Istriku depresi menghadapi kenyataan anak kami di diagnosa jantung bocor. Tiada hari yang dilaluinya tanpa menangis, namun buah hatiku yang luar biasa justru jadi pelipur lara ibunya.

‘Mamak jangan nangis ya, anak Mamak sudah sembuh ya, doakan anak Mamak biar nggak sakit-sakit lagi,’ begitulah suara lembutnya yang penuh harap menguatkan ibunya.  -Irwan Akmal, orang tua Aya-

Anak cantikku, Aya Sofhia Azzahra (4 thn), kini menjalani hari-harinya dengan napas sesak dan tubuh yang membiru.

Baru 2 bulan penyakit ini merenggut kebahagiaannya. Aku hanya pedagang kopi kecil dengan penghasilan harian Rp50 ribu, itu pun hanya cukup untuk makan keluarga hari itu.

Kadang pun aku tak punya cukup uang untuk membeli susu anakku, apalagi untuk kontrol ke rumah sakit. Pernah aku sampai mengambil kelapa tua untuk dijual dengan harga tak seberapa demi membawa anak ke dokter. 

Setiap kali aku meminjam uang, yang aku pikirkan hanya satu, mengutamakan agar cukup untuk biaya berobat anak. Aku tak rela kehilangan senyum cerianya, yang selalu menjadi sumber kebahagiaanku dan istri. 

Anakku harus operasi ke Jakarta, namun biaya membawanya dari Aceh sangat besar. Belum lagi biaya obat yang tidak dicover BPJS, susu, dan kebutuhan lainnya. Walau terasa berat, tapi aku akan terus memperjuangkan kesembuhannya, semoga Allah selalu menolong anakku.

#TemanBaik, mari bantu Aya untuk melanjutkan pengobatan dengan cara klik Donasi Sekarang di bawah ini!