Mbah Paiman Tinggal Sendirian di Gubuk yang Tak Layak
Rp. 186.000 dari Rp. 25.000.000
104 hari lagi
Penggalang Dana
Yayasan Bina Mulia Bojonegoro
Identitas Terverifikasi
Penerima Donasi
Paiman
Identitas Terverifikasi
Lokasi
Kab. Bojonegoro
Sendirian tanpa listrik & ventilasi, Mbah Paiman tinggal bersama kambing dan ayam, mengisi perut dengan kerja jadi pemulung.
Ini namanya Mbah Paiman (60). Ia hidup sebatang kara di rumah petak 2x2 meter berdinding seng dan atap banner bekas. Tanpa listrik, ia hanya ditemani cahaya dari lampu teplok.
“Kalau tidur, Mbah bareng sama kambing, dan malam hari ndak ada penerangan. Hanya cahaya lampu minyak, Nak..
Gak papa kalau hasil mulungnya gak laku, masih ada hari esok. Makan seadanya nasi dengan kerupuk sudah Alhamdulillah.” - Mbah Paiman.
Tanpa ventilasi dan kamar mandi, ia tidur berdampingan dengan ayam & 4 ekor kambing titipan orang. Berbaring di atas papan kayu tipis yang dialasi kain tipis, tanpa selimut dan bantal layak.
Beberapa barang yang telah rusak terlihat menumpuk di sudut ruangan. Jika hujan datang, kasur bekas dan baju Mbah Paiman basah terguyur air yang masuk lewat dinding bolong.
Meskipun usianya mulai senja, ia tetap mencari nafkah sebagai pemulung. Ba’da subuh hingga jam 9 pagi, ia mulai berkeliling dengan becaknya hampir 20 km mencari barang bekas.
Sesampai di rumah gubuknya, ia mulai memilah-milah barang bekas yang masih layak, dikumpulkan 1 bulan hingga diambil oleh pengepul. Upahnya tak banyak, hanya sekitae 30 ribuan.
Upah pemulung yo dicukup-cukupne, Mas. Kadang sedino cuman mangan pisan. Nek pas gak enek sego, yo poso, Mas. Ngombe toyo putih mawon..” (Upah jadi pemulung yang dicukup-cukupkan, Mas. Kadang sehari hanya makan sekali. Kalau pas lagi gak ada nasi, ya saya berpuasa. Minum air putih saja..) - Mbah Paiman.
#TemanBaik, bantu Mbah Paiman untuk bertahan hidup, caranya dengan klik Donasi Sekarang dibawah ini!
Belum ada aktifitas terbaru penggalang dana
Bantu Campaign Lainnya