benihbaik_2021-03-22161642002560589cb9a5f49.jpg

Perjuangan Kiandara Sembuh dari Kanker Batang Otak

Rp. 25.538.897 dari Rp. 50.000.000

Berakhir


Penggalang Dana

2020-09-16_1600244634_5f61cb9a0b769.jpg
yayasan lilin pelita kasih ceklis.svg

Identitas Terverifikasi

Penerima Donasi

anon
Yayasan Lilin Pelita Kasih

Identitas Terverifikasi user

Hai TemanBaik, nama saya Wulandari, ibu dari Kiandara. Kiandara atau Kikan sapaannya sedang menjalani perawatan radioterapi karena kanker batang otak. Saya mohon doa dan dukungannya agar Kikan bisa melewati masa-masa sakitnya dan bisa sembuh.



Bulan Agustus 2020, Kikan terjatuh dari sepeda dan kepalanya terantuk. Ketika itu, Kikan hanya mengeluh sakit kepala dan tidak muntah. Seminggu berselang, saya melihat ada yang berbeda dengan kondisi Kikan. Cara berjalan Kikan agak pincang dan matanya tidak fokus jika diajak bicara. Selain itu, bicaranya juga mulai agak sulit. 


Kami membawa Kikan ke dokter saraf anak untuk diperiksa. Dokter mendiagnosis Kikan menderita tumor. Dia dirujuk ke RS Fatmawati Jakarta untuk jalani MRI. Jadwal MRI di bulan Desember 2020. Selama menunggu jadwal MRI, kondisi Kikan makin menurun. Ini mulai dari dia kehilangan konsentrasi dan fokus, respon lambat, kaki dan tangan kiri begitu lemas dan tak bisa digerakkan. 



Usai jalani MRI, dokter menjelaskan bahwa ada tumor di batang otak Kikan. Anak kami kemudian dirujuk untuk jalani pemeriksaan lanjut di RSK Dharmais Jakarta karena operasi tak bisa dilakukan mengingat posisi tumor sangat berisiko tinggi jika operasi.


Januari 2021, Kikan mengalami kesulitan untuk menelan makanan, tak bisa berjalan, muntah-muntah, penglihatan mulai rabun, dan wajah bengkak. Kami segera melarikan Kikan ke UGD RS Pusat Otak Nasional (PON), rumah sakit terdekat.


Jalani CT scan, Kikan didiagnosis hidrosefalus dan harus operasi. Karena ICU RS PON penuh, operasi dilakukan di RS Hermina Bekasi dan harus rawat inap selama 8 hari. Setelah diperbolehkan pulang, seminggu kemudian kondisi Kikan kembali tak stabil. Badannya lemas, sakit kepala, dan buang air besar berwarna hitam selama 4 hari berturut-turut. 



Kikan pun jalani perawatan selama 2 minggu di RS Dharmais karena mengalami pendarahan di saluran cerna. Dan dokter menyatakan tumornya membesar, dari 4,2 cm menjadi 5,8 cm serta bersifat ganas. Karena tak mungkin dilakukan operasi, Kikan harus jalani radioterapi sebanyak 30 kali sebagai tahap pertama pengobatan. 


Saat ini, Kikan masih terus menjalani radioterapi dengan kondisi yang kadang tak stabil. Dia juga punya riwayat asma yang sangat riskan di masa pandemi seperti sekarang. 


TemanBaik, ayo kita bantu dan temani perjuangan Kikan yang menderita tumor batang otak ini dengan berdonasi melalui BenihBaik. Doakan juga ya agar kondisi Kikan semakin membaik. Tanam kebaikan selagi masih ada kesempatan.

Bantu Campaign Lainnya