“Pernah kami pasrah tidak makan waktu itu demi membeli oksigen untuk anak. Setiap hari anakku kesulitan bernafas, sehingga setiap hari pula kami harus beli oksigen. Hampir 1 tahun anak kami bertahan dalam kondisi sesak nafasnya, tak tega melihatnya terus sakit begini.” -Noor Syam Susanti, orang tua Ravindra-

Setelah melahirkan Ravindra Umar Ayyasy (11 bln), aku sudah mendapat kabar yang membuat hatiku hancur. Dokter mencurigai anakku memiliki masalah pada jantungnya. Kondisinya juga memprihatinkan, nafasnya cepat dan sesak, semua kuku hingga bibirnya tampak membiru.

Anakku disarankan untuk menjalani echo jantung, hasilnya, Ravindra didiagnosa kelainan jantung dan dirujuk untuk melanjutkan pengobatan di Jakarta. Rasanya sulit sekali berkata-kata ketika mengetahui kenyataan pahit ini.

Bingung dan kalut rasanya, apalagi kondisi keuangan keluargaku sangat terbatas untuk membawa anak berobat ke Jakarta. Tapi aku dan suami tidak bisa hanya diam pasrah dalam kondisi terpuruk ini, kami harus berjuang demi anak.

Suamiku berupaya mengambil lembur di kantor sesering mungkin demi mengumpulkan biaya berobat Ravindra ke Jakarta. Sementara anakku di rumah setiap hari mengalami sesak nafas parah, sehingga di waktu longgarnya suami mencari pemasukan lain dengan memancing demi beli oksigen anak.

Ravindra harus segera ke Jakarta untuk menjalani kontrol rutin. Tapi kekurangan biaya untuk membawa anak pengobatan dari Kalimantan ke Jakarta masih sangat banyak. Kami sudah menggadaikan motor dan harta lainnya, tapi itupun sebagian  sudah terpakai untuk biaya pengobatan anak selama ini.

Aku berharap anak bisa segera mendapatkan kesembuhan, aku tidak tega melihatnya selalu sakit-sakitan. Apalagi ketika melihat anak-anak lain yang bisa aktif dan hidup normal, rasanya ingin sekali anakku bisa segera sampai di titik itu.

#TemanBaik, mari bantu Ravindra agar dapat melanjutkan pengobatannya dengan cara klik Donasi Sekarang di bawah ini!