Anakku Harus Operasi Pengangkatan Bola Mata Akibat Kanker
Rp. 14.846.012 dari Rp. 18.575.000
13 hari lagi
Penggalang Dana
Yusup
Identitas Terverifikasi
Penerima Donasi
Yusup
Identitas Terverifikasi
Lokasi
Kab. Tangerang
Surat Rujukan
Tervalidasi oleh Tim BenihBaik.com
Surat Hasil Laboratorium
Tervalidasi oleh Tim BenihBaik.com
Surat Rincian Biaya Pengobatan
Tervalidasi oleh Tim BenihBaik.com
“Syukurlah, setelah menjalani kemoterapi kondisi anak saya mulai membaik. Ia juga tampak semangat dan ceria. Namun, sebentar lagi Ia akan kehilangan sebelah matanya karena Ia akan menjalani operasi pengangkatan bola mata akibat kanker. Saya berharap anak saya mendapatkan pendonor mata agar Ia bisa melihat lagi.” -Yusup, Orang tua Ahmad-
Tiap bulan anak saya, Ahmad Zainul Millah Yusup (1 thn), selalu saya bawa berobat ke klinik karena sering demam. Aku mengira hanya sakit biasa, tapi menginjak usia 5 bulan, Ia menunjukkan hal yang tidak biasa. Ia terus-menerus menangis dan saya cukup terkejut karena Ia tidak mau membuka matanya sama sekali.
Saya dan suami sampai begadang hingga pagi demi memantau anak kami. Saya sudah coba berikan susu dan minum, tapi anak saya tetap tak kunjung membuka matanya sama sekali. Ia juga mengalami demam bahkan di hari-hari berikutnya.
Seiring berjalannya waktu, kondisi bola mata anak saya tampak berbeda antara yang kiri dan yang kanan. Mata kanannya tampak seperti mata kucing, Ia selalu menundukkan kepala setiap keluar rumah karena tidak kuat silau matahari dan matanya juga berair terus-menerus. Tapi saat saya bawa ke klinik, dokter menduga anak saya hanya sakit mata biasa.
Hingga suatu hari, anak saya tiba-tiba demam disertai kejang sampai dirawat selama 3 hari. Saya pun kembali mempertanyakan kondisi mata anak saya yang beda sebelah, tapi lagi-lagi dokter mengatakan anak saya hanya iritasi biasa.
Namun setelah itu anak saya semakin sering menangis, tiba-tiba matanya juga memerah dan membengkak keluar. Saat saya larikan ke rumah sakit, anak saya didiagnosa retinoblastoma, yaitu kanker yang sering menyerang anak-anak. Hancur sekali hati saya, saya merasa telah gagal menjadi orang tua.
Sejak itu saya harus membawa anak dari Banten ke rumah sakit di Jakarta untuk kontrol rutin dan kemoterapi. Namun saya terkendala biaya untuk bawa anak ke rumah sakit, belum lagi biaya obat yang tidak dicover BPJS, dan kebutuhan penunjang kesehatannya. Pekerjaan saya merupakan tukang angkut bahan-bahan material dengan penghasilan Rp100 ribu per-hari.
Saya sudah berupaya mengambil pekerjaan lebih, pagi sampai malam saya jadi kuli angkut dan saat malam saya jadi guru ngaji. Para tetangga di kampung juga sudah berupaya patungan dana untuk membantu pengobatan anak saya. Tapi proses penyembuhan penyakit ini cukup panjang.
#TemanBaik mari bantu Ahmad untuk melanjutkan pengobatan dengan cara klik Donasi Sekarang di bawah ini!
Bantu Campaign Lainnya