikuti saran dokter, membawa anakku berobat dari tempat tinggal di Wonogiri ke Surabaya. 4 jam perjalanan darat yang penuh kecemasan dan doa, setiap gerakan kecilnya di gendonganku membuat hatiku berat. Saat tiba, kabar yang kuterima ternyata lebih pahit.Kebocoran jantung anakku ukurannya cukup besar, sekitar 0.6 cm dan 0.9 cm! Dokter angkat tangan dan merujuk anakku untuk pengobatan ke Jakarta. Aku sendiri kebingungan memikirkan biaya, tapi aku bertekad anakku harus sembuh!Sejak lahir, aku lebih sering melihat anakku yang menangis dan menahan sakit. Sebagai Ibunya, memperjuangkan pengobatan paling tidak bisa mengurangi rasa sakitnya dan mengantarkannya pada kesembuhan. Namun, harga sehat yang harus dibayarkan juga sangat besar.Aku membutuhkan biaya transportasi ke rumah sakit, obat yang tidak dicover BPJS, susu kalori tinggi, pampers dan kebutuhan lainnya.#TemanBaik, mari bantu Gentha untuk melanjutkan pengobatannya dengan cara klik Donasi Sekarang di bawah ini!

Dana terkumpul

Rp. 12.910.332
7 hari lagi
Dari Rp. 20.000.000
Card image cap
Kesehatan
Bantu Firman Untuk Sembuh Dari Jantung Bocor dan Gagal Jantung Sejak Lahir

“Padahal saya selalu rajin berolahraga, mengangkat beban dan menjaga tubuh sebaik mungkin. Tapi tak pernah terbayangkan, di usia 28 tahun saya baru menyadari bahwa penyakit jantung bawaan sejak lahir sudah ada di dalam tubuh saya.”“Betapa rasa terkejut dan kecewa tak bisa saya tutupi, seolah segala usaha yang saya lakukan demi kesehatan tak cukup melawan takdir.” -Lalu Galuh Firman (28 thn)-Penyakit yang telah lama bersembunyi dalam tubuh saya akhirnya terungkap setelah saya bekerja di perusahaan kelapa sawit. Ntah mungkin saya bekerja terlalu keras hingga kelelahan, akhirnya penyakit ini muncul menyakiti tubuh saya luar biasa.Dada saya seperti tertusuk jarum, nyeri sekali, hingga napas saya sesak. Rasa sakit yang tertahankan ini membuat saya menyerah dan akhirnya pergi ke dokter. Kenyataan yang saya dengar membuat saya terkejut, karena kondisi saya sudah parah.Pantas saja, sejak kecil saya sering demam dan sesak napas sampai berminggu-minggu. Kenapa saya menganggap gejala-gejala itu biasa saja, seperti demam dan sesak napas yang sering datang sejak kecil? Ternyata, itu semua adalah tanda dari penyakit mematikan ini.Kini, setiap hari saya merasa tubuh saya lemah. Napas saya sesak, keringat bercucuran, dada terasa seperti terbakar, dan saya mudah sekali kelelahan. Bahkan berbicara pun menjadi berat, seolah setiap kata yang keluar membuat saya ngos-ngosan.Dokter menyarankan saya untuk mengkonsumsi obat secara rutin terlebih dahulu sebelum tindakan operasi bedah. Namun, pengobatan pengobatan ini bagai ujian, karena saya terkendala biaya karena sudah tidak bekerja lagi sejak diagnosa sakit keluar. Selama ini saya menggunakan tabungan yang tersisa dan meminjam uang saudara untuk biaya pengobatan dari Lombok ke Jakarta. Sementara masih ada kebutuhan lain, seperti obat yang tidak dicover BPJS, oksigen untuk membantu pernapasan, ongkos ke rumah sakit, dan kebutuhan lain selama ke Jakarta.#TemanBaik, mari bantu Lalu untuk melanjutkan pengobatan dengan cara klik Donasi Sekarang di bawah ini!

Dana terkumpul

Rp. 1.755.000
5 hari lagi
Dari Rp. 20.000.000
Card image cap
Anak
Adeeva Berjuang Sembuh dari Sakit Autoimun

Kami sempat pasrah! Nekat meminjam motor demi membawa Adeeva ke rumah sakit di Majalengka yang jaraknya cukup jauh dari rumah mereka di Kabupaten. Tapi syukurlah, banyak yang menyayangi anak kami dan akhirnya anak kami bisa ke rumah sakit dengan mobil.Sejak anak sakit, fokus kami hanya merawatnya. Penghasilan berkurang drastis karena sulit bekerja.  Kami harus meninggalkan kenyamanan kami dengan tingga di kontrakan sederhana,  rumah terpaksa dijual demi pengobatan anak yang tak terhitung. Tak pernah terbayangkan oleh orang tuanya, bahwa mereka tidak lagi bisa menyaksikan Adeeva Naura Kirasva (11 thn) yang ceria berlari bersama teman-temannya. Kini Ia lebih sering terbaring lemas akibat autoimun, penyakit yang menyerang kekebalan tubuhnya.Penyakit ini tiba-tiba muncul dengan cara yang mengejutkan! Gusinya tiba-tiba mengeluarkan darah yang memenuhi semua mulutnya. Semakin parah kondisinya ketika muncul lebam-lebam di badannya yang sakit ketika diraba.  Adeeva yang berusia 7 tahun harus menahan penderitaan itu.Saat ini kondisi Adeeva terlihat sehat, tapi ada perubahan pada bagian pipinya yang semakin membengkak. Ia dipaksa harus istirahat agar trombositnya tetap terjaga. Setiap malam orang tuanya terjaga karena kecemasan akan penyakit anaknya yang tiba-tiba kambuh.Operasi lanjutan dan kontrol rutin harus terus dilakukan Adeeva, tapi orang tuanya terkendala biaya. Usaha orang tuanya sepi karena sering tutup dan mereka pindah rumah. Ayahnya mencari nafkah dengan membuka usaha percetakan stempel, sedangkan ibunya jualan seblak demi menghidupi 5 anaknya termasuk Adeeva.Selain ongkos, Adeeva juga membutuhkan biaya untuk obatnya yang tidak dicover BPJS, kebutuhan gizi, susu dan kebutuhan lainnya. #TemanBaik, mari bantu Adeeva untuk melanjutkan pengobatan dengan cara klik Donasi Sekarang di bawah ini!

Dana terkumpul

Rp. 2.040.000
11 hari lagi
Dari Rp. 20.000.000
Card image cap
Kesehatan
Akibat Infeksi, Pak Hari Terancam Amputasi

“Salah satu kakiku akan mengalami pembusukan jika tak menjalani pengobatan. Kini, kondisi kulit kakiku telah mengelupas nyaris habis, tulangnya bahkan nyaris tampak. aku takut kehilangan kakiku!”“Aku hanya bisa pasrah, karena kondisi ini membuatku tak lagi mampu bekerja dan mencari nafkah. Beban biaya pengobatan tak sebanding dengan kemampuan keluargaku untuk menanggungnya. Sementara jalan menuju kesembuhan masih panjang.” -Hari Jumhari-Tepat di usiaku yang ke-40 tahun ini, aku mengalami kejadian yang mengubah hidupku. Semua bermula dari luka kecil di lutut akibat terjatuh ketika bekerja. Aku kira hanya luka biasa dan mengobati sebisanya, tapi ternyata 2 hari kemudian kakiku infeksi.Dokter mengatakan ada memar kebiruan yang membengkak dan bakteri, hingga berujung infeksi. Aku sudah menjalani operasi, saat ini masih terus pengobatan dan pemulihan. Namun, rasa nyeri tak tertahankan bekas operasi terasa setiap detik.Sakitnya kakiku seperti menusuk hingga ke tulang. Bahkan untuk bergerak sedikit saja, aku kesulitan. Jika sudah tak tahan, aku hanya bisa bergantung pada obat pereda sakit. Cinta dari anak dan istriku lah yang membuatku bertahan, mereka yang merawat.Luka kakiku harus rutin dibersihkan setiap 4 hari sekali karena ada nanah akibat infeksi. Namun, aku kesulitan biaya karena harus memanggil perawat ke rumah untuk membersihkan luka. Selain itu, aku juga harus kontrol rutin ke rumah sakit.Pengobatan ini terus-menerus menguras biaya, aku tidak bisa terus mengandalkan bantuan keluarga dan tetanggaku. Sementara aku kesulitan biaya untuk transportasi ke rumah sakit, membeli pampers karena aku sudah tidak bisa beraktivitas seperti biasa, obat yang tidak dicover BPJS dan kebutuhan lainnya.Aku hanya ingin sembuh, ingin bisa kembali berjalan, kembali bekerja, dan kembali hidup seperti biasa.#TemanBaik, mari bantu Hari untuk melanjutkan pengobatan dengan cara klik Donasi Sekarang di bawah ini!

Dana terkumpul

Rp. 2.905.009
14 hari lagi
Dari Rp. 20.000.000
Card image cap
Kemanusiaan
Para Santri Belajar di Lantai yang Amblas! Pesantren Darun Najah Butuh Renovasi

Beberapa ruangan lantainya amblas dan pecah-pecah! Kondisi ini membahayakan para santri yang sedang belajar, karena mereka dengan duduk lesehan di lantai tersebut. Asramanya juga bocor, atapnya terbuat dari plastik yang sudah bolong.Pondok pesantren tidak pernah memungut biaya pendidikan kepada para santrinya. Biaya perawatan hingga operasional selama ini secara sukarela ditanggung oleh pengurus pondok hingga sedekah dari masyarakat. Pondok Pesantren Darun Najah merupakan pondok tertua di Tambakboyo yang didirikan sejak 20 November 1986. Lokasinya terletak di Tambakboyo Raya, Dasin, Tuban, Jawa Timur. Program pendidikan di pesantren yaitu anak-anak dibentuk untuk menghafal Al-Qur’an. Saat ini jumlah santri yang sekaligus tinggal di pesantren ada 15 orang, itupun dalam kondisi yang memprihatinkan. Namun, belum ada gedung khusus untuk ruang belajar dan bangunan asrama tempat santri beristirahat. Bangunan yang tersedia saat ini difungsikan sebagai tempat ibadah, mengaji, dan belajar ilmu agama. Sebagian Santri yang tidak dapat tempat tidur di asrama, didirikan tiang-tiang bambu, berdinding bilik, dan beratap plastik. Jangankan untuk membangun gedung, untuk operasional sehari-hari gedung saja seringkali pengurus pesantren kesulitan. “Saya pernah mengalami kebingungan karena harus mencari dana untuk membeli token listrik yang habis, sehingga pondok kami gelap karena aliran listrik mati. Belum lagi beras dan lauk-pauk untuk makan santri juga sudah habis,” ungkap Muhammad Rizky, selaku Pengurus Meski belum memiliki gedung khusus untuk belajar, tapi para santri tetap sabar dan bersemangat. Oleh karena itu, para petugas sangat antusias dan berharap agar pesantren memiliki gedung yang layak. Saat ini petugas yayasan baru sanggup mengumpulkan tabungan untuk membeli sebagian pasir, kayu-kayu dan batu sebagai material banguan. Namun, untuk memulai proses para pengurus pesantren kesulitan biaya. #TemanBaik, mari bantu Pondok Pesantren Darun Najah punya bangunan yang layak dengan cara klik Donasi Sekarang di bawah ini!

Dana terkumpul

Rp. 125.000
11 hari lagi
Dari Rp. 20.000.000
Card image cap
Keagamaan
Wujudkan Pembangunan Asrama Yatim Panti Babussalam

Ada 89 anak yang kami asuh di sini, namun sayangnya kami kurang ruangan untuk bisa memberikan yang terbaik bagi mereka. Untuk sekian puluh anak, kami hanya punya tiga ruangan tidur yang ukurannya sangat terbatas. Kegiatan anak-anak banyak namun kami terbatas untuk bisa memfasilitasinya.Assalamualaikum, TemanBaik  kami dari Panti Asuhan Babussalam, Cisalak, Kecamatan Cimanggis, Depok, Jawa Barat, yang bermaksud untuk mengajak semua di sini memberikan bantuannya bagi anak-anak asuh kami.Total ada 89 anak asuh yang tinggal bersama kami di sini, terdiri dari yatim, piatu, dhuafa, dan anak-anak terlantar. Begitu banyaknya anak-anak di sini namun kami hanya memiliki satu ruangan untuk berkegiatan, 1 ruang kelas, dan 3 kamar tidur dengan ukuran yang tidak terlalu luas.Kami ingin mereka bisa belajar lebih nyaman lagi di ruangan yang lebih baik, selain itu juga anak-anak perempuan ini di sini membutuhkan ruangan yang lebih untuk kegiatan mereka. Panti kami sekarang memang menjadi sentral belajar agama bagi warga sekitar. Posisinya yang strategis bersebelahan dengan masjid membuat banyak yang datang untuk bersama-sama berkumpul. Rencananya bantuan dari TemanBaik akan kami gunakan untuk membangun ruang kelas dan menambah sarana MCK supaya semakin nyaman lagi anak-anak tinggal di sini. TemanBaik, anak-anak di Panti Asuhan Babussalam membutuhkan kita semua untuk bisa mendapatkan ruangan kelas, supaya mereka semakin nyaman belajar dan menjalankan kesehariannya. Yuk, kita bantu dengan cara: Klik “Donasi Sekarang”Isi nominal donasiPilih metode pembayaran, kalau ingin lebih praktis kamu bisa berdonasi dengan OVO, DANA, LinkAja, ShopeePay, GoPay, Sakuku, BRI E-Pay dan BCA Klik-Pay, atau kamu juga bisa berdonasi dengan cara transfer antar bank (BRI, Mandiri, BCA, BNI).

Dana terkumpul

Rp. 8.071.062
12 hari lagi
Dari Rp. 20.000.000
Card image cap
Anak
Anak Satpam Berjuang Sembuh dari Sakit Jantung

“Begitu anak saya dirujuk pengobatan ke Jakarta, sebagai ibu saya langsung sigap mencari bantuan biaya. Tapi sayangnya, meski saya sudah berhasil membawa anak ke Jakarta, Ia tak kunjung dapat  penanganan karena harus menunggu antrian rumah sakit. Akhirnya saya hanya bisa menangis pasrah kehabisan biaya dan terpaksa bawa anak kembali pulang ke Jambi tanpa hasil.” -Desi Susanti, Orang Tua Aisyah-Pertumbuhan anak saya, Aisyah Zahrotusyita (4 thn), memang terhambat sejak kecil. Pihak bidan sempat menduga anak saya terkena stunting karena berat badan dan tinggi badannya tidak normal seperti anak seusianya. Sejak itu, saya selalu mengikuti acara stunting untuk mempelajari nutrisi yang cukup untuk anak saya.Namun, anak saya kian hari sering menangis rewel dan susah makan hingga kondisi kesehatannya menurun. Saya pun membawanya ke rumah sakit dan dokter mendiagnosa jantung anak saya sudah bengkak. Bahkan, anak saya sempat mengalami henti nafas.Jantung saya langsung berdegup kencang ketika mendengar anak didiagnosa penyakit mematikan. Saya ketakutan sampai menangis, terlebih ketika mengingat Ia mudah kelelahan padahal aktivitasnya minim. Bisa saja saat itu kondisinya beresiko terhadap hidupnya.Sejak itu anak saya harus menjalani pengobatan rutin hingga akhirnya dirujuk melanjutkan pengobatan di Jakarta. Saat itu saya bingung, penghasilan suami saya yang bekerja sebagai satpam tidak mencukupi untuk ongkos berobat anak dari Jambi ke Jakarta.Tapi saya tidak menyerah, apalagi ketika melihat anak saya yang semangat untuk sembuh. Anak saya sering bilang, ‘Adek Aisyah harus rajin berobat biar cepat sehat dan biar bisa main sama teman.’ Saya sendiri juga mengambil pekerjaan tambahan dengan mendagangkan produk di acara-acara untuk menambah biaya pengobatan anak. Walau sempat berhasil membawa anak ke Jakarta, tapi kendala biaya ini tidak berkesudahan karena proses pengobatan anak sangat panjang. Anak saya masih belum mendapatkan tindakan, sementara saya masih butuh biaya untuk transportasi ke Jakarta, sewa tempat tinggal selama di Jakarta, membeli obat yang tidak tercover BPJS, susu anak, dan kebutuhan anak lainnya.#TemanBaik, mari bantu Aisyah untuk melanjutkan pengobatan dengan cara klik Donasi Sekarang di bawah ini!

Dana terkumpul

Rp. 17.192.000
6 hari lagi
Dari Rp. 20.000.000
Card image cap
Anak
Wujudkan Impian Yusup Memiliki Kaki Palsu

“Seandainya waktu bisa diputar kembali, saya juga tidak mau dilahirkan seperti ini. Kadang saya sering menangis sambil memukul kaki saya sendiri, kenapa saya tidak mempunyai kaki? Saya juga ingin bisa berjalan seperti anak normal. Apalagi ketika saya dibully, rasanya minder dan hancur sekali. Saya ingin sekali bisa seperti mereka, berjalan menggunakan kaki utuh meskipun menggunakan kaki palsu.” -Ilham Yusup-Halo Kak, saya Ilham Yusup (11 thn), saya memiliki kondisi fisik yang berbeda dari anak-anak lainnya. Saya lahir tanpa kaki, hanya kedua tangan saya yang menjadi penopang saya untuk beraktivitas selama ini. Merangkak dan menyeret tubuh menjadi cara saya tiap ingin berpindah tempat. Makanya, tangan saya banyak luka akibat sering tergesek aspal. Kalau saya akan bepergian jauh, saya akan menggunakan kursi roda saya yang sudah rusak dan reyot. Syukurlah, adik saya selalu membantu untuk mendorong kursi roda tiap pergi sekolah.Namun, saat ini kegiatan saya lebih sering hanya diam saja di rumah. Dalam sebulan, mungkin hanya 3 kali saja saya pergi ke sekolah karena tak tahan diledek ‘tidak punya kaki’ oleh teman-teman. Orang tua bahkan guru sudah membujuk saya untuk datang sekolah lagi, tapi saya tetap merasa minder.Saya ingin sekali memiliki kaki palsu agar bisa berjalan seperti orang-orang dan lebih percaya diri lagi. Saya juga ingin lebih mandiri dan tidak merepotkan adik saya yang selalu mendorong kursi roda saya kemana-mana. Tapi sayangnya, harga kaki palsu sangat mahal.Penghasilan ayah saya sebagai sopir tidak bisa memenuhi impian saya untuk memiliki kaki palsu. Selain itu, saya juga membutuhkan kursi roda yang lebih layak karena sudah rusak akibat dimainkan teman-teman di sekolah.  #TemanBaik, mari bantu Ilham Yusup agar bisa segera punya kaki palsu dan kursi roda dengan cara klik Donasi Sekarang di bawah ini!

Dana terkumpul

Rp. 3.646.009
1 hari lagi
Dari Rp. 20.000.000
Lihat Semua
  Lihat Semua Campaign