Benihbaik_2025-09-09_175741420968c0034182c88.jpeg

Napasnya Terengah-engah, Hidup Nazzar Bergantung pada Tabung Oksigen

Rp. 2.566.000 dari Rp. 22.672.000

2 hari lagi


Penggalang Dana

2025-09-02_1756810131_68b6cb93d261f.jpg
Rani Octaviani ceklis.svg

Identitas Terverifikasi

Penerima Donasi

anon
Nazzar Maula Syahid

Identitas Terverifikasi user

anon
Lokasi

Kota Bandung

anon
Surat Rujukan

Tervalidasi oleh Tim BenihBaik.com user


anon
Surat Hasil Laboratorium

Tervalidasi oleh Tim BenihBaik.com user


anon
Surat Rincian Biaya Pengobatan

Tervalidasi oleh Tim BenihBaik.com user


"Perih hati ini setiap kali melihat buah hatiku terengah-engah, bergantung pada tabung oksigen agar bisa bernapas lega. Tubuh kecilnya harus menelan obat tanpa henti, seakan tak diberi kesempatan untuk bebas dari rasa sakit.”

“Namun, di tengah derita itu, aku kerap dilanda kebingungan, bagaimana bisa aku membawanya berobat ke rumah sakit, sementara untuk ongkos pun aku tak punya?” -Rani Octaviani, Orang tua Nazzar-

Nazzar Maula Syahid, di usianya yang masih 3 tahun, tapi harus menanggung derita sakit TB Paru. Penyakit ini seolah menggerogoti tubuhnya perlahan, berat badannya turun drastis, napasnya sering tersengal, dengan demam tinggi yang membuatnya menggigil. 

Ia mulai menolak untuk makan, bahkan sekedar meneguk air putih pun kerap dimuntahkannya. Dokter menyatakan paru-paru Nazzar dipenuhi flek tebal, dan Ia harus menjalani pengobatan panjang tanpa henti selama berbulan-bulan.

Sejak itu, Nazzar harus rutin nebulizer, menghirup uap untuk meringankan napas dan mengurangi penumpukan dahak pada paru-parunya. Ia juga jadi cenderung mudah lelah dan lemas. Kadang Ia juga demam, batuk dan muntah-muntah. 

Namun, di balik perjuangan itu, Nazzar dan keluarganya dihadapkan pada kenyataan pahit.  Biaya pengobatan, tabung oksigen, hingga nebulizer sungguh tidak murah. Ibunya hanya pedagang warung sederhana yang menjual kopi hingga seblak. Sedangkan Ayahnya bekerja serabutan, membantu jual barang bekas.

Belum lagi, orang tuanya harus membiayai transportasi ke rumah sakit, obat yang tidak dicover BPJS, susu untuk nutrisinya, dan kebutuhan lainnya. Orang tuanya tak memiliki barang berharga untuk dijual, mereka saja tinggal di rumah kontrakan yang isi 1 kamarnya 5 orang. 

Kendati di kelilingi oleh kesulitan, tetapi orang tuanya tidak ingin menyerah untuk melanjutkan perjuangan Nazzar untuk sembuh. 

“Tapi dengan keadaan saat ini, kami sebagai orang tua tida boleh putus asa, harus bangkit dan harus semangat, karena jika kita bersungguh-sungguh dan berobat secara rutin dan teratur, Insya allah penyakit ini bisa sembuh, dan anak saya bisa kembali sehat seperti sedia kala,” ungkap Rani Octaviani. 

#TemanBaik, tak ada donasi yang terlalu kecil jika dilakukan bersama-sama. Dengan Rp100.000 saja, kita bisa jadi alasan Nazzar tetap punya harapan untuk sembuh. Yuk, klik Donasi Sekarang dan bersama kita wujudkan keajaiban bagi hidup Nazzar!

Bantu Campaign Lainnya