Harus Cangkok Paru! Hidup Mahreen Bergantung Pada Tabung Oksigen
Rp. 505.000 dari Rp. 15.890.000
87 hari lagi
Penggalang Dana
Dipiyanti
Identitas Terverifikasi
Penerima Donasi
Mahreen shafana almahyra
Identitas Terverifikasi
Lokasi
Jakarta
Surat Rujukan
Tervalidasi oleh Tim BenihBaik.com
Surat Hasil Laboratorium
Tervalidasi oleh Tim BenihBaik.com
Surat Rincian Biaya Pengobatan
Tervalidasi oleh Tim BenihBaik.com
“Kami terpaksa! Mengemis di jalanan untuk bisa membeli susu dan mengisi tabung oksigen agar anakku yang hanya bisa bertahan hidup dengan bantuan alat medis bisa terus bernafas. Semakin risau lagi kami, ketika dokter menyarankan anak kami untuk pencangkokan paru!” -Fajar Faturohman, Orang tua Mahreen.
Setiap hari Pak Fajar berjuang mengangkut beratnya barang yang digotong di bahunya demi upah yang tak seberapa. Pekerjaan sebagai kuli panggul di pabrik kardus menjadi andalannya ini harus menanggung hidup keluarga sekaligus pengobatan anaknya, Mahreen Shafana Almahyra (2 thn).
Sejak usia 8 bulan, Mahreen memang sering sakit-sakitan. Ia bisa muntah dan BAB hingga lebih dari 20 kali dalam sebulan. Ia sempat dibawa paksa pulang setelah diperiksa di rumah sakit karena penyakitnya tak kunjung bisa didiagnosa.
Kian hari kondisinya terus menurun dan Ia mengalami koma hingga 3 hari. Mengejutkan! Dokter menemukan ada lebih dari 30.000 bakteri di paru-parunya dan saturasinya turun hingga 20%. Saat itu Mahreen didiagnosa mengalami hipertensi paru dan Tb Paru.
Meski sudah menjalani pengobatan, tapi kondisi tubuh Mahreen tak kunjung stabil. Justru tiba-tiba tubuhnya membengkak dan membiru, ternyata ada penyakit lain yang ditemukan di tubuhnya. Ia didiagnosa jantung bocor dan kebocoran ginjal.
Bolak-balik masuk rumah sakit, kebocoran jantungnya semakin lebar dan hipertensi parunya semakin tak terkendali sampai dokter menyarankan Ia harus menerima donor paru. 24 jam full Ia mengandalkan tabung oksigen hingga saat ini.
Setiap anaknya masuk rumah sakit, setiap saat pula orang tuanya dilingkupi perasaan takut. Selain takut nyawa sang anak terancam, tapi juga rasa ingin menyerah karena tidak punya biaya lagi. Tapi berkali-kali Tuhan selalu memberikan pertolongan pada orang tuanya.
“Pernah melalui suster di ICU yang dengan ikhlas memberi kami uang dan kebutuhan Mahreen. Kami yakin Tuhan tidak pernah tidur dan Tuhan melihat ada umatnya yang sedang meminta pertolongan,” ungkap Fajar.
Pekerjaan tambahan menjadi kenek pabrik dan utang sana-sini juga sudah dilakukan, tapi beban finansial yang harus dipikul terlau berat.. Mahreen membutuhkan masih membutuhkan dana untuk biaya transportasi ke rumah sakit, obat dan vitamin yang tidak dicover BPJS, alat medis, susu, dan kebutuhan lainnya.
#TemanBaik, mari bantu Mahreen untuk melanjutkan pengobatan dengan cara klik Donasi Sekarang di bawah ini!
Belum ada aktifitas terbaru penggalang dana
Bantu Campaign Lainnya