Ini kisah seorang perempuan yang terpanggil untuk merawat orang-orang dengan gangguan jiwa. Namanya Utiyah, warga Dusun Jurutengah, Desa Erorejo, Kecamatan Wadaslintang, Wonosobo, Jawa Tengah. Dengan segala keterbatasannya, perempuan ini menampung dan merawat orang-orang yang mengalami gangguan kejiwaan di rumahnya. Lebih istimewa lagi,  Utiyah merawat orang gila tanpa dibayar. Bagi penderita yang tak mampu bahkan tidak dipungut biaya. Keikhlasan dan semangat ingin membantu kesembuhan “orang-orang yang terpinggirkan”, membuat istri Hamid Mustaqim itu rela menjadikan rumah pribadinya sebagai penampungan bagi orang-orang yang mengalami gangguan kejiwaan.

Utiyah melakukan kegiatan ini sejak 2003. Panti rehabiltasi di rumah Utiyah ini diberi nama Dzikrul Ghoflin. Kini Panti Dzikrul Ghofilin menampung 85 pasien yang datang bukan hanya dari Wonosobo, namun dari berbagai daerah di Jawa Tengah. Bahkan ada dari luar Pulau Jawa. Untuk membiayai pantinya, Utiyah menggunakan gajinya sebagai guru agama di SD Erorejo, selain dari sejumlah donatur tidak tetap. Ayo kita bantu Utiyah agar kegiatannya dapat berlanjut.