Benihbaik_2025-04-26_1745674269680ce01db9c80.jpeg

Ummu Menderita Gangguan Otak Hingga Tak Bisa Melihat dan Mendengar

Rp. 1.210.000 dari Rp. 23.686.000

89 hari lagi


Penggalang Dana

Sarah Azahra ceklis.svg

Identitas Terverifikasi

Penerima Donasi

anon
Ummu Kultsum

Identitas Terverifikasi user

anon
Lokasi

Wil. Kota Jakarta Timur

anon
Surat Rujukan

Tervalidasi oleh Tim BenihBaik.com user


anon
Surat Hasil Laboratorium

Tervalidasi oleh Tim BenihBaik.com user


anon
Surat Rincian Biaya Pengobatan

Tervalidasi oleh Tim BenihBaik.com user


“Dokter bilang, anakku  adalah anak surga, Ia selamanya akan hidup bersamaku sampai Ia tumbuh besar karena Ia tidak seperti anak-anak pada umumnya. Dalam sebulan, bisa 17 kali aku membawa anakku ke rumah sakit.”

“Di tengah lelah dan perasaan hancur yang kupendam saat merawatnya, keluargaku banyak menyalahkanku, karena aku dianggap penyebab anakku sakit. Tapi hal itu tak sedikit mengurangi cintaku pada buah hatiku.” -Sarah Azahra, Orang tua Ummu-

Saat mengandung anakku, Ummu Kultsum (11 bln), aku terkena demam berdarah. Upaya transfusi darah sudah dilakukan, tapi kondisiku tak kunjung membaik. Akhirnya, aku menjalani operasi caesar di usia kandungan 8 bulan untuk menyelamatkan anakku.

Ruang bersalin sunyi, tak ada tangis bayi yang menyambut dunia  ketika anakku lahir. Cemas rasanya, apalagi anakku mengalami kejang dan masuk inkubator selama berminggu-minggu. Ia didiagnosa gangguan pendengaran, penglihatan, microselafi dan cerebral palsy.

Seketika aku merasa bersalah dan tangisku pecah, tapi di sisi lain aku sadar bahwa aku harus kuat. Siapa lagi yang sanggup merawat dan memberi anakku kasih sayang tulus, kalau bukan aku Ibunya. Aku perlahan menerimanya dan sangat bahagia memiliki anak istimewa.

Kondisi anakku sekarang belum bisa melakukan banyak aktivitas, bahkan belum mampu mengangkat kepalanya. Ia lebih banyak tiduran dan menggunakan selang NGT untuk membantunya makan. Tapi Ia sudah belajar duduk, itu cukup bagiku untuk terus berharap.

Aku masih belum sanggup membelikannya alat bantu dengar karena harganya sangat mahal. Suamiku bekerja hanya sebagai tukang ojek, sedangkan aku bekerja sebagai gutru honorer. Meski penghasilan kami digabung, masih sangat terbatas untuk pengobatan anak. 

Selain itu, anakku masih membutuhkan ongkos bolak-balik dari tempat tinggal kami di Cawang ke Rumah Sakit di Jagakarsa untuk terapi, membeli obat yang tidak dicover BPJS, membeli alat medis, susu, dan kebutuhan penunjang kesehatannya.

Aku yakin kelak anakku bisa tumbuh seperti anak-anak lainnya. Ketika nanti Ia sudah memiliki alat bantu dengar, aku akan mendidiknya sebagai penghafal Al-Qur’an meski Ia dalam kondisi disabilitas. Aku ingin Ia memiliki kemampuan yang luar biasa, keterbatasannya bukan penghalang. 

#TemanBaik, mari bantu Ummu untuk melanjutkan pengobatan dengan cara klik Donasi Sekarang di bawah ini!


Belum ada aktifitas terbaru penggalang dana

Disclaimer: Informasi dan opini yang tertulis di halaman ini Adalah milik Penggalang dana dan tidak mewakili BenihBaik

Bantu Campaign Lainnya