“Ketika kambuh, anak saya sering mengalami sesak nafas, demam, dan kejang. Padahal sebelum sakit, Chairil merupakan anak yang aktif, sering mendapatkan juara kelas, dan bahkan penghargaan. Ia memiliki impian menjadi brimob, tapi impian tersebut kini harus dikubur melihat kondisinya saat ini,” -Samsimar, Ibunda Chairil-

Anak kedua saya, Chairil Arif (17 thn), mengalami obesitas karena berat badannya mencapai 80 Kg saat usia 14 tahun. Suatu pagi, dia tiba-tiba tidak bisa bergerak hingga saya bawa ke rumah sakit.

Setelah periksa, dokter Rumah Sakit Adam Malik Medan mendiagnosa anak saya infeksi jantung karena lemak menutupi jantungnya. Anak saya pun akhirnya menjalani operasi bedah katup jantung dan kateterisasi jantung. 

Saat ini kondisi anak saya sering kelelahan, sesak, dan gelisah. Ia juga masih menggunakan alat dari rumah sakit, rutin kontrol dan harus minum obat seumur hidupnya.

Keputusan rumah sakit akhirnya merujuk Chairil ke rumah sakit dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta untuk penanganan lebih lanjut. Tapi saya terkendala biaya selama pengobatan anak saya di Jakarta. 

Saya sudah berupaya menjual tanah, menggadaikan motor, hingga menggadaikan barang berharga yang saya punya demi pengobatan anak saya yang tidak sebentar ini. Tapi memang biaya hidup hingga transportasi dari Medan ke Jakarta tidak sedikit.

Saya merupakan single parent yang bekerja membantu tetangga membersihkan rumah. Sedangkan anak laki-laki saya yang pertama bekerja sebagai kurir sembako. Saya berharap anak saya sembuh dan bisa beraktivitas seperti anak lainnya. 

#TemanBaik, mari kita bantu Chairil agar bisa terus melanjutkan pengobatannya dengan cara klik Donasi Sekarang di bawah ini!