Saya Fitri (31 tahun), ibu dari Muhammad Devano Alfaro, bayi kecil kami yang baru berusia 2 bulan. Sejak lahir, Devano sudah harus berjuang begitu keras. Ia didiagnosis mengidap kelainan jantung bawaan yang kompleks, dan kini sedang menjalani perawatan intensif untuk bisa bertahan hidup.

Awal tahun 2024 menjadi momen yang sangat berat bagi kami. Saat itu, Devano tiba-tiba mengalami penurunan kesadaran. Dokter mencurigai adanya kelainan pada jantungnya. Kami segera membawanya ke rumah sakit umum provinsi untuk diperiksa lebih lanjut. Namun, selama satu bulan, kondisi Devano tak kunjung membaik. Ia bahkan sering mengalami henti napas yang membuat kami sangat khawatir.

Devano kemudian dirujuk ke Rumah Sakit Jantung di Jakarta. Setelah melalui serangkaian pemeriksaan, termasuk echo dan rontgen, dokter menyampaikan kabar yang mengguncang hati kami. Devano didiagnosis menderita Pulmonary Atresia, VSD Perimembran Outlet, Patent Ductus Arteriosus (PDA), Persistent Foramen Ovale, Right Aortic Arch*, serta paru-paru kanannya tidak berkembang.

Pengobatan untuk Devano harus terus berjalan, karena jika terhenti, nyawanya bisa dalam bahaya.

Saya dan suami hanya bekerja sebagai buruh di hutan akasia. Penghasilan kami sangat terbatas, hanya cukup untuk makan sehari-hari. Kami sudah berusaha semampu kami—berikhtiar secara medis maupun non-medis—demi kesembuhan Devano. Namun, biaya pengobatan yang besar mulai dari obat-obatan yang tidak ditanggung BPJS, transportasi ke rumah sakit, hingga kebutuhan medis lainnya menjadi kendala besar bagi kami.

#TemanBaik, kami memohon dengan sangat… bantu Devano untuk bisa terus berjuang. Jika donasi ini terkumpul, akan kami gunakan sepenuhnya untuk biaya operasi dan pengobatan Devano. Kami hanya ingin melihat Devano tumbuh sehat, tertawa ceria seperti bayi-bayi lainnya.

Dari lubuk hati terdalam, kami mengucapkan terima kasih atas segala bantuan, doa, dan cinta yang TemanBaik berikan untuk Devano.

Semoga kebaikan #TemanBaik dibalas berlipat ganda oleh Tuhan.