“Kami memang belajar di gubuk, tapi kami tetap punya mimpi yang besar untuk masa depan kami. Di atas tikar plastik setiap hari kami menimba ilmu, sebelum belajar kami juga harus membersihkan area pondok belajar dan merapikan tikarnya agar tidak dirusak hewan liar.”

Madrasah Ibtidaiyah Darul Ulum dibangun atas keprihatinan warga akan minimnya pendidikan di Desa Durian Luncuk, Batanghari, Jambi. Sekolah ini didirikan pada 2012 silam secara bergotong-royong, di atas tanah hibah dan fasilitas seadanya.

Meski sudah 12 tahun beroperasi, tapi sekolah ini belum memiliki gedung. Selama ini para murid harus belajar di pondok-pondok kecil dan apa adanya. Tentu saja pondok itu tak mampu menampung seluruh siswa yang kini berjumlah 45 orang. Sehingga, murid kelas 3 dan  murid kelas 6 harus digabung belajar di satu pondok sekaligus.

Kondisi sekolah juga sangat memprihatinkan, saat cuaca panas, para guru akan berinisiatif mengarahkan siswa belajar di bawah pohon rindang dekat pondok. Sedangkan saat hujan, para guru mengganti metode belajar dengan bercerita agar buku murid tidak basah dan rusak.

Meski kondisinya terbatas, tapi siswa tetap tekun dalam menerima materi belajar dengan baik. Antusias ini juga membuat jumlah murid terus bertambah seiring berjalannya waktu, tapi sementara ruang kelas sangat terbatas. Para murid sangat mendambakan gedung sekolah yang layak.

Selama ini dana operasional sekolah berasal dari dana BOS, yaitu untuk honor guru hingga semua proses belajar. Dana BOS tidak seberapa jika untuk membangun gedung sekolah. Para murid juga bersekolah secara gratis, sehingga tidak ada lagi dana tambahan untuk pembangunan gedung.

#TemanBaik, mari bantu sekolah Ibtidaiyah Darul Ulum agar bisa memiliki gedung sekolah yang laya dengan cara klik Donasi Sekarang di bawah ini!